• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANAMNESIS (History Taking)

N/A
N/A
Kuliah Fisio

Academic year: 2023

Membagikan "ANAMNESIS (History Taking)"

Copied!
64
0
0

Teks penuh

(1)

ANAMNESIS (History ANAMNESIS (History

Taking) Taking)

KULIAH BLOK 2

dr. Denny Anggoro P, M.Sc, FISPH , FISCM Sp.KKLP FKIK UMY 2021

(2)

Tujuan

Mahasiswa mampu :

1.

Memahami definisi, tujuan dan manfaat anamnesis

2.

Memahami point anamnesis, langkah

anamnesis sebagai landasan dalam

praktik.

(3)

Sudah pernahkah anda mengalami

masalah seperti ini?

(4)

Dokter yang mana yang anda pilih untuk

dikunjungi?

(5)

Apa yang akan dilakukan dokter pertama kali?

- MENYAPA PASIEN

- MEMPERKENALKAN DIRI

- MEWANCARAI PASIEN

(6)

ANAMNESIS (History taking)

Kegiatan awal dalam setiap tahapan pemeriksaan klinis

Anamnesis  teknik pemeriksaan yang dilakukan dengan wawancara antara dokter/tenaga kesehatan dengan pasien (wawancara medis)

Menurut KBI : keterangan tentang kehidupan seseorang (klien) yang diperoleh melalui wawancara dan sebagainya; riwayat orang sakit dan penyakitnya pada masa lampau

TUJUAN ANAMNESIS : mendapatkan data dan informasi tentang masalah kesehatan pasien yang digunakan untuk analisis permasalahan kesehatan pasien.

(7)

Langkah-langkah Sistematis

Pemeriksaan Klinis

(8)

Anamnesis = Patient

interview

(9)

Peran Dokter Pada Anamnesis

Mengumpulkan DATA RIWAYAT KLINIS PASIEN,

Mengumpulkan DATA SUBYEKTIF maupun OBYEKTIF.

Memiliki kemampuan mengajukan pertanyaan

“Good questioning skill”. (Ingat dasar komunikasi dan wawancara).

Dilakukan dengan mengutamakan kenyamanan dan keselamatan pasien. (Memperhatikan nilai, etika dan patient safety)

(10)

Peran Pasien Pada Anamnesis

Menjawab pertanyaan dokter (sesuai dengan pengetahuan dan pengalaman).

Menyampaikan Informasi dengan : - Benar -Jujur –Lengkap -Terbuka

(11)

Manfaat Anamnesis

Data dari anamnesis :

a. Merencanakan tindak lanjut pemeriksaan

b. Menegakkan diagnosis dan diagnosis banding (kemungkinan penyakit yang diderita pasien)

c. Menentukan rencana pengelolaan (pengobatan/tindakan)

d. Menilai prognosis (ramalan mengenai kondisi pasien di masa yang akan datang)

(12)

Hal harus dikuasai sebelum Anamnesis

1. Menguasai Cara Berkomunikasi Yang Baik/efektif dan

Memahami Langkah-langkah anamnesis

a. Initiating the session : Memulai wawancara

b. Gathering information : Mengumpulkan informasi

-Physical Examination Pemeriksaan Fisik)-

a. Explanation and planning : penjelasan dan perencanaan

b. Closing the session : Menutup wawancara

(13)

Langkah-langkah Anamnesis

Cambridge Calgary Guide - structure

(14)

Terdapat 2 hal yang harus diperhatikan :

1.Kemampuan menjalin hubungan/sambung rasa dengan pasien (Building relationship)

2.Kemampuan menstruktur wawancara (Structuring the consultation)

Kedua hal ini harus digunakan (secara tepat) pada tiap tahap komunikasi dokter pasien.

(15)

Cambridge Calgary Guide – more

detail……….

(16)

2. Tahap lanjut : Memiliki kemampuan

clinical reasoning (penalaran klinis) –

akan dimiliki bertahap sesuai dengan

pembelajaran klinis.

(17)

Hasil Anamnesis

Faktor Predisposisi/Faktor Risiko/Faktor Pencetus

Kemungkinan Etiologi/Penyebab

Diagnosis Banding (kemungkinan Penyakit)

Diagnosis

Faktor Prognosis (Kondisi ke depan)

(18)

Macam Anamnesis

1. Auto-anamnesis : dengan pasien sendiri.

2. Hetero anamnesis/Allo-anamnesis : dengan orang yang dianggap mengerti tentang keadaan pasien. Misal orang tua, pengasuh.

(19)

Alloanamnesis

1. Penderita tidak

sadar/koma, sakit berat

2. Penderita mengidap bisu/tuli atau afasia

3. Penderita bayi/anak

4. Penderita gangguan jiwa

(20)

Proses Anamnesis

Anamnesis yang baik mengacu pada pertanyaan yang sistematis, mengacu kepada The Fundamental Four (4 pokok pikiran) dan Sacred Seven (7 butir mutiara anamnesis)

The fundamental four :

a.Riwayat Penyakit Sekarang

b.Riwayat Penyakit Dahulu

c. Riwayat Kesehatan keluarga

d.Riwayat personal sosial

(21)

Point-point Anamnesis

(22)

IDENTITAS PASIEN

Memberikan informasi :

Siapakah penderita?

Masalah kesehatan yang mungkin muncul!

Mencari faktor predisposisi/faktor risiko/etiologi!

(23)

IDENTITAS PASIEN

1.

Nama

- Harus ditulis lengkap

- Henghindari kekeliruan

- Diusahakan nama sendiri

(24)

2. Umur

Adanya penyakit dengan predisposisi timbul pada umur tertentu

contoh : gondongan, campak (anak),

osteoporosis (wanita orang tua),

degeneratif (orang tua)

(25)

3.

Jenis kelamin

Penyakit tertentu menyerang jenis kelamin tertentu

contoh : osteoartritis (wanita), gout (laki-

laki), BPH-penyakit prostat (laki-laki), Ca

cervix-kanker leher rahim (wanita)

(26)

4. Alamat

- Harus ditulis lengkap

- Hubungan dengan area epidemiologi penyakit

Contoh : goiter (pembesaran kelenjar

gondok) pada daerah pegunungan,

malaria (daerah endemis misal Kulon

progo)

(27)

5. Agama dan Suku/Ras

Menghormati kebiasaan yang

berkaitan dengan kegiatan

keagamaan, budaya tertentu.

(28)

6. Pekerjaan

Beberapa penyakit timbul mungkin berhubungan dengan pekerjaan.

Penyakit akibat pekerjaan (occupational disease).

contoh : Tuli (tempat kerja bising >

90db), Pneumoconiasis-penyakit paru

(pabrik tekstil, batu bara, asbes),

Alergi/asma (tempat berdebu/asap).

(29)

7. Status perkawinan

- Belum cukup umur

- Single/Lajang

- Menikah

- Janda/duda

- Cerai

(30)

KELUHAN UTAMA

RFE -Reason For Encounter

Keluhan yang dirasakan pasien/keluarga sangat mengganggu sehingga mendorong pasien/keluarga mencari pertolongan/nasehat medik

Misal : demam, nyeri kepala, muntah, Luka, diare, batuk, nyeri perut, dsb

RFE : Reason For Encounter (Alasan kedatangan)

Misal Sakit atau

Konsultasi, cek kesehatan, dll.

(31)

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG (RPS)

I.

Riwayat perjalanan penyakit

- Menggambarkan kronologis penyakit secara jelas dan lengkap

- Dimulai dari akhir masa sehat,dan awal

masa sakit

(32)

SACRED SEVEN

1. Lokasi 2. Kualitas

3. Kuantitas atau keparahan 4. Waktu:

Onset, durasi & frekuensi 5. Situasi & kondisi saat terjadi

6. Faktor-faktor yang memperberat atau meringankan gejala-gejala

(remitting or exacerbating factors).

7. Manifestasi gejala lain yang terkait

(33)

Gejala lengkap

1. Lokasi : menunjukkan tempat keluhan pasien (misal di kepala, perut, dll), (dimana, menyebar atau tidak?)

2. Waktu : menunjukkan perjalanan penyakit a.

Onset/awitan (kapan mulainya)

b.

Durasi (berapa lama)

c. Seberapa sering (frekuensi)

(34)

3.

Kualitas : menunjukkan karakter dari gejala

Misalnya : rasa seperti apa? nyeri seperti terbakar, tajam, seperti ditusuk, menjalar, menekan. Jika keluhan Batuk misal

berdahak/kering.

(35)

4. Keparahan : intensitas, kuantitas, atau meluasnya masalah (ringan atau berat?)

Misal : Jika nyeri dari skala VAS (0-10), jumlah lesi suatu kelainan kulit, dsb, batuk ngikil sampai muntah

(36)

5. Situasi dan kondisi saat terjadi

Meliputi faktor-faktor lingkungan, kegiatan

personal, reaksi emosional atau situasi-kondisi yang lain yang berpengaruh ke keadaan sakit

Contoh :

-Gatal karena paparan dingin

-Nyeri perut karena pola makan tidak teratur

-Sesak nafas karena ”putus”

(37)

6.

Faktor-faktor yang memperberat atau meringankan gejala-gejala (remitting or exacerbating factors).

Misalnya : dengan istirahat nyeri berkurang atau tidak? Nyeri perut bertambah jika

makan pedas

(38)

7. Manifestasi gejala lain yang terkait/analisis sistem yang menyertai keluhan utama.

Gejala pada pasien yang diduga pasien tidak berhubungan dengan masalah kesehatan yang sekarang

Misal :

- Diare setelah terkena campak.

- Batuk pilek disertai nyeri sendi

- Nyeri perut disertai muntah

- Sesak nafas disertai kaki bengkak

(39)

II. Riwayat pengobatan

- Pengobatan/terapi yang sudah didapat sebelumnya?

- Bagaimana hasilnya (ada perbaikan?) - Catatan : Pertimbangan Etika

(nama pribadi yang pernah menangani tidak perlu ditulis)

(40)

RIWAYAT PENYAKIT DAHULU (RPD)

Riwayat penyakit baik fisik maupun psikiatrik yang pernah diderita sebelumnya

Misalnya riwayat trauma, penyakit serius lain, pembedahan, opname.

contoh : sering pusing, tidak bisa konsentrasi (riwayat CKB sebelumnya), badan sering

lemas pasca infeksi Covid-19

(41)

RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA (RPK)

Penyakit dengan kecenderungan

herediter/diturunkan Misal penyakit Diabetes, Darah tinggi, Asma, Alergi

Penyakit menular sering ditemukan dalam satu keluarga

Misal : ISPA, Lepra, Skabies dsb.

(42)

RIWAYAT PERSONAL SOSIAL DAN LINGKUNGAN

Pada pasien bayi dan anak :

Riwayat Kehamilan (masalah?) Riwayat Persalinan (normal/SC) Riwayat Imunisasi (lengkap/tidak) Riwayat Makanan (pola makan?)

Riwayat alergi (obat, makanan, dll)

(43)

Pada pasien dewasa

Gaya hidup personal

a) Kebiasaan merokok

b) Kebiasaan minum alkohol

c) Aktivitas fisik termasuk olahraga

d) Pola tidur

e) Pola makan – kebiasaan cuci tangan

f) Manajemen stress-ketika menghadapi tekanan

(44)

Riwayat kehidupan sosial termasuk

pekerjaan : ada konflik, tuntutan kerja,; situasi perkawinan/kondisi rumah tangga,

Kondisi lingkungan misal rumah tempat tinggal pasien, lingkungan tempat kerja pasien (bersih? banyak nyamuk?, polusi?)

(45)

REVIEW SISTEM

Mengidentifikasi keluhan pada organ lain yang belum diungkapkan oleh pasien

Pendekatan sistem tubuh atau pendekatan organ tubuh.

(46)

Penilaian Kondisi Umum

- Badan secara umum Lemah/Letih - Penurunan berat badan

- Penurunan nafsu makan - Gangguan tidur

(47)

Pendekatan Sistem

- Sistim pernafasan (respiratory system) : pilek (rinorhea), batuk, sesak nafas (dyspnea),

nyeri dada, batuk darah (hemoptoe)

- Sistim kardiovaskuler (cardiovasculer

system) : dada berdebar (palpitasi), sesak

nafas bila tiduran (ortopnea),sesak nafas bila beraktivitas (dispnea d’effort)

(48)

- Sistem pencernaan (Gastrointestinal) : mual (nausea), nyeri telan (disfagia), muntah (vomitus), muntah darah (hematemesis), berak hitam (melena), berah darah (hematocezia), diare, konstipasi, perut kembung (meteorismus)

- Sistim urogenital (Genitourinary System):

nyeri kencing (disuria, anyang-anyangan (polakisuria), ngompol (enuresis), tidak dapat menahan kencing (inkontinesia), nyeri hebat di pinggang (kolic saluran kencing), keputihan (discar/duh), nyeri saat berhubungan seksual.

(49)

- Sistim tulang dan otot (musculosceletal):

nyeri sendi (atralgia), nyeri otot (myalgia), deformitas, keterbatasan gerak, bengkak kaki

- Sistim persarafan (neurology system) : nyeri kepala, buyer/pening, separo anggota badan lemah (hemiparesis), lumpuh (hemiplegi), kesemutan (paresthesia), kurang terasa(hypoasthesia), kebas (anesthesia), kehilangan kesadaran, gangguan daya ingat/memori, perhatian.

