• Tidak ada hasil yang ditemukan

ARTIKEL PENJELASAN TENTANG BUKTI BAHWA AL-QUR'AN BERASAL DARI WAHYU

N/A
N/A
WAZHELATUL HASANAH

Academic year: 2023

Membagikan "ARTIKEL PENJELASAN TENTANG BUKTI BAHWA AL-QUR'AN BERASAL DARI WAHYU"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

PENJELASAN TENTANG BUKTI BAHWA AL-QUR'AN BERASAL DARI WAHYU Oleh: Wazhelatul Hasanah/222102030085/HTN4/Ulumul Qur'an

Al-Qur'an merupakan kitab suci terakhir yang diturunkan Allah kepada nabi Muhammad SAW, yang mana dengan kitab suci tersebut berfungsi sebagai petunjuk bagi manusia dan sebagai pembeda antara yang hak dan yang batil. Dan dengan demikian Al-Quran menjadi penyempurna dari ajaran yang sebelumnya.

Al-Qur'an sebagai wahyu Allah sangat disucikan oleh kalangan umat islam. Karena Al- Quran sebagai kitab suci terakhir yang dapat menuntun kehidupan manusia ke jalan yang baik dan benar yang nantinya akan berujung pada tercapainya kebahagiaan di dunia dan di akhirat.

Sebenarnya Al-Qur'an tidak hanya cukup untuk dibaca dan dihafal, melainkan apabila kita mengkaji atau meneliti Al-Qur'an lebih dalam lagi, maka makna dari A-Qur'an tersebut akan terlihat lebih dalam lagi maknanya dan juga keluasannya. Akan tetapi, untuk mengkaji Al-Qur'an tersebut membutuhkan kesungguhan, karena tidak banyak orang yang mampu melakukan hal itu.

Pengertian Al-Qur'an

Pengertian Al-Qur'an terdiri dari 2 hal yaitu secara bahasa dan istilah. Secara bahasa lafadz Qur'an mempunyai arti mengumpulkan dan menghimpun. Qura ‘ah berarti menghimpun huruf-huruf dan kata-kata satu dengan yang lain dalam suatu ucapan yang rapi. Pada awalnya Al- Qur'an seperti Qira’ah, yaitu masdar (infinitif) dari kata qara', qira' dan qur'anan.(Arief, 2022:1) Sedangkan secara istilah Al-Qur'an menurut para ulama' Ushul dan Kalam telah mendefinisikan Al-Qur'an dengan sangat beragam. Namun, ada definisi yang lebih tepat dan terbaik yaitu Al-Qur'an adalah kalam Allah yang berupa mukjizat, yang diturunkan kepada nabi Muhammad saw secara mutawatir, serta dinilai ibadah bagi seorang yang membacanya.

(Masdudi, 2016:13) Pengertian Wahyu

Pengertian wahyu secara bahasa yaitu wahyu merupakan bentuk masdar (infinitif) dari kata yang berasal dari “waha-yuha-wahyu” atau berasal dari isim masdar dari fiil wahyu yang secara bahasa yaitu sesuatu yang tersembunyi dan cepat, maksudnya suatu pemberitahuan kepada seseorang tentang sesuatu yang disampaikan secara tersembunyi dan cepat serta sifatnya khusus bagi diri sendiri dan bersifat tersembunyi bagi yang lainnya. (Yasir, dkk, 2016:36)

Sedangkan secara istilah, wahyu adalah kalam Allah yang diturunkan kepada salah seorang dari para nabi-Nya. Wahyu merupakan sebuah petunjuk atau pemberitahuan yang diterima secara cepat dan samar atau tersembunyi oleh seorang nabi atau rasul dengan meyakini bahwa apa yang diterimanya itu benar-benar datang dari Allah SWT.

Macam-Macam Wahyu

Apabila Allah ingin memberikan petunjuk atau pemberitahuan kepada makhluk- makhluknya, pada umumnya dapat disampaikan melalui ilham. Sedangkan untuk para nabi dan rasulnya khususnya petunjuk tersebut datang melalui wahyu. Dengan demikian, perlu diketahui cara terjadinya komunikasi antara Allah dengan para nabi dan rasulnya. Ada tiga cara komunikasi Allah dengan nabi dan rasulnya, yaitu;

(2)

1. Secara bisikan (wahyu secara langsung)

Artinya disini dimana Allah meletakkan wahyu yang hendak disampaikannya ke dalam hati Nabi SAW yang berupa petunjuk, perintah atau pun larangan yang disertai pemberitahuan bahwa ini dari Allah SWT dan ini juga termasuk ke dalam kategori berupa mimpi yang benar ( ar-ru'ya ash-shadiqah). Dimana hal ini disampaikan langsung kepada para nabi tanpa perantara malaikat.

