• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS SOAL UJIAN BIOLOGI SEMESTER I SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KINALI KABUPATEN PASAMAN BARAT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "ANALISIS SOAL UJIAN BIOLOGI SEMESTER I SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KINALI KABUPATEN PASAMAN BARAT "

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

1

ANALISIS SOAL UJIAN BIOLOGI SEMESTER I SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KINALI KABUPATEN PASAMAN BARAT

TAHUN PELAJARAN 2013/2014.

Elsa Okta Kesuma1, Renny Risdawati2, Liza Yulia Sari2

1Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi

2Dosen Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat E-mail: elsaoktakesuma@ymail.com

Abstract

Analysis of items is an activity that can help improve the test quality. This research is aimed to provide information about validity, reliability, difficulty index, discrimination power and affectiveness options on items of the biological examination in first semester at X class at SMAN 1 Kinali in West Pasaman district in academic year 2013/2014. This research is a descriptive research in which the researcher describes the results of the items analysis in first semester at X class in Biology subject. From the data analysis, it can be concluded that the validity (0,34) is in the low criteria, the reliability (0,89) is in the high criteria, the difficulty index (0,38) is in the adequate criteria, discrimination power (0, 17) is in the bad criteria. Effectiveness options with effective option key (31 items), ineffective option key (19 items), rapscallion effective option (8 items), rapscallion ineffective option (42 items). In terms of validity, reliability, difficulty index, discrimination power and effectiveness options, there are 8% meet with good criteria and 92% do not meet with good criteria.

Keywords: validity, reliability, difficulty index, discrimination power, effectiveness option.

Pendahuluan

Berdasarkan hasil observasi penulis dengan salah seorang guru biologi di SMA Negeri 1 Kinali, didapat data nilai rata-rata semester I siswa kelas X Tahun Pelajaran 2013/2014 yaitu: X1 (77), X2 (48), X3 (32), X4 (36), X5 (40), X6 (39), X7 (48), X8 (38), X9 (38), X10 (38). Dapat dilihat bahwa nilai rata- rata ujian biologi semester 1 siswa kelas X SMA Negeri 1 Kinali pada umumnya di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), sedangkan KKM mata pelajaran biologi untuk kelas X adalah 73, hanya satu kelas yang mencapai KKM yaitu kelas X.1 karena kelas ini kelas unggul. Rendahnya hasil belajar siswa salah satu penyebabnya yaitu alat evaluasi yang digunakan yang mungkin terlalu sulit dan soal yang belum memenuhi kriteria yang baik dari segi validitas, daya pembeda, dan efektivitas optionnya. Untuk melihat suatu tes mampu menjadi alat ukur yang baik, tentunya dengan dilakukannya analisis butir soal sedangkan analisis soal biologi semester I kelas X belum dilakukan di SMA Negeri 1 kinali. Sehingga tidak dapat diinformasikan apakah tes hasil belajar biologi yang telah dilaksanakan mampu menjadi alat ukur yang baik atau tidak. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka

penulis telah melaksanakan penelitian mengenai

“Analisis Soal Ujian Biologi Semester 1 Siswa kelas X SMA Negeri 1 Kinali Pasaman Barat Tahun Pelajaran 2013/2014.”Penelitian ini bertujuan untuk memberikan informasi tentang validitas, reliabilitas, indeks kesukaran, daya pembeda dan efektivitas option pada soal biologi semester 1 siswa kelas X SMA Negeri 1 Kinali Kab. Pasaman Barat Tahun Pelajaran 2013/2014.

Sebuah tes dapat dikatakan baik sebagai alat ukur haruslah memenuhi persyaratan tes yaitu validitas, reliabilitas, indek kesukaran,daya pembeda, dan efektifitas option (Arikunto, 2010 : 56). Menurut Azwar (2012: 8) validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana akurasi suatu tes atau skala dalam menjalankan fungsi pengukurannya. Menurut Arikunto (2010 : 60) suatu tes dikatakan dapat dipercaya jika memberikan hasil yang tetap apabila diteskan berkali-kali. Menurut Azwar (2012: 7) reliabilitas adalah sejauhmana hasil suatu proses pengukuran dapat dipercaya. Reliabilitas tes merupakan alat pengumpul data, reliabilitas berhubungan dengan masalah kepercayaan. Sukardi (2011 : 43)

(2)

2 mengatakan suatu instrumen evaluasi dikatakan mempunyai nilai reliabilitas tinggi, apabila tes yang dibuat mempunyai hasil yang konsentrasi dalam pengukur yang hendak diukur. Menurut Hamzah (2014: 244) tingkat kesukaran butir soal merupakan salah satu indikator yang dapat menunjukkan kualitas butir soal tersebut apakah trmasuk sukar, sedang atau mudah. Arikunto, (2010: 207) mengatakan soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dengan indek kesukaran 1,00 atau terlalu sukar dengan indek kesukaran 0,00.

Bermutu atau tidaknya butir item tes hasil belajar dapat diketahui dari derajat kesulitan yang dimiliki oleh masing-masing butir soal. Sudijono, (2011: 370) mengatakan bahwa bermutu atau tidaknya butir item tes hasil belajar dapat diketahui dari derajat kesukaran atau taraf kesulitan yang dimiliki oleh masing-masing butir item soal.

Menurut Latisma (2011:161) daya pembeda item adalah kemampuan suatu butir item tes hasil belajar untuk membedakan antara peserta tes yang berkemampuan tinggi dengan yang berkemampuan rendah, sehingga peserta tes yang berkemampuan tinggi lebih banyak yang bisa menjawab dengan benar dibandingkan dengan peserta tes yang berkemampuan rendah. Dapat diartikan bahwa daya pembeda merupakan kemampuan butir soal untuk membedakan kemampuan antara individu peserta tes. Fungsi dari daya pembeda yaitu mendeteksi perbedaan individu yang sekecil-kecilnya di antara subjek tes, sejalan dengan fungsi dan tujuan tes itu sendiri. Daya pembeda makin mendekati 1,00 berarti daya pembeda soal tersebut makin baik, sebaliknya jika makin mendekati 0,00 berarti daya pembeda soal tersebut makin buruk. Menurut Arikunto (2010 : 211) mengatakan item yang dapat dipakai diharapkan item yang mempunyai daya beda lebih besar dari 0,40 dikategorikan baik. Menurut Daryanto (2010: 192) pola jawaban soal adalah distribusi tes dalam hal menentukan pilihan jawaban pada soal bentuk pilihan ganda. Pola penyebaran jawaban ini menggambarkan bagaimana peserta tes menentukan pilihan jawabannya terhadap kemungkinan- kemungkinan jawaban yang dipasangkan pada setiap butir item. Suatu kemungkinan dapat terjadi bahwa dari keseluruhan alternatif jawaban yang dipasang pada butir item tertentu, sama sekali tidak dipilih oleh peserta tes.Keadaan seperti ini disebut dengan istilah “Omit”

dan biasa diberi lambang O.

Latisma (2011: 164) mengatakan bahwa makin banyak peserta tes yang memilih distraktor itu maka dapat dikatakan bahwa distraktor tersebut makin dapat menjalankan fungsinya sebagai pengecoh. Menurut Arikunto (2010: 220) pengecoh dapat berfungsi dengan baik jika pengecoh mempunyai daya tarik yang besar sehingga dipilih oleh pengikut tes yang kurang memahami konsep atau bahan, dan pengecoh yang tidak berfungsi jika tidak dipilih oleh peserta tes. Menurut Latisma

(2011: 164-165) suatu distraktor dinyatakan telah dapat menjalankan fungsinya sebagai pengecoh apabila dipilih oleh peserta tes paling kurang 5%

dari seluruh peserta tes.

Metode Penelitian

Penelitian ini bersifat deskriptif, dimana peneliti mendeskripsikan tentang hasil analisis soal ujian semester I siswa kelas X mata pelajaran Biologi SMA Negeri 1 Kinali. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Februari- September 2014 di SMA Negeri 1 Kinali Kab. Pasaman Barat.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa dan soal ujian semester biologi kelas X SMAN 1 Kinali yang mengikuti Ujian Semester I mata pelajaran biologi Tahun Pelajaran 2013/2014.

Berdasarkan populasi yang ada, maka sampel yang diambil agar lebih representative sebanyak 62%.

Sesuai dengan pendapat Nasution (dalam Lufri, 2007: 87) adakalanya kita merasa perlu mengambil sampel lebih dari 10%, bila anggota populasi kecil, misalnya populasi, adalah guru besar di sejumlah Universitas tertentu yang jumlahnya 200 orang.

Mungkin peneliti tidak mengambil sampel 10% atau 20% melainkan 50% atau lebih. Menurut lufri (2007:86) teknik pengambilan sampel yang dilakukan yaitu “ Purposive Sampling” yaitu sampel yang sengaja dipilih berdasarkan karakteristik tertentu yang diperlukan dalam penelitian.

Pengambilan sampel sebanyak 62% masing- masing kelas kecuali kelas X1. Jadi jumlah sampel keseluruhan yaitu 200.

Variabel penelitian yang dilakukan adalah Kisi-kisi, soal dan lembar hasil ujian semester 1 biologi siswa kelas X semester 1 Tahun Pelajaran 2013/2014. Jenis data yang akan dilakukan yaitu data sekunder berupa soal ujian, lembaran jawaban peserta tes dan kunci jawaban yang akan dipakai dalam ujian mata pelajaran biologi kelas X Semester 1 SMA Negeri Kinali Kabupaten Pasaman Barat.

Data diolah dengan menggunakan rumus validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya pembeda yang dirujuk dari Arikunto (2012) dan efektivitas option yang dirujuk dari Arifin (2009). Dalam penelitian prosedur yang telah peneliti lalui adalah tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap akhir.

(3)

3 Hasil dan Pembahasan

Tabel 1. Hasil Analisis Validitas Soal Ujian Biologi Semester1 Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Kinali Kab. Pasaman Barat Tahun.

Pelajaran 2013/2014.

Kriteria Soal

Nomor Soal Jumlah Sangat

Tinggi

0 0

Tinggi 3 1

Sedang 1,20,25,30,37,43, 6 Rendah 4,5,7,8,9,10,11,12,13,

17,19,22,

23,24,27,28,31,34,35, 36,39,40, 41,50

24

Sangat Rendah

2,6,14,15,16,18,21,26 ,29,32,33,

38,42,44,45,46,47,48, 49

19

Hasil analisis menunjukkan bahwa rata-rata validitas soal adalah 0,24. Validitas tersebut berada pada kriteria rendah. Menurut Ambiyar (2012: 173) sebuah tes yang terdiri dari butir tes yang jelek akan cenderung memiliki validitas yang rendah.

Hasil analisis menunjukkan bahwa reliabilitas soal adalah 0,89, nilai reliabilitasnya terletak antara 0,80 sampai 1,00 kategori sangat tinggi. Menurut Ambiyar (2012: 175) jika sebuah tes reliabel, maka tes secara konsisten mengukur.

Tabel 2.

Hasil Analisis Indeks Kesukaran Soal Ujian Biologi Semester1 SiswaKelas X SMA Negeri 1 Kinali Kab. Pasaman Barat Tahun. Pelajaran 2013/2014.

Kriteria Soal

Nomor Soal Jumlah

Sukar 6,9,11,12,15,16,18,24,27,2 9,32,33,34,37,38,39,42,44, 46,47,48,49

22

Sedang 1,3,5,8,10,13,14,17,19,20, 21,22,23,26,28,

30,31,35,36,40,41,43,45,5 0

24

Mudah 2,4,7,25 4

Hasil analisis menunjukkan bahwa rata-rata indeks kesukaran soal adalah 0,38, indeks kesukaran tersebut berada pada kriteria sedang. Menurut Ambiyar (2012: 150) ...bermutu atau tidaknya butir soal tes hasil belajar, pertama sekali dapat diketahui dari derajat kesukaran atau taraf kesukaran yang dimiliki oleh masing- masing butir soal tersebut.

Butir soal tes hasil belajar dapat dinyatakan sebagi butir soal yang baik apabila butir soal tersebut tidak terlalu sukar dan tidak pula terlalu mudah. Dengan kata lain derajat kesukaran butir soal itu adalah sedang atau cukup. Menurut Arikunto (2012: 222)

soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi usaha memecahkannya.

Sebaliknya soal yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi karena di luar jangkauannya.

Tabel 3. Hasil Analisis Daya Pembeda Soal Ujian Biologi Semester1 Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Kinali Kab. Pasaman Barat Tahun.

Pelajaran 2013/2014.

Kriteria Soal

Nomor Soal Jumlah

Baik Sekali

0 0

Baik 13,20,30 3

Cukup 1,3,5,8,10,11,19,22,23,25,2 8,36,41, 50

14 Jelek 2,4,6,7,912,14,15,16,17,18,

21,24,

26,27,29,31,32,33,34,35,37, 38,39,

40,42,43,44,45,46,47,48,49

33

Hasil analisis menunjukkan bahwa rata-rata daya pembeda soal adalah 0,17, berada pada kriteria jelek. Menurut Arikunto (2012: 226) daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang bodoh (berkemampuan rendah). Menurut Ambiyar (2012: 155) mengetahui daya pembeda butir soal itu penting sekali, sebab salah satu dasar yang dipegangi untuk menyusun butir- butir soal tes hasil belajar adalah adanya anggapan, bahwa kemampuan antara testee yang satu dengan testee yang lain itu berbeda- beda, dan bahwa butir soal tes hasil belajar itu harus mampu memberikan hasil tes yang mencerminkan adanya perbedaan kemampuan yang terdapat di kalangan testee tersebut. Menurut Arikunto (2012: 226) Bagi suatu soal yang dapat dijawab benar oleh siswa pandai maupun siswa bodoh, maka soal itu tidak baik karena tidak mempunyai daya pembeda.

Demikian pula jika semua siswa baik pandai maupun bodoh tidak dapat menjawab dengan benar.

Soal tersebut tidak baik juga karena tidak mempunyai daya pembeda. Soal yang baik adalah soal yang dapat dijawab benar oleh siswa- yang siswa pandai saja.

(4)

4 Tabel 4. Hasil Efektifitas Option Soal Ujian Biologi

Semester1 Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Kinali Kab. Pasaman Barat Tahun Pelajaran 2013/2014.

Jawaban Option

Nomor Soal Jumlah Kunci

Efektif

1,3,4,5,7,8,10,11,13,14,1 5,18,19,20,21,

22,23,24,25,28,29,30,31, 35,36,39,40,41,43, 45,50

31 butir

Kunci Tidak Efektif

2,6,9,12,16,17,26,27,32,3 3,34,37,38,42,44, 46,47,48,49

19 butir

Pengecoh Efektif

3,11,20,23,25,28,30,41 8 butir Pengecoh

Tidak Efektif

1,2,4,5,6,7,8,9,10,12,13,1 4,15,16,17,18,

19,21,22,24,26,27,29,31, 32,33,34,35,36,37, 38,39,40,42,43,44,45,46, 47,48,49,50

42 butir

Hasil analisis menunjukkan bahwa efektifitas option kunci efektif, sedangkan option pengecoh tidak efektif. Terdapat 31 butir option kunci efektif dan 19 butir option kunci tidak efektif. Sedangkan untuk option pengecoh efektif terdapat 8 butir item dan 42 butir item option pengecohnya tidak efektif.

Menurut Hamzah (2014:252) opsi berarti pilihan- pilihan yang diajukan di mana ada pilihan yang menjadi kunci jawaban dan pilihan pengecoh atau distraktor. Menurut Arifin (2009: 279) pada soal bentuk pilihan-ganda ada alternatif jawaban (opsi) yang merupakan pengecoh. Butir soal yang baik, pengecohnya akan dipilih secara merata oleh peserta didik yang menjawab salah. Sebaliknya, butir soal yang kurang baik, pengecohnya akan dipilih secara tidak merata.

Dari analisis keseluruhan butir soal hanya 8%

soal yang masuk kategori soal yang baik dan 92%

kategori soal yang belum baik dan sebaiknya diperbaiki untuk bisa digunakan lagi

.

Kesimpulan dan Saran Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan tentang perangkat soal ujian biologi semester 1 siswa kelas X SMA Negeri I Kinali Kab. Pasaman Barat Tahun Pelajaran 2013/2014 bahwa soal ujian dari segi validitas, daya pembeda, dan efektvitas option pengecoh pada soal ujian belum memenuhi kriteria soal yang baik, sedangkan Reliabilitas, Indeks kesukaran dan option kunci telah memenuhi kriteria soal yang baik.

Saran

Sesuai dengan hasil penelitian yang penulis peroleh, maka penulis menyarankan beberapa hal sebagai berikut:

1. Sebaiknya guru yang membuat soal biologi melakukan uji coba dan analisis soal ujian biologi sebelum diujikan agar mendapatkan gambaran tentang kualitas soal yang baik.

2. Pihak Dinas Pendidikan seharusnya melakukan dan mengawasi kegiatan analisis soal ujian biologi sehingga dari analisis tersebut soal-soal yang baik dapat disimpan dan sewaktu-waktu dapat digunakan.

3. Untuk mendapatkan kesimpulan pada tingkat kabupaten dapat dilakukan penelitian pada SMA Negeri lain yang ada di Kabupaten Pasaman Barat.

(5)

5 Daftar Pustaka

Ambiyar. 2012. Pengukuran dan Tes Dalam Pendidikan. UNP Press: Padang.

Arifin, Z. 2013. Evaluasi pemebelajaran. Remaja Rosdakarya: Bandung

Arikunto, 2012. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan edisi , Bumi Aksara: Jakarta.

, 2010. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan edisi , Bumi Aksara: Jakarta.

Azwar, S. 2012. Reliabilitas dan Validitas. Pustaka Pelajar: Yogyakarta.

Daryanto, 2010. Evaluasi Pendidikan, Reneka Cipta: Jakarta.

Hamzah, A. Evaluasi Pembelajaran Matematika.

Raja Grafindo Persada: Jakarta.

Latisma. 2011. Evaluasi Pendidikan. UNP Press:

Padang.

Lufri. 2007. Kiat Memahami Metodologi dan Melakukan Penelitian. UNP Press:

Padang.

Sudijono, 2011. Pengantar Evaluasi Pendidikan, Raja Grafindo Persada: Jakarta.

Sukardi, 2011. Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara : Jakarta.

Referensi