Oleh karena itu, dalam hal ini peneliti mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada semua pihak yang telah memberikan bimbingan dan bantuannya dalam menyelesaikan disertasi ini, khususnya kepada. Selaku Pembimbing II yang telah meluangkan waktu dan memberikan dukungan, bimbingan dan arahan dalam penyusunan disertasi ini. Seluruh dosen dan dosen yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat bagi peneliti selama menjadi mahasiswa di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Medan Area.
Terima kasih kepada kedua orang tuaku dan adikku yang telah memberikan banyak doa dan dukungan kepada peneliti baik materiil maupun nonmateriil sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
Latar Belakang Masalah
Karena pajak merupakan salah satu unsur pengurangan laba, maka diperlukan perencanaan pajak, yaitu cara-cara penghematan pembayaran pajak yang tidak bertentangan dengan peraturan perpajakan. Perencanaan pajak merupakan langkah awal dalam pengelolaan perpajakan, dimana pada tahap ini dilakukan pengumpulan dan penelitian peraturan pajak PPN guna menghemat biaya arus kas pada PT. Untuk mengetahui besarnya PPN yang terutang, perusahaan dapat memposting pajak masukan terhadap pajak keluaran.
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka peneliti tertarik untuk mengambil judul penelitian “Penerapan Perencanaan Pajak Pertambahan Nilai Dalam Menghemat Pengeluaran Arus Kas Pada PT.
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Teori - Teori
Perencanaan Pajak (Tax Planning)
- Pengertian Pajak
- Subjek Pajak
- Objek Pajak
- Fungsi dan Peran Pajak
- Dasar Hukum Pajak
- Pengertian Perancanaan Pajak (Tax Planning)
- Tujuan Perencanaan Pajak
- Manfaat Perencanaan Pajak
- Manajemen Pajak
- Strategi Umum Perencanaan Pajak
- Tahapan Dalam Membuat Perencanaan Pajak
- Perencanaan Pajak Pertambahan Nilai
Objek pajak yang tidak dikenakan biaya perolehan hak atas tanah dan bangunan adalah objek pajak. Menurut Erly Suandy (2006:7), pengertian perencanaan pajak adalah: “Analisis sistematis terhadap berbagai pilihan perpajakan, yang bertujuan untuk meminimalkan kewajiban pada tahun berjalan untuk periode mendatang”. Perencanaan pajak merupakan bagian dari manajemen perpajakan dimana tindakan tersebut membantu manajemen dalam mengambil keputusan.
Perencanaan pajak yang matang dapat ditentukan dengan mengambil langkah-langkah yang tepat dalam memperkirakan kebutuhan kas pajak dan menentukan kapan harus membayar sehingga perusahaan dapat menyusun anggaran kas yang lebih akurat.
Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
- Pengertian Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
- Barang Kena Pajak
- Dasar Pengenaan Pajak Pertambahan Nilai
- Tarif Pajak Pertambahan Nilai
- Pajak Masukan dan Pajak Keluaran
- Faktur Pajak
- Sistem Penyetoran dan Peloparan Pajak Pertambahan Nilai Seperti yang telah dibahas dalam sub bab – sub bab bahwa undang
Pajak pertambahan nilai adalah pajak yang dikenakan atas konsumsi Barang Kena Pajak di dalam daerah pabean. perolehan Barang Kena Pajak atau Jasa Kena Pajak sebelum pengusaha tersebut dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak; Perolehan Barang Kena Pajak atau Jasa Kena Pajak yang tidak mempunyai hubungan langsung dengan kegiatan usaha;
pemanfaatan Barang Kena Pajak tidak berwujud atau pemanfaatan Jasa Kena Pajak dari luar daerah pabean sebelum pengusaha dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak; Perolehan Barang Kena Pajak atau Jasa Kena Pajak yang bukti pemungutannya berupa faktur pajak sederhana; Perolehan Barang Kena Pajak atau Jasa Kena Pajak tidak memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang PPN Nomor 42 Tahun 2009 Pasal 13 ayat 5;
Perolehan Barang Kena Pajak atau Jasa Kena Pajak yang dipungut pajak masukan dengan menerbitkan surat ketetapan pajak; Faktur pajak merupakan bukti pemungutan pajak oleh Pengusaha Kena Pajak (PKP), yang menyerahkan Barang Kena Pajak (BKP) atau memberikan Jasa Kena Pajak (APR). Nama, alamat, dan nomor pajak penyerahan Barang Kena Pajak atau Jasa Kena Pajak;
Nama, alamat, dan Nomor Pokok Wajib Pajak pembeli Barang Kena Pajak atau penerima Jasa Kena Pajak; Bukti cukai bagi PKP yang menyerahkan Barang Kena Pajak atau Jasa Kena Pajak dan bagi DJBC atas impor BKP.
Laporan Arus Kas
- Beban Arus Kas
Tujuan utama laporan arus kas adalah untuk memberikan informasi yang relevan mengenai penerimaan dan pengeluaran kas oleh suatu perusahaan selama suatu periode tertentu dengan mengelompokkan transaksi berdasarkan aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. Arus kas masuk jenis ini adalah perubahan kas dari transaksi yang berkaitan dengan penentuan laba bersih suatu bisnis, seperti pembayaran dari pelanggan dan pembayaran kepada pemasok. Arus kas masuk jenis ini adalah perubahan uang tunai dari transaksi yang mempengaruhi investasi pada aset jangka panjang atau jangka panjang, seperti pemberian dan penerimaan pinjaman.
Arus kas masuk jenis ini adalah perubahan kas dari transaksi yang melibatkan item liabilitas dan ekuitas dan termasuk. Arus kas masuk adalah arus kas yang terjadi dari aktivitas transaksional yang menghasilkan keuntungan moneter (penerimaan kas). Arus kas merupakan arus kas yang terjadi dari aktivitas transaksi yang menghasilkan pengeluaran kas.
Laporan arus kas ini memberikan informasi yang relevan mengenai penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan pada suatu periode tertentu, mengklasifikasikan transaksi berdasarkan aktivitas operasi. Berdasarkan laporan arus kas di atas, arus kas dari aktivitas operasi biasanya disajikan terlebih dahulu kemudian disusul secara berurutan oleh arus kas dari aktivitas investasi dan pendanaan. Total arus kas bersih dari ketiga aktivitas tersebut akan menunjukkan kenaikan atau penurunan bersih kas pada periode yang bersangkutan.
Pelaporan arus kas menurut aktivitas operasi, investasi dan pendanaan, hubungan antara aktivitas tersebut dapat dievaluasi. Menurut PSAK, beban arus kas adalah “beban yang timbul dari aktivitas operasi perusahaan. Aktivitas operasi menimbulkan pendapatan dan beban dari aktivitas operasional perusahaan.”
Penelitian Terdahulu
Kerangka Konseptual
Lokasi Penelitian
Jadwal Penelitian
2 Penulisan proposal 3 Panduan proposal 4 Seminar proposal 5 Pengumpulan data 6 Analisis data 7 Panduan Hasil 8 Hasil Seminar 9 Pertemuan Meja Hijau.
Sumber Data
Definisi Variabel Operasional Penelitian
Sesuai dengan judul penelitian yaitu penerapan perencanaan pajak pertambahan nilai untuk menghemat pengeluaran arus kas pada PT. Perencanaan pajak merupakan tindakan penataan terkait potensi konsekuensi perpajakan, yang menekankan pada pengendalian setiap transaksi yang mempunyai konsekuensi perpajakan. PPN Masukan adalah PPN yang dibayarkan pada saat pengusaha kena pajak membeli, memperoleh, atau memproduksi hasil produksinya.
Arus kas merupakan bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan dalam suatu periode akuntansi yang menunjukkan arus kas masuk dan arus keluar perusahaan atau setara kas. Beban arus kas merupakan beban yang timbul dari aktivitas operasi perusahaan Aktivitas operasi menimbulkan pendapatan dan beban dari aktivitas operasi dalam perusahaan.
Metode Pengumpulan Data
Metode Analisis Data
Hasil Penelitian
Gambaran Umum Objek Penelitian
- Sejarah Singkat Perusahaan
- Kebijakan – Kebijakan Perusahaan
- Visi dan Misi Perusahaan
Begitu pula dengan perusahaan ini, sumber daya manusia yang ada merupakan sumber daya manusia yang telah diseleksi dengan sangat ketat agar perubahan tersebut dapat terus maju dan bersaing dengan perusahaan sejenis lainnya. Faktor Tenaga Kerja Dari segi lokasi, tenaga kerja mudah ditemukan karena perusahaan berlokasi di perkotaan, sehingga mudah bagi pencari kerja untuk mengetahuinya. Jumlah hari kerja pada perusahaan ini adalah 5 (lima) hari dalam 1 (satu) minggu yaitu hari Senin sampai dengan hari Jumat.
Pegawai yang telah bekerja selama 12 bulan tanpa henti, terhitung sejak tanggal pengangkatan, berhak atas cuti tahunan selama 12 jam. Penetapan visi dan misi perusahaan merupakan pedoman untuk menentukan arah kegiatan perusahaan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan. Dalam menjalankan suatu usaha, suatu perusahaan mempunyai visi dan misi yang ingin dicapai, antara lain sebagai berikut.
Bidang Arsitektur
Bidang Sipil
- Struktur Organisasi Perusahaan
- Kebijakan Perpajakan yang diterapkan oleh perusahaan pada tahun 2015 adalah
- Evaluasi PPN Keluaran
- Laporan Arus Kas Perusahaan
Kepada Budi Graha Perkas dalam hal penerbitan BKP dengan menghitung dasar pengenaan pajak dikalikan 10%, untuk itu dibuatlah Faktur Pajak Standar yang digunakan sebagai bukti pemungutan pajak dalam hal penerbitan BKP, yang digunakan untuk melaporkan PPN yang dilakukan pada setiap masa pajak bulanan dengan menggunakan SPT Masa PPN. Budi Graha Perkasa sebagai PKP yang bergerak di bidang kontraktor atau penyedia jasa wajib memungut, menyetor, dan melaporkan PPN. Budi Graha Perkasa selalu memerlukan faktur pajak untuk semua transaksi penyerahan BKP dan JKP serta membuat faktur pajak untuk proses penagihan, pembayaran dan pembelian.
