• Tidak ada hasil yang ditemukan

analisis tax planning pph badan dalam upaya optimalisasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "analisis tax planning pph badan dalam upaya optimalisasi"

Copied!
82
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

  • Manfaat Teoritis
  • Manfaat Praktis

Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan sesuatu yang bermanfaat bagi pihak universitas dan juga sebagai bahan referensi bagi peneliti lain dengan materi yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti oleh peneliti. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan mengenai aspek-aspek Perencanaan Pajak yang diperbolehkan oleh undang-undang.

Sistematika Penulisan

Eka (2019) Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara “Analisis Penerapan Perencanaan Pajak Perusahaan Pada PT. Hasil penelitian yaitu laporan laba/rugi perusahaan menunjukkan bahwa perencanaan pajak yang dilakukan oleh PT. Tujuannya untuk mengetahui perencanaan pajak perusahaan dan penyebab kurang optimalnya perencanaan pajak pada PT.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perencanaan pajak yang harus dibayar, kendala dan dampak ketika melaksanakan Tax Planning. 3 Claudia Graze Cynthia (2017) Universitas Katolik Parahyangan dalam tesis “Perencanaan pajak pajak penghasilan badan untuk meminimalkan kewajiban pajak penghasilan”. Pajak penghasilan dibebankan kepada subjek pajak atas penghasilan yang diterima atau diperoleh selama tahun pajak.

Pengenaan pajak penghasilan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 didasarkan pada peredaran bruto perusahaan selama 1 (satu) tahun terhitung sejak tahun pajak terakhir sebelum tahun pajak yang bersangkutan. Tarif pajak penghasilan (PPh pasal 23) dikenakan berdasarkan dasar ketetapan pajak (DPP) atau penghasilan bruto. Pertanyaan : Bagaimana penerapan Tax Planning untuk pajak badan di CV AtharizMini Pertanyaan Penelitian : Biaya-biaya apa saja yang termasuk dalam pelaksanaannya.

Tarif pajak penghasilan final/sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebesar 0,5% (nol koma lima persen). Cynthia, Claudia Graze, 2017, Perencanaan Pajak Penghasilan Badan untuk Mengurangi Pajak Penghasilan Terutang, Skripsi, Universitas Katolik Parahyangan.

Penelitian Terdahulu

Landasan Teori

  • Pajak
    • Pengertian Pajak
    • Fungsi Pajak
    • Sistem Pemungutan Pajak
    • Sistem Pemungutan Pajak
    • Pengelompokkan Pajak
  • Aspek Perpajakan CV. Athariz
    • Pajak Penghasilan 4 ayat 2 atas Peredaran Bruto
    • Pajak Penghasilan 21 (Pph 21)
    • Pajak Penghasilan 23 (Pph 23)
    • Tujuan Perencanaan Pajak
    • Manfaat Perencanaan Pajak
    • Strategi Perencanaan Pajak
    • Aspek Dalam Perencanaan Pajak
    • Jenis-jenis Perencanaan Pajak
    • Teknik Perencanaan Pajak
    • Motivasi Perencanaan Pajak

Selisih lebih tersebut disebabkan oleh revaluasi aset n. Iuran yang diterima atau diperoleh perkumpulan dari anggotanya terdiri dari Wajib Pajak yang menjalankan usaha atau bekerja secara mandiri. Pajak langsung yaitu pajak yang harus ditanggung sendiri oleh wajib pajak dan tidak dapat dibebankan atau dialihkan kepada orang lain. Pajak tidak langsung yaitu pajak yang pada akhirnya dapat didasarkan pada subjeknya, dalam arti memperhatikan keadaan pribadi wajib pajak.

Pajak subyektif yaitu pajak yang berasal atau berdasarkan subjeknya, dalam arti memperhatikan keadaan pribadi wajib pajak. 46 Tahun 2013 tentang Pajak atas penghasilan dari kegiatan yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak dengan peredaran bruto tertentu Penghasilan dari usaha yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak dengan peredaran bruto tertentu dikenakan pajak penghasilan yang bersifat final. Wajib Pajak badan yang mencapai peredaran bruto melebihi empat miliar Rp delapan ratus juta rupiah dalam waktu 1 (satu) tahun beroperasi secara komersial).

Apabila peredaran bruto kumulatif Wajib Pajak dalam suatu bulan telah melebihi jumlah Rp (empat miliar delapan ratus juta rupiah) dalam satu tahun pajak, maka Wajib Pajak tersebut tetap dikenakan tarif Pajak Penghasilan yang ditentukan berdasarkan ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 sampai dengan akhir tahun pajak yang bersangkutan. Apabila peredaran bruto Wajib Pajak pada suatu tahun pajak melebihi Rp 4 miliar (Rupiah 800 juta), maka penghasilan yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak pada tahun pajak berikutnya akan dikenakan tarif Pajak Penghasilan berdasarkan ketentuan Pajak Penghasilan. . Hukum. 23 Tahun 2018 tentang Pajak Penghasilan dari Usaha yang diterima atau diperoleh oleh Wajib Pajak yang mempunyai peredaran bruto tertentu. Pasal 2, Atas penghasilan dari usaha yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak dalam negeri yang mempunyai peredaran bruto tertentu dalam jangka waktu tertentu.

Wajib Pajak yang tidak memiliki NPWP dikenakan tarif 20% lebih tinggi dibandingkan yang memiliki NPWP. Kesimpulan dari kedua pengertian tersebut adalah perencanaan pajak merupakan suatu proses bisnis wajib pajak untuk mengefektifkan kewajiban perpajakannya, baik pajak penghasilan maupun pajak lainnya, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Tarif pajak penghasilan berdasarkan Pasal 17 ayat (1) Undang-Undang Pajak Penghasilan Nomor 36 Tahun 2008 bagi wajib pajak orang pribadi dalam negeri adalah sebagai berikut.

Kerangka Konseptual

Wajib Pajak badan dalam negeri dengan peredaran bruto tertentu sampai dengan Rp. menerima fasilitas berupa pengurangan tarif sebesar 50% sebagaimana dimaksud pada ayat 17 1 huruf b dan para. porsi peredaran bruto sampai dengan Rp.

Research Question dan Model Analisis

  • Research Question
    • Main Research Question
    • Mini Research Question
  • Model Analisis

Desain Studi Kualitatif

METODE PENELITIAN

Kerangka Proses Berpikir

Pendekatan Penelitian

Jenis dan Sumber Data

  • Jenis Data
  • Sumber Data

Data diambil secara langsung atau diperoleh dari pihak-pihak yang memahami objek penelitian, kontrol, dan wawancara dengan karyawan terkait. Data sekunder ini merupakan data yang menunjang kebutuhan data primer seperti buku-buku, literatur dan bacaan yang berkaitan dan menunjang penelitian ini. Data yang diperoleh melalui buku, penelitian ini berdasarkan data berupa laporan laba rugi komersial dan fiskal CV Athariz.

Batasan dan Asumsi Penelitian

  • Batasan Penelitian
  • Asumsi Penelitian

Unit Analisis

Teknik Pengumpulan Data

  • Metode Pengumpulan Data
  • Pengujian Data

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data ketika peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan masalah yang diteliti, dan ketika peneliti juga ingin mengetahui hal-hal tentang responden secara lebih mendalam dan jumlah responden sedikit. . Dalam penelitian ini wawancara dilakukan dengan menggunakan tanya jawab langsung dan percakapan dengan pemilik CV Athariz. Untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data yang diperoleh dari berbagai sumber.

Untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data terhadap sumber yang sama dengan menggunakan teknik yang berbeda. Data yang dikumpulkan dengan teknik wawancara pada pagi hari ketika sumbernya masih segar dan tidak banyak permasalahan akan menghasilkan data yang lebih valid sehingga lebih dapat dipercaya. Hal ini kemudian dapat dilakukan dengan melakukan pengecekan dengan wawancara, observasi atau teknik lainnya pada waktu atau situasi yang berbeda.

Jika hasil pengujian menghasilkan data yang berbeda, maka dilakukan berulang kali hingga ditemukan konfirmasi data, Sugiyono.

Teknik Analisa Data

23 Tahun 2018 tentang Pajak Penghasilan Badan yang Diterima atau Diperoleh oleh Wajib Pajak dengan Peredaran Bruto Tertentu Pasal 2, Penghasilan usaha yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak dalam negeri dengan peredaran bruto tertentu dikenai Pajak Penghasilan yang bersifat final dalam jangka waktu tertentu. Kutipan dari situs jasa.go.id: Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 23 merupakan pajak yang dipotong atas penghasilan yang diperoleh dari modal, pemberian jasa atau hadiah dan kehormatan. Penerapan perencanaan pajak penting dilakukan agar pelaku usaha dapat meminimalkan besarnya pajak tangguhan.

Namun sebelum melakukan perencanaan pajak, peneliti akan melakukan koreksi pajak terhadap data yang tersedia untuk mengetahui biaya-biaya yang tidak dapat dikurangkan dari pajak dan untuk mengetahui besarnya pajak yang harus dibayar pada tahun 2020, selanjutnya peneliti akan melakukan koreksi fiskal terlebih dahulu dan akan menghitung jumlah utang pajak penghasilan badan. Untuk memperjelas perbedaan laporan sebelum dan sesudah menggunakan tax planner, berikut laporan CV laba rugi komersial. Dalam proses pelaksanaan perencanaan pajak, peneliti melaksanakan perencanaan pajak/tax dengan beberapa cara agar beban pajak yang terutang pada perusahaan dapat dikurangi atau terdapat perbedaan antara laporan laba rugi sebelum dan sesudah perencanaan pajak yaitu.

KEP.220/PJ/2002 tentang perlakuan pajak penghasilan atas biaya penggunaan telepon genggam dan mobil perusahaan, bahwa nilai dikurangi 50% dibebankan sebagai biaya perusahaan, sehingga dihitung tarif pajak perusahaan yaitu Dari tabel 4.5, dilakukan koreksi fiskal untuk biaya makanan dan minuman, namun dalam perencanaan pajak biaya makanan dan minuman tidak perlu dilakukan koreksi fiskal. Athariz mencatat, sebelum dilakukan perencanaan pajak, telah dilakukan penyesuaian pajak terhadap nilai total asumsi biaya pembelian kredit.

Terlihat pada tabel 4.9 mengenai laba sebelum pajak, laba setelah pajak dan selisih pembayaran pajak sebelum dan sesudah perencanaan pajak yaitu. Menteri Keuangan Republik Indonesia, 2018, Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 99/PMK.03/2018 tentang Pemberlakuan Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2018 tentang Pajak Penghasilan Atas Penghasilan Badan. Pohan, Chairil Anwar, 2013, Manajemen Perpajakan Strategi Perpajakan dan Perencanaan Bisnis, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Tabel 4.1              CV. Athariz
Tabel 4.1 CV. Athariz

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Objek Penelitian

  • Gambaran Umum CV. Athariz
  • Struktur Organisasi

Data dan Hasil Analisis

  • Aspek Perpajakan CV. Athariz
  • Tax Review CV. Athariz
  • Rekomendasi CV. Athariz
  • Data dan Analisis Perhitungan Laba Rugi Komersial
  • Data Perhitungan Laba Rugi Fiskal CV. Athariz sebelum
  • Data Perhitungan Laba Rugi Fiskal CV. Athariz setelah

Dapat disimpulkan bahwa CV Athariz tidak membayar Pph pasal 21 setiap bulannya karena gaji pegawai tidak kena pajak, maka dari itu CV Athariz hanya melaporkan Pph 21 saja tanpa adanya pelaporan. Athariz tidak membayar PPh pasal 21 karena gaji masing-masing pegawai masih PTKP (Pegawai Bukan Kena Pajak) sehingga CV. Athariz hanya melaporkan Pph pasal 21 nol setiap tanggal 20 bulan berikutnya setelah masa pajak berakhir.

