PRAKTIK KLINIK KOMUNITAS, KELUARGA DAN GERONTIK ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS LANSIA KELOMPOK
Dosen Pembimbing :
Dwi Agustanti, S.Kp., M.Kep., Sp.Kom.
Pembimbing Lahan : Ns. Evy Kurniasih, S.Kep.
Disusun Oleh Kelompok 1 :
Adelia Dwi Mayang Sari 2114301001
Agilia Nur Fauziah 2114301002
Alifiardi 2114301003
Alpina Rahmatika 2114301004
Muhammad Ananda M.R 2114301005
Angelika Rabsanjani 2114301006
Bintang Cahyaninda Putri 2114301007
Calvina Chyntia Izumi 2114301008
Dian Maulia Putri Hakim 2114301009
Fadly Prasetya 2114301010
Fillia Nurfadhila 2114301011
Icha Sagita 2114301012
POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNGKARANG JURUSAN KEPERAWATAN TANJUNGKARANG PRODI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN
TAHUN AJARAN 2024/2025
A. Profil Puskesmas Terutama Kelompok Lansianya
UPT Puskesmas Hajimena adalah salah satu Fasilitas Kesehatan Pertama yang berada dalam Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan. Luas wilayah Kerja UPT Puskesmas Hajimena adalah 11.650 km². Bagian Utara berbatasan dengan wilayah kerja Puskesmas Natar- Kabupaten Lampung Selatan dan bagian Selatan berbatasan dengan wilayah kerja Puskesmas Rajabasa Bandar Lampung. Sedangkan bagian Timur berbatasan dengan wilayah kerja Puskesmas Karang Anyar Kabupaten Lampung Selatan dan bagian Barat berbatasan dengan wilayah kerja Puskesmas Natar Kabupaten Lampung Selatan.
Komposisi penduduk di wilayah Puskesmas Hajimena tahun 2023 menurut kelompok umur adalah yang berusia muda (0-14 tahun) sebanyak 8.212 jiwa (25,05%), berusia produktif (15-59 tahun) sebanyak 20.586 jiwa (62,79%) dan yang berusia lanjut (umur 60 tahun keatas) sebanyak 3.989 jiwa (12,17%).
Komposisi penduduk menurut jenis kelamin di Puskesmas Hajimena tahun 2023 adalah 48,7% laki-laki dan 51,3% perempuan. Rasio jenis kelamin di wilayah Puskesmas Hajimena antara penduduk laki-laki dan perempuan pada tahun 2023 sebesar 105,34 dengan pengertian disetiap 100 orang perempuan terdapat 105 orang laki-laki atau dengan kata lain jumlah penduduk laki-laki lebih banyak dibandingkan dengan penduduk perempuan.
B. Pengkajian
Dari pengkajian yang dilakukan, didapatkan data demografi yang kami kelompokkan dan disajikan dalam presentase sebagai berikut:
1. Demografi
a. Jumlah Lansia (Distribusi berdasarkan kelompok umur) Pada pengkajian didapatkan data jumlah lansia sebagai berikut
Tabel 1.1 Distribusi Frekuensi Jumlah Lansia
No. Kelompok Umur Jumlah Presentase
1. < 60 0 0%
2. 60-70 35 72,8%
3. 71-80 13 27,04%
4. 81-90 0 0%
5. 90 0 0%
Berdasarkan tabel 1.1 diketahui bahwa dari lansia, rentang usia yang paling banyak adalah usia <60-70 tahun (72,8%) dan rentang usia yang paling sedikit adalah usia <60 tahun (0%) dan 81-90 tahun (0%)
b. Jenis Kelamin
Pada pengkajian didapatkan data jenis kelamin lansia sebagai berikut Taebl 1.2 Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin Lansia
No. Jenis Kelamin Jumlah Presentase
1. Perempuan 45 93,6%
2. Laki-laki 3 6,24%
Berdasarkan tabel diketahui bahwa dari 48 lansia, jenis kelamin yang paling banyak adalah perempuan 48 orang (93,6%) dan paling sedikit laki-laki 3 orang (6,24%) c. Suku
Pada pengkajian didapatkan data suku lansia sebagai berikut Tabel 1.3 Distribusi Frekuensi Suku Lansia
No. Suku Jumlah Presentase
1. Jawa 46 95,6%
2. Lampung 2 4,4%
Berdasarkan tabel 1.3 diketahui bahwa dari 48 lansia, suku yang paling banyak adalah suku jawa (95,6%) dan paling sedikit suku lampung (4,4%)
d. Agama
Pada pengkajian didapatkan data agama yang dianut lansia sebagai berikut Tabel 1.4 Distribusi Frekuensi Agama Lansia
No. Agama Jumlah Presentase
1. Islam 48 100%
2. Kristen 0 0
Berdasarkan tabel 1. 4 diketahui bahwa dari 48 lansia secara keseluruhan adalah agama islam 48 orang (100%)
e. Pendidikan
Pada Pengkajian didapatkan dan tingkat pendidikan lansia sebagai berikut Tabel 1.5 Distribusi Frekuensi Tingkat Pendidikan Lansia
No. Pendidikan Jumlah Presentase
1. Tidak Lulus SD 4 8,32%
2. SD 38 79%
3. SMP 3 6,2%
4. SMA 1 2,08%
5. S1 2 4,18%
Berdasarkan tabel 1.5 diketahui bahwa dari 48 lansia, pendidikan yang paling banyak adalah pendidikan SD (Sekolah Dasar) (79%%) dan paling sedikit pendidikan SMA (2,08%)
f. Alamat
Pada pengkajian didapatkan data alamat lansia sebagai berikut Tabel 1.6 Distribusi Frekuensi Alamat Lansia
No Alamat Jumlah Presentase
1 RT 001 6 12,4%
2 RT 002 12 24,9%
3 RT 003 7 14,5%
4 RT 004 12 24,9%
5 RT 006 2 4,16%
6 RT 007 9 18,7%
Berdasarkan table 1.6 diketahui bahwa dari 48 lansia, alamat yang paling besar ditempati adalah RT 002 dan RT 004 (24,9%)
2. Masalah Kesehatan Lansia Secara Umum a. Masalah Fisik
Pada pengkajian didapatkan data masalah fisik sebagai berikut
Tabel 2.1 Distribusi Frekuensi Masalah Kesehatan Fisik Lansia No Masalah Fisik Jumlah Presentase
1 Gastritis 8 16,6%
2 Hipertensi 31 64,5%
3 Asam Urat 9 18,7%
Berdasarkan table 2.1 diketahui bahwa dari 48 lansia, masalah kesehatan fisik yang paling banyak terjadi adalah Hipertensi (64,5%) dan yang paling sedikit adalah Gastritis (16,6%).
b. Masalah Psikologis
Masalah psikologis yang dikaji adalah sebagai berikut
Tabel 2.2 Distribusi Frekuensi Masalah Kesehatan Psikologis Lansia
No Masalah Psikologis Jumlah Presentase
1 Cemas 16 33,28%
2 Gelisah 8 16,64%
3 Takut 2 4,14%
4 Marah 22 45,76%
Berdasarkan table 2.2 diketahui bahwa dari 48 lansia, masalah kesehatan
psikologis yang paling banyak terjadi ada adalah kemarahan (45,76%) dan yang paling sedikit adalah takut (4,14%).
c. Masalah Sosial
Masalah sosial yang dikaji adalah sebagai berikut
Tabel 2.3 Distribusi Frekuensi Masalah Kesehatan Sosial Lansia
No Masalah Sosial Jumlah Presentase
1. Hubungan baik dengan orang lain 48 100%
2. ada masalah sosial 0 0
Berdasarkan table 2.3 diketahui bahwa dari 48 lansia, masalah kesehatan sosial dalam berhubungan baik dengan orang lain (100%) dan ada masalah sosial tinggi sebanyak (0%).
d. Masalah Spiritual
Masalah spiritual yang dikaji adalah sebagi berikut
Tabel 2.4 Distribusi Frekuensi Masalah Kesehatan Spritual Lansia
No Masalah Kesehatan Jumlah Presentase
1. Melakukan ibadah 48 100%
2. Tidak melakukan
ibadah rutin
0 0
Berdasarkan table 2.4 diketahui bahwa dari 48 lansia, yang melakukan ibadah sebesar (100%) dan yang tidak beribadah (0)
3. Masalah kesehatan Lansia secara khusus a. Gangguan kognitif
Masalah kognitif yang dikaji adalah sebagai berikut
Tabel 3.1 Distribusi Frekuensi Masalah Kesehatan Gangguan Kognitif
No Masalah Kesehatan Jumlah Presentase
1. Kemampuan mengingat 40 83,2%
2 Tidak mampu mengingat dengan
baik 8 16,64%
Berdasarkan table 3.1 diketahui bahwa dari 48 lansia, yang memiliki kemampuan mengingat sebesar (83,2%) dan yang tidak mampu mengingat dengan baik sebesar (16,64%).
b. Gangguan Depresi
Masalah kognitif yang dikaji adalah sebagai berikut
Tabel 3.2 Distribusi Frekuensi Masalah Kesehatan Gangguan Depresi
No Masalah Kesehatan Jumlah Presentase
1. Perubahan suasana hati 26 54,08%
2. Perubahan pola tidur dan makan 22 45,76%
Berdasarkan table 3.2 diketahui bahwa dari 48 lansia, yang mengalami perubahan suasana hati sebesar (54,08%) dan yang mengalami perubahan pola tidur dan makan sebesar (45,76%).
c. Gangguan ADL
Masalah gangguan ADL yang dikaji adalah sebagai berikut
Tabel 3.3 Distribusi Frekuensi Masalah Kesehatan Gangguan ADL
No Masalah Kesehatan Jumlah Presentase
1. Mandi, berpakaian, makan, menggunakan
toilet, mobilisasi secara mandiri 48 100%
Berdasarkan table 3.3 diketahui bahwa dari 48 lansia, yang Mandi, berpakaian, makan, menggunakan toilet, mobilisasi secara mandiri sebesar (100%)
4. Pola Kebiasaan Lansia sehari hari a. Makan teratur (minimal 2x/hr)
Berdasarkan pengkajian didapatkan informasi mengenai kebiasaan lansia dalam makan teratur yang disajikan dalam bentuk presentase sebagai berikut
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Pola Makan Teratur Lansia
No Pola Makan Jumlah Presentase
1. Makan teratur 40 83,2%
2. Makan tdak teratur 8 16,64%
Berdasarkan tabel 4.1 diketahui bahwa dari pola makan teratur sebanyak 83,2% dan makan tidak teratur 16,64%.
Olah raga tertaur ( minimal 30 menit/hr)
Berdasarkan pengkajian didapatkan informasi mengenai kebiasaan lansia dalam olahraga teratur yang disajikan dalam bentuk presentase sebagai berikut
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Pola Olahraga Teratur Lansia
No Pola Olahraga Jumlah Presentase
1. Olahraga teratur 35 72,8%
2. Olahraga tdak teratur 18 27,2%
Berdasarkan tabel 4.2 diketahui bahwa dari pola olahraga teratur sebanyak 72,8% dan makan tidak teratur 27,2%.
b. Kebiasaan merokok
Berdasarkan pengkajian didapatkan informasi mengenai kebiasaan lansia dalam merokok yang disajikan dalam bentuk presentase sebagai berikut
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Pola Merokok Lansia
No Pola Merokok Jumlah Presentase
1. Kebiasaan Merokok 2 4,14%
2. Tidak Merokok 46 95,68%
Berdasarkan tabel 4.3 diketahui bahwa dari kebiasaan merokok sebanyak 4,14% dan tidak merokok 95,68%.
c. Kebiaasaan minum kopi
Berdasarkan pengkajian didapatkan informasi mengenai kebiasaan lansia dalam minum kopi yang disajikan dalam bentuk presentase sebagai berikut
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Pola Kebiasaan Minum Kopi Lansia
No Minum Kopi Jumlah Presentase
1. Kebiasaan minum kopi 6 12,8%
2. Tidak minum kopi 42 87,2%
Berdasarkan tabel 4.4 diketahui bahwa dari kebiasaan minum kopi sebanyak 87,2% dan tidak minum kopi 12,8%.
d. Kebiasaan minum alkohol
Berdasarkan pengkajian didapatkan informasi mengenai kebiasaan lansia dalam minum alkohol yang disajikan dalam bentuk presentase sebagai berikut
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Kebiasaan Minum Alkohol Lansia
No Pola Makan Jumlah Presentase
1. Kebiasaan minum alkohol 0 0%
2. Tidak minum alkohol 48 100%
Berdasarkan tabel 4.5 diketahui bahwa dari kebiasaan minum alkohol sebanyak 0% dan tidak minum alkohol 100%.
e. Istirahat Tidur ( minimal 4-6 jam/ hr)
Berdasarkan pengkajian didapatkan informasi mengenai kebiasaan lansia dalam istirahat tidur yang disajikan dalam bentuk presentase sebagai berikut
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Pola Istirahat Tidur
No Pola Istirahat Tidur Jumlah Presentase
1. Istirahat Tidur teratur 20 41,6%
2. Istirahat Tidur tidak teratur 28 58,4%
Berdasarkan tabel 4.6 diketahui bahwa dari pola istirahat tidur sebanyak 41,6% dan istirahat tidak teratur 58,4%.
5. Pelayanan kesehatan
a. Pengetahuan lansia tentang kesehatan
Pada pengkajian didapatkan data tentang pengetahuan lansia tentang kesehatan sebagai berikut
Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Lansia Tentang Kesehatan
No Pengetahuan Lansia Jumlah Presentase
1. Gastritis 8 16,64%
2. Hipertensi 31 64,5%
3. Asam Urat 9 18,7%
Berdasarkan table 5.1 diketahui bahwa lansia mengetahui pengetahuan tentang Hipertensi 64,5%, Gastritis 16,64%, dan Asam Urat 18,7%.
b. Pemeriksaan kesehatan
Pada pengkajian didapatkan data tentang keikutsertaan lansia dalam pemeriksaan kesehatan sebagai berikut
Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Pemeriksaan Kesehatan
No Pemeriksaan Kesehatan Jumlah Presentase
1. Memeriksakan Kesehatan 48 100%
2. Tidak Memeriksakan Kesehatan 0 0%
Berdasarkan tabel 5.2 diketahui bahwa dari 48 lansia, lansia yang memeriksakan kesehatan sejumlah 100% dan yang tidak memeriksakan kesehatan sebesar 0%.
c. Terapi yang digunakan
Pada pengkajian didapatkan data tentang terapi yang dilakukan oleh lansia dalam mempertahankan kesehatan sebagai berikut
Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Terapi Lansia
No Terapi Jumlah Presentase
1. Farmakologis 33 68,6%
2. Non Farmakologis 15 31,4%
Berdasarkan tabel 5.3 diketahui bahwa dari 48 lansia, lansia yang menggunakan terapi farmakologis untuk mengurangi penyakit sebesar 64,6% dan yang menggunakan terapi non farmakologis sebesar 31,4%.
Analisis Data
No Data Fokus Masalah
Kelompok Penyebab Masalah 1 1. Diketahui bahwa dari 48
lansia, lansia yang menggunakan terapi farmakologis untuk mengurangi penyakit sebesar 68,6% dan yang menggunakan terapi non farmakologis sebesar 31,4%.
2. Diketahui bahwa dari kebiasaan minum kopi sebanyak 12,8% dan tidak minum kopi 87,2%.
3. Diketahui bahwa dari kebiasaan merokok sebanyak 4,14% dan tidak merokok 95,68%.
4. Diketahui dari 48 lansia, rentang usia yang paling banyak adalah usia 60-70 tahun (72,8%) dan rentang usia yang paling sedikit adalah usia 71-80 tahun (27,04%)
5. Diketahui dari 48 lansia, masalah kesehatan fisik yang paling banyak terjadi adalah Hipertensi (64,5%) dan yang paling sedikit adalah asam urat (18,7%).
Risiko meningkatnya kasus penyakit degeneratif hipertensi pada lansia Dusun Simbaringin
1. Kurangnya pengetahuan lansia tentang
penatalaksanaan hipertensi 2. Kurang peran serta lansia
dalam kegiatan olahraga pada komunitas lansia Dusun Simbaringin 3. Kurangnya peran serta
lansia dalam pemeriksaan kesehatan pada komunitas lansia Dusun Simbaringin 4. Tidak adanya penggunaan
terapi modalitas keperawatan untuk mengatasi hipertensi pada komunitas lansia Dusun Simbaringin
5. tidak adanya penggunaan terapikomplementer keperawatan untuk mengatasi hipertensi pada komunitas lansia Dusun Simbaringin
2. 1. Jumlah lansia penderita gastritis sebanyak 16,6%
2. Jumlah lansia yang mengetahui tentang gastritis sebanyak 16,64%
3. Jumlah lansia yang menggunakan terapi non farmakologi untuk mengatasi
penyakitnya sebanyak 31,4%
4. Jumlah lansia yang berolahraga teratur sebanyak 72,8%
Risiko meningkatnya kasus penyakit degeneratif gastritis pada lansia Dusun Simbaringin
1. Kurangnya pengetahuan lansia tentang
penatalaksanaan gastritis 2. Kurang peran serta lansia
dalam kegiatan olahraga pada komunitas lansia Dusun Simbaringin 3. Kurangnya peran serta
lansia dalam pemeriksaan kesehatan pada komunitas lansia Dusun Simbaringin 4. Tidak adanya
penggunaan terapi modalitas keperawatan untuk mengatasi gastritis pada komunitas lansia Dusun Simbaringin 5. Tidak adanya