2. Wahyu yang diterima Nabi dari balik tabir

Maksudnya disini adalah wahyu yang disampaikan secara langsung kepada nabi tanpa perantara malaikat. Nabi yang menerima wahyu ini dapat mendengar kalam Ilahi, akan tetapi dia tidak dapat melihatnya dan mengetahui sumber datangnya suara itu.

3. Wahyu dengan perantara malaikat Jibril

Dimana disini Allah memerintahkan kepada malaikat Jibril untuk menyampaikan wahyu kepada nabi dan untuk keseluruhan ayat-ayat dari kitab suci Al-Qur'an diturunkan dengan cara ini, bukan melalui wahyu dari balik tabir.

Bukti-Bukti bahwa Al-Quran berasal dari wahyu

Adapun bukti-bukti bahwa Al-Qur'an itu berasal dari wahyu antara lain;

• Bukti pertama ialah adanya ayat yang menegaskan bahwa Al-Qur’an adalah wahyu Allah, yang artinya;

“Siapakah yang lebih kuat persaksiannya? “Katakanlah: “Allah”. Dia menjadi saksi antara aku dan kamu dan Al-Qur’an ini di wahyu kan kepadaku supaya dengan dia aku memberi peringatan kepadamu dan kepada orang-orang yang sampai Al- Qur'an kepadanya. Apakah sesungguhnya kamu mengakui bahwa ada tuhan- tuhan lain selain Allah? “ Katakanlah; “Aku tidak mengakui”. Katakanlah;

“Sesungguhnya Dia adalah Tuhan Yang Maha Esa dan sesungguhnya aku terlepas diri dari apa yang kamu persekutuan (dengan Allah). (Amin, 2013:90)

• Adanya suatu lafadz yang mengandung keseragaman makna wahyu yang diturunkan kepada semua Nabi dan Rasul.

AN-NA'IM ayat 1-4

Artinya: “Demi bintang di saat terbenam sahabat kalian (Muhammad) tidak sesat dan tidak keliru dan apa yang diucapkannya itu (Al-Qur’an) tidak menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu bukan lain adalah wahyu (Ilahi) yang diwahyukan kepadanya”

YUNUS ayat 202

Artinya: “Dan jika engkau tidak membawa ayat Al-Quran kepada mereka. Mereka berkata : “kenapa engkau tidak membuat sendiri ayat itu? Jawablah:

“Sesungguhnya aku hanya mengikuti apa yang diwahyukan dari Tuhanku kepadaku”. (Subhi ash-shalih, 2004:12)

Daftar Pustaka

Syaiful Arief, 2022 , Ulumul Qur'an Untuk Pemula,(Jakarta Selatan: Institut PTIQ Jakarta).

Masdudi, 2016,Studi Al-Qur’an, (Cirebon: IAIN Syekh Nurjati Cirebon).

Yasir, Muhammad. 2016,Studi Al-Qur'an, (Riau: CV. Asa Riau).

Muhammad Amin Suma, 2013, Studi Keilmuan Al-Quran, (Jakarta: Rajawali) . Subhi Ash-shalih, 2004,Ilmu-Ilmu Al-Qur'an, (Jakarta: Pustaka Firdaus).

(3)

Referensi

Dokumen terkait

Al- Qur‟an sebagai kitab suci ( kitâbun muthahharah) maupun sebagai pedoman hidup (hudan linnas) sangat menghargai adanya pluralitas. Pluralitas oleh al- Qur‟an

Isi kitab suci al-Qur’±n mencakup seluruh inti wahyu yang telah diturunkan kepada para nabi dan rasul sebelumnya.. yang terbesar dan abadi di antara mukjizat-mukjizat

Al-Qur‟an adalah kalam Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Dengan perantaraan malaikat jibril, dimulai dengan surat Al- Fatihah dan diakhiri dengan

Juga ditegaskan bahwa orang-orang Yahudi harus menjalankan hukum dalam kitab suci mereka, yaitu Tawrat, sebab Tawrat itu diturunkan Allah dengan mengandung sistem hukum yang menjadi

Allah menurunkan wahyu al Qur‟an kepada nabi Muhammad saw dengan cara sedikit demi sedikit (Qs. 76:23), maka Allah memberikan peringatan agar manusia jangan

Dengan definisi tersebut di atas sebagaimana dipercayai muslim firman Allah yang diturunkan kepada Nabi selain Nabi Muhammad SAW, tidak dinamakan Al- Qur‟an

Di samping itu, Al-Qur’an memiliki kelebihan dibandingkan kitab-kitab suci yang diturunkan Allah SWT., kepada umat sebelumnya. Kelebihan itu antara lain yang merupakan

Dari pengertian tersebut di atas dapatlah disimpulkan bahwa al-Qur‟an adalah kalam Allah berupa Mu‟jizat yang diturunkan kepada Nabi Muhammad yang berisi