Asosiasi Simbiotik
Dr. Irdawati, M. Si
Nania Putri Aldinov (23032080) Novia Hermandani (23032025)
Anggota Kelompok
Sub Materi
konsep asosiasi simbiotik Tipe-tipe asosiasi simbiotik
Patogenisitas Flora Normal
Simbiosis berasal dari kata Yunani sym (bersama) dan bios (hidup), yang berarti hidup bersama. Dalam biologi, simbiosis diartikan sebagai bentuk hubungan hidup atau hubungan dekat antara dua atau lebih organisme. Hubungan simbiotik ini bisa saling menguntungkan, merugikan, atau netral bagi para simbionnya. Simbiosis dapat bersifat obligat, yaitu saat kedua simbion saling bergantung untuk bertahan hidup, atau fakultatif, saat simbion masih dapat hidup mandiri.
Konsep Asosiasi Simbiotik
Komensalisme
Hubungan simbiosis yang bermanfaat bagi salah satu simbion, namun tidak menguntungkan dan tidak membahayakan. sering kali terjadi antara mikroba dan organisme inang seperti tumbuhan, hewan, atau bahkan manusia. Hubungan ini bersifat non-invasif, di mana mikroorganisme menumpang hidup tanpa menyebabkan kerusakan atau gangguan terhadap inangnya.
Tipe-tipe asosiasi simbiotik
Contohnya Dalam simbiosis komensalisme antara khamir dan bakteri asam asetat, khamir memfermentasi gula menjadi
alkohol (etanol), yang kemudian dimanfaatkan oleh bakteri
asam asetat sebagai sumber energi dan diubah menjadi asam
asetat. Bakteri diuntungkan, sedangkan khamir tidak dirugikan
maupun diuntungkan.
Mutualisme
Mutualisme merupakan hubungan simbiosis yang bermanfaat atau berdampak posistif bagi semua simbion yang terlibat. Hubungan tersebut ditandai dengan kedekatan secara fisik keduanya. Simbion tersebut saling
memanfaatkan satu sama lain untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya. Setiap simbion mendapatkan
sumber nutrisi dan sama-sama mendapatkan keuntungan metabolit yang dihasilkan. Hubungan ini tidak dapat
dilakukan oleh semua spesies, melainkan bersifat selektif
contohnya :
Bakteri E. Coli pada usus manusia yang mensintesis vitamin K dan vitamin B serta mencegah kolonisasi usus dengan bakteri patogen.
Reticulitermes speratus bersimbiosis dengan Triconympha agilis
Mutualisme
Parasitisme merupakan hubungan simbiotik yang
bermanfaat bagi satu simbion (parasit) dan merugikan bagi simbion lain (inang).
Sifat-sifat yang dimiliki oleh mikroba parasit yaitu;
Infektivitas,daya infasi,patogenitas,dan toksigenitas.
Contohnya Mycobacterium tuberculosis
Parasitisme
Sifat-sifat mikroba parasit
a. infektivitas, merupakan kemampuan mikroba untuk menginfeksi tubuh inang
b. Daya invasi, merupakan kemampuan untuk masuk terus menerus ke dalam tubuh inang setelah infeksi pertama
c. Patogenitas, merupakan kemampuan mikroba untuk menimbulkan penyakit.
d. Toksigenitas, merupakan kemampuan mikroba memproduksi toksin (zat racun).
Netralisme
Hubungan antara simbion yang terjadi secara tidak sengaja
dan tidak saling mempengaruhi. Hal ini terjadi pada ke[padatan
populasi yang sangat rendah atau secara fisik dipisahkan
dalam mikroabitat, serta suatu spesies yang keluar dari
habitat alamiahnya.
Bentuk interaksi netralisme
Interaksi antara mikroba allocthonous (nonindigenous) yang berada pada daerah bentik dengan mikroba authochthonous (indigenous) yang berada pada tanah.
Interaksi antara mikroba nonindigenous di atmosfer dengan kepadatan populasi yang sangat rendah.
Interaksi suatu mikroba dengan mikroba lain dalam keadaan tidak aktif.
Mikroba parasit dengan mikroba saprofit.
Patogenesitas adalah kemampuan suatu mikroorganisme pantogen untuk menyebabkan penyakit pada inangnya. Proses ini mencakup tahapan masuknya bakteri kedalam tubuh inang, kolonisasi, multiplikasi, dan penyebaran, hingga akhirnya memnimbulkan gejala klinis. Bakteri akan memanfaatkan nutrisi dari inang untuk tumbuh dan berkembang.
Patogenesitas
Jenis-Jenis Patogenesis
a. Patogen Oportunistik
Patogen yang jarang mengakibatkan penyakit pada orang-orang yang memiliki imunokompetensi namun dapat menyebabkan penyakit atau infeksi serius pada orang yang tidak memiliki imunokompetensi
b. Patogen Virulen
Patogen yang berbahaya yang dapat mengakibatkan penyakit pada tubuh kondisi sehat atau normal.
Jalur Masuk
Jalur masuk mikroba,bakteri dan virus melalui membran mukosa saluran pernapasan, gastrointestinal, saluran genitourinari, konjungtiva, serta membran yang menutupi bola mata dan kelopak mata.
Jalur Keluar
Zat yang dikeluarkan oleh tubuh merupakan media yang umum dalam jalur keluarnya mikroba yaitu dapat berupa darah, saliva, feses.
Bakteri yang menghuni tubuh manusia disebut mikroba flora normal. Flora normal mempunyai peran penting mempertahankan kesehatan dan juga dapat menimbulkan penyakit. Faktor pantogen disebabkan beberapa hal diantaranya infeksi opurtunistik.
Flora Normal Tubuh Manusia
Berdasarkan keberadaanya flora normal dibedakan : 1.Flora normal tetap (resident)
Flora normal tetap adalah flora yang menetap di tubuh manusia yang bersimbiosis secara komensalisme
2. Flora normal sementara (transient)
Flora normal sementara adalah mikroba yang terdiri atas
mikroba non patogen atau potensial patogen selama kurun
waktu tertentu, berasal dari lingkungan yang terkontaminasi
Surat Al-Baqarah Ayat 26
ۚ ﺎَﻬَﻗْﻮَﻓ ﺎَﻤَﻓ ًۭﺔ َ ﺿﻮُ ﻌَﺑ ﺎَّﻣ ﺎًۭﻠ َ ﺜَﻣ َ بِ ﺮْ ﻀَﻳ نَ أ ٓۦ ﻰْﺤَﺘْﺴَﻳ ِ ﺎَ ﻟ َ ﻪَ ّ ﻠﻟٱ َ ّ نِ إ ﺎَّﻣَأَو ۖ ْ ﻢِ ﻬِ ّ ﺑَّر ﻦِ ﻣ ﻖَﺤْﻟٱ ُ ّ ُ ﻪَّﻧَأ َ نﻮُ ﻤَ ﻠْﻌَﻴَﻓ ۟ا ﻮُ ﻨَﻣاَء َ ﻦﻳِ ﺬَ ّ ﻟٱ ﺎَّﻣَﺄَﻓ
ُ
ّ ﻞِ ﻀُ ﻳ ۘ ﺎًۭﻠ َ ﺜَﻣ اَﺬٰـَﻬِﺑ ُ ﻪَ ّ ﻠﻟٱ َ داَرَأ آَ ذﺎَﻣ َ نﻮُ ﻟﻮُ ﻘَﻴَﻓ ۟ا وُ ﺮَﻔَﻛ َ ﻦﻳِ ﺬَ ّ ﻟٱ
َ ﻦﻴِ ﻘِ ﺴٰ ـَﻔْﻟٱ ﺎَ ّ ﻟِ إ ٓۦ ِ ﻪِ ﺑ ُ ّ ﻞِ ﻀُ ﻳ ﺎَﻣَو ۚ ا ًۭﺮ ﻴِ ﺜَ ﻛ ۦ ِ ﻪِ ﺑ ىِ ﺪْﻬَﻳَو ا ًۭﺮ ﻴِ ﺜَ ﻛ ۦ ِ ﻪِ ﺑ
Artinya :
"Sesungguhnya Allah tidak segan membuat perumpamaan berupa seekor nyamuk atau yang lebih kecil dari itu. Adapun orang-orang yang beriman, maka mereka yakin bahwa itu benar dari Tuhan mereka. Tetapi mereka yang kafir berkata: 'Apa maksud Allah menjadikan ini sebagai perumpamaan?' Dengan perumpamaan itu banyak orang yang disesatkan-Nya dan banyak pula yang diberi petunjuk-Nya. Tetapi tidak ada yang disesatkan-Nya selain orang-orang yang fasik."
Kesimpulan
Asosiasi simbiotik mikroba merupakan bentuk interaksi biologis yang beragam, seperti mutualisme, komensalisme, parasitisme, dan netralisme. Dalam mutualisme, kedua organisme saling menguntungkan, seperti rayap Reticulitermes speratus dan protozoa Triconympha agilis. Komensalisme terjadi saat mikroba diuntungkan tanpa memengaruhi inang, sedangkan parasitisme merugikan inang, seperti infeksi oleh mikroba patogen. Netralisme terjadi saat keduanya hidup berdampingan tanpa saling memengaruhi. Interaksi ini menunjukkan bahwa mikroorganisme tidak hanya sebagai penyebab penyakit, tetapi juga berperan besar dalam menjaga keseimbangan ekosistem, kesehatan inang, dan mendukung sektor pertanian dan lingkungan.
REFERENCES:
Hasik, A.Z., et al. (2022). Resetting our expectations for parasites and their effects on species interactions: a meta-analysis. Ecology letters.
https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/36335559/
Marsh, P.D., et al. (2017). Dental biofilm: ecological interactions in health and disease.
Journal of clinical periodontology. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/28266111/
Rammala, B., et al. (2022). Looking into the world's largest elephant population in search of ligninolytic microorganisms for biorefineries: a mini-review. Biotechnology for biofuels and bioproducts. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/35689287/
Weber, I., et al. (2023). Relationship between the gut microbiome and endometriosis and its role in pathogenesis, diagnosis, and treatment: a systematic review.
Ginekologia polska.
https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/37772919/
Yasir, Y. (2015). Bakteri dan kesehatan manusia. In Prosiding Seminar Nasional Biologi (Vol. 1, No. 1).