PPN keluaran yang dipungut oleh perusahaan merupakan PPN yang dibebankan atas penyerahan BKP/JKP sehubungan dengan kegiatan yang dilakukan perusahaan. Sesuai dengan undang-undang no. 42 Tahun 2009 PPN, dimana PPN keluaran dihitung berdasarkan faktur pajak yang diterbitkan oleh perusahaan. Setelah selesai melakukan perhitungan dan pencatatan, dibuatlah faktur penjualan dan faktur pajak sebagai alat pembukuan atas transaksi penyerahan BKP/JKP yang akan diserahterimakan kepada konsumen, dimana atas penyerahan BKP tersebut dikenakan PPN sebesar 10% dari jumlah tersebut. dasar pengenaan pajak.
Budi Graha Perkasa menggambarkan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas, baik kas maupun non-kas, untuk melihat kenaikan atau penurunan kas dan setara kas secara bersih. Laporan arus kas yang diklasifikasikan berdasarkan aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan berguna bagi perusahaan untuk menilai kemampuan penggunaan dana perusahaan. Aktivitas operasi adalah aktivitas yang menentukan apakah operasi suatu perusahaan dapat menghasilkan arus kas yang cukup untuk membayar kembali pinjaman yang dihasilkan dari transaksi yang mempengaruhi penentuan selisih aset bersih.
Aktivitas investasi adalah aktivitas yang mencerminkan pemasukan dan pengeluaran kas yang dimaksudkan untuk menghasilkan pendapatan dan arus kas di masa depan. Aktivitas pendanaan merupakan aktivitas yang dilakukan untuk mengantisipasi klaim atas arus kas masa depan dari pemasok modal.
Pembahasan 4.2 Analisi Data 4.2 Analisi Data
Laporan Arus Kas Sebelum dan Setelah dilakukan Perencanaan Pajak
Pembukuan biaya-biaya tersebut sesuai dengan undang-undang perpajakan atas biaya penelitian dan pengembangan perusahaan yang dilakukan di Indonesia (Pasal 6 ayat (1) huruf f) bahwa biaya penelitian dimasukkan dalam akun biaya yang dilaporkan dalam arus kas operasi perusahaan. kegiatan. kegiatan. Dengan mencatat biaya-biaya tersebut, maka perusahaan mengalami kenaikan biaya aktivitas operasi seperti dijelaskan pada tabel 4.7 dan terdapat perbedaan jumlah arus kas dari aktivitas operasi. Dari data yang dibahas, sebelum perencanaan pajak pada tahun 2014 diperoleh total arus kas dari aktivitas operasi dengan nilai total sebesar Rp.
Besarnya arus kas dari aktivitas operasi diperoleh berdasarkan strategi memaksimalkan biaya-biaya yang terkandung dalam aktivitas operasi perusahaan.Besarnya biaya operasional perusahaan dapat dicatat dengan melakukan perencanaan pajak sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku. Indonesia (Pasal 6(1)(f)) bahwa biaya penelitian dimasukkan dalam akun biaya yang dilaporkan dalam arus kas dari aktivitas operasi perusahaan. Dalam pencatatan biaya-biaya tersebut, perusahaan mengalami peningkatan biaya dari aktivitas operasi yang dijelaskan pada Tabel 4.8, dan terdapat perbedaan jumlah arus kas dari aktivitas operasi.
Dari data yang dibahas, sebelum perencanaan pajak pada tahun 2015 diperoleh total arus kas dari aktivitas operasi dengan nilai total sebesar Rp. Besarnya arus kas dari aktivitas operasi diperoleh dari strategi memaksimalkan biaya-biaya yang terkandung dalam aktivitas operasi. Dengan mencatat biaya-biaya tersebut, perusahaan mengalami kenaikan biaya aktivitas operasi seperti dijelaskan pada tabel 4.9 dan terdapat perbedaan jumlah arus kas dari aktivitas operasi.
Dari data yang dibahas, sebelum perencanaan pajak pada tahun 2016 diperoleh total arus kas dari operasi dalam jumlah nilai Rp. Dan pada tabel 4.9 sebelum y6 dilakukan perencanaan pajak untuk total arus kas dari operasi sebesar Rp.
Kesimpulan
Budi Graha Perkasa menerapkan perencanaan pajak pada perusahaan sehingga dapat menghemat biaya arus kas sebesar 21,1%. Perencanaan pajak yang dapat dilakukan oleh pelaku usaha adalah dengan memaksimalkan biaya operasional dengan cara meningkatkannya dengan tujuan untuk mengefisienkan pajak PPN yang terutang.
Saran
Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2009 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah.