• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Undang-Undang Kesehatan No.36 Tahun 2009

N/A
N/A
Romario Kastera

Academic year: 2024

Membagikan "Analisis Undang-Undang Kesehatan No.36 Tahun 2009"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS

HUKUM KESEHESEHATAN

)

Disusun Oleh :

Nama : Romario Samuel Kastera Nim : 2022021014099

Semester : IV Kelas A

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS CENDRAWASIH

TAHUN 2024

(2)

UNDANG UNDANG ANALSIS

UNDANG UNDANG NO 36 THN 2009 undang-Undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan adalah undang-undang yang mengatur tentang berbagai aspek kesehatan di Indonesia. Berikut adalah analisis dari beberapa poin penting dalam undang- undang ini:

1. Tujuan dan Ruang Lingkup

Undang-undang ini bertujuan untuk mencapai derajat kesehatan yang setinggi- tingginya bagi masyarakat Indonesia. Ruang lingkup UU ini mencakup segala sesuatu yang berkaitan dengan kesehatan, termasuk upaya kesehatan, sumber daya kesehatan, pengelolaan kesehatan, dan pemberdayaan masyarakat.

2. Hak dan Kewajiban Masyarakat

Hak: Masyarakat berhak

mendapatkan pelayanan kesehatan yang aman, bermutu, dan terjangkau.

Mereka juga berhak atas informasi kesehatan, lingkungan yang sehat, dan perlindungan dari penyakit.

Kewajiban: Masyarakat wajib ikut serta dalam program kesehatan, menjaga dan meningkatkan derajat kesehatan pribadi dan lingkungan, serta mematuhi peraturan

perundang-undangan di bidang kesehatan.

3. Pelayanan Kesehatan

Undang-undang ini mengatur berbagai jenis pelayanan kesehatan, termasuk pelayanan promotif, preventif, kuratif, dan

rehabilitatif. Ada penekanan pada pentingnya pelayanan kesehatan primer sebagai dasar pelayanan kesehatan.

4. Sumber Daya Kesehatan

Tenaga Kesehatan: Mengatur tentang pendidikan, pelatihan, dan

(3)

distribusi tenaga kesehatan,

termasuk dokter, perawat, bidan, dan tenaga kesehatan lainnya.

Sarana dan Prasarana Kesehatan:

Menetapkan standar untuk fasilitas kesehatan, termasuk rumah sakit, puskesmas, dan klinik.

5. Pembiayaan Kesehatan

Mengatur tentang sumber pembiayaan kesehatan, baik dari pemerintah, swasta, maupun masyarakat. Ada penekanan pada sistem jaminan kesehatan nasional (JKN) yang dikelola oleh BPJS Kesehatan untuk memastikan semua warga negara

mendapatkan pelayanan kesehatan.

6. Pengelolaan Kesehatan

UU ini mengatur tentang tata kelola sektor kesehatan, termasuk perencanaan,

pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi program kesehatan. Pemerintah pusat dan daerah bertanggung jawab dalam

penyediaan layanan kesehatan yang merata dan berkualitas.

7. Penegakan Hukum

Mengatur sanksi bagi pelanggaran di bidang kesehatan, baik berupa pidana maupun administratif. Ini termasuk sanksi bagi tenaga kesehatan yang melakukan malpraktik atau fasilitas kesehatan yang tidak memenuhi standar.

8. Penelitian dan Pengembangan Kesehatan

Undang-undang ini mendorong penelitian dan pengembangan di bidang kesehatan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dan menemukan solusi baru bagi masalah kesehatan.

9. Pemberdayaan Masyarakat

(4)

UU ini menekankan pentingnya peran serta masyarakat dalam upaya kesehatan melalui promosi kesehatan, partisipasi aktif dalam program kesehatan, dan peningkatan literasi kesehatan.

10. Peran Pemerintah dan Swasta

Mengatur pembagian peran antara pemerintah dan swasta dalam penyelenggaraan layanan kesehatan.

Pemerintah bertanggung jawab dalam regulasi, pembiayaan, dan pengawasan, sedangkan swasta didorong untuk berpartisipasi dalam penyediaan layanan kesehatan.

UNDANG UNDANG NO 17 THN 2023 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan merupakan regulasi yang menggantikan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. Berikut adalah analisis mengenai materi muatan yang terkandung dalam undang-undang tersebut:

1. Tujuan dan Prinsip Dasar

Tujuan: Sama seperti UU No. 36 Tahun 2009, UU No. 17 Tahun 2023 bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Namun, UU ini menekankan lebih pada pendekatan universal health coverage dan integrasi layanan kesehatan.

Prinsip Dasar: Prinsip-prinsip dasar yang ditekankan meliputi

aksesibilitas, keterjangkauan, keberlanjutan, kualitas, dan kesetaraan layanan kesehatan.

2. Hak dan Kewajiban

Hak atas Kesehatan: UU ini memperkuat hak setiap warga negara untuk memperoleh layanan

(5)

kesehatan yang berkualitas dan berkeadilan. Hak khusus juga diberikan kepada kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, dan penyandang disabilitas.

Kewajiban Pemerintah dan Daerah: Pemerintah pusat dan daerah wajib menyediakan sumber daya yang memadai untuk layanan kesehatan, termasuk tenaga

kesehatan, fasilitas, dan obat-obatan yang diperlukan.

Kewajiban Masyarakat:

Masyarakat diharapkan untuk turut serta dalam upaya kesehatan dengan menjaga kesehatan diri sendiri dan lingkungan, serta mematuhi peraturan yang berlaku.

3. Penyelenggaraan Upaya Kesehatan

Promotif dan Preventif:

Menekankan pada upaya

pencegahan penyakit dan promosi kesehatan, dengan fokus pada pendidikan kesehatan, peningkatan sanitasi, dan pencegahan penyakit menular.

Kuratif dan Rehabilitatif: Layanan kuratif dan rehabilitatif mencakup diagnosis, pengobatan, dan

rehabilitasi dengan menekankan pada keterpaduan dan koordinasi antar layanan kesehatan.

4. Tenaga Kesehatan

Pengembangan Kompetensi: UU ini menekankan pentingnya

pendidikan dan pelatihan

berkelanjutan bagi tenaga kesehatan untuk memastikan mereka memiliki keterampilan dan pengetahuan yang up-to-date.

Perlindungan dan Kesejahteraan:

Memberikan perlindungan hukum, keselamatan kerja, dan kesejahteraan yang memadai bagi tenaga

(6)

kesehatan.

5. Sarana dan Prasarana Kesehatan

Standar Fasilitas: Pengaturan mengenai standar dan klasifikasi fasilitas kesehatan untuk

memastikan mutu pelayanan kesehatan yang diberikan.

Pengawasan: Meningkatkan pengawasan dan akreditasi fasilitas kesehatan untuk memastikan mereka memenuhi standar yang ditetapkan.

6. Pembiayaan Kesehatan

Jaminan Kesehatan Nasional:

Memperkuat sistem Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dikelola oleh BPJS Kesehatan, dengan penekanan pada keadilan dan keterjangkauan bagi semua lapisan masyarakat.

Subsidi dan Bantuan:

Menyediakan mekanisme subsidi untuk masyarakat miskin dan tidak mampu agar mereka tetap bisa mengakses layanan kesehatan yang berkualitas.

7. Penelitian dan Pengembangan Kesehatan

Inovasi Kesehatan: Mendorong penelitian dan pengembangan di bidang kesehatan untuk menciptakan inovasi yang dapat meningkatkan mutu layanan kesehatan.

Pendanaan Penelitian: Pemerintah diharapkan menyediakan dana yang memadai untuk penelitian kesehatan dan pengembangan teknologi

kesehatan.

8. Kesehatan Lingkungan

Pengelolaan Lingkungan:

Memperkuat regulasi terkait kesehatan lingkungan, termasuk

(7)

pengelolaan limbah medis, sanitasi, dan pengendalian faktor risiko lingkungan yang dapat

mempengaruhi kesehatan masyarakat.

9. Penyakit Menular dan Tidak Menular

Pencegahan dan Pengendalian:

Strategi yang komprehensif untuk pencegahan dan pengendalian penyakit menular dan tidak menular, termasuk surveilans, vaksinasi, dan promosi gaya hidup sehat.

10. Sanksi

Pelanggaran: Mengatur tentang sanksi administratif, perdata, dan pidana bagi pelanggaran ketentuan dalam undang-undang ini, dengan tujuan untuk memastikan kepatuhan dan penegakan hukum yang efektif.

(8)

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan Pasal 170 Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan, dalam Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063, bahwa Pembiayaan kesehatan bertujuan

Penyelenggaraan Standar Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Buol sudah menerapkan Amanat Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang

Berdasarkan uraian tersebut diatas dapat disimpulakan bahwa Pasal 75 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan mengatur mengenai aborsi provokatus yang diperbolehkan

Penyelenggaraan Standar Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Buol sudah menerapkan Amanat Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang

36 tahun 2009 tentang kesehatan mengatur mengenai permintaan ganti rugi yang dilakukan oleh tenaga kesehatan yang terdapat dalam pasal 38 namun pengaturan

Perbedaan aturan tentang aborsi yakni antara Undang-Undang No.36 Tahun 2009 dan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) ditengahi oleh asas lex posteriori derogat

Penyelenggaraan Standar Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Buol sudah menerapkan Amanat Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang

Pertanggungjawaban Pidana terhadap Tindak Pidana Aborsi Berdasarkan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana dan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang kesehatan...78. BAB IV