• Tidak ada hasil yang ditemukan

asesmen keterampilan pengasuhan orangtua untuk

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "asesmen keterampilan pengasuhan orangtua untuk"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Jurnal Teknologi Pendidikan dan Pembelajaran

ASESMEN KETERAMPILAN PENGASUHAN ORANGTUA UNTUK MEMBANTU PERKEMBANGAN SOSIAL ANAK USIA 4-5 TAHUN

(Parenting Skill Assessment To Supporting Early Childhood Social Development)

Luluk Asmawati

Teknologi Pembelajaran Pascasarjana Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Jl.Raya Jakarta Km 4 Pakupatan Serang Banten

email: [email protected] Abstract

The aims of the research was to know parenting skill assessment to supporting early childhood social development 4-5 aged years. Methods of the research was qualitative naturalistic. Finding’s research were:(1) parenting skills assessment were eight indicator’s on Concistent criterion, but 0ne indicator’s was Enough criterion, that means to built self confidence with their young children, (2) early childhood social development were seven indicator’s on Enough criterion. So parents should be invitational condusif learning at home with many kind’s play the game. The playing the games to built self confidence for young child with animal’s theme, included were: (1) picture and picture animal, (2) animal emotion stick, (3) play animals colour’s with singing, (4) sound;s of animal, (5) play treasure, (6) play catch up each other’s, (7) play question picture, (8) play animal’s alfabeth, (9) play cleaning service at the zoo, (10) play veterinary.

Keywords: assessment, parenting skill, social development, 4-5 aged years.

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keterampilan pengasuhan orangtua untuk membantu perkembangan sosial anak usia dini 4-5 tahun. Metode penelitian ini adalah kualitatif naturalistik.

Temuan-temuan penellitian ini adalah: (1) asesmen diperlukan untuk membantu orangtua mengetahui dan melakukan intervensi kemajuan perkembangan anak usia dini 4-5 tahun. Keterampilan pengasuhan yang sudah optimal pada kriteria Konsisten, tetapi 1 intrumen membangun rasa percaya diri anak masih Cukup sehingga sangat berdampak pada. perkembangan sosial anak pada kriteria Cukup. Jadi percaya diri menjadi variable yang sangat penting pada perkembangan anak; (2) solusi hasil asesmen bahwa orangtua harus mampu menciptakan suasana dan variasi kegiatan yang dapat menstimulasi perkembangan sosial anak usia dini 4-5 tahun. Berdasarkan temuan-temuan penelitian sebaiknya orangtua menciptakan permainan atau aktivitas untuk menumbuhkan rasa percaya diri pada anak usia dini yaitu permainan harus bertolok pada tema misalnya tema binatang dengan jenis permainan: (1) picture and picture, (2) stik emosi binatang, (3) bermain warna-warna binatang dengan bernyanyi, (4) bunyi berantai, (5) bermain harta karun, (6) bermain tangkap-tangkap, (7) bermain gambar bertanya, (8) bermain binatang abjad, (9) bermain dokter hewan, dan (10) petugas pembersih kandang binatang.

Kata kunci: asesmen, keterampilan pengasuhan orangtua, perkembangan sosial, anak usia 4-5 tahun.

A. PENDAHULUAN

Perkembangan sosial mulai lahir dan muncul dari interaksi dengan lingkungan di dalam rumah dan di luar rumah. Perkembangan sosial adalah proses yang muncul melalui belajar mengenai dirinya dan orang lain membuat dan menjaga pertemanan.

Perkembangan sosial dipengaruhi oleh sejumlah peristiwa sosialisasi dan afiliasi rumah, keluarga, anggota keluarga yang lebih luas, Tempat Penitipan Anak, sekolah, teman sepermainan, teman sebaya, tetangga, dan media.

Sejak kecil anak telah belajar cara berperilaku sosial sesuai dengan harapan orang- orang di sekitarnya. Orangtua dengan model perkembangan perilaku anak usia dini. Pada usia 4 tahun anak mulai mengenal lingkungan di sekitarnya. Anak mulai menunjukkan aktivitas yang kooperatif, misalnya anak mampu menyapa, berinteraksi dan bermain dengan teman sebaya. Perkembangan sosial anak usia dini dapat dikembangkan dengan mengajak anak untuk mengenal diri dan lingkungannya.

Interaksi dengan keluarga sendiri dan orang lain dapat membantu anak membangun konsep

(2)

Jurnal Teknologi Pendidikan dan Pembelajaran dirinya. Perkembangan sosial merupakan

perolehan kemampuan berperilaku yang sesuai dengan tuntutan sosial. Sosialisasi adalah kemampuan bertingkah laku sesuai dengan norma nilai. Perilaku sosial positif seorang individu dewasa adalah cerminan perilaku sosialnya di waktu masa kanak-kanak.

Urgensi penelitian ini adalah keterampilan pengasuhan orangtua untuk membantu perkembangan sosial anak usia dini.

Orangtua harus mampu menstimulasi, mengarahkan, dan memotivasi anak usia dini untuk mampu mandiri, memiliki empati, kualitas simpati, kemampuan menyesuaikan dan menempatkan diri, kemampuan untuk disukai atau tidak disukai oleh lingkungan serta kemampuan memecahkan masalah antar pribadi.

Asesmen merupakan proses mendokumentasikan keterampilan dan perkembangan anak. Wortham (2005, p.13) berpendapat asesmen mengukur level perkembangan anak dan memberikan indikasi tahap perkembangan anak selanjutnya. Ada empat proses dalam asesmen yaitu: (1) merencanakan kebutuhan anak dan menentukan tujuan asesmen, (2) mengumpulkan kualitatif dan kuantitatif data dengan metode yang tepat, (3) memproses informasi yang bermanfaat untuk melakukan penilaian, (4) membuat keputusan (judgment) professional. Tujuan asesmen meliputi: (1) mengetahui berbagai aspek perkembangan anak secara individual, yang meliputi aspek fisik, motorik, kognitif, bahasa, sosial emosional, (2) mendiagnosa adanya hambatan perkembangan maupun identifikasi penyebab masalah belajar pada anak, (3) memberikan tempat dan program yang tepat untuk anak, (4) membuat perencanaan program (curriculum planning), (5) mengidentfikasi dan memperbaiki masalah perkembangan pada anak, (6) kajian penelitian.

Manfaat asesmen menurut National early Childhood Assessment Resource Group adalah sebagai berikut: (1) mendukung belajar anak, (2) mengidentifikasi perkembangan anak yaitu apakah anak berkembangan secara normal atau memiliki kebutuhan khusus, (3) mengevaluasi program dan memonitor kebutuhan anak, (4) wujud tanggung jawab. Prinsip asesmen adalah sebagai berikut: (1) menggunakan informasi dan sumber yang beragam, (2) bermanfaat untuk perkembangan dan belajar anak, (3) melibatkan anak beserta keluarganya, (4) sesuai dan objektif untuk anak, (5) otentik, (6) memiliki

tujuan yang spesifik, reliabel, valid, dan sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Etika dalam membuat dokumentasi melalui asesmen yaitu:

(1) ketepatan (accuracy), (2) objektivitas (objectivity), (3) menghindari pelabelan atau labeling, (4) memiliki tujuan yang baik (intended purposed), (5) berbagi dengan keluarga (haring with family), (6) kerahasiaan (confidentiality).

Pengertian keterampilan pengasuhan orangtua menurut Brooks (2001, p.10) adalah sebuah proses serangkaian aksi dan interaksi yang dilakukan orangtua untuk mendukung perkembangan anak. Hoghughi (2004, p.6) menambahkan bahwa keterampilan pengasuhan adalah beragam aktivitas yang bertujuan agar anak dapat berkembang secara optimal dan dapat bertahan hidup dengan baik secara fisik, emosi, dan sosial. Cartledge dan Milburn (1993, p. 4-7) juga menegaskan bahwa kemampuan untuk berinteraksi dengan orang lain pada konteks sosial dalam cara-cara spesifik yang secara sosial diterima atau bernilai dalam waktu yang sama memiliki keuntungan untuk pribadi dan orang lain. Kesimpulan keterampilan pengasuhan adalah perilaku efektif dalam melakukan interaksi sosial dan bergantung pada situasi dan parameter dari keadaan dengan lancar dan tepat.

Definisi perkembangan sosial anak usia dini menurut Hurlock (1978, 1995, p.250) perkembangan sosial adalah pencapaian kematangan dalam hubungan sosial sebagai proses belajar untuk menyesuaikan diri terhadap norma-norma kelompok, moral, dan tradisi, meleburkan diri menjadi suatu kesatuan yang saling berkomunikasi dan bekerjasama. Bandura (1986, p. 121-123) perkembangan sosial adalah proses observasi terhadap perilaku orang lain, imitasi, modeling, memerlukan hadiah dan hukuman yang harus diberikan penguatan dan pengulangan. Prinsip perkembangan sosial memerlukan perhatian, pengulangan, reproduksi, dan motivasi. Bronfrenbrenner dalam Shaffer (1999, p.598) menjelaskan perkembangan sosial memerlukan berbagai lingkungan sehingga interaksi sosial anak berkembang. Vygotsky (1979, p. 17) menambahkan bahwa perkembangan sosial memerlukan bantuan (scaffolding) dan imitasi.

Karakteristik perkembangan sosial menurut Hurlock ( 1995, p. 270-280); Bandura (1986, p.123); Bronfenbrenner (1999, p.564-568);

Vygotsky (1979, p. 19-22) yaitu asertif, berkelompok, minta perhatian, cenderung patuh,

(3)

Jurnal Teknologi Pendidikan dan Pembelajaran kooperatif, ingin disukai, membangkang,

egosentris, Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan sosial anak usia dini menurut Hurlock ( 1995, p. 281-287); Bandura (1986, p.127); Bronfenbrenner (1999, p.569-570);

Vygotsky (1979, p. 24) meliputi: keluarga, sekolah dan guru, teman sebaya, media televisi dan komputer. Hendrick (2009: 345) melengkapi penjelasan bahwa faktor yang berpengaruh pada kemampuan anak bersosialisasi yaitu: (1) kesempatan untuk bergaul dengan orang-orang di sekitarnya dari berbagai usia dan latar belakang, (2) adanya minat dan motivasi untuk bergaul, (3) adanya bimbingan dan pengajaran dari orang lain sebagai modeling, (4) kemampuan berkomunikasi yang baik. Pola perilaku perkembangan sosial anak usia dini Hurlock ( 1995, p. 288-290); Bandura (1986, p.129);

Bronfenbrenner (1999, p.571-572); Vygotsky (1979, p. 26) yaitu: kerjasama, persaingan, kemurahan hati, hasrat akan penerimaan sosial, simpati, empati, ketergantungan, sikap ramah, sikap tidak mementingkan diri sendiri, meniru, perilaku kelekatan (attachment behavior). Pola perilaku yang tidak sosial yaitu: menunjukkan perilaku negatif, agresi, pertengkaran, mengejek dan menggertak, perilaku sok kuasa, egosentris, antagomisme jenis kelamin atau anak laki-laki yang melakukan aktivitas seperti anak perempuan.

Permasalahan penelitian ini adalah: (1) bagaimana asesmen keterampilan pengasuhan yang dilakukan orangtua dalam perkembangan sosial anak usia dini 4-5 tahun?, (2) bagaimana solusi dari hasil asesmen keterampilan pengasuhan orangtua untuk membantu perkembangan sosial anak usia dini 4-5 tahun secara optimal?

Tujuan penelitian ini adalah: (1) untuk mengetahui hasil asesmen keterampilan pengasuhan orangtua untuk membantu perkembangan sosial anak usia dini, (2) untuk memberikan solusi bagi orangtua agar mampu melakukan asesmen perkembangan sosial anaknya secara mandiri, berkesinambungan, dan progresif melalui kegiatan pelatihan keterampilan pengasuhan orangtua.

Manfaat penelitian ini adalah: (1) secara teoretis untuk menambah informasi, hasil penelitian, dan referensi tentang asesmen keterampilan pengasuhan orangtua untuk membantu perkembangan sosial anak usia dini 4-5 tahun, (2) secara praktis bagi anak untuk memperoleh stimulasi, kesemapatan,

pengalaman untuk mengembangkan potensi perkembangan sosial secara optimal. bagi orangtua mampu memperoleh gambaran dan pengalaman upaya-upaya praktis untuk melakukan asesmen dan intervensi terhadap perkembangan sosial anak usia dini 4-5 tahun sehingga orangtua dapat memberikan pengasuhan terbaik untuk mengembangkan perilaku prososial anak usia dini, bagi guru untuk memperoleh masukan perlunya pengembangan program parenting tentang perilaku sosial pada anak usia dini sebagai dasar perilaku anak dalam berinteraksi dengan lingkungan sosial.

B. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini menggunakan pendekat-an kualitatif naturalistik. Waktu penelitian selama empat bulan yaitu 1 September sampai dengan 17 November 2016.Tempat penelitian di TK PGRI Kasemen Kota Serang. Subjek penelitian adalah 20 anak dan orangtua anak TK Kelompok A usia 4-5 tahun di TK PGRI Kasemen Kota Serang.

Prosedur penelitian kualitatif naturalistik meliputi: (1) peneliti sebagai instrument utama, (2) data diambil langsung dari setting alami, (3) penentuan subjek penelitian melalui pengamatan pendahuluan, (4) penelitian menekankan pada proses dan hasilnya bersifat deskriptif analitis, (5) analisis data secara induktif membuat hubungan peneliti dan subjek penelitian menjadi eksplisit dan akuntabel, (6) mengutamakan makna dibalik data yaitu data dan informasi yang terkumpul diolah dan dianalisis sedemikian rupa guna mendapatkan gambaran yang bermakna tentang hasil penelitian (Moleong, 2009: p.5-7).

Data penelitian terdiri atas: (1) data primer yaitu data yang diperoleh dengan cara pengamatan langsung di lapangan, wawancara kepada informan yang dipilih, (2) data sekunder yaitu menelaah dan mencari dalam buku yang relevan dengan tujuan penelitian (Miles dan Huberman dalam Sugiyono, 2007: p 15).

Instrumen penelitian kualitatif naturalistik adalah jenis penelitian lapangan dengan mendeskripsikan fenomena budaya yaitu manusia dapat menyesuaikan diri dan menekankan keutuhan. Dalam penelitian ini peneliti sebagai perencana, pelaksana pengambilan data, penganalisis data, dan pelapor data hasil penelitian yang dibantu dengan alat perekam suara, alat tulis untuk mencatat kejadian-kejadian yang ditemui dalam

(4)

Jurnal Teknologi Pendidikan dan Pembelajaran penelitian (Suharsimi, 1998: 137). Lembar

observasi asesmen keterampilan pengasuhan orangtua, terdiri atas: (1) Orangtua memahami keunikan anaknya, (2) Orangtua mampu mengajak anak bermain di rumah, (3) Orangtua mampu memahami perubahan perkembangan anaknya, (4) Orangtua mampu menerapkan aturan dalam kehidupan sehari-hari, (5) Orangtua mampu memberikan teguran dan pujian terhadap perilaku anak, (6) Orangtua mampu membangun rasa percaya diri dengan anak, (7) Orangtua mampu mengatasi ketidaksepahaman dengan anaknya, (8) Orangtua mampu menerapkan aturan dalam kehidupan sehari-hari, (9) Orangtua mampu mengatasi masa sulit anak. Kriteria penilaian Konsisten (K), Cukup Konsisten (CK), Kurang Konsisten (KK).

Lembar observasi perkembangan sosial anak usia dini 5-6 tahun yaitu anak mampu: (1) mengontrol perilakunya, (2) melakukan tugas dengan lengkap, (3) berkesinambungan untuk bekerja ketika ada tantangan, (4) mencoba solusi alternatif atau memperbaiki diri ketika ada masalah atau anak tidak menyerah, (5) memperlihatkan reaksi antusias dan tertarik pada satu objek kegiatan, (6) memperlihatkan keterbukaan berinterkasi dengan orangtua, (7) melakukan interaksi sosial dengan perilaku berkomunikasi sesuai harapan. Kriteria penilaian Baik (B), Cukup (C), Kurang (K).

Teknik pengumpulan data penelitian dengan menggunakan metode observasi

partisipasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi (Nasution, 2007: p. 56).

Bogdan dan Biklen (1982: 145) analisis data adalah proses yang sistematis disusun melalui isi wawancara, catatan lapangan, dan semua data diakumulasi untuk meningkatkan pemahaman dan kondisi aktual. Ada 2 tahapan analisis data:

1. Analisis selama pengumpulan data: (a) mengambil keputusan mengenai jenis kajian yang akan dianalisis diperoleh dan membatasi lingkup kajian tersebut, (b) Mengembangkan pertanyaan-pertanyaan analitis, (c) merencanakan tahapan pengumpulan data dengan memperhatikan hasil pengamatan sebelumnya, (d) menulis komentar pengamat tentang gagasan-gagasan yang muncul, (e) menulis memo hal-hal yang sedang dikaji, (f) menggali sumber- sumber kepustakaan.

2. Analisis setelah pengumpulan data: (a) menyeleksi dan memilih data (koding), (b) mengembangkan mekanisme kerja.

C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil penelitian disajikan dalam bentuk deskriptif. Analisis dan interpretasi hasil ini diperlukan sebelum dibahas. Di bawah ini paparan hasil penelitian keterampilan

pengasuhan oran orangtua

NO KRITERIA

K CK TK JLH

1 16 3 1 20

2 12 7 1 20

3 15 4 1 20

4 10 7 3 20

5 13 5 2 20

6 6 13 1 20

7 16 3 1 20

8 11 8 1 20

9 9 10 1 20

(5)

Jurnal Teknologi Pendidikan dan Pembelajaran

(6)

Jurnal Teknologi Pendidikan dan Pembelajaran Paparan data perkembangan sosial anak usia 4-5 tahun

NO KRITERIA JLH

B C K ANAK

1 8 10 0 20

2 7 11 2 20

3 9 8 3 20

4 8 12 0 20

5 7 12 1 20

6 9 10 1 20

7 6 13 1 20

(7)

Jurnal Teknologi Pendidikan dan Pembelajaran Berdasarkan hasil penelitian asesmen

secara umum keterampilan pengasuhan orangtua berada pada kriteria Konsisten (K).

Instrumen nomor butir 6 yaitu orangtua mampu membangun rasa percaya diri dengan anak pada kriteria Cukup Konsisten.

No Indikator Kriteria dlm %

1 Orangtua memahami keunikan anak Konsisten 80%

2 Orangtua mampu mengajak anak bermain di rumah Konsisten 60%

3 Orangtua mampu memahami perubahan perkembangan anaknya

Konsisten 75%

4 Orangtua mampu menerapkan aturan dalam kehidupan sehari-hari

Konsisten 50%

5 Orangtua mampu memberikan teguran da pujian terhadap perilaku anak

Konsisten 65%

6 Orangtua mampu membangun rasa percaya diri dengan anak Cukup Konsisten 65%

7 Orangtua mampu mengatasi ketidaksepahaman dengan anaknya

Konsiten 80%

8 Orangtua mampu menerapkan aturan dalam kehidupan sehari-hari

Konsisten 55%

9 Orangtua mampu mengatasi masa sulit anak Konsisten 45%

Hal ini berarti orangtua secara umum telah berupaya untuk memahami dan menstimulasi perkembangan sosial anak secara optimal. Deskripsi asesmen keterampilan pengasuhan orangtua yang telah dikuasai yaitu:

(1) Orangtua memahami keunikan anaknya, (2) Orangtua mampu mengajak anak bermain di

rumah, (3) Orangtua mampu memahami perubahan perkembangan anaknya, (4) Orangtua mampu menerapkan aturan dalam kehidupan sehari-hari, (5) Orangtua mampu memberikan teguran dan pujian terhadap perilaku anak, (6) Orangtua mampu mengatasi ketidaksepahaman dengan anaknya, (7)

(8)

Jurnal Teknologi Pendidikan dan Pembelajaran Orangtua mampu menerapkan aturan dalam

kehidupan sehari-hari, (8) Orangtua mampu mengatasi masa sulit anak. Deskripsi asesmen keterampilan pengasuhan orangtua yang belum dikuasai yaitu: (1) Orangtua mampu membangun rasa percaya diri dengan anak, Deskripsi hasil asesmen perkembangan sosial anak yang telah dikuasai belum ada yang optimal. Deskripsi asesmen perkembangan sosial anak yang belum dikuasai dengan baik yaitu: (1) mengontrol perilakunya, (2) melakukan tugas dengan lengkap, (3) berkesinambungan untuk bekerja ketika ada tantangan, (4) mencoba solusi alternatif atau memperbaiki diri ketika ada masalah atau anak tidak menyerah, (5) memperlihatkan reaksi antusias dan tertarik pada satu objek kegiatan, (6) memperlihatkan keterbukaan berinterkasi dengan orangtua, (7) melakukan interaksi sosial dengan perilaku berkomunikasi sesuai harapan.

Solusi perbaikan keterampilan pengasuhan yang harus dimiliki oleh orangtua untuk membantu perkembangan sosial anak usia dini 4-5 tahun secara optimal khususnya membangun rasa percaya diri anak dengan cara:

(1) mengembangkan suasana hangat, cinta, kasih sayang, responsive, kenyamanan emosi melalui pencegahan konflik dalam bermain dengan teman sebaya, mencegah perilaku agresif dan merusak, mengajak anak untuk memiliki kedakatan, bersahabat, hubungan saling percaya satu dengan yang lain, mampu menunjukkan rasa empati, (2) disiplin tegas dengan cara menjelaskan yang boleh dan tidak boleh pada anak, menjelaskan aturan yang

sesuai dengan kemampuan anak, mengualang- ulang perilaku yang baik, memberikan pilihan, menggunakan kata-kata yang positif, (3) bermain dengan anak secara konstruktif, (4) orangtua menjadi role model, (5) orangtua mengajak anak untuk berdiskusi membahas tentang mengembangkan sikap kerjasama dengan teman sebaya, mengembangkan saling membantu denga yang lain, mengembangkan sikap berbagi, mengembangkan empati, mengembangkan kemampuan berbicara dengan kata-kata yang sopan, mampu beradaptasi, membantu anak memiliki identitas diri untuk menyampaikan keinginannya, ada aturan yang jelas untuk mendapatkan sesuatu, orangtua sebagai pelatih untuk bersosialisasi, keterampilan bernegosiasi dan memecahkan masalah pada saat terjadi konflik, memberikan kesemapatan pada anak untuk bersosialisasi dengan anak lain di bawah supervisi orangtua, mengajak anak pada pertemuan keluarga besar dan mendiskusikan masalah serta saling memberikan masukan, memberikan contoh keterampilan bernegosiasi dan kompromi, membantu anak untuk belajar mengubah haluan, mengajak anak membaca buku dengan tema sosial, mengajarkan kemampuan menentukan sikap untuk membantu teman dan melindungi diri dan barangnya dari lingkungan.

Sementara data hasil penelitian perkembangan sosial anak usia 4-5 tahun secara umum menunjukkan bahwa perkembangan sosial anak berada pada kriteria Cukup (C). Hal ini berarti perkembangan sosial anak belum

tercapai secara optimal.

No Indikator Kriteria dalam

%

1 Anak mampu mengontrol perilaku Baik 40%

2 Anak mampu melakukan tugas dengan lengkap Cukup 55%

3 Anak mampu berkesinambungan untuk bekerja ketika ada tantangan

Baik 45%

4 Anak mampu mencoba solusi alternative atau memperbaiki diri ketika ada masalah anak tidak menyerah

Cukup 60%

5 Anak mampu memperhatikan reaksi antusias dan tertarik pada satu objek kegiatan

Cukup 60%

6 Anak mampu memperlihatkan keterbukaan berinteraksi dengan orangtua

Cukup 50%

7 Anak mampu melakukan interaksi sosial dengan perilaku berkomunikasi sesuai harapan

Cukup 60%

Hal ini berkaitan dengan kurangnya orangtua menstimulasi rasa percaya pada anak.

Percaya diri adalah sikap yakin dan percaya terhadap kemampuan yang dimiliki seseorang

individu. Individu yang percaya diri dapat merasa mampu untuk menyelesaikan suatu pekerjaan, masalah, dan berani mengambil keputusan. Rasa percaya diri berkaitan dengan

(9)

Jurnal Teknologi Pendidikan dan Pembelajaran integritas diri, wawasan, pengetahuan,

keberanian, sudut pandang yang luas, dan harga diri yang positif (Hakim, 2005:6; Santrock, 2003: 336; Limpkin, 2005: 82). Faktor utama yang mempengaruhi percaya diri anak adalah pengasuhan orangtua. Pendidikan keluarga merupakan pendiidkan awal dan utama bagi anak untuk berinteraksi dengan orang lain sehingga perkembangan sosial anak optimal.

Santrock (2003: 339) menjelaskan orangtua dapat menumbuhkan percaya diri dengan cara:

(1) mengidentifikasi penyebab dari rendahnya rasa percaya diri dan domain-domain kompetensi diri pada anak, (2) dukungan emosional dan penerimaan sosial orangtua, (3) prestasi, (4) mengatasi masalah. Wibowo (2012:

12) orangtua juga dapat meningkatkan rasa percaya diri anak dengan cara: (1) mengevaluasi pola asuh, (2) memberikan pujian yang tepat, (3) membuat agenda bersosialisasi dengan orang dan suasana yang berbeda, (4) mengenalkan anak pada beragam karakter orang melalui cerita, (5) bermain peran melatih berkomunikas dengan intonasi sesuai situasi, (6) memberikan dukungan pada anak untuk mencoba hal baru dengan tantangan baru, (7) memahami kepribadian anak.

D. KESIMPULAN DAN SARAN Simpulan

1. Asesmen diperlukan untuk membantu orangtua mengetahui dan melakukan intervensi kemajuan perkembangan anak usia dini 4-5 tahun. Keterampilan pengasuhan yang sudah optimal pada kriteria Konsisten, tetapi 1 intrumen membangun rasa percaya diri anak masih Cukup sehingga sangat berdampak pada.

perkembangan sosial anak pada kriteria Cukup. Jadi percaya diri menjadi variable yang sangat penting pada perkembangan anak.

2. Solusi hasil asesmen bahwa orangtua harus mampu menciptakan suasana dan variasi kegiatan yang dapat menstimulasi perkembangan sosial anak usia dini 4-5 tahun.

Saran

1. Suasana kondusif untuk menumbuhkan percaya diri anak usia dini yaitu: (1) suasana nyaman dan bermain bermakna, (2) orangtua dan anak memiliki waktu untuk duduk bersama menikmati kegiatan bermain dan orangtua melakukan asesmen di dalam proses

permainan tersebut, (3) konsep bermain dapat menggunakan media audio visual misalnya film, komputer, internet, media proyeksi berupa papan tulis, poster, papan temple, kartun, papan flannel, komik, bagan, gambit, grafik, dan benda 3 dimensi berupa siorama, boneka, topeng, peta, globe, pameran, museum.

2. Permainan atau aktivitas untuk menumbuhkan rasa percaya diri pada anak usia dini yaitu permainan harus bertolok pada tema misalnya tema binatang dengan jenis permainan: (1) picture and picture, (2) stik emosi binatang, (3) bermain warna-warna binatang dengan bernyanyi, (4) bunyi berantai, (5) bermain harta karun, (6) bermain tangkap-tangkap, (7) bermain gambar bertanya, (7) bermain persawat abjad, (8) bermain dokter hewan, (9) penjaga kebun binatang, (10) petugas pembersih kandang binatang.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.

Jakarta: Rineka Cipta.

Bandura, Albert. (1986). Social Foundations Thought And Action A Social Cognitive And Theory Practice. New Jersey: Hall Inc.

Bogdan, R.C. dan Biklen, S.K. (1982).

Qualitative Research For Education:

An Introduction To Theory and Methods. Boston: Allyn and Bacon, Inc.

Brook S,G.F., J.S.Butel, dan S.A.Morse. (2005).

Medical Microbiology. New York:

Mc.Graw Hill.

Cartledge, C dan Milburm, J.F. (1995).

Teaching Social Skills To Children And Youth Innovative Approach Third Edition. Massachusetts: Allyn and Bacon.

Hendrick, Joanne. (2009). The Whole Child:

Developmental Education For The Early Years. Sixth Edition. New Jersey:

Prentice Hall.

(10)

Jurnal Teknologi Pendidikan dan Pembelajaran Hoghughi, M.S., dan Long N. (2004).

Handbook of Parenting: Theory and Research for Practice. India: Sage Publications.

Moleong, L.J. (2007). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Nasution. (2009). Metode Research: Penelitian Ilmiah. Jakarta: Bumi Aksara.

Shaffer, David R. (2005). Social and Personality Development. USA:

Thompson.

Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan RnD. Bandung:

Alfabeta.

Vygotsky, L.S. (1978). Mind Society: The Development of Higher Psychological Processes. Cambridge, Massachusetts:

Harvard University Press.

Wortham, Sue C. (2005). Assessment In Early Childhood Education. Pearson: Ohio USA.

Bronfenbrenner, Urio. (1994). Ecological Models of Human Development: In International Encyclopedia of Education. Volume 3, Second Edition.

Oxford: Elsevier. Reprinted in Gauvain, M and Cole M (Eds).

Reading on The Development of Children. Second Edition. New York:

Freeman.

Hurlock,E.B. 2002. Psikologi Perkembangan, Fifth Edition. Terjemahan Istiwidayanti dan Soejarwo. Jakarta:

Erlangga.

Miles, Mattew B dan A. Michael Huberman.

(2007). Analisis Data Kualitatif.

Terjemahan Tjetjep Rohendi Rohidi.

Jakarta: Universitas Indonesia

Referensi

Dokumen terkait

Kendala-Kendala yang dihadapi dan Solusi dalam Mengatasinya pada Penerapan Asesmen Kinerja untuk Menumbuhkan Keterampilan Menganalisis Siswa dalam Pembelajaran Sejarah

Berbagai kemampuan yang dimiliki anak usia dini dalam menggunakan otot-otot fisiknya baik otot halus maupun otot kasar dapat menimbulkan rasa percaya diri pada anak bahwa anak

2) Potensi olah pikir, olah rasa, olah hati yang dimiliki oleh pendidik dan peserta didik belum diberdayakan secara optimal. 3) Generasi muda yang sekarang

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelatihan Positive Parenting Program (Triple P) tidak efektif untuk menurunkan pengasuhan disfungsional pada orangtua dengan anak

Agar pengetahuan konsep siswa meningkat dengan optimal maka perlu adanya keterampilan bekerja ilmiah dan sikap ilmiah yang harus dimiliki siswa, karena

Dengan ini saya menyampaikan bahwa tesis dengan judul “ Program Pelatihan Orangtua Anak Berkebutuhan Khusus Untuk Meningkatkan Penerimaan Dan Pengasuhan Anak Berkebutuhan

Pengabdian masyarakat berupa pelatihan keterampilan public speaking penting untuk dipelajari sejak dini oleh siswa SMA/SMK agar saat presentasi didepan kelas lebih percaya diri dan

LAPORAN PELAKSANAAN PRAKTEK PEMANTAPAN KEMAMPUAN MENGAJAR (PKM) Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Mata Kuliah Pemantapan Kemampuan Mengajar (PDGK 4209) S1 PGSD Universitas Terbuka DISUSUN OLEH : NAMA : .....................NIM : .....................SEMESTER: IV (EMPAT) UPBJJ : UT PANGKAL PINANG POKJAR : MUNTOK MASA REGISTRASI : 2015.1 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH UNIVERSITAS TERBUKA PANGKAL PINANG TAHUN 2015 2 / 9 ii LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN PELAKSNAAN PRAKTEK PEMANTAPAN KEMAMPUAN MENGAJAR (PDGK 4209) Oleh ..................... telah diketahui dan disahkan oleh Bapak Sarbudiono, S.Pd selaku Pembimbing Mata Kuliah Pemantapan Kemampuan Mengajar (PKM) di UPBJJ UT Pangkal Pinang Pokjar Muntok sebagai salah satu tugas akhir semester IV (Empat). Tempat : Muntok Hari : Minggu Tanggal : Mei 2015 Pembimbing Mahasiswa Sarbudiono, S.Pd ..................... NIP. 19680528 199103 1 005 NIM. ..................... 3 / 9 iii KATA PENGANTAR Alhamdullilah, segala puji syukur atas kehadirat Allah SWT dan atas berkat rahmat, hidayah dan karunia-Nya, sehingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan laporan pelaksanaan praktek Pemantapan Kemampuan Mengajar ini dengan baik. Melalui mata kuliah ini, penulis berlatih untuk menerapkan berbagai pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang telah dipelajari dalam kegiatan merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi kegiatan pembelajaran, sehingga penulis dapat mengoreksi diri agar menjadi seorang guru yang profesional. Penyusunan laporan tugas akhir semester IV ini tentu tidak lepas dari bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini, diantaranya : 1.Bapak Drs. Syarif Fadillah, M.Si, selaku kepala UPBJJ UT Pangkal Pinang; 2.Bapak Hermansyah selaku pengelolah UT pangkal Pinang Pokjar Muntok; 3.Bapak Sarbudiono, S.Pd selaku Pembimbing Mata Kuliah Pemantapan Kemampuan Mengajar di UPBJJ UT Pangkal Pinang Pokjar Muntok; 4.Bapak Mulkan selaku Kepala Sekolah Dasar Negeri 4 Jebus; 5.Bapak Sarmin selaku Kepala sekolah Dasar Negeri 5 Simpang Teritip; 6.Bapak Jhoni Darma Putra, S.Pd.SD selaku Kepala Sekolah Dasar Negeri 6 Parittiga; 7.Bapak Parjana, S.Pd.SD selaku Supervisor 2 yang telah banyak membantu penulis dalam melaksanakan Praktek Pemantapan Kemampuan Mengajar; 8.Kedua orang tua dan teman Mahasiswa yang telah memberi bantuan baik moral, maupun materi dan juga semua pihak yang telah banyak membantu dalam pembuatan laporan ini. Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan walaupun penulis telah bekerja dengan maksimal. Maka dari itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak guna perbaikan, selanjutnya penulis berharap Laporan pelaksanaan praktek Pemantapan Kemampuan Mengajar ini akan memberi manfaat bagi pembaca, dan semua pihak yang berkepentingan. Muntok, Mei 2015 Penulis, 4 / 9 iv DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ............................................................................... i LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................... ii KATA PENGANTAR ................................................................................. iii DAFTAR ISI ........................................................................................ iv BAB I. PENDAHULUAN......................................................................1 A.Latar Belakang ...........................................................................1 B.Deskripsi Profil Mahasiswa .............................................................2 BAB II. PELAKSANAAN PKM.......................................................................... 3 A.Manfaat Mengikuti PKM ...............................................................3 B.Tempat Pelaksanaan PKM ..............................................................3 C.Waktu Pelaksanaan PKM ...............................................................3 BAB III. ULASAN PROSES SELAMA PELAKSANAAN PKM .....................5 A.Temuan Dalam Praktek Mengajar Mata Pelajaran Eksakta ........................5 B.Temuan Dalam Praktek Mengajar Mata Pelajaran Non Eksakta ..................5 BAB IV. PENUTUP.............................................................................6 A.Kesimpulan ................................................................................. 6 B.Saran ......................................................................................... LAMPIRAN ............................................................................................. oLembar Kelengkapan Berkas Laporan Praktek PKM ...............................oSurat Rekomendasi Kepaka Sekolah ...................................................oSurat Kesediaan Teman Sejawat .......................................................o10 (Sepuluh) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ...................................... o3 (Tiga) APKG 1 dan APKG 2 .........................................................o10 (Sepuluh) Lembar Refleksi .........................................................o10 (Sepuluh) Lembar Observasi .......................................................oJurnal Pembimbingan .................................................................... 5 / 9 1 BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Mengajar pada hakekatnya ialah membelajarkan siswa, dalam arti mendorong dan membimbing siswa belajar. Membelajarkan siswa mengandung maksud agar guru berupaya mengaktifkan siswa belajar. Dengan demikian, di dalam proses pembelajaran guru menggunakan berbagai strategi dan media semata-mata supaya siswa belajar (Sri Anitah W, dkk, 2009:1.3). Guru adalah pendidik professional dengan tugas utama adalah mendidik, mengajar, membimbing, melatih, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Ketegasan di atas menjelaskan bahwa guru harus memiliki sikap keprofesionalisme yang harus dimiliki. Profesional sendiri adalah suatu pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi. Berdasarkan pelaksanaan kegiatan Pemantapan Kemampuan Mengajar (PKM) yang telah dilaksanakan, diharapkan memperoleh pengetahuan dan pengalaman dan untuk mengetahui hasil pelaksanaan kegiatan Pemantapan Kemammpuan Mengajar (PKM) maka perlu disusun laporan hasil pelaksanaan kegiatan tersebut guna dijadikan acuan untuk pelaksanaan pembelajaran lebih baik. Kegiatan Praktek Pemantapan Kemampuan Mengajar dilaksanakan di SD Negeri 4 Jebus yang beralamat di Desa Limbung, Kecamatan Jebus, Kabupaten Bangka Barat. SD Negeri 4 Jebus dikepalai oleh bapak Mulkan memiliki 7 tenaga pendidik dan 2 tenaga kependidikan. Sekolah ini memiliki 6 rombel dengan jumlah siswa 108 orang yang kebanyakan merupakan penduduk setempat.