penggunaan terapi komplementer keperawatan untuk mengatasi gastritis pada komunitas lansia Dusun Simbaringin
3. 1. Jumlah lansia
penderita Asam Urat sebanyak 18,7%
2. Jumlah lansia yang menggunakan terapi non farmakologi untuk mengatasi
penyakitnya sebanyak 31,4%
3. Jumlah lansia yang mengetahui tentang Asam urat 18,7%
4. Jumlah lansia yang memeriksakan kesehatan sebanyak 100%
Risiko meningkatnya kasus penyakit degeneratif Asam Urat pada lansia Dusun Simbaringin
1. Kurangnya pengetahuan lansia tentang
penatalaksanaan asam urat 2. Kurang pengetahuan lansia
tentang terapi non
farmakologi pada komunitas lansia Dusun Simbaringin
B. Diagnosis Keperawatan
1. Risiko meningkatnya kasus penyakit degeneratif hipertensi pada lansia Dusun Simbaringin 2. Risiko meningkatnya kasus penyakit degeneratif gastritis pada lansia Dusun Simbaringin 3. Risiko meningkatnya kasus penyakit degeneratif asam urat pada lansia Dusun Simbaringin
Prioritas Masalah : Hipertensi
C. Rencana Tindakan
1. Hari, tanggal : Sabtu, 30 November 2024 2. Waktu : 08.00 WIB s.d. selesai 3. Tempat : Balai Dusun Simbaringin 4. Sasaran : Lansia
Masalah Tujuan Evaluasi Intervensi
Umum Khusus Kriteria Standar
Risiko
meningkatnya kasus
penyakit degeneratif hipertensi pada lansia Dusun Simbaringin
Setelah dilakukan asuhan keperawata n selama 1 hari
diharapkan tidak terjadi peningkatan penyakit hipertensi
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1 x 15 menit
diharapkan 75% lansia mampu berperan dalam kegiatan skrinning pemeriksaan tekanan darah, gds dan asam urat
Peran serta lansia dalam kegiatan skrinning pemeriksaan tekanan darah, gds dan asam urat
60% lansia ikut berperan serta dalam kegiatan skrinning pemeriksaan tekanan darah, gds dan asam urat
skrinning pemeriksaan tekanan darah, gds dan asam urat
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1 x 15 menit
diharapkan 75% lansia mampu berperan dalam kegiatan senam hipertensi
Peran serta lansia dalam kegiatan senam hipertensi
60% lansia ikut berperan serta dalam kegiatan senam hipertensi
Senam hipertensi
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1 x 30 menit
diharapkan 75%
pengetahuan lansia tentang hipertensi meningkat
Pengetahuan lansia mengenai hipertensi meningkat
1. 60% lansia mampu pengertian hipertensi 2. 60% lansia
mampu menyebutkan Klasifikasi hipertensi 3. 60% lansia
mampu menyebutkan
Pendidikan kesehatan tentang hipertensi:
1. Pengertian hipertensi 2. Klasifikasi
hipertensi 3. Faktor
Risiko 4. Tanda dan
gejala
5 dari 7 faktor resiko
hipertensi 4. 60% lansia
mampu menyebutkan 7 dari 10 tanda dan gejala dari hipertensi 5. 60% lansia
mampu menyebutkan 4 dari 6 Cara mencegah hipertensi 6. 60% lansia
mampu menyebutkan 3 dari 5 diit hipertensi
5. Cara mencegah hipertensi 6. Diit
hipertensi (diet DASH)
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1 x 15 menit
diharapkan 75% lansia mampu berperan dalam kegiatan terapi aktivitas kelompok pada lansia
Pengetahuan dan
keterampilan lansia mengenai terapi aktivitas kelompok meningkat
60% lansia mampu mengikuti kegiatan terapi aktivitas
kelompok lansia
Terapi aktivitas kelompok lansia ( Joget balon)
D. Implementasi NO
. Masalah
Hari, Tanggal,
Waktu
Tindakan Paraf Evaluasi
1. Risiko
meningkatnya kasus
penyakit degeneratif hipertensi pada lansia Dusun Simbaringin
Sabtu, 30- 11- 2024 08.00 WIB
Skrining 1. Melakukan
Skrining pada lansia
2. Melakukan pengecekan bb,tekanan darah,gds, dan asam urat
1) Evaluasi Struktur
a) Tempat siap di ruang tengah sebelum kegiatan dilaksanakan
b) Peserta dapat hadir 94 %
c) Alat yang akan digunakan dapat tersedia.
