• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS USAHATANI KOMODITAS TEMBAKAU DI DESA BATU BELERANG KECAMATAN SINJAI BORONG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "ANALISIS USAHATANI KOMODITAS TEMBAKAU DI DESA BATU BELERANG KECAMATAN SINJAI BORONG "

Copied!
98
0
0

Teks penuh

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pendapatan dan kelayakan usahatani petani tembakau di Desa Batu Belerang Kecamatan Sinjai Borong Kabupaten Sinjai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada usahatani tembakau di Desa Batu Belerang Kecamatan Sinjai Borong Kabupaten Sinjai rata-rata biaya variabel yang dikeluarkan selama proses produksi adalah sebesar Rp. Berdasarkan nilai R/C rasio kelayakan usahatani tembakau di Desa Batu Belerang Kecamatan Sinjai Borong Kabupaten Sinjai yaitu sebesar 3,2 maka usahatani tersebut layak dijalankan.

Analisis Pertanian Komoditas Tembakau di Desa Batu Belerang Kecamatan Sinjai Borong Kabupaten Sinjai” Skripsi ini merupakan tugas yang diajukan untuk memenuhi kebutuhan penelitian yang sedang berjalan.

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Masyarakat Sulawesi Selatan sudah mengenal baik produk tembakau, salah satunya di Kabupaten Sinjai, Kecamatan Sinjai Borong, Desa Batu Belerang. Petani tembakau di Desa Batu Belerang Kecamatan Sinjai Borong umumnya tidak memperhitungkan secara detail biaya yang dikeluarkan dalam menjalankan usaha pertaniannya. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pendapatan yang diterima petani tembakau dan kelayakan usahatani tembakau yang dikelola petani di Desa Batu Belerang Kecamatan Sinjai Borong Kabupaten Sinjai.

Berapa pendapatan yang dihasilkan oleh usahatani tembakau di Desa Batu Belerang Kecamatan Sinjai Borong Kabupaten Sinjai?

Tabel 1.1 Perkembangan Luas Area dan Produksi Tembakau di Kecamatan Sinjai  Borong
Tabel 1.1 Perkembangan Luas Area dan Produksi Tembakau di Kecamatan Sinjai Borong

Tujuan Penelitian

Kegunaan Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA

  • Usahatani
  • Biaya
  • Penerimaan
  • Pendapatan
  • Kelayakan
  • Penelitian Terdahulu yang Relevan

Pendapatan disebut juga dengan laba, semakin rendah total biaya yang dikeluarkan dan semakin besar volume produksi maka semakin tinggi pula pendapatannya (Rudianto, 2013). Ukuran yang digunakan untuk mengetahui besarnya pendapatan petani adalah selisih antara penerimaan dan total pengeluaran. Besarnya pendapatan yang diterima petani merupakan penjumlahan antara pemasukan dan pengeluaran selama proses produksi (Faisal, 2015).

Pendapatan kotor adalah pendapatan yang tidak dikurangi dengan biaya produksi atau biasa disebut dengan penjualan.

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu yang Relevan   No  Nama dan Judul   Metode
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu yang Relevan No Nama dan Judul Metode

METODE PENELITIAN

Lokasi dan Waktu Penelitian

Teknik Penentuan Sampel

Jenis dan Sumber Data

Data primer: data yang diperoleh langsung di lapangan seperti identitas responden, biaya-biaya yang digunakan dalam proses produksi, penerimaan dan pendapatan. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari sumber-sumber lain yang sudah ada sebelumnya dan diolah kemudian disajikan dalam berbagai bentuk, seperti data dari kantor desa, kantor kecamatan, dan instansi terkait seperti Badan Pusat Statistik (BPS) yang berisi data kondisi lokasi secara umum. dan data sosial-ekonomi dan layanan pertanian.

Teknik Pengumpulan Data

Dokumentasi, yaitu catatan peristiwa masa lalu, biasanya berupa tulisan, gambar, atau karya monumental oleh seseorang atau instansi yang berkaitan dengan penyidikan.

Teknik Analisis Data

Analisis kelayakan usahatani digunakan untuk melihat sejauh mana efisiensi usahatani tembakau layak dan menguntungkan bagi petani di Desa Batu Sulfur Kecamatan Sinjai Borong Kabupaten Sinjai (Agung Lukito, 2007).

Definisi Operasional

Desa Batu Belerang merupakan salah satu desa yang ada di Kecamatan Sinjai Borong dengan luas wilayah 9,05 km2. Jumlah penduduk Desa Batu Belerang sebanyak 2.028 jiwa, terdiri dari laki-laki sebanyak 1.049 jiwa dan perempuan sebanyak 979 jiwa dengan jumlah kepala keluarga sebanyak 560 kepala keluarga. Dilihat dari topografi dan kontur lahannya, Desa Batu Belerang Kecamatan Sinjai Borong pada umumnya berupa perkebunan dan perbukitan pada ketinggian antara 900 ms/hari hingga 1400 m dpl, dengan suhu rata-rata berkisar antara 250 hingga 300 derajat Celcius.

Jumlah penduduk yang besar merupakan aset pembangunan, sebaliknya jumlah penduduk yang besar tanpa dukungan kualitas yang memadai akan menjadi beban pembangunan.Untuk mengatasi permasalahan tersebut, berbagai kebijakan ditempuh untuk menekan laju pertumbuhan penduduk melalui Keluarga Berencana (KB). . program. Jumlah penduduk Desa Batu Belerang menurut data monografi bulan Desember 2018 tercatat sebanyak 2.037 jiwa yang terdiri dari: laki-laki 1.061 jiwa dan perempuan 976 jiwa dengan 614 kepala keluarga. Petani ditampilkan sebagai kelompok mata pencaharian masyarakat pada tabel di atas karena hampir seluruh masyarakatnya melakukan pekerjaan.

Seperti kita ketahui, kawasan Desa Batu Belerang merupakan kawasan pertanian sehingga mata pencaharian masyarakatnya berasal dari hasil pertanian dan perkebunan. Dalam persaingan pembangunan, peningkatan jumlah penduduk mutlak diperlukan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan desa, baik secara individu maupun kelembagaan. Data tersebut menunjukkan bahwa tingkat pendidikan masyarakat sudah cukup memadai, artinya kesadaran masyarakat terhadap pendidikan sudah cukup tinggi, namun masih perlu ditingkatkan guna menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang handal dan berpotensi berperan. peran mereka dalam meningkatkan pembangunan.

Warga di Desa Batu Belerang, Kecamatan Sinjai Borong, Kabupaten Sinjai mayoritas bermata pencaharian sebagai petani. Hal ini menjadikan sektor pertanian di Desa Batu Belerang strategis untuk dikembangkan oleh masyarakat sekitar.

Tabel 4.1 Keadaan Penduduk Berdasarkan Jumlah Penduduk
Tabel 4.1 Keadaan Penduduk Berdasarkan Jumlah Penduduk

Identitas Responden

Berdasarkan Tabel 5.1 terlihat jumlah petani tembakau berumur 45-50 tahun sebanyak 8 orang dengan persentase sebesar 24,24% dimana persentase tersebut merupakan persentase umur petani yang paling tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa petani tembakau di Desa Batu Belerang berada dalam usia produktif, sehingga memungkinkan para petani tersebut masih memiliki kemampuan fisik dan mental yang cukup untuk menjalankan atau menjalankan usahataninya. Tingkat pendidikan responden petani tembakau di Desa Batu Belerang Kecamatan Sinjai Borong Kabupaten Sinjai dapat dilihat sebagai berikut pada Tabel 5.2.

Tingkat pendidikan dasar mempunyai persentase lebih tinggi dibandingkan SMP dan SMA yaitu 19 orang dengan persentase 57,57. Jadi dapat disimpulkan bahwa responden petani tembakau di wilayah penelitian rata-rata memiliki pendidikan yang rendah, dan pendidikan dapat memudahkan dalam menerima atau mempertimbangkan inovasi yang dapat membantu mengembangkan pertanian dengan lebih baik. Jadi dapat disimpulkan bahwa sebagian besar petani di Desa Batu Belerang Kecamatan Sinjai Borong Kabupaten Sinjai hanya memanfaatkan lahan seluas 0,5 ha untuk budidaya tembakau dan sebagian lagi digunakan untuk tanaman lain seperti sayuran dan tanaman porang.

Klasifikasi pengalaman bertani responden petani tembakau di Desa Batu Belerang Kecamatan Sinjai Borong Kabupaten Sinjai disajikan pada Tabel 5.4 berikut ini. Anggota keluarga adalah banyaknya anggota keluarga yang menjadi tanggung jawab kepala rumah tangga dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari suatu rumah tangga. Jumlah anggota rumah tangga keluarga petani tembakau di Desa Batu Bulerang Kecamatan Sinjai Borong Kabupaten Sinjai disajikan pada Tabel 5.5.

34 Tabel 5.5 menunjukkan bahwa responden yang bergantung pada 5 orang mempunyai persentase tertinggi sebesar 27,27% dengan jumlah petani 9 orang. Banyaknya tanggungan keluarga dapat mempengaruhi ketersediaan tenaga kerja dalam proses pengolahan hasil pertanian serta mempengaruhi perekonomian keluarga karena kebutuhan sehari-hari yang harus dipenuhi akan lebih besar.

Tabel  5.2  Tingkat  Pendidikan  Petani  Tembakau  di  Desa  Batu  Belerang  Kecamatan Sinjai Borong Kabupaten Sinjai
Tabel 5.2 Tingkat Pendidikan Petani Tembakau di Desa Batu Belerang Kecamatan Sinjai Borong Kabupaten Sinjai

Analisis Usahatani Komoditas Tembakau di Desa Btu Belerang Kecamatan Sinjai Borong Kabupaten Sinjai

35 Tabel 5.6 Nilai rata-rata penyusutan peralatan dan nilai pajak tanah atau bangunan responden petani tembakau di Desa Batu Belerang Kecamatan Sinjai Borong Kabupaten Sinjai. Pengolahan lahan sebagian besar masyarakat masih tergolong tradisional dan cangkul yang digunakan petani rata-rata bertahan hingga 6 tahun. Jadi dapat disimpulkan bahwa rata-rata biaya penyusutan per hektar peralatan yang digunakan oleh petani yang disurvei pada usahatani tembakau di Desa Batu Belerang Kecamatan Sinjai Borong Kabupaten Sinjai adalah sebesar Rp.

Sedangkan rata-rata biaya pajak tanah atau konstruksi per hektar yang harus dibayar petani adalah Rp. Nilai penyusutan peralatan merupakan biaya tetap yang lebih besar dibandingkan dengan nilai pajak tanah atau bangunan, karena harga peralatan yang digunakan petani cukup mahal dan sangat diperlukan bagi petani dalam mengelola usaha peternakannya. Biaya variabel merupakan biaya yang dikeluarkan oleh petani tembakau di Desa Batu Belerang Kecamatan Sinjaia Borong Kabupaten Sinjai selama melakukan proses usahatani.

Biaya variabel yang dikeluarkan oleh petani yang disurvei seperti biaya benih, pestisida, pupuk dan biaya tenaga kerja adalah sebagai berikut. Dimana rata-rata responden petani mengkonsumsi 1-2 kg benih yang diperoleh dengan membeli di pasar atau membeli dari tetangga dengan harga benih Rp. Dari penjelasan di atas terlihat bahwa biaya tenaga kerja variabel maksimum pada saat panen adalah Rp.

Jadi dapat disimpulkan bahwa rata-rata total biaya variabel yang dikeluarkan responden petani tembakau di Desa Batu Belerang Kecamatan Sinjai Borong Kabupaten Sinjai adalah sebesar Rp. Pendapatan diperoleh dari selisih antara rata-rata pendapatan yang diterima petani tembakau dengan rata-rata biaya produksi yang dikeluarkan petani selama proses produksi.

Tabel 5.8 menunjukkan bahwa rata-rata biaya pestisida jenis kanon yang  dikeluarkan petani responden yaitu sebesar Rp.76.992,14/ha dan pestisida klanset  sebesar  18.705,57/ha
Tabel 5.8 menunjukkan bahwa rata-rata biaya pestisida jenis kanon yang dikeluarkan petani responden yaitu sebesar Rp.76.992,14/ha dan pestisida klanset sebesar 18.705,57/ha

Biaya

  • Kesimpulan
  • Saran

Pendapatan bersih yang diterima petani di Desa Batu Belerang Kecamatan Sinjai Borong Kabupaten Sinjai dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Biaya variabel tenaga kerja (pengolahan tanah, penanaman, pemeliharaan dan pemanenan) merupakan salah satu biaya variabel yang pengeluarannya sangat tinggi dan mempunyai peranan yang sangat penting dalam pengelolaan usahatani tembakau, mencapai nilai sebesar Rp. Jadi rata-rata pendapatan yang diterima petani tembakau di Desa Batu Belerang Kecamatan Sinjai Borong Kabupaten Sinjai adalah Rp ha/panen.

