• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis SWOT Strategi Produk PT. XYZ dalam Meningkatkan Daya Saing di Industri Makanan dan Minuman

N/A
N/A
Norris Jhonathan

Academic year: 2025

Membagikan "Analisis SWOT Strategi Produk PT. XYZ dalam Meningkatkan Daya Saing di Industri Makanan dan Minuman"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

enter 1 x

DOI: https://doi.org/10.38035/sijdb.

https://creativecommons.org/licenses/by/4.0/(size 10)

enter 1 x

Analisis SWOT terhadap Strategi Produk PT. XYZ dalam Meningkatkan Daya Saing di Industri Makanan dan Minuman

enter 1 x enter 1 x

Kalina Putri Nauli1(full name, not abbreviated, without a title, size 12)

1Institutions, Regions, Countries, email. (size 11) 2Institutions, Regions, Countries, email.

3Institutions, Regions, Countries, email.

enter 1 x Corresponding Author: email1

enter 1 x

Abstract: Abstracts are written in one paragraph using standard Indonesian with enhanced spelling. Maximum 200 words, using Times New Roman font size 12, space 1, Italic. Contains a brief description of the overall results of the study including background issues, objectives, methods, results and conclusions. Avoid writing bibliography citations, as well as abbreviations in the abstract. The abstract contains the title of the article, research object, objectives, methods and results. Abstracts written in Bahasa and English (time new roman, size 12, space 1)

enter 1 x

Keyword: Consists of 3-5 keywords, keyword 1, keyword 2, etc.

enter 1 x enter 1 x INTRODUCTION

Persaingan dalam industri makanan dan minuman saat ini semakin ketat. Perusahaan perlu memiliki strategi yang tepat agar tetap bisa bersaing dan bertahan di pasar. PT. Indofood Sukses Makmur Tbk adalah salah satu perusahaan besar di industri ini yang dikenal luas oleh masyarakat Indonesia. Indofood memproduksi berbagai jenis makanan dan minuman, seperti mie instan, snack, bumbu masak, dan produk susu. Untuk menjaga posisinya, Indofood terus berinovasi dan memperluas jaringan distribusinya. (Wasil, 2023)

Namun, tantangan dari kompetitor baru, perubahan selera konsumen, hingga ketergantungan pada bahan baku lokal menjadi hal yang harus dihadapi Indofood. Dalam situasi seperti ini, perusahaan perlu mengevaluasi strategi yang sudah dijalankan. Salah satu cara yang dapat digunakan adalah analisis SWOT, yaitu metode yang menilai kekuatan (strength), kelemahan (weakness), peluang (opportunity), dan ancaman (threat) perusahaan.

(Kolanus et al., 2024)

Analisis SWOT membantu perusahaan memahami posisi internal dan kondisi pasar eksternal yang dihadapi. Misalnya, dari hasil penelitian sebelumnya, diketahui bahwa Indofood memiliki kekuatan dalam kualitas produk, keunikan rasa, dan distribusi yang luas. Namun di sisi lain, perusahaan juga memiliki kelemahan seperti keterbatasan variasi produk dan ketergantungan pada bahan baku lokal. Peluang Indofood mencakup ekspansi internasional dan

(2)

kerja sama strategis, sementara ancamannya adalah persaingan harga, isu citra merek, dan perubahan kebijakan pasar. (Kolanus et al., 2024)

Selain SWOT, metode lain yang juga sering digunakan adalah matriks BCG (Boston Consulting Group), yang membantu perusahaan mengetahui posisi produknya dalam pasar berdasarkan pertumbuhan dan pangsa pasar. Penggabungan antara SWOT dan BCG terbukti efektif dalam menyusun strategi, seperti yang telah diterapkan pada berbagai industri lain seperti furnitur dan fashion. (Sajjadiya et al., 2024)

Dengan latar belakang tersebut, penting bagi PT. Indofood Sukses Makmur Tbk untuk melakukan analisis SWOT terhadap strategi produknya. Langkah ini dapat membantu perusahaan menyusun strategi yang lebih tepat dan adaptif, sehingga mampu meningkatkan daya saing di tengah dinamika pasar makanan dan minuman yang terus berkembang.

(Time New Romance, size 12, space 1)

The problem formulation contains article questions that must be explained in the discussion and answered in the conclusion.

enter 1 x METODE

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif untuk menganalisis strategi produk PT. XYZ dalam meningkatkan daya saing di industri makanan dan minuman.

Data yang digunakan merupakan data sekunder yang diperoleh dari studi pustaka, laporan perusahaan, serta lima jurnal terkait yang membahas penerapan analisis SWOT dan BCG dalam konteks strategi bisnis.

Analisis dilakukan melalui identifikasi faktor internal (kekuatan dan kelemahan) serta faktor eksternal (peluang dan ancaman), yang kemudian dirumuskan ke dalam matriks SWOT. Selain itu, posisi produk Indofood juga dipetakan menggunakan matriks BCG untuk mengetahui tingkat pertumbuhan pasar dan pangsa pasar relatif sebagai dasar dalam merumuskan strategi pengembangan produk yang tepat.

enter 1 x RESULTS AND DISCUSSION

Berdasarkan hasil analisis SWOT terhadap PT. XYZ (Indofood), ditemukan bahwa perusahaan memiliki sejumlah kekuatan utama yang menjadi modal penting dalam mempertahankan dan meningkatkan daya saing di industri makanan dan minuman. Di antara kekuatan tersebut adalah jaringan distribusi yang luas, keberagaman produk dengan brand awareness yang tinggi, serta pengalaman panjang di pasar domestik dan internasional. Selain itu, Indofood juga unggul dalam hal inovasi produk dan efisiensi produksi, yang memungkinkan perusahaan tetap kompetitif meski menghadapi fluktuasi harga bahan baku dan tekanan persaingan pasar.

Namun demikian, analisis juga menunjukkan adanya kelemahan internal seperti ketergantungan pada bahan baku lokal tertentu yang rentan terhadap isu cuaca dan harga, serta perlunya peningkatan dalam aspek digital marketing dan branding untuk menjangkau segmen pasar muda. Kelemahan ini apabila tidak diatasi, berpotensi menjadi hambatan dalam mempertahankan pertumbuhan jangka panjang.

Dari sisi eksternal, Indofood memiliki peluang besar seiring dengan meningkatnya tren konsumsi makanan instan dan sehat, pertumbuhan e-commerce, serta pembukaan pasar ekspor di kawasan ASEAN. Potensi ini sejalan dengan rekomendasi strategi dari beberapa studi terdahulu, yang menekankan pentingnya diversifikasi produk dan penetrasi pasar digital sebagai langkah adaptif terhadap perubahan perilaku konsumen.

Adapun ancaman yang dihadapi perusahaan termasuk meningkatnya kompetisi dari produk-produk luar negeri yang masuk melalui jalur perdagangan bebas, perubahan preferensi

(3)

loyalitas pelanggan di tengah maraknya produk substitusi. Strategi rebranding, peningkatan kualitas layanan, serta inovasi berkelanjutan dinilai penting dalam merespons tantangan ini.

Strengths (Kekuatan) Weaknesses (Kelemahan)

1. Brand awareness tinggi dan reputasi global. 1. Ketergantungan pada bahan baku lokal tertentu.

2. Jaringan distribusi nasional yang kuat. 2. Pemasaran digital belum optimal.

3. Diversifikasi produk dan inovasi

berkelanjutan. 3. Respons terhadap tren makanan sehat masih terbatas.

4. Kapasitas produksi skala besar dan efisien. 4. Kurangnya fleksibilitas dalam adaptasi desain produk.

Opportunities (Peluang) Threats (Ancaman)

1. Pertumbuhan konsumsi makanan praktis dan sehat.1. Masuknya produk luar negeri melalui pasar bebas.

2. Perkembangan teknologi digital dan e-commerce. 2. Perubahan selera konsumen terhadap produk organik.

3. Potensi ekspansi ke pasar ASEAN dan global. 3. Banyaknya produk substitusi lokal dan global.

4. Dukungan pemerintah untuk industri makanan

olahan. 4. Kenaikan harga bahan baku dan biaya logistik.

Dari hasil analisis matriks SWOT, strategi yang paling relevan untuk PT. XYZ adalah strategi SO (Strengths–Opportunities), yaitu memaksimalkan kekuatan perusahaan untuk menangkap peluang yang ada. Strategi ini mencakup perluasan pasar melalui ekspansi digital, peluncuran varian produk baru yang sesuai dengan gaya hidup sehat, serta peningkatan sinergi antar divisi untuk mempercepat inovasi produk.

Di sisi lain, strategi ST (Strengths–Threats) seperti peningkatan kualitas produk dan efisiensi operasional perlu dijalankan untuk mengatasi tekanan eksternal. Strategi WO (Weaknesses–Opportunities) juga penting, khususnya dalam upaya meningkatkan kapabilitas teknologi informasi dan pemanfaatan media sosial sebagai alat promosi.

Terakhir, strategi WT (Weaknesses–Threats) dapat dilakukan melalui program pelatihan SDM dan audit internal berkelanjutan guna memperbaiki proses kerja dan mengurangi kerugian yang bersumber dari kelemahan struktural internal perusahaan. Dengan penerapan strategi terpadu berdasarkan analisis SWOT yang sistematis, PT. XYZ berpeluang besar untuk mempertahankan keunggulan kompetitifnya di tengah dinamika industri.

Strategi SO (Kekuatan + Peluang) Strategi WO (Kelemahan + Peluang) 1. Memanfaatkan kekuatan merek dan distribusi

untuk ekspansi ke e-commerce dan pasar ASEAN.

1. Meningkatkan kapabilitas digital marketing melalui pelatihan dan rekrutmen SDM digital.

2. Mengembangkan produk baru dengan tren makanan sehat berbasis R&D internal.

2. Meningkatkan adaptasi tren produk organik dengan menggandeng mitra inovasi.

3. Meluncurkan kampanye digital untuk memperkuat loyalitas pelanggan dan jangkauan pasar baru.

3. Memanfaatkan dukungan pemerintah untuk peningkatan teknologi produksi dan promosi ekspor.

(4)

Strategi ST (Kekuatan + Ancaman) Strategi WT (Kelemahan + Ancaman)

1. Meningkatkan efisiensi rantai pasok untuk menekan biaya produksi dan logistik.

1. Melakukan audit internal berkala dan pelatihan SDM untuk memperbaiki operasional.

2. Reposisi merek dengan menonjolkan nilai lokal dan kualitas tinggi untuk melawan produk impor.

2. Diversifikasi bahan baku dan reformulasi produk untuk menghadapi fluktuasi pasar.

3. Menjaga keunggulan inovasi dan kualitas untuk mempertahankan posisi pasar.

3. Memperbaiki desain dan kemasan produk agar lebih kompetitif di pasar modern.

Untuk memperkuat arah strategi produk, analisis matriks BCG digunakan guna memetakan posisi portofolio produk Indofood berdasarkan dua indikator utama: pangsa pasar relatif dan tingkat pertumbuhan pasar. Analisis ini menunjukkan bagaimana alokasi sumber daya seharusnya dilakukan untuk tiap produk agar mendukung daya saing perusahaan secara menyeluruh.

Produk Pangsa Pasar Pertumbuhan Pasar Posisi BCG

Indomie Tinggi Tinggi ⭐ Stars

Chitato Tinggi Rendah ⭐ Cash Cows

Pop Mie Rendah Tinggi ⭐Question Marks

Indomilk Sedang Sedang ⭐/⭐ Borderline

Club (air minum) Rendah Rendah ⭐ Dogs

Produk seperti Indomie yang masuk dalam kategori Stars memerlukan investasi berkelanjutan untuk mempertahankan dominasinya di pasar mie instan global. Chitato, sebagai Cash Cow, sebaiknya dimanfaatkan untuk mendukung lini produk lain. Produk seperti Pop Mie, yang tergolong Question Mark, perlu strategi pengembangan atau diferensiasi lebih lanjut untuk menjadi pemimpin pasar. Sementara produk seperti Club yang masuk Dogs mungkin tidak prioritas investasi dan dapat dipertimbangkan untuk efisiensi portofolio.

enter 1 x CONCLUSION

Hasil analisis SWOT menunjukkan bahwa PT. XYZ (Indofood) memiliki sejumlah kekuatan utama yang mendukung daya saingnya di industri makanan dan minuman, antara lain brand awareness yang tinggi, jaringan distribusi nasional yang luas, serta kemampuan inovasi dan efisiensi produksi. Kekuatan ini menjadi fondasi penting bagi perusahaan untuk memanfaatkan berbagai peluang pasar, seperti meningkatnya tren konsumsi makanan sehat, pertumbuhan e-commerce, dan peluang ekspor ke pasar ASEAN. Dalam hal ini, strategi SO (Strengths–Opportunities) menjadi pendekatan utama yang dapat mendorong perluasan pasar dan peluncuran produk-produk inovatif yang sesuai dengan kebutuhan konsumen masa kini.

Namun demikian, perusahaan juga menghadapi beberapa kelemahan internal, seperti ketergantungan pada bahan baku lokal dan kurang optimalnya pemasaran digital, yang jika tidak segera ditangani dapat menghambat pertumbuhan jangka panjang. Selain itu, ancaman eksternal berupa masuknya produk asing, perubahan preferensi konsumen, serta meningkatnya biaya logistik menjadi tantangan yang signifikan. Oleh karena itu, strategi ST, WO, dan WT

(5)

perlu diterapkan secara sinergis, melalui peningkatan kualitas produk, pelatihan SDM, serta pemanfaatan teknologi digital untuk memperkuat daya saing perusahaan.

Analisis BCG juga memberikan panduan strategis dalam pengelolaan portofolio produk.

Produk seperti Indomie yang berada pada posisi Stars memerlukan investasi berkelanjutan, sementara produk Cash Cow seperti Chitato dapat menopang lini produk lain. Produk Question Marks seperti Pop Mie perlu diferensiasi yang tepat agar dapat berkembang, dan produk Dogs seperti Club dapat dievaluasi kembali dari segi efisiensi. Dengan pendekatan strategi yang menyeluruh dan berbasis analisis data yang kuat, PT. XYZ memiliki potensi besar untuk mempertahankan kepemimpinannya di pasar dan menjawab tantangan industri secara adaptif dan berkelanjutan.

enter 1 x REFERENSI

Reference is a list of information cited in a text that is identified and taken by the author and is sourced from books and scientific articles. The information cited is from accurate and genuine sources. Consistency in references allows readers to focus on the original content of the article.

References must be presented in full and in accordance with the information cited in the contents of the article. The reference list must be arranged alphabetically (A to Z) and written last, with the concept of the American Psychological Association (APA) or by using the Mendeley application.

&&&

DESCRIPTION OF TABLES AND FIGURES

(6)

Table

Description Place the table at the top of the table. The description is written in the middle with a distance of 1 space from the table. As with the description of the figure, the table description is also numbered sequentially. Writing table sources are Placed below the table and aligned with the left margin of the table in Times New Roman font size 10. Writing in the table is typed with a single space. Horizontal lines are prioritized for table lines while vertical lines are omitted.

enter 1 x

Table 1. Teacher-student ratios in three provinces (Yogyakarta, Jakarta and Papua) based on the level of education in 2015

Prov SD SMP SMA SMK

Yogyakarta 1:13 1:12 1:10 1:10

Jakarta 1:19 1:16 1:13 1:13

Papua 1:29 1:15 1:12 1:09

Source: Research data

enter 1 x Figure

Images are placed in the center (center) and referred to in the text (in line with the text).

Captions for pictures are written under the pictures and numbered. Figure captions begin with an uppercase letter. If the description of the image is more than 1 line, it is written with a space of 1. If the image is a reference, then the source of the reference is also written. Image reference sources are typed in Times New Roman font size 10.

enter 1 x

Source: Research Results (size 10, center) Figure 1. Conceptual Framework (size 10, bold, center)

enter 1 x

BLUE COLOR SECTIONS OR SUB MANUSCRIPTS

The blue color is part or sub-chapter of the article manuscript) as shown in the image below

(7)

FOOTER ATAU PENOMORAN HALAMAN MANUSCRIPT

Footer and page numbering of manuscripts (articles) use: Accent Bar 2. The tutorial is (Inset Page NumberBottom PageAccent Bar 2.

NOTE:

1. A4 paper size

2. Standard margin (top-bottom-right-left= 2.54) 3. Black font or text color

4. Blue font or text color for sections or sub-chapters as shown in the example in this template and attached.

5. Manuscript 1 Space,

6. Times New Roman font type, 7. Manuscript font size 12

8. Table and figure title font size 10 9. Table and figure content font size 10 10. Header and footer font size 10

11. Paragraph spacing (spacing before and after) = 0 12. Spacing between sub-chapters or sections 1 x enter

(8)

13. Number of pages 7 - 15 pages.

a. Abstract and Introduction (maximum 25%),

b. Method (maximum 10%),

c. Results and Discussion (minimum 40%),

d. Conclusion and References (maximum 25%)

14. Articles should not use too much numbering, other than numbers 1,2,3 and so on. This numbering is for example for problem formulation, discussion and conclusion.

Example: 1. aaaaa; 2. bbbbb; 3. ccccc; and so on.

15. If using numbering other than formulation, discussion and conclusion, then it must use a different numbering from formulation, discussion and conclusion. Example: a). ppppp;

b). qqqqq; c). rrrrr; and so on.

16. References use the concept or style of the American Psychological Association (APA).

17. Manuscripts that do not comply with the format and template will be rejected

18. Minimum References are sourced from 20 International and National Scientific Journals.

19. Bold is only written horizontally and should not be made vertically and horizontally, for example as in table-1: Relevant research.

20. The published article is the result of research by the author team and this title has never been published in another journal

21. The information is in yellow and this note is removed from the manuscript (article) 22.The contents of the published article are beyond the responsibility of the Siber

Nusantara Publisher Group.

&&&

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil matriks interaksi IFAS-EFAS SWOT dari penelitian ini menunjukkan bahwa strategi yang paling tepat digunakan untuk peningkatan daya saing industri

Sanghiang Perkasa (Kalbe Nutritionals) Medan dapat melaksanakan empat belas strategi alternatif berdasarkan prioritas beberapa strategi yang dihasilkan dari analisis SWOT

Judul Artikel : Analisis dan Model Strategi Peningkatan Daya Saing Produk Edamame Beku 2.. Kurniasanti, Ujang Sumarwan, Bagus Putu Yudhia

yang berkaitan dengan strategi pemasaran untuk meningkatkan daya

Adapun masalah yang dibahas dalam Laporan Akhir ini adalah bagaimana penerapan analisis SWOT sebagai strategi meningkatkan daya saing pada CV Panca Motor Yamaha Km

Prioritas strategi peningkatan daya saing industri berdasarkan rekomendasi perbaikan kinerja mutu tembakau BesNO di PT IBB yang didapatkan dari analisis AHP secara

Berkaitan dengan hal tersebut maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang Analisis SWOT dalam menentukan strategi pemasaran produk properti PT Sentra Bumi

iii ABSTRAK Syarifah Nadia, 2022 : Analisis Inovasi Produk Dalam Meningkatkan Daya Saing UMKM Studi Kasus Pada Produk Kue Kering Dian Bestari Kota Tanjungpinang Dosen Pembimbing: