• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS TUWEB 3 VIDEO PEMBELAJARAN TPA

N/A
N/A
Hobby Jalan Alam Sumbar

Academic year: 2024

Membagikan "ANALISIS TUWEB 3 VIDEO PEMBELAJARAN TPA "

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS TUWEB 3 VIDEO PEMBELAJARAN TPA

ANALISIS VIDEO PEMBELAJARAN DI KB MELALUI YOUTUBE……….

Tugas Mata Kuliah Analisis Kegiatan Pengembanagan Pendidikan Anak Usia Dini PAUD 4504

OLEH

NAMA : NELI YENDRA NIM : 835466174 Semester : IX (Sembilan)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TERBUKA UPBJJ-14 PADANG

POKJAR KUBUNG

Tahun 2020.1

(2)

ANALISIS DATA A. Tabulasi Data

Data Hasil Penelitian

Observasi

Wawancara dengan

Guru

Wawancara dengan Pimpinan

Dokumentasi

 Anak di antar Orang Tua dan langsung di sambut oleh Guru di pintu gerbang sekolah.

TDL TDL

 Sebelum melakukan kegiatan di dalam Sentra, Guru mengajak anak berkumpul di luar ruangan untuk pengembangan Motorik anak

TDL

TDL

 Guru mengajak anak melakukan mencuci tangan di kamar mandi dan Toilet Traning dan selalu di dampingi oleh Guru

TDL TDL

33

(3)

 Guru melakukan kegiatan di Sentra dan mendampingi anak dalam kegiatan bermain.

TDL TDL

 Guru mengajak anak makan bersama dalam ruangan makan yang sudah di fasilitasi.

TDL TDL

 Guru mengajak anak untuk istirahat siang bersama di ruang yang telah di sediakan dengan fasilitas istirahat yang cukup aman dan nyaman bagi anak.

 Dalam kegiatan tidur siang Guru selalu mendampingi anak, ada yang sambil menyusu pakai botol susu sambilmembaca kan cerita dengan

TDL TDL

(4)

menggunakan alat peraga buku cerita bergambar.

 Guru/Pengasuh

mengantarkan anak sampai gerbang apabila orang tua telah datang menjemput

TDL TDL

 Bagi anak TPA yang orang tuanya belum datang menjemput, Guru mengajaak anak

bermain sambil

menunggu orang tua datang menjemput.

TDL TDL

Keterangan:

TDL = Tidak dilakukan karena Covid 19 A. Analisis Kritis

Dari data di atas dan berdasarkan pengamatan yang dilakukan terhadap video Pembelajaran di TPA ICMB dapat Penulis menyimpulkan kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam pengembangan sikap kemandirian melalui metode pembiasaan yang dilakukan mulai dari kegiatan awal anak diantar orang tua ke sekolah anak disambut depan gerbang sekolah oleh guru, kemudian oarngtua mempercayakan anak kepada guru yang sudah siap dengan beberapa kegiatan di sekolah nantinya, anak sudah mandiri di tinggalakna orangtua, ditinggal tampa ada yang menangis, ini sesuai dengan pendpata yang dikemukakan oleh (Wiyani, 2013: 31) Sementara kemandirian anak usia dini dalam bergaul terwujud pada kemampuan mereka dalam

(5)

memilih teman, keberanian mereka belajar di kelas tanpa ditemani orangtua, dan mau berbagi bekal/jajan kepada temannya saat bermain. Sebelum kegiatan di sentra, setiap pagi di TPA ini membiasakan anak terlebih dahulu melakukan kegiatan diluar kelas, guna pembiasaan pengembangan motoric anak, Motorik itu terbagi dua, motoric kasar dan motoric halus, Motorik kasar adalah gerakan tubuh yang menggunakan otot-otot besar, sebagaian besar atau seluruh anggota tubuh, yang dipengaruhi oleh usia, berat badan dan perkembangan anak secara fisik.

Contoh kemampuan motorik kasar adalah menendang, duduk, berdiri, berjalan berlari, dan naik turun naik tangga, motoric kasar ini biasanya kegiatannya banyak dilakukan di luar ruangan, seperti yang dikemukakan oleh (Sunardi dan Sunaryo, 2007: 113-114) bahwa motorik kasar adalah kemampuan gerak tubuh yang menggunakan otot-otot besar, sebagian besar atau seluruh anggota tubuh motorik kasar diperlukan agar anak dapat duduk, menendang, berlari, naik turun tangga dan sebagainya. Perkembangan motoric kasar anak lebih dulu dari pada motorik halus, misalnya anak akan lebih dulu memegang benda-benda yang ukuran besar dari pada ukuran yang kecil. Karena anak belum mampu mengontrol gerakan jari-jari tangannya untuk kemampuan motorik halusnya, seperti meronce, menggunting dan lain-lain.

Setelah anak melakukan kegiatan diluar ruangan. Lalu anak melakukan kegiatan Training Toilet dan mencuci tangan di kamar mandi yang telah disediakan oleh pihak sekolah, disini anak didampingi dan di bimbing oleh guru. Melalui pembiasaan ini anak dilatih hidup sehat dan kedisiplinan pada diri anak yang dimulai dari semenjak dini, ini sesuai dengan pendampat yang di sampaikan oleh Menurut Yamin & Sanan (2013: 75-77) ada beberapa hal yang menjadi perhatian dalam menanamkan kemandirian pada anak sejak dini sebagai berikut:

a. Kepercayaan

Suasana sekolah yang terasa asing dan berat bagi anak-anak karena harapan orangtua dan guru menjadi anak yang baik, maka perlu ditanamkan rasa percaya diri dalam diri anak-anak dengan memberikan kepercayaan untuk melakukan sesuatu yang mampu dilakukan sendiri.

b. Kebiasaan

Dengan memberikan kebiasaan yang baik kepada anak sesuai dengan usia dan tingkat perkembangannya, misalnya membuang sampah pada tempatnya, melayani dirinya sendiri, memcuci tangan, meletakkan alat permainan pada tempatnya, dll.

c. Komunikasi

(6)

Komunikasi merupakan hal penting dalam menjelaskan tentang kemandirian kepada anak dengan bahasa yang mudah dipahami.

d. Disiplin

Kemandirian erat kaitannya dengan disiplin yang merupakan proses yang dilakukan oleh pengawasan dan bimbingan orang tua dan guru yang konsisten.

Nah bisa kita simpulkan bahwa melatih anak dalam hal kedisiplinan merupakan salah satu cara dalam mencapai suatu kemandirian seorang anak.

Selanjutnya anak malanjutkan kegiatan di ruangan sentra yang sudah dijadwalkan sesuai dengan rencana kegiatan hari itu, masing-masing anak sudah mendapatkan tugasnya dalam melakukan kegiatan sentra dan guru membimbing anak dalam melakukan kegiatan. Kegiatan disentra merupakan kegiatan inti yang dilakukan dalam pengembangan seluruh aspek perkembangan anak usia dini, Sentra merupakan sumber belajar yang sangat dibutuhkan dalam mengembangkan kemampuan, Berdasarkan pendapat Yuliani & Bambang (2010: 81), menjelaskan sentra merupakan pusat kegiatan belajar atau pusat sumber belajar yang merupakan suatu wahana yang sengaja didesain untuk menstimulasi berbagai aspek perkembangan pada anak usia dini.

Usai kegiatan di sentra guru mangajak anak makan bersama dalam ruangan yang sudah dipersiapkan, anak memakan bekal yang telah dibawa dari rumah, anak makan sendiri secara mandiri, tidak ada yang disuapi, kecuali anak yang usia bayi yang masih menyusui dengan menggunakan botol susu. Dalam makan bersama terlihat guru tetap mendampini anak dan membimbing anak dalam berdoa sebelum makan, kemandirian dalam makan sendiri sudah merupakan satu kegiatan pengembangan kemandirian anak juga Kemandirian berkembang melalui proses belajar yang dilakukan secara bertahap dan berulang-ulang mulai dari tahap awal perkembangan kapasitas sampai tahap perkembangan kemandirian yang sempurna (Yaumi, 2014: 98). Selanjutnya anak di persiapkan untuk melakukan kegiatan tidur siang, tidur bersama di ruangan yang telah disediakan oleh pihak sekolah dengan ruangan yang aman dan nyaman sehingga anak dapat memulihkan kembali staminanya setelah melakukan beberapa kegiatan.

Guru tampak tetap membimbing anak, mendampingi anak-anak yang mungkin masih butuh didampingi mngkin karena pembiasaan dari rumah ada anak yang mungkin kalau tidur ditemani oleh orangtuanya, namun dalam hal ini Penulis melihat guru mendampingi anak dalam persiapan tidurnya dengan melakukan kegiatan ada yang bercerita dengan menggunakan buku cerita da n

(7)

ada juga yang memberikan pijitan-pijitan kecil kepada anak, biasanya ini dilakukan kepada anak yang masih berusia 1 sampai 3 tahun.

Tibalah pada kegiatan akhir dimana setelah anak melakukan tidur siang, anak mulai bersih-bersih, termasuk menyiapkan anak untuk mandi. Guru tetap membimbing, bagi anak yang orang tuanya telah datang menjemput anak di antar guru ke pintu gerbang untuk ketemu dengan orang tua nya, dan bagi anak yang orang tua nya yang belum datang menjemput, guru mengajak anak melakukan permainan bebas sambil menunggu orang tua mereka datang menjemput, salah satu pengembangan yang dilakukan di TPA adalah melalui metode pembiasaan sehingga akan timbul perilaku kemandirian pada anak.

Referensi

Dokumen terkait

Puji Tuhan untuk semua berkat yang telah diberikan Tuhan Yesus Kristus kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “ANALISIS WACANA KRITIS

Pada pembahasan skripsi ini, penulis mengadakan penelitian tentang Analisis tingkat kesulitan membaca Alquraan antara alumni TK/TPA dengan Non TK/TPA siswa SD Inpres Kalebajeng,

Meskipun demikian, hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa melakukan kegiatan refleksi dengan menyaksikan video pembelajaran yang telah dilakukan oleh diri

→ Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan berupa : Laporan hasil pengamatan secara tertuli, Menjawab pertanyaan,

 Peserta didik menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan berupa Laporan hasil pengamatan secara

 Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan berupa : Laporan hasil pengamatan secara tertulis tentang :

CREATIVITY KREATIVITAS  Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan berupa : Laporan hasil pengamatan secara tertulis tentang

Video Kegiatan Belajar Mengajar di Kelas dengan menggunakan metode pembelajaran Problem Based Learning PBL Link Video: https://youtu.be/s8jwYkLpGk?si=AmqAqJOqQYedrxGe Hasil Analisis