• Tidak ada hasil yang ditemukan

Nama : Ardan Mukti Wibowo NIM : K5418016 Kelas : A Rangkuman Struktur Organisasi Bimbingan Konseling di Selokah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Nama : Ardan Mukti Wibowo NIM : K5418016 Kelas : A Rangkuman Struktur Organisasi Bimbingan Konseling di Selokah"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

Nama : Ardan Mukti Wibowo NIM : K5418016

Kelas : A

Rangkuman Struktur Organisasi Bimbingan Konseling di Selokah

Gambar 1. Struktur Okganisasi Bimbingan Konseling di Sekolah

Dalam sebuah bimbingan konseling di sekolah mengenal adanya struktur organisasi. Setiap komponen dari stuktur tersebut memiliki tugas dan perannya masing-masing. Struktur bimbingan konseling pada sekolah tersebut terdiri dari Kepala Sekolah dan Wakil Kepala Sekolah, Koordinator Bimbingan dan Konseling, Guru BK, Guru Mata Pelajaran, Wali Kelas, dan Tata Usaha. Sedangkan, Komite Sekolah dan Tenaga Ahli merupakan pendukung dari struktur tersebut.

Siswa adalah sasaran dari proses bimbingan dan konseling. Penjelasan dari masing-masing komponen struktur tersebut sebagai berikut.

1. Kepala Sekolah dan Wakil Kepala Sekolah

Kepala Sekolah memiliki tanggung jawab penuh tentang kegiatan di sekolah. Namun, peran kepala sekolah dapat digantikan oleh Wakil Kepala Sekolah jika ada halangan.

Komponen ini merupakan koordinator dari setiap pengajaran, pelatihan, dan proses bimbingan konseling. Tugas atau wewenang dari komponen ini antara lain:

a. Penyedia sarana dan prasarana

b. Memberikan kemudahan dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling c. Melakukan supervisi

d. Menetapkan koordinator Bimbingan Konseling e. Melakukan Kerjasama dengan instansi lain

(2)

2. Koordinator Bimbingan dan Konseling

Komponen ini memiliki peran yang sangat penting dalam Bimbingan Konseling.

Koordinator Bimbinga Konseling bertugas mengarahkan dan mengkoordinasi guru BK/konselor, antara lain:

a. Pemasyarakatkan pelayanan BK b. Penyusunan program BK c. Pelaksanaan program BK

d. Pengadministrasian kegiatan BK e. Evaluasi BK

f. Menindaklanjuti evaluasi program BK.

3. Guru BK

Komponen ini memiliki tugas sebagai pelaksana kegiatan BK berdasarkan arahan dari koordinator BK. Tugas dari seorang guru BK yaitu menyususn dan melaksanakan program, mengadministrasikan kegiatan, melaksanakan evaluasi, menindak lanjuti program BK, dan juga bertanggung jawab atas tugas dan kegiatannya dalam program BK.

4. Guru Mata Pelajaran

Guru Mata Pelajaran juga mempunyai peran penting dalam pelaksanaan BK. Dalam pelaksanaan BK, Guru Mata Pelajaran mengidentifikasi siswa, menerima siswa yang memerlukan pengajaran khusus, memberi layanan dengan maksimal di kelas, berpartisipasi menangangi penyelesaian masalah peserta didik.

5. Wali Kelas

Wali kelas memberikan peran penting dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling.

a. Mengumpulkan data tentang peserta didik;

b. Menyelenggarakan penyuluhan

c. Meneliti kemajuan dan perkembangan peserta didik;

d. Pengaturan dan penempatan peserta didik;

e. Mengidentifikasi peserta didik sehari-hari;

f. Kunjungan rumah atau konsultasi dengan orang tua/wali;

g. Membantu guru mata pelajaran melaksanakan peranannya dalam pelayanan bimbingan dan konseling khususnya di kelas yang menjadi tanggung jawabnya.

(3)

h. Membantu memberikan kesempatan dan kemudahan bagi peserta didik, khususnya di kelas yang menjadi tanggung jawabnya untuk mengikuti layanan bimbingan dan konseling;

i. Ikut serta dalam konferensi kasus 6. Tata Usaha

Komponen ini bertugas untuk mengurus administrasi kegiatan BK, membantu persiapan kegiatan BK, membantu sarana kegiatan BK, dan membantu melengkapi dokumen peserta didik.

Referensi

Dokumen terkait

Guru mata pelajaran, guru bimbingan konseling, kepala sekolah, siswa tunanetra dan teman sebaya dapat menjelaskan upaya apa saja yang dilakukan guru Bimbingan Konseling untuk

fungsi yang dilakukan guru bimbingan konseling di SMK Muhammadiyah Delanggu yang bekerja sama dengan guru mata pelajaran, wali kelas, guru agama dan kepala sekolah dalam

a) semua personel sekolah, meliputi kepala sekolah, koordinator bimbingan dan guru pembimbing, guru mata pelajaran, wali kelas, dan staf administrasi harus

Banyak ditemukan di sekolah-sekolah bahwa guru mata pelajaran menjadi guru BK (non BK), ini akan berdampak kurang baik dalam pemberian bimbingan dan konseling, karena non BK

Menurut hasil wawancara yang peneliti lakukan bahwa agar pelaksanaan bimbingan dan konseling berjalan baik maka Koordinator guru BK perlu menyusun program

Kemudian dari guru bimbingan konseling akan berkoordinasi dengan guru mata pelajaran dan wali kelas dan pada akhirnya layanan bimbingan konseling diberikan kepada siswa yang ada di

Kesimpulan Pelaksanaan bimbingan dan konseling belajar di MAN 1 Yogyakarta sejalan dengan peran guru BK di sekolah guna mencapai kesuksesan belajar siswa, Upaya yang telah dilakukan

Selanjutnya hasil wawancara yang dilakukan dengan guru bimbingan dan konseling di sekolah, dan kepala sekolah lalu wali kelas dan guru bidang studi serta Administrasi Sekolah TU,