PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tanaman karet (Havea Bransiliesis) termasuk dalam genus Hevea dari familia Euphorbiaceae, yang merupakan pohon kayu tropis yang berasal dari hutan Amazon. Karet adalah tanaman tahunan yang dapat tumbuh sampai umur 30 tahun. Habitus tanaman ini merupakan pohon dengan tinggi tanaman dapat mencapai 15 – 20 meter. Tanaman ini memiliki masa belum menghasilkan selama lima tahun (masa TBM 5 tahun) dan sudah mulai dapat disadap pada awal tahun ke enam. Secara ekonomis tanaman karet dapat disadap selama 15 sampai 20 tahun. Di dunia, setidaknya 2.500 spesies tanaman diakui dapat memproduksi lateks, tetapi Havea brasiliensis saat ini merupakan satu satu sumber komersial produksi karet alam. Karet alam mewakili hampir separuh dari total produksi karet dunia karena sifat unik mekanik, seperti ketahanan sobek, dibandingkan dengan karet sintetis.
Indonesia merupakan negara kedua setelah Thailand sebagai penghasil karet terbesar di dunia. Produksi karet alam pada 2019 mencapai 3,3 juta ton.
Menurut Badan Statistik Nasional, Sumatera Selatan berada pada peringkat pertama dalam produksi karet pada tahun 2019, yaitu sebesar 1.043.002, atau sekitar 31% dari total produksi karet Indonesia. Produksi karet Indonesia telah memenuhi 29,8% kebutuhan dunia dengan nilai ekspor sebesar 3,9 miliar US Dollar. Indonesia juga dikenal sebagai negara dengan kebun karet terbesar di dunia, yaitu mencapai 3,5 juta hektar. Namun, tingkat produksi karet Indonesia masih kalah dengan negara tetangga. Produktivitas karet Indonesia hanya mencapai 1,1 ton per hektar, jauh dibawah Vietnam yang mencapai 2 ton per hektar dan juga Thailand dengan kapasitas produksi 1,7 ton per hektar. Indonesia sendiri berada pada urutan keempat terkait dengan tingkat produktivitas lahan.
PT RPN Pusat Penelitian Karet Sembawa adalah sebuah lembaga yang menghasilkan produk baik di bidang prapanen maupun pascapanen. Hasil
produksi karet per hektar pada perusahaan ini masih belum bisa mencapai target maksimal. Dalam upaya peningkatan produksi tersebut, salah satu kendala utama dalam usaha perkebunan karet adalah penyakit. Penyakit sering menimbulkan kerugian yang cukup berarti pada tanaman karet. Setiap tahun kerugian yang ditimbulkannya bisa mencapai jutaan rupiah dari setiap hektar tanaman karet. Besarnya kerugian tersebut tidak hanya disebabkan oleh rusaknya tanaman karet saja, tetapi juga oleh biaya pengendalian penyakit yang sangat mahal. Untuk mengatasi penyakit karet, cara-cara pengendalian harus dilakukan secara terpadu dengan strategi yang menguntungkan. Artinya, usaha pencegahan lebih diutamakan dari pada pengobatan sehingga diperlukan pemeriksaan dan pengamatan sedini mungkin secara berkala dan terus menerus.
PT RPN Pusat Penelitian Karet Sembawa mempunyai peneliti yang melakukan penelitian pada perkebunan yang dimiliki oleh PT RPN Pusat Penelitian Karet Sembawa, salah satunya yaitu meneliti penyakit yang ada pada tanaman karet milik perusahaan. Untuk melakukan penelitiannya para peneliti harus mengecek satu per satu pohon karet untuk melihat gejala-gejala yang ada sehingga bisa disimpulkan penyakitnya dan juga cara menanganinya. Namun hal ini sangat membutuhkan waktu lama dan juga keterbatasan peneliti membuat semua tanaman karet tidak dapat dilihat secara menyeluruh.
Untuk mengatasi masalah tersebut, perlu pengenalan dan pengetahuan serta informasi secara umum dan praktis mengenai hama dan penyakit dari para ahli atau pakar di bidang tanaman karet, sehingga memudahkan dalam mengidentifikasi dan proses pengendalian lebih lanjut. Untuk mengatasi permasalahan keterbatasan pakar, dibutuhkan suatu sistem yang menerapkan salah satu metode yang terdapat dalam bidang ilmu kecerdasan buatan yaitu sistem pakar.
Sistem pakar adalah sebuah sistem yang mengadopsikan cara kerja atau pengetahuan manusia ke komputer yang dirancang untuk memodelkan kemampuan masalah seperti seorang pakar. Dengan sistem pakar ini, orang dapat menyelesaikan masalah atau hanya sekedar mencari suatu informasi berkualitas yang sebenarnya hanya dapat diperoleh dengan bantuan para ahli di bidangnya.
Sistem pakar juga dapat membantu aktivitas para pakar sebagai asisten yang berpengalaman dan mempunyai asisten yang berpengalaman dan pengetahuan yang di butuhkan. Metode Certainty Factor adalah sebuah metode dengan output yang menunjukkan angka kemungkinan diagnosa penyakit sehingga pengguna dapat melihat kemungkinan terbesar penyakit apa yang menyerang tanaman karet. Dalam kasus ini sistem pakar dapat membantu aktivitas di bidang perkebunan seperti membantu peneliti untuk menganalisa penyakit-penyakit tertentu dengan mengetahui gejala-gejala dari tanaman karet untuk mendeteksi penyakit-penyakit yang terdapat pada tanaman karet tersebut dengan menggunakan metode Certainty Factor.
Berdasarkan permasalahan yang ada pada PT RPN Pusat Penelitian Karet Sembawa, maka penulis tertarik untuk membuat tugas akhir dengan judul
“Aplikasi Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Tanaman Karet Berbasis Website pada PT Riset Perkebunan Nusantara (RPN) Pusat Penelitian Karet Sembawa”.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah diuraikan diatas penulis membuat beberapa rumusan masalah yang dihadapi, seperti yang disebutkan dibawah ini.
1. Bagaimana membangun sistem pakar diagnosa penyakit tanaman karet pada PT RPN Pusat Penelitian Sembawa dengan Metode Certainty Factor?
2. Bagaiman cara mengolah hasil penelitian diagnosa penyakit tanaman karet untuk dijadikan informasi dalam sistem pakar?
1.3 Batasan Masalah
Untuk menghindari agar pembahasan tidak menyimpang dari rumusan masalah, maka penulis membatasi penelitian ini pada :
1. Studi kasus yang digunakan dalam penelitian ini adalah PT RPN Pusat Penelitian Karet Sembawa.
2. Sistem Pakar ini dibangun pada proses diagnosa penyakit tanaman
karet, dan tidak ada spesifikasi penyakit pada suatu jenis kloning tanaman karet tertentu.
3. Menggunakan metode Certainty Factor untuk perancangan logika sistem pakar.
4. Sistem pakar dirancang berbasis web dengan menggunakan PHP dan basis data MySQL.
5. Output dari sistem ini berupa hasil diagnosa penyakit dan solusinya.
1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.4.1 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penulisan tugas akhir ini sebagai berikut:
1. Merancang suatu sistem pakar diagnosa penyakit tanaman karet dengan metode certainty factor (CF)
2. Untuk membantu pihak perusahaan dalam mendiagnosa penyakit tanaman karet di perkebunan perusahaan.
1.4.2 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah :
1. Mempermudah pihak perusahaan dalam mendiagnosa penyakit tanaman karet yang ada pada perkebunan perusahaan.
2. Memperepat dan mempermudah dalam perhitungan untuk menentukan penyakit apa yang menyerang tanaman karet berdasarkan gejala-gejala dan juga nilai yang yang telah diberikan oleh pakar.
1.5 Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah mengetahui dan mengikuti pembahasan serta format penulisan skripsi ini, maka peneliti membagi tahapan atau sistematika yang merupakan kerangka dan pedoman dalam melakukan penulisan dan tahap – tahap kegiatan sesuai dengan ruang lingkup yang dijelaskan sebelumnya secara garis besar, yang dibagi menjadi beberapa bab yaitu sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat, serta sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini berisi tentang teori-teori keilmuan yang mendasari masalah yang diteliti, yang terdiri dari teori-teori dasar / umum dan teori-teori khusus.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Pada bab ini menjelaskan tentang instansi penelitian, metode yang akan digunakan, teknik pengumpulan data serta menguraikan konsep perangkat lunak yang akan dibuat.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini menjelaskan tentang spesifikasi dan rancangan perangkat lunak yang akan dibuat dan mendeskripsikan perangkat lunak yang akan dibuat.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini menguraikan tentang beberapa simpulan dari pembahasan masalah pada bab-bab sebelumnya serta memberikan saran yang bisa bermanfaat bagi penyusun