(50)

Sistim Endokrin (Endocrine system):

gangguan menstruasi, poliuria. Polidipsia, alopecia

Sistim Integumentum (integumentum system): kemerahan (rash), gatal-gatal, pruritus, jerawat.

(51)

Pendekatan Organ

Mengidentifikasi gangguan pada organ tubuh.

Misal kepala : mata (gangguan penglihatan, mata merah), telinga (keluar cairan), jantung (berdebar-debar), kulit (gatal), kepala

(pusing), hidung (tersumbat), dll

(52)

Resume Anamnesis

Meringkas temuan riwayat yang ada dan menyatakannya kembali kepada pasien

Memberikan kesempatan kepada pasien untuk mengecek kebenarannya

(53)

Alur Pikir Anamnesis

1. Pendekatan sistematis, sehingga perlu diingat : Fundamental Four & Sacred Seven.

2. Mulai berfikir organ mana yang terkena dan jangan berpikir penyakit apa, sehingga pengetahuan anatomi dan fisiologi harus dikuasai dengan baik.

3. Anamnesis menggunakan keterampilan interpersonal sehingga dibutuhkan pengetahuan sosiologi, psikologi dan antropolog.

(54)

KETRAMPILAN MENGEKSPLORASI MASALAH PASIEN

: 1. Memberi kesempatan pada pasien untuk menceritakan permasalahan yang

dihadapinya (dengan kata – kata pasien sendiri).

2. Gunakan pertanyaan terbuka dan tertutup secara tepat. Mulailah dengan pertanyaan

terbuka terlebih dahulu, baru diikuti dengan pertanyaan tertutup.

(55)

3. Dengarkan dengan penuh perhatian.

Berilah kesempatan pada pasien untuk menyelesaikan ceritanya, dan jangan menginterupsi.

4. Berilah kesempatan pada pasien untuk memberikan respons baik secara verbal

maupun nonverbal. Tehnik yang digunakan bisa pemberian dukungan/ dorongan, adanya pengulangan, paraphrasing, interpretasi, dll.

(56)

5. Mengenali isyarat verbal dan non verbal yang ditunjukkan oleh pasien.

6. Mengklarifikasi pernyataan pasien yang kurang jelas, atau yang membutuhkan suatu keterangan tambahan.

7. Secara berkala buatlah ringkasan dari pernyataan yang dibuat pasien untuk

memverifikasi pengertian anda. Mintalah

pasien untuk mengkoreksi pernyataan anda, atau mintalah pada pasien untuk memberikan keterangan tambahan bila diperlukan.

(57)

8. Gunakan pertanyaan yang ringkas dan mudah dipahami. Hindari menggunakan istilah – istilah medis yang tidak dipahami pasien.

9. Buatlah urutan waktu suatu kejadian.

(58)

Hal-hal yang perlu diperhatikan

1. Initial rapport (sambung rasa) menentukan kualitas anamnesis, komunikasi verbal dan nonverbal harus diperhatikan.

2. Tetap berpegang teguh pada nilai, etika dan hukum

3. Pada kasus emergency anamnesis dilakukan setelah melakukan tindakan lifesaving/bersamaan dengan pemeriksaan fisik/tindakan misal pasien gawat darurat (perdarahan, tersedak, kejang)  Patient safety

(59)

Pencacatan Hasil Anamnesis

Hasil dari anamnesis dicatat di suatu blangko khusus yang sudah dirancang sebelumnya  Rekam Medis

Hendaknya dibuat selengkap mungkin

Data tersebut harus berupa pernyataan

bukan hasil interprestasi

(60)

Rekam medis merupakan dokumen rahasia, sehingga ada “wajib simpan rahasia

kedokteran”

Rekam Medis dilindungi hukum (undang- undang)

(61)

INGAT!!

PASIEN ADALAH ORANG TERPENTING DALAM RUANGAN!

(62)

Semoga Bermanfaat

(63)

KEEP PRACTICE

(64)

Referensi

Referensi

Dokumen terkait

Осы орайда төмендегідей ұсыныстарды алға тартамыз: Біріншіден, азаматтарға әлеуметтік желіде белсенділік таныту кезінде көптеген жауапкершіліктердің талап етілетіндігін түсіндіру, бұл

Bio-mechatronics, Bio-robotics Systems and Medical Mechatronics Track 2: Power, Energy & Industry Application 1.Multi-energy Systems, Transactive Energy, Renewable and Sustainable