• Tidak ada hasil yang ditemukan

analisis yuridis peraturan pemerintah republik

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "analisis yuridis peraturan pemerintah republik"

Copied!
54
0
0

Teks penuh

Dalam tesis ini, penulis mengangkat tema Analisis Hukum Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar Dalam Rangka Percepatan Penanganan Coronavirus Disease 2019 (COVID-19). Apakah terdapat kontradiksi antara Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar Dalam Rangka Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2011 jo. Apa yang terjadi karena perbedaan antara Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar Dalam Rangka Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) dan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2011 jo.

Karantina wilayah dan pembatasan sosial besar-besaran diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2020 Tentang Pembatasan Sosial Utama Terkait Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) cukup singkat dan terdiri dari 5 halaman isi dan 2 halaman penjelasan. ANALISIS HUKUM PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2020 TENTANG PEMBATASAN SOSIAL DALAM RANGKA PERCEPATAN PENANGGULANGAN CORONA VIRUS DISEASE 2019 (COVID-2019).

Rumusan Masalah

Sejumlah ahli hukum menilai, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar Dalam Rangka Percepatan Penanganan Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) dalam pembentukannya kurang memperhatikan ketentuan pembentukan undang-undang yang diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2011 Jo. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembuatan Peraturan Perundang-undangan. Pakar hukum telah menyarankan pemerintah untuk segera merevisi Peraturan Pemerintah ini, agar percepatan penanganan COVID-19 di Indonesia dapat dilaksanakan dengan baik.

Berdasarkan latar belakang permasalahan tersebut di atas, maka timbul ketertarikan penulis untuk meneliti Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Edisi 21 Tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar Dalam Rangka Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19).

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

  • Orisinalitas Penelitian
  • ASEP MAULANA SKRIPSI
  • Metode Penelitian
  • Jenis Penelitian
  • Pendekatan Penelitian
  • Jenis Bahan Hukum
  • Teknik Pengumpulan Bahan Hukum
  • Teknik Analisis Bahan Hukum
  • Sistematika Penulisan

Skripsi berjudul “EFEKTIFITAS PEMBATASAN SOSIAL BERSKALA BESAR (PSBB) SEBAGAI UPAYA MELANJUTKAN PENYEBARAN COVID-19 DI DKI JAKARTA”17 yang disusun oleh Asep Maulana, mahasiswa Universitas Jakarta, yang pernah menempuh pendidikan serupa di Universitas Negeri Jakarta. Namun perbedaannya adalah penelitian Asep Maulana menganalisis efektivitas PSBB di DKI Jakarta, sedangkan penelitian penulis menganalisis ketidaksesuaian antara Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar Dalam Rangka Percepatan Penanganan Pembagian Virus10 dengan Peraturan Pemerintah910 dengan Coronas2. diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan No. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan. Peraturan Perundang-undangan dan akibat inkonsistensi antara Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar Dalam Rangka Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) dengan ketentuan terkait Peraturan Pemerintah yang tertuang dalam Undang-Undang RI Nomor 12 Tahun 2011 Tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan.

19 Asep Maulana, Efektifitas Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Sebagai Salah Satu Upaya Menekan Penyebaran Covid-19 di DKI Jakarta, Tesis Universitas Negeri Jakarta Tahun 2020. Apa perbedaan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar dalam rangka sosialisasi cor. dia Menangani. Menganalisis perbedaan antara Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 21 Tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar Dalam Rangka Percepatan Pengendalian Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) dan Undang-Undang Republik Indonesia No. 12 Tahun 2011 jo.

Menganalisis bagaimana hasilnya terdapat kesenjangan antara Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar Dalam Rangka Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 201 No. Dalam hal ini membandingkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar Dalam Rangka Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2011 tentang Peraturan Perundang-Undangan. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan yang juga memuat perbandingan dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar Dalam Rangka Percepatan Penanganan.

Bahan hukum primer utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Undang-Undang No. Pekerjaan Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) 21 Tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar Dalam Rangka Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) yaitu Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 tentang Undang-Undang Republik Indonesia 4 Tahun 19 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana dan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2018 tentang Perlindungan Kesehatan. Namun, bahan hukum primer yang menjadi fokus utama penelitian ini adalah Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan Republik Indonesia20 tentang sosial number21 Konteks Percepatan Penanganan Virus Corona Disease 2019 (COVID-19).

