• Tidak ada hasil yang ditemukan

apabila kamu telah selesai dari suatu urusan, kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan yang lain, dan hanya kepada

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "apabila kamu telah selesai dari suatu urusan, kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan yang lain, dan hanya kepada "

Copied!
83
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dan pengambilan keputusan bagi perusahaan terkait pembiayaan bermasalah.

Penelitian Terdahulu

Selain itu, BMI juga memiliki pola kebijakan internal yang tidak langsung diatur secara detail oleh otoritas keuangan, seperti pembentukan tim remedial yang khusus menangani pembiayaan sulit. 13Azharsyah Ibrahim, “Analisis Solusi Pemecahan Masalah Pembiayaan di Bank Syariah: Kajian Produk Murabahah di Bank Muamalat Indonesia Banda Aceh”, Jurnal Iqtishadia, Volume 10 Nomor 1 Tahun 2017. Maya Nur Indahyani, dengan judul “Peran Penjadwalan Ulang Pembiayaan Bermasalah dengan akad Murabahah bermasalah di UJKS-KSU Jabal Rahmah Sidoarjo”.

Azharsyah Ibrahim dengan judul “Analisis Solusi Pembiayaan Tertekan Pada Bank Syariah: Kajian Terhadap Produk Murabahah Pada Bank Muamalat Indonesia Banda Aceh”. Hal ini bertujuan untuk mengkaji faktor penyebab pembiayaan bermasalah di Bank Muamalat Indonesia (BMI) Banda Aceh dan kebijakan yang diambil untuk mengatasi permasalahan tersebut. 15Maya Nur Indahyani, “Peran Penjadwalan Ulang Dalam Pembiayaan Bermasalah Dengan Akad Murabahah Di UJKS-KSU Jabal Rahmah Sidoarjo”, Skripsi UIN Sunan Ampel Surabaya, 2018. Permasalahan di BMI Banda Aceh.

16Azharsyah Ibrahim, "Solutive Analysis of Troubled Financing Solutions in Islamic Banks: Studies on Murabahah Products at Bank Muamalat Indonesia Banda Aceh", Iqtishadia Journal, bind 10 nummer 1 2017.

Tabel 1.1   Penelitian Terdahulu
Tabel 1.1 Penelitian Terdahulu

Metode Penelitian

  • Jenis dan Pendekatan Penelitian
  • Waktu dan Lokasi Penelitian
  • Informan Penelitian
  • Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
  • Teknik Analisis Data

Jenis penelitian ini adalah deskriptif, yaitu penelitian yang dilakukan untuk menggambarkan dan menjelaskan sesuatu apa adanya. Dalam penelitian ini kami menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, yaitu penelitian yang lebih condong ke analisis, dimana data penelitian tidak diolah secara statistik. Peneliti adalah orang yang memberikan informasi yang peneliti perlukan ketika peneliti melakukan penelitian.

Data sekunder adalah sumber yang tidak secara langsung memberikan data kepada pengumpul data, seperti dokumen, buku, jurnal, brosur, dan sumber tertulis lainnya. Observasi adalah penelitian atau pengamatan langsung di lapangan untuk memperoleh informasi dan mengetahui masalah yang diteliti. Dalam hal ini peneliti akan melakukan penelitian dengan cara mengumpulkan data secara langsung, melalui observasi lapangan terhadap kegiatan yang akan dilakukan untuk mendapatkan data tertulis yang dianggap relevan.

Dalam hal ini peneliti melakukan tanya jawab langsung dengan informan yaitu karyawan dan pelanggan di PT. Dalam analisis data kualitatif proses meneliti dan menyusun data secara sistematis yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan bahan-bahan lainnya sehingga mudah dipahami dan tentunya informatif. Reduksi adalah proses seleksi yang menitikberatkan pada penyederhanaan data “kasar” yang muncul dalam data lapangan tertulis.