2) Evaluasi Proses
a) Skrining kesehatan
dilakukan selama 50 menit.
b) 45 orang lansia mengikuti skrining kesehatan dan pemeriksaaan .
c) Suasana skrining kesehatan berjalan dengan tertib.
3) Evaluasi Hasil
a) 94% lansia dapat mengikuti kegiatan skrining kesehatan dari awal sampai akhir.
b) Terdapat 3 lansia atau 6% lansia yang tidak hadir dan
mengikuti kegiatan skrining kesehatan.
2. Risiko
meningkatnya kasus
penyakit degeneratif hipertensi pada lansia Dusun Simbaringin
Sabtu, 30- 11- 2024 09.00 WIB
Senam
1.Melakukan senam hipertensi pada lansia
1) Evaluasi Struktur
a) Tempat senam di balai dusun Simbaringin
b) Pengeras suara dan musik senam siap sebelum kegiatan dilaksanakan
c) 45 d a r i 4 5 peserta lansia hadir tepat waktu
d) Daftar hadir dan camera sebagai alat dokumentasi
2) Evaluasi Proses
a) 83% anggota kelompok lansia hadir di sesuai waktu yang telah ditentukan dan pelaksanaan senam selama 15 menit
b) 83% anggota kelompok lansia dusun simbaringin berantusias mengikuti senam.
c) 83% anggota kelompok lansia dapat mengikuti Gerakan senam
dengan benar
d) 83% anggota kelompok lansia dusun Simbaringin mengikuti senam sampai selesai 3. Evaluasi Hasil
a) 83% kelompok lansia mengikuti senam sampai selesai.
b) Terdapat 8 lansia atau 17% yang tidak dapat mengikuti kegiatan senam.
3. Risiko
meningkatnya kasus
penyakit degeneratif hipertensi pada lansia Dusun Simbaringin
Sabtu, 30- 11- 2024 10.30 WIB
Penyuluhan Kesehatan 1. Pembukaan 2. Penjelasan Materi
3. Tanya Jawab 4. Diskusi 5. Pmebagian Hadiah 6. Penutup
1. Evaluasi Struktur a. Tempat siap di
balai dusun simbaringin sebelum kegiatan dilaksanakan b. 45 lansia dapat
mengahadiri kegiatan c. Tempat di Balai Dusun
Sidosari dan alat tersedia sesuai rencana.
d. Alat yang akan digunakan dapat tersedia.
2. Evaluasi Proses
a. Mahasiswa berperan sesuai dengan tugasnya.
b. Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu
yang telah direncanakan c. 94% Undangan yang
hadir mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir d. Peserta berperan aktif
selama jalannya penyuluhan kesehatan e. Sekitar 80% lansia aktif
terlibat dalam demonstrasi
3. Evaluasi Hasil a. 94% Lansia
berpartisipasi dalam kegiatan penyuluhan kesehatan
b. Terdapat 10% atau 5 orangyang bertanya mengenai hipertensi c. Terdapat 12% lansia
yang dapat menjawab pertanyaan dari panitia.
d. Terdapat 6 % atau 3 lansia yang tidak dapat mengikuti kegiatan penyuluhan
4. Risiko
meningkatnya kasus
penyakit degeneratif hipertensi pada lansia Dusun Simbaringin
Sabtu, 30- 11- 2024 11.00 WIB
Terapi Bermain 1. Terapi bermain balon
3) Evaluasi Struktur
a) Tempat terapi bermain di balai dusun Simbaringin
b) Pengeras suara dan musik senam siap sebelum kegiatan dilaksanakan
c) 45 d a r i 4 8 peserta lansia hadir tepat
waktu
d) Daftar hadir dan camera sebagai alat dokumentasi
4) Evaluasi Proses
a) 52 % atau 25 dari 48 anggota kelompok dapat menggkuti dan pelaksanaan senam selama 15 menit
b) 52% anggota kelompok lansia dusun simbaringin berantusias mengikuti terapi bermain
c) 52% anggota kelompok lansia dapat mengikuti Gerakan bermain balon dengan dengan benar
d) 52% anggota kelompok lansia dusun Simbaringin mengikuti Terapi bermain sampai selesai
4. Evaluasi Hasil
c) 52% atau 25 kelompok lansia mengikuti terapi bermain sampai akhir d) Terdapat 48% atau 23
lansia tidak dapat hadir mingikuti kegiatan terapi bermain balon