TUGAS BIOREMEDIASI
APLIKASI BIOTEKNOLOGI UNTUK REMEDIASI LINGKUNGAN
Nama : Aina Zeni Pratami NIM : D12.2023.00251
PROGRAM STUDI SARJANA KESEHATAN LINGKUNGAN UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO
RINGKASAN MATERI APLIKASI BIOTEKNOLOGI UNTUK REMEDIASI LINGKUNGAN 2: KARAKTERISTIK DAN TIPE
BIOREMEDIASI
Oleh : Dr. Siti Nur Aisyah, S.P
A. Kelebihan dan Kekurangan
1. Kelebihan
- Mudah diterima oleh publik karena merupakan proses alami sehingga residu yang dihasilkan tidak berbahaya bagi lingkungan
- Memiliki kemampuan untuk menghancurkan senyawa kontaminan secara penuh atau mengkonversi
- Dapat dilakukan langsung di lokasi yang terkontaminasi tanpa menyebabkan gangguan signifikan
- Ekonomis dalam biaya pelaksanaan 2. Kekurangan
- Senyawa kontaminan yang dapat ditangani hanya senyawa yang bersifat dapat dipecah, misalnya logam berat (polimer adalah senyawa yang sulit ditangani dengan bioremediasi)
- Produk sampingan yang dihasilkan dari bioremediasi cenderung lebih persisten dan toksik sehingga timbul masalah baru
- Efektivitas dari proses bioremediasi tergantung dari ketersediaan kondisi lingkungan yang mendukung pertumbuhan sehingga optimal
- Membutuhkan waktu yang lama karena menggunakan mikrorganisme
- Perlu adanya teknologi tambahan yang digunakan untuk mengatasi lingkungan yang terkontaminasi berbagai tipe kontaminan
- Hasil dari bioremediasi sulit untuk dipastikan kualitasnya
B. Tipe Bioremediasi
1. Klasifikasi berdasarkan Lokasi Aplikasi
- Ex-situ Bioremediation/ Bioremediasi Ex-Situ
Adalah bioremediasi yang dilakukan dengan pemindahan dan penanganan material kontaminasi di luar lokasi yang terkontaminasi.
Teknik bioremediasi ex-situ :
Landfarming
Kontaminan yang dapat ditangani : Hydrocarbon, Limbah tumpahan minyak
Controlled solid phase treatment
Kontaminan yang dapat ditangani : Polycyclic aromatic hydrocarbon (produk-produk berbahan plastik), Endapan dari limbah irigasi, limbah pentachlorophenol
1
Slurry phase biological treatment
Kontaminan yang dapat ditangani : Nitriphenol, Tumpahan minyak, Limbah pyrene
Composting
Kontaminan yang dapat ditangani : Limbah cair pengolahan produk tanaman, limbah fenolik, logam berat
- In-Situ Bioremediation/ Bioremediasi In-Situ
Adalah aplikasi dengan pemberian organisme remediator ke lokasi yang terkontaminasi untuk membuang material kontaminasi yang ada
Teknik bioremediasi in-situ :
Natural attenuation : Bioremediasi secara natural, tanpa ada perlakuan sama sekali
Kontaminan yang dapat ditangani : bahan bakar, kontaminasi pestisida dan herbisida, kontaminasi senyawa volatil
Bioventing
Kontaminan yang dapat ditangani : Kontaminan bensin, kontaminan diesel, petroleum hydrocarbon, trichkoroethylene (TCE)
Phytoremediation : Bioremediasi dengan menggunakan tanaman yang dapat mendegradasi senyawa kontaminan
Kontaminan yang dapat ditangani : Kontaminasi arsen, kontaminasi zinc, Obsolete pesticides, tanah terkontaminasi timbal dan cadmium
Air-sparging
Kontaminan yang dapat ditangani : petroleum hydrocarbon, limbah minyak, air terkontaminasi TCE, tanah terkontaminasi minyak tanah dan BTEX
Biostimulation
Kontaminan yang dapat ditangani : kontaminasi ammonia, kontaminasi pewarna tekstil, kontaminasi minyak, hydrocarbon, Sulfate, Uranium
2. Klasifikasi berdasarkan Organisme - Mycoremediation
Remediasi dengan mengaplikasikan jamur sebagai agen peremediasi - Phytoremediation
Remediasi dengan mengaplikasikan tumbuhan sebagai agen peremediasi - Microbial Remediation
Remediasi dengan mengaplikasikan mikroba sebagai agen peremediasi : alga, bakteri, jamur
2