Hasil review membandingkan penghitungan pajak badan § 29 menurut laporan komersial bernilai Rp, sedangkan pada laporan setelah koreksi perpajakan dan perencanaan pajak perusahaan selesai bernilai Rp, sehingga terdapat selisih Rp , yang artinya Lanjutkan. Setelah mengetahui aspek perpajakan, tinjauan pajak dan rekomendasi perencanaan pajak yang digunakan oleh CV Athariz, maka dilakukan perhitungan untuk menganalisis rencana pajak CV. Koreksi pajak atas biaya pembelian kredit dibebankan oleh perusahaan sebesar 50%, sehingga biaya pembelian kredit berkurang sebesar 50% dari sebelumnya.

Dari tabel 4.4, biaya makan dan minum tidak perlu dilakukan koreksi fiskal, karena salah satu bentuk uang natura pegawai adalah uang makan dan minum yang nilainya turut menyumbang gaji PMK No.167/PMK. 03/2018 karyawan. Dari tabel 4.6, biaya-biaya lain yang harus dikoreksi secara fiskal karena tidak ada daftar nominatif sesuai aturan SE-27/PJ.22/1986, maka dihitung tarif Pajak Penghasilan Badan yaitu. Dari tabel 4.7 biaya-biaya lain yang harus dilakukan koreksi fiskal karena tidak ada daftar nominatif sesuai aturan SE-27/PJ.22/1986, maka dihitung tarif Pajak Penghasilan Badan yaitu.

Dari tabel 4.8 Pendapatan bunga Bank harus dikoreksi menjadi negatif fiskal karena pendapatan tersebut dikenakan pajak penghasilan final oleh Bank, guna menghitung Tarif Pajak Penghasilan Badan masing-masing.

Interprestasi

Athariz harus memahami biaya makanan dan minuman, termasuk dalam bentuk natura atau sekadar menyediakan makan siang karyawan. Setelah koreksi fiskal, pengeluaran makanan dan minuman merupakan bentuk natura yang nilainya menambah gaji karyawan. Berdasarkan data dan analisis yang dibahas pada Bab IV, dapat diambil kesimpulan, yaitu:

Athariz merupakan perusahaan yang baru membuka usahanya pada tanggal 21 Maret 2020 dimana CV menerapkan pajak. Memperhatikan dan mengendalikan biaya-biaya yang dapat menurunkan pendapatan dan tidak dikoreksi oleh peraturan perpajakan sehingga tidak diperlukan penyesuaian pajak di kemudian hari. Athariz membuat daftar nominatif biaya yang belum ada buktinya, sehingga bisa dibuktikan saat pengajuan SPT Tahunan.

Erly, Suandy, 2011, Perencanaan Pajak Edisi 5, Salemba Empat, Jakarta Erly, Suandy, 2016, Perencanaan Pajak Edisi 6, Salemba Empat, Jakarta. Mardiasmo, 2009, Perpajakan Edisi Revisi 2009, Andi Yogyakarta : Yogyakarta Mulyo Agung, 2011, Teori dan Aplikasi Sen PPN dan PPnBm Perpajakan Indonesia, Mitra Wacana Media, Jakarta. Negara Republik Indonesia, 2015, Direktorat Jenderal Pajak Nomor PER-32/PJ/2015 tentang Pedoman Teknis Tata Cara Pemotongan, Penyetoran, dan Pelaporan Pajak Penghasilan 21, Jakarta.

Uradno, Siti, 2014, Taxation Theory and Cases Edition 8, Salemba Empat, Jakarta Soemitro, Rohmat, 2009, Principles and Basis of Taxation, Refika Aditama, Bandung.

Gambar

Gambar 3.1  Kerangka Proses Berfikir
Tabel 4.1              CV. Athariz
Tabel 4.2              CV. Athariz
Tabel 4.9            CV. Athariz
+2

Referensi

Dokumen terkait

Perencanaan pajak yang tepat dapat membantu badan usaha dalam meminimalkan pajak yang dibayar, sementara perencanaan laba sebelum pajak bisa berpengaruh pada jumlah pajak dibayar.. yang

TIASIL PENII,AIA,N SEIAWAT SEBIDA}IG ATAU PT'T'ft REWEW KARYA ILMIAH: JURNAL ILMIAH Judul Jurnal Ilmiah Artikel Penulis Jurnal Ilmiah Status Penulis Identitas Buku Kategori Publikasi