Pendapatan yang diperoleh dari menanam tembakau cukup memadai, karena pendapatan yang diperoleh cukup untuk membayar seluruh biaya yang dikeluarkan setiap petani selama musim tanam. Namun pendapatan yang diterima petani tidak cukup untuk memenuhi seluruh kebutuhan sehari-hari dengan jumlah anggota keluarga rata-rata 5 sampai 7 orang, sehingga petani mencari pekerjaan sampingan untuk memenuhi hal tersebut yaitu bercocok tanam cengkeh dan kopi dimana petani memiliki penghasilan yang cukup besar. banyak lahan, dan sebaliknya, rata-rata 1 hingga 2 hektar per keluarga. Rendahnya pendapatan petani dipengaruhi oleh beberapa faktor, mulai dari tingkat pengetahuan petani yang masih rendah, rata-rata tingkat pendidikan hanya Sekolah Dasar (SD), sehingga petani mengikuti adat istiadat yang diwariskan secara turun temurun. generasi.

Untuk meningkatkan pendapatan petani di Desa Batu Belerang Kecamatan Sinjai Borong Kabupaten Sinjai, yang perlu dilakukan pertama-tama adalah memanfaatkan lahan yang tersedia secara efektif sehingga dapat meningkatkan produksi. bagaimana mengelola peternakan dengan baik dengan meminimalkan biaya produksi dan meningkatkan pendapatan. Pertanian tembakau dimungkinkan untuk dikembangkan oleh para petani di Desa Batu Belerang Kecamatan Sinjai Borong Kabupaten Sinjai selain kondisi tanah yang cukup subur cocok untuk budidaya berbagai jenis tanaman serta terletak di dataran tinggi dengan lahan pertanian yang sangat luas dan kaya akan potensi. dan sumber daya alam. Dari hasil penelitian yang dilakukan di Desa Batu Belerang Kecamatan Sinjai Borong Kabupaten Sinjai dengan responden petani tembakau rata-rata pendapatan yang diterima petani responden sebesar Rp ha/panen.

Nilai R/C kelayakan usahatani tembakau di Desa Batu Belerang Kecamatan Sinjai Borong Kabupaten Sinjai sebesar 3,2 sehingga R/C rasio > 1 yang berarti komoditas tembakau di daerah tersebut layak untuk dibudidayakan atau dikembangkan. oleh petani. Data penelitian menunjukkan bahwa pertanian tembakau menguntungkan dan efisien untuk dikembangkan dengan menambah luas tanam.

Tabel  15.5  Rata-Rata  R/C  Usahatani  Tembakau  di  Desa  Batu  Belerang  Kecamatan Sinjai Borong Kabupaten Sinjai
Tabel 15.5 Rata-Rata R/C Usahatani Tembakau di Desa Batu Belerang Kecamatan Sinjai Borong Kabupaten Sinjai

DAFTAR PUSTAKA

Identitas Responden Nama

Lahan

Biaya Tetap

Biaya Variabel

  • Produksi Usahatani Tembakau

Biaya variabel pekerjaan pemeliharaan (pengendalian hama) pada petani tembakau di Desa Batu Belerang Kecamatan Sinjai Borong Kabupaten Sinjai.

Gambar 2. Tanaman Tembakau
Gambar 2. Tanaman Tembakau

Gambar

Tabel 1.1 Perkembangan Luas Area dan Produksi Tembakau di Kecamatan Sinjai  Borong
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu yang Relevan   No  Nama dan Judul   Metode
Tabel 4.1 Keadaan Penduduk Berdasarkan Jumlah Penduduk
Tabel 4.2 Keadaan Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian
+7

Referensi

Dokumen terkait

185 Assessment of User Satisfaction on Library Services at Mazandaran University of Medical Sciences, Iran Zohreh Afshar1,2, Ali Asghar Razavi3, Mahbobeh Faramarzi4, Safiyeh