• Tidak ada hasil yang ditemukan

analisis yuridis terhadap proses penyidikan

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "analisis yuridis terhadap proses penyidikan"

Copied!
124
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Bagaimana proses penyidikan anak pelaku tindak pidana pencurian di wilayah hukum Polda Sulbar. Apa faktor penghambat dalam proses penyidikan anak pelaku tindak pidana pencurian di wilayah hukum Polda Sumbar.

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

KERANGKA TEORI

Faktor Yang Mempengaruhi Penegakan Hukum

Dalam konteks penegakan hukum oleh setiap lembaga penegak hukum, keadilan dan kebenaran harus diucapkan, dirasakan, dilihat dan ditindaklanjuti. Oleh karena itu, penegakan hukum adalah suatu sistem yang mencakup harmonisasi perilaku dan aturan manusia yang nyata. Penegakan hukum merupakan upaya mewujudkan cita-cita kepastian hukum, kemanfaatan sosial dan keadilan.

Gangguan penegakan hukum dapat terjadi ketika terjadi ketidaksesuaian antara nilai, aturan dan pola perilaku. Tahap penegakan hukum pidana (tahap penerapan hukum pidana) oleh penegak hukum, mulai dari kepolisian sampai ke pengadilan.

Tinjauan Umum Terhadap Tindak Pidana Pencurian

Para penyusun undang-undang mengklasifikasikan tindak pidana pencurian dalam klasifikasi kejahatan terhadap harta kekayaan yang termasuk dalam buku II KUHP yang diatur dalam pasal 362 sampai dengan pasal 367 KUHP. 34. Jika kualifikasi dilakukan dengan cara tertentu dan dalam keadaan tertentu yang memberatkan, maka unsur-unsur tindak pidana pencurian dapat dibuktikan dengan membuktikan pencurian dalam bentuk pokoknya. Berdasarkan redaksi yang terdapat dalam Pasal 363 KUHP, unsur-unsur tindak pidana pencurian menurut pembobotannya adalah: 1) Unsur-unsur pencurian dalam Pasal 362 KUHP.

Tindak pidana pencurian merupakan perbuatan yang melanggar norma yang paling penting atau mendasar yang hidup dalam masyarakat, yaitu norma agama dan norma hukum. Namun, melihat besarnya kerugian, klasifikasi pelanggaran dapat diterapkan sesuai dengan jumlah kerugian/barang yang dicuri. 2,5 juta, tetapi dalam Pasal 364 KUHP pidana ringan tidak dapat digunakan jika dilakukan di dalam rumah tertutup atau tanah pertanian yang ada rumahnya.

Tindak pidana dari Pasal 205(1) UU No. 8 Tahun 1981 tentang KUHAP adalah yang diperiksa sesuai dengan tata cara penyidikan tindak pidana. Tindak pidana pencurian diatur dalam Pasal 362 KUHP yang berbunyi: “Barangsiapa mengambil sesuatu yang seluruhnya atau sebagian milik orang lain dengan maksud untuk memilikinya secara melawan hukum, diancam karena pencurian dengan pidana penjara paling lama satu tahun. tahun." lima tahun atau denda paling banyak sembilan ratus rupiah. Keadaan yang menyertai adalah unsur-unsur tindak pidana yang berupa segala keadaan yang ada dan sah dalam mana perbuatan itu dilakukan.

Unsur-unsur kualitas subjek hukum pidana adalah unsur-unsur yang melekat pada pelaku atau berkaitan dengan pelaku dan termasuk dalam dirinya, yaitu segala sesuatu yang ada dalam hatinya (p. dalam klasifikasi kejahatan terhadap harta benda dalam buku Pasal 2 KUHP yang diatur dalam Pasal 362 s/d 367 KUHP Untuk membuktikan bersalah atau tidaknya pelaku, diperlukan penetapan hakim berdasarkan sekurang-kurangnya dua alat bukti yang sah bahwa terdakwa benar. benar-benar bersalah melakukan tindak pidana dari Pasal 183 KUHAP.

Pengertian Anak

Dalam sistem peradilan pidana anak, anak yang melakukan tindak pidana disebut anak nakal. Penindakan adalah setiap tindakan hukum yang dilakukan oleh penyidik/penyidik ​​pembantu terhadap orang atau barang yang ada hubungannya dengan tindak pidana yang terjadi. Pelengkapan dan penyerahan berkas merupakan kegiatan akhir dari proses penyidikan tindak pidana yang dilakukan oleh penyidik ​​dan penyidik ​​pembantu.

Proses penyidikan terhadap anak pelaku tindak pidana pencurian di wilayah hukum Polda Sulbar. Data tindak pidana pencurian yang dilakukan anak di wilayah hukum Polda Sulbar tahun 2016-2020. Penyidik ​​dalam melakukan penyidikan terhadap anak sebagai pelaku tindak pidana pencurian harus memperhatikan ketentuan pasal 1 angka 6 undang-undang no. 11 tahun 2012 tentang sistem peradilan pidana.

Hal ini tentu saja mempengaruhi cara penanganan perkara tindak pidana anak, karena dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak Reserse Polda Sulbar yang menangani kasus kenakalan remaja harus berhadapan dengan anak yang melakukan tindak pidana. Wilayah hukum Polda Sulbar, dan dengan cara yang berbeda dari pelaku dewasa. 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana (KUHAP) kepada Kepolisian Negara Republik Indonesia (POLRI) untuk menyita barang atau alat yang berkaitan dengan tindak pidana yang dilakukan oleh terdakwa. Wakasat Reskrim Polresta Mamuju menyatakan bahwa peran penyidik ​​dalam penyidikan tindak pidana pencurian yang dilakukan oleh anak di wilayah hukum Polda Sulbar termasuk peran normatif dan faktual.

Faktor jera dalam proses penyidikan anak pelaku tindak pidana pencurian di wilayah hukum Polda Sulbar. Untuk kepentingan penyidikan, penyidik ​​sesuai dengan Pasal 31 UU No. 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak memberi kewenangan untuk menahan anak yang diduga keras melakukan tindak pidana berdasarkan bukti permulaan yang cukup. Dalam proses penyidikan tindak pidana pelemparan Mapolresta Pekanbaru yang dilakukan oleh seorang anak, penyidik ​​Mabes Polri Pekanbaru selain menggunakan KUHAP juga menggunakan UU No. 11 tahun 2012 tentang sistem peradilan pidana anak. .

Faktor penghambat dalam proses penyidikan anak pelaku tindak pidana pencurian di Wilayah Hukum Polda Sulbar adalah sarana dan prasarana yang kurang memadai. Diharapkan kepada semua pihak yang terlibat dalam penyidikan terhadap anak yang melakukan tindak pidana di Wilayah Hukum Polda Sulbar melengkapi atau memperbaharui sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh penyidik ​​dan memberikan pelatihan dalam penyidikan tindak pidana yang dilakukan oleh anak agar anak tidak merasa tertekan saat studi sedang berlangsung.

Pengertian Penydikan

Kerangka Pikir

Framework adalah sintesa hubungan antar variabel yang disusun dari berbagai teori yang telah diuraikan, kemudian dianalisis secara kritis dan sistematis, sehingga menghasilkan sintesa hubungan antar variabel tersebut yang selanjutnya digunakan untuk merumuskan hipotesis. Analisis Hukum Proses Penyidikan Tindak Pencurian yang Dilakukan Anak di Wilayah Hukum Polda Sulbar.

METODE PENELITIAN

Jenis Data Penelitian

Sumber Data Penelitian

Kesenjangan hukum dalam pelaksanaan perlindungan terhadap anak yang melakukan tindak pidana pencurian antara lain pelaksanaannya belum maksimal karena belum adanya aparat penegak hukum yang baik untuk menangani anak yang berkonflik dengan hukum, seperti mengintimidasi dan menindas anak di proses penelitian. Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa data tindak pidana pencurian yang dilakukan oleh anak di wilayah hukum Polda Sulbar tahun 2016 dilakukan oleh anak laki-laki berusia 14 tahun yaitu sebanyak 15 kasus. Sedangkan pada kasus tindak pidana pencurian yang dilakukan oleh anak di wilayah hukum Polda Sumbar tertinggi pada tahun 2017 yaitu sebanyak 18 kasus, dan data kasus tindak pidana pencurian yang dilakukan oleh anak di wilayah hukum Polda Sulbar terendah pada tahun 2019 yaitu sebanyak 12 kasus.

Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan Rubertus Rujit, Kasat Reskrim Polres Mamu Sulawesi Barat pada tanggal 8 Juni 2021, proses penyidikan anak yang melakukan tindak pidana pencurian di wilayah hukum Barat. Polda Sulbar menyatakan proses penyidikan dilakukan tanpa didampingi penasihat hukum atau orang tua dari anak pelaku tindak pidana pencurian di wilayah hukum Polda Sulbar. 42. Rubertus Rujito menyatakan bahwa penyidikan dilakukan dengan tujuan untuk mencari dan mengumpulkan bukti-bukti yang memberikan kepercayaan kepada penuntut umum pada tingkat pertama, meskipun masih bersifat sementara, tentang apa yang sebenarnya terjadi atau tentang tindak pidana yang dilakukan. kejahatan tersangka. Dan jika atas dasar keyakinan itu penuntut negara yakin dan mempunyai alasan yang cukup untuk membawa tersangka ke pengadilan, jika ia tetap mengulangi kejahatannya.

Sulaiman, Kasubag Perlindungan Perempuan dan Anak 1 Polres Mamuju menambahkan, tujuan pasal ini adalah untuk melindungi hak anak dan mencegah anak melakukan perbuatan yang tidak sesuai dengan UU Peradilan Pidana Anak, penyidikan terhadap anak yang melakukan tindak pidana pencurian, hendaknya penyidik ​​anak yang memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam Dalam pemeriksaan terhadap tersangka, penyidik ​​harus menunjuk seorang pembela bagi tersangka yang melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara 5 (lima) tahun atau lebih, dalam hal tersangka tidak diketahui keberadaannya dan tidak mempunyai penasihat hukum. Permohonan sebenarnya dibuat berdasarkan adanya anak yang melakukan tindak pidana pencurian, dengan cara menyediakan penyidik ​​khusus anak, melakukan pemeriksaan di ruangan khusus pemeriksaan anak, melakukan pemeriksaan dalam suasana kekeluargaan, meminta laporan penelitian.

Seperti halnya orang dewasa, anak sebagai pelaku tindak pidana juga akan mengalami proses hukum yang identik dengan orang dewasa yang melakukan tindak pidana. Dalam menghadapi dan menghadapi proses peradilan anak yang melakukan tindak pidana pencurian, hal pertama yang tidak boleh dilupakan adalah melihat kedudukannya sebagai seorang anak dengan segala ciri dan ciri khasnya, sehingga orientasinya didasarkan pada konsep perlindungan anak dalam proses penanganannya, sehingga berlandaskan pada konsep perlindungan anak dan kepentingan terbaik bagi anak. Hal ini disebabkan kurangnya jumlah pegawai yang tidak sesuai dengan Daftar Susunan Personel Polri (DSPP) dan tidak semua pegawai di Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) mengikuti kursus pembinaan/pelatihan khusus penyidik ​​anak. , sehingga penanganan laporan tentang tindak pidana yang dilakukan oleh anak sangat memakan waktu dan tidak dapat dilakukan secara maksimal.

Muhammad Sulaiman, pelaku tindak pidana perampokan di Polres Mamuju, ditahan di Rutan Dewasa karena tidak ada tahanan khusus anak-anak. Proses penyidikan reserse anak meliputi somasi, penangkapan, penggeledahan rumah, penyitaan barang bukti, penahanan dan penyerahan perkara yang ditangani.Selain itu, penyidikan terhadap anak yang melakukan tindak pidana pencurian di wilayah hukum Polda Sumbar dilakukan dalam suasana kekeluargaan. Bagi anak yang melakukan proses penyidikan, penyidik ​​wajib meminta perhatian atau nasihat dari konselor sosial atau, jika perlu, pendidik, psikolog, psikiater, tokoh agama, pekerja sosial, dan ahli penyidikan lainnya. kota Mamuju.

Referensi

Dokumen terkait

Pendekatan Restorative justice menawarkan penyelesaian perkara pidana yang melibatkan anak, cukup diselesaiakan lewat jalur mediasi antara pelaku, korban dan masyarakat sebagai

Tujuan menyelesaikan perkara tindak pidana yang dilakukan oleh anak dengan melibatkan pelaku, korban, masyarakat, mediator dan juga hakim, jaksa dan.. pembela secara

Pengenaan konsep keadilan Restorative Justice bagi pelaku tindak pidana anak adalah suatu penyelesaian secara adil yang melibatkan pelaku, korban, keluarga mereka

Undang-Undang Nomor 11 tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak me nyatakan, keadilan restoratif adalah penyelesaian perkara tindak pidana dengan melibatkan

Undang-Undang Nomor 11 tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak me nyatakan, keadilan restoratif adalah penyelesaian perkara tindak pidana dengan melibatkan

Penyelesaian perkara pidana melalui mekanisme perdamaian merupakan upaya yang dapat menjadi salah satu acuan implikasi proses penegakan yang melibatkan korban, pelaku,

Pelaku Tindak Pidana Pelaku adalah orang yang melakukan tindak pidana yang bersangkutan, dalam arti orang yang dengan suatu kesengajaan atau suatu tidak sengajaan seperti yang

Pengaturan tindak pidana perjudianselain diatur dalam Hukum Pidana Umum didalam KUHP, juga diatur dalam HukumPidana Khusus di luar KUHP.4 Melihat pentingnya sebuah hukum untuk mengatur