TINJAUAN PUSTAKA

Kesimpulan

Apabila alasan diundangkannya Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2020 terkait Pembatasan Sosial Berskala Besar dalam rangka Percepatan Penanganan Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) adalah untuk memenuhi amanat atau perintah Pasal 60 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2018 terkait Kekarantinaan Kesehatan, maka terdapat ketidaksesuaian dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2020 tersebut. terkait Pembatasan Sosial Berskala Besar dalam rangka Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) dengan ketentuan terkait Peraturan Pemerintah yang dituangkan dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan Jo. Hal tersebut tidak sesuai dengan ketentuan dalam Kerangka Peraturan Lampiran II Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2011 Nomor 24 Bab I. Pengertian Pembatasan Sosial Berskala Besar merupakan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2020 yang berbeda dengan pengertian Pembatasan Sosial Berskala Besar dalam Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2018.

Hal tersebut tidak sesuai dengan ketentuan Pasal 1 angka 5 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2019, Pasal 5 huruf c. Materi muatan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2020 yang tidak sesuai dengan amanat atau perintah undang-undang pokok. Namun, jika alasan pembentukan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2020 adalah pelaksanaan Undang-Undang dan bukan pemenuhan amanat atau perintah pasal atau pasal tertentu dalam.

Undang-undang mengenai tidak dicantumkannya pasal-pasal pada bagian Pembukaan dan adanya perbedaan definisi tentang pembatasan sosial berskala besar bukanlah sesuatu yang bertentangan dengan ketentuan terkait peraturan pemerintah yang tertuang dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembuatan Peraturan Perundang-undangan jo. Selain itu, adanya perbedaan definisi pembatasan sosial berskala besar bukanlah sesuatu yang bertentangan dengan ketentuan terkait peraturan pemerintah yang tertuang dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembuatan Undang-Undang jo. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembuatan Peraturan Perundang-undangan sebagai Peraturan Pemerintah ini lahir karena Presiden memandang perlu adanya Peraturan Pemerintah yang mengatur tentang aturan lebih lanjut.

Mengenai akibat dari perbedaan antara Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2020 dengan ketentuan terkait Peraturan Pemerintah yang diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Undang-Undang Jo. Hal tersebut mengakibatkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2020 memiliki ketidaksesuaian (bertentangan) dengan Undang-Undang, sehingga memenuhi salah satu dari empat syarat, yaitu apabila keempatnya dipenuhi, maka suatu Peraturan Perundang-undangan di bawah Undang-Undang tersebut layak untuk dijadikan sebagai objek keberatan terhadap Hak Peninjauan Substantif di Mahkamah Agung, sehingga berpotensi dapat diberlakukan. Yang menimbulkan hubungan sebab akibat atau hubungan sebab akibat (causal connection) antara hilangnya hak yang dimiliki oleh salah satu atau seluruh kelompok subjek hukum tersebut dalam Pasal 31A ayat (2) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2009 dan berlakunya undang-undang yang bersangkutan; D.

Revisi regulasi Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2020 atau Peraturan Pemerintah Pengganti harus disiapkan sebaik mungkin dari sekarang untuk mewujudkan semua tujuan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2018.

Saran

Selain aturan pelaksanaan yang tepat, pemerintah juga harus mulai mempersiapkan segala sesuatunya untuk melaksanakan ketentuan dalam undang-undang nomor 6 tahun 2018, terutama pendanaan agar jika diperlukan, Pembatasan Sosial Berskala Besar atau Karantina Wilayah dapat dilaksanakan dengan baik di berbagai wilayah Indonesia, baik untuk mencegah penyebaran COVID-19 maupun untuk mencegah kemungkinan penyebaran penyakit atau penularan lain yang dapat menimbulkan kedaruratan kesehatan masyarakat. 2009, Peninjauan Kembali di Mahkamah Agung Republik Indonesia, Penelitian Legislatif Tiga Dekade, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. 2020, Hukum Indonesia: Kajian Ilmu dan Teori Hukum dan Pembuatannya, Makassar: CV Sosial Politik Genus (SIGn).

Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung.

Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 87 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan UU No. 12 tahun 2011 tentang pembentukan peraturan perundang-undangan. Hadidi, Mohd, Kedudukan Qanun Aceh dalam Hirarki Perundang-undangan Indonesia dan Mekanisme Pengendalian Pemerintah, Skripsi Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang, 2016. Kajian Kontroversi Pembatasan Sosial yang Luas dalam Ketentuan Perundang-undangan di Indonesia, Majalah Muhakkamah, Juni.

Pemerintah Nomor 21 Tahun 2020 Dalam Perspektif Perundang-Undangan, Al-Daulah: Jurnal Hukum Islam dan Perundang-undangan Jilid 10, Nomor 1. Pendelegasian Peraturan oleh Undang-Undang kepada Peraturan yang Lebih Rendah dan Akibat Hukumnya, Fikih: Mei-Agustus.

Referensi

Dokumen terkait

Bahan hukum primer yang digunakan terdiri dari Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 1