Proses ini berlangsung terus menerus selama penelitian berlangsung, reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang menajamkan, mengklasifikasikan, mengarahkan, membuang data yang tidak diperlukan dan mengorganisasikan. Dalam hal ini data yang dimaksud adalah data yang diperoleh berdasarkan hasil wawancara, dokumen organisasi yang masih terkumpul dalam satu atau disebut juga data mentah. Representasi data adalah kumpulan informasi terstruktur yang menyediakan kemampuan untuk menggambar kumpulan dan mengambil tindakan.

Dengan menyajikan data, peneliti akan dapat memahami apa yang sedang terjadi dan apa yang terjadi, sehingga data yang diperoleh di lapangan akan menarik kesimpulan sesuai dengan tujuan penelitian ini. Kesimpulan yang akan ditarik ditangani secara longgar dan tetap terbuka, sehingga kesimpulan yang awalnya tidak jelas kemudian meningkat menjadi lebih detail dan tepat berakar.

KAJIAN TEORI

Pengertian Manajemen Pembiayaan Perbankan Syariah

Artinya: “Allah-lah yang menciptakan segala yang ada di bumi untuk kamu dan menghendaki (mencipta) langit, kemudian Dia menjadikan tujuh langit dan Dia mengetahui segala sesuatu.” 24.

Unsur-Unsur Manajemen Pembiayaan Perbankan Syariah

Risiko pendanaan adalah risiko kemungkinan kerugian yang akan terjadi karena dana yang disalurkan tidak dapat dikembalikan. Jangka menengah adalah waktu yang dibutuhkan untuk melakukan pembayaran kembali antara satu sampai tiga tahun. Hasil keuntungan ini diperoleh dalam bentuk bagi hasil yang diterima sebagai remunerasi dan biaya administrasi.

Pemohon pembiayaan yang selalu memaksakan pencairan dana disertai dengan janji pemberian hadiah umumnya meragukan kesanggupannya untuk mengembalikan/melunasi dana tersebut. Pembiayaan produktif, yaitu pembiayaan yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan produksi dalam arti luas yaitu peningkatan usaha, baik produksi, perdagangan maupun investasi. Pembiayaan investasi Yaitu untuk memenuhi kebutuhan barang modal dan fasilitas yang berkaitan erat dengan hal tersebut.

Pembiayaan konsumsi Yaitu pembiayaan yang digunakan untuk menutupi kebutuhan konsumsi, yang akan digunakan sampai menutupi kebutuhan.

Kebijakan Rescedulling

  • Pengertian Kebijakan Rescedulling
  • Cara Kebijakan Rescedulling

Jika nasabah memiliki utang Rp 10 juta dengan jangka waktu pelunasan 5 tahun dengan cicilan Rp 167.000 per bulan. Jadi, dengan penjadwalan ulang utang, jangka waktu pinjaman bisa diubah menjadi lebih lama - misalnya 10 tahun. Setelah diajukan ke Bank, Bank akan mempelajari dan menentukan apakah utang kita layak atau tidak untuk penjadwalan ulang pinjaman.

Artinya: “Dan jika (orang yang berutang) dalam kesulitan, maka berilah penangguhan hukuman sampai ia lapang. Berdasarkan Pasal 52 Peraturan Bank Indonesia (PBI) 14/2012, ada beberapa syarat agar debitur dapat yang dianggap dapat dilakukan penjadwalan ulang kredit, yaitu: 33. Berdasarkan Pasal 57 PBI Bank Indonesia 14/2012, debitur yang dapat disetujui untuk dilakukan reprogramming adalah debitur yang masih memiliki prospek usaha yang baik dan dianggap mampu untuk melunasi kewajibannya setelah dilakukan reprogramming. .

Hal ini akan dianalisis melalui prospek usaha dan proyeksi arus kas, serta keputusan Pejabat Bank yang kedudukannya lebih tinggi dari pihak yang memutuskan pinjaman yang dijadwal ulang. Dalam hal Pejabat Bank adalah pejabat tertinggi, keputusan penjadwalan ulang harus diambil oleh pejabat yang setingkat dengan pejabat tersebut. Bank juga memiliki berbagai persyaratan internal yang harus dipenuhi saat mengajukan penjadwalan ulang utang, dimana satu bank mungkin berbeda dengan yang lain.

Jadi jika nasabah ingin mengajukan penjadwalan ulang kredit, pastikan kita mengetahui persyaratan apa saja yang ada di bank yang bersangkutan, selain dari dua hal yang diatur dalam peraturan Bank Indonesia. 34Susilo, Y Sri., Sigit Triandaru., A. Totok Budi Santoso, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Jakarta: Salemba Empat, 2009), h. Penjadwalan ulang dilakukan dengan cara memperpanjang jangka waktu pembiayaan tanpa mengubah sisa kewajiban nasabah yang harus dibayarkan ke bank.

Reconditioning dilakukan dengan mengatur kembali jangka waktu pembiayaan, antara lain mengubah jadwal pembayaran, mengubah jumlah angsuran, jangka waktu, atau pemberian potongan harga sepanjang tidak menambah sisa kewajiban nasabah. Restrukturisasi dilakukan dengan mengubah akad muḍhārabah sebesar sisa kewajiban nasabah menjadi ijārah Rompiiyyah bittamlik, muḍhārabah atau mushārakah.

Kebijakan Restrukturisasi

  • Pengertian Kebijakan Restrukturisasi

Apabila lanjutan pembiayaan memenuhi kualiti senyap dan telah matang dan bukan disebabkan kemerosotan keupayaan.

Pembiayaan Bermasalah

  • Konsep Dasar Pembiayaan Bermasalah
  • Indikasi Terjadinya Pembiayaan Bermasalah
  • Faktor Penyebab Pembiayaan Bermasalah
  • Faktor Intern Bank
  • Faktor Ektern Bank

Secara umum pengertian pembiayaan bermasalah adalah pembiayaan yang disebabkan oleh nasabah yang tidak memenuhi jadwal pembayaran angsuran dan tidak memenuhi persyaratan yang diatur dalam kontrak. Pembiayaan bermasalah adalah kualitas pembiayaan yang mulai masuk dalam kategori perhatian khusus pada kategori kredit macet. Pembiayaan bermasalah cenderung lebih berisiko untuk produk dengan persentase alokasi dana yang tinggi, seperti pembiayaan murabahah.

Ditinjau dari faktor internal nasabah, ada beberapa faktor penyebab pembiayaan bermasalah yaitu baik buruknya karakter nasabah, turunnya usaha nasabah. Sedangkan pembiayaan bermasalah disebabkan oleh faktor eksternal, non bank dan nasabah, menurut Hermawan, pengaruh inflasi dan nilai tukar. Dalam beberapa peraturan yang dikeluarkan Bank Indonesia, tidak ada definisi atau pengertian “pembiayaan bermasalah” yang diterjemahkan dengan Non Performing Financing (NPF) atau Amwal Mustamirah Ghairu Najihah.

Dengan demikian dapat disimpulkan pembiayaan bermasalah adalah pembiayaan yang kualitasnya termasuk kategori kurang lancar (kelas III), diragukan (golongan IV) dan macet (kelas V)43. Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya pembiayaan bermasalah nasabah antara lain penyimpangan dari syarat-syarat perjanjian pembiayaan bermasalah. Analisisnya tidak tepat, sehingga tidak bisa memprediksi apa yang akan terjadi selama periode pembiayaan bermasalah.

Misalnya, kredit bermasalah diberikan berdasarkan kebutuhan sehingga nasabah tidak dapat membayar cicilan di luar kemampuannya. Adanya kolusi antara pejabat bank yang menangani pembiayaan bermasalah dengan nasabah sehingga bank memutuskan pembiayaan bermasalah yang seharusnya tidak diberikan. Terlalu banyak campur tangan pihak terkait, misalnya pejabat bank, direksi, sehingga pejabat tidak independen dalam mengambil keputusan tentang pembiayaan bermasalah.

Erman Munzir, Deputi Direktur Bank Indonesia, mengungkapkan empat macam faktor ekstrim yang menyebabkan kesulitan pembiayaan, yaitu: 54. Lingkungan persaingan perbankan yang ketat sering dimanfaatkan oleh nasabah yang nakal untuk meyakinkan bank yang kesulitan untuk membiayai dengan jumlah yang paling lunak. istilah mungkin.

GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

Visi Bank Syariah Indonesia (BSI)

Misi Bank Syariah Indonesia (BSI)

Daftar Nama Dalam Susunan Pengurus Bank Syariah Indonesia

Bank BRI Syariah Cabang Bengkulu sendiri memiliki beberapa nasabah yang dengan sengaja melanggar Perjanjian Kebijakan Pendanaan. Dengan demikian, pelanggaran yang dilakukan nasabah kesulitan pembiayaan (gangguan) adalah dengan sengaja melakukan transaksi jual beli asuransi (kendaraan bermotor) kepada orang lain, dan nasabah tidak bersedia menyerahkan fisik jaminan (kendaraan bermotor). dan tanah dan bangunan) ke bank, jika nasabah terlambat 3 kali berturut-turut. Bank BRI Syariah Cabang Bengkulu, digunakan sebagai modal kerja dan kebutuhan konsumen, terkadang terdapat kendala dalam pelunasan kewajiban oleh nasabah yang menyebabkan pembiayaan bermasalah, yang dapat mengganggu pemulihan kualitas aset produksi PT.

Bank BRI Syariah Cabang Bengkulu tidak dapat menutupi kerugian karena jaminan nasabah tidak dapat dijual di pasaran. Bank BRISyariah Cabang Bengkulu tidak dapat membebankan biaya kepada orang tua karena tidak disertai tanda tangan orang tua. Bank BRI Syariah Cabang Bengkulu menunggak dengan alasan dana tersebut sering digunakan untuk perputaran modal usaha.

Bank BRI Syariah Cabang Bengkulu, agar penanganan keuangan bermasalah berupa kedekatan kekeluargaan dan kemanusiaan dengan mengunjungi nasabah bermasalah, agar nasabah merasa tidak nyaman dengan tidak berpikiran negatif dalam silaturahmi. Bank BRI Syariah Cabang Bengkulu tergantung dari keseriusan masalah yang dihadapi, serta penyebab kemacetan, apa yang dituntut dari PT. Bank BRI Syariah Cabang Bengkulu dalam menyelesaikan pembiayaan bermasalah melihat berapa lama nasabah belum melunasi pembiayaannya.

BRI Syariah Cabang Bengkulu dengan mengubah atau mengatur kembali jangka waktu pembiayaan dan jumlah angsuran. Bank BRISyariah sebaiknya lebih berhati-hati dalam melakukan proses survey dalam pemberian pinjaman kepada nasabah agar tidak terjadi pembiayaan yang bermasalah. Analisis Solvabilitas Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah Pada Bank Syariah: Kajian Terhadap Produk Murabahah Pada Bank Muamalat Indonesia Banda Aceh”.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penerapan Kebijakan Rescedulling dan Restrukturisasi Pembiayaan

45Azharsyah Ibrahim dan Arinal Rahmati, “Analisis Solutif Solusi Pembiayaan Bermasalah di Bank Syariah: Kajian Produk Murabahah di Bank Muamalat Indonesia Banda Aceh”, Jurnal Iqtishadia, Vol. Analisis Pemecahan Pembiayaan Bermasalah di Bank Syariah: Kajian Produk Murabahah di Bank Muamalat Indonesia Banda Aceh”, (Jurnal Iqtishadia volume 10 nomor 1 tahun 2017, P-ISSN E-ISSN: 2502-3993.

Kebijakan Rescedulling dan Restrukturisasi Pembiayaan

Hasil Penelitian

Gambar

Tabel 1.1   Penelitian Terdahulu

Referensi

Dokumen terkait

The fact that Gorontalo is a transit city has a great opportunity to become a major destination for tourists such as Togean Island or tourists who were only transiting can be used as