• Tidak ada hasil yang ditemukan

Aspek Kelembagaan dan Dukungan Keberlanjutan ProKlim

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Aspek Kelembagaan dan Dukungan Keberlanjutan ProKlim"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

Aspek Penguatan Kelembagaan dan Dukungan Keberlanjutan

PROKLIM

Oleh : Muhamad Kundarto

(2)

http://almanar.co.id/mutiara-nabawi/manusia-terbaik.html

(3)

https://image.slidesharecdn.com/ppt-151228055828/95/ppt-manusia-sebagai-khalifah-2-638.jpg?cb=1451282329

(4)

BAGAIMANA DENGAN LINGKUNGAN SEKITAR ANDA ?

http://mawarnisiahaan.blogspot.co.id/2016/05/lingkungan-anda-kotor.html

(5)

BAGAIMANA KERJASAMA TIM ANDA ?

(6)

Pentingnya Kelembagaan dan Dukungan keberlanjutan

Kelembagaan : kelompok masyarakat yang menginisiasi, mengorganisir, menggerakan dan mengelola upaya

adaptasi dan mitigasi terhadap dampak perubahan iklim disatu lokasi yang sudah dilakukan

Dukungan Keberlanjutan : bentuk – bentuk dukungan

dan pihak – pihak yang berperan aktif mendukung upaya

adaptasi dan mitigasi dampak perubahan iklim dilokasi

tersebut

(7)

Dinamika Kelompok Masyarakat

Aktifitas ada dan rutin, tetapi pembukuan dan pengarsipan kurang

Beberapa kelompok secara formal ada, tetapi kegiatan

hampir tidak ada, karena dibentuk demi memenuhi syarat turunnya program bantuan

Kelompok Masyarakat yang tertib pembukuan/

administrasi biasanya yang sudah dibina oleh pendamping selama beberapa tahun

Kelompok Masyarakat Adat masih kuat melaksanakan kearifan lokal dalam pelestarian lingkungan

Kelompok Masyarakat Kota umumnya dalam lingkup kecil

(RT/RW) dalam kegiatannya

(8)

PENGURUS

Pengurus harus berfungsi sesuai tugas pokok dan fungsinya serta berperan aktif dalam melaksanakan program atau kegiatan kelompok.

Keaktifan dapat dilihat dari kehadiran pengurus pada sebagian besar kegiatan

(9)

STRUKTUR ORGANISASI

Struktur organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap

bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi dalam menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan.

Struktur organisasi menggambarkan dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan bagaimana

hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi. Dalam struktur organisasi yang baik harus menjelaskan hubungan wewenang siapa bertanggung

jawab/melapor kepada siapa.

RENCANA/PROGRAM KERJA

Program kerja dapat diartikan sebagai suatu rencana kegiatan dari suatu organisasi yang terarah, terpadu dan sistematis yang dibuat untuk rentang waktu yang telah ditentukan oleh suatu organisasi.

Program kerja ini akan menjadi pegangan bagi organisasi dalam menjalankan rutinitas/aktivitas organisasi.

Program kerja juga digunakan sebagai sarana untuk mewujudkan cita- cita organisasi.

(10)

ATURAN

Aturan organisasi baik tertulis maupun tidak tertulis (misal: AD/ART, aturan adat, aturan kelompok, dll) yang dijalankan/ditaati.

SISTEM KADERISASI

Pengertian kaderisasi adalah proses mempersiapkan calon-calon pemimpin suatu organisasi untuk

melanjutkan estafet kepengurusan periode berikutnya.

Tujuan kaderisasi adalah mempersiapkan calon-

calon pemimpin demi kesinambungan organisasi,

sehingga jika terjadi pergantian pemimpin dapat

berjalan mulus karena sudah dipersiapkan.

(11)

KEARIFAN LOKAL & KEBIJAKAN KELOMPOK

Kearifan lokal adalah gagasan-gagasan atau nilai- nilai, pandangan-pandangan setempat atau lokal

yang bersifat bijaksana, penuh kearifan, bernilai baik yang tertanam dan diikuti oleh anggota

masyarakatnya.

Beberapa kearifan lokal juga dapat meningkatkan

kapasitas adaptasi dan mengurangi emisi GRK, misal:

perlindungan sumber daya air, penerapan aturan

lokal berupa penggantian pohon untuk setiap pohon

yang ditebang, aturan hutan adat, dan aturan hutan

larangan.

(12)

KEBIJAKAN DESA/KELURAHAN

Kebijakan desa/kelurahan dikembangkan dan dilaksanakan untuk mendukung upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim akan memperkuat pelaksanaan Proklim

KEBIJAKAN KECAMATAN/ KABUPATEN/KOTA Kebijakan kecamatan/kabupaten/kota

dikembangkan dan dilaksanakan untuk mendukung upaya adaptasi dan mitigasi

perubahan iklim akan memperkuat pelaksanaan

Proklim.

(13)

TINGKAT KESWADAYAAN MASYARAKAT

Kegiatan adaptasi dan mitigasi perubahan iklim dilaksanakan dengan dukungan sumber daya dan sumber dana masyarakat sendiri. Tingkat keswadayaan masyarakat dapat dilihat antara lain dari besaran

sumber pendanaan masyarakat dibandingkan dengan dukungan dari pihak luar/eksternal.

SISTEM PENDANAAN

Sistem pendanaan mandiri dikembangkan untuk mendukung kegiatan yang dapat meningkatkan kapasitas adaptasi dan mitigasi perubahan iklim atau program lingkungan secara umum; misalnya dari usaha

bersama atau iuran anggota/warga.

PARTISIPASI GENDER

Gender didefinisikan sebagai perbedaan-perbedaan sifat, peranan, fungsi dan status antara laki-laki dan perempuan bukan berdasarkan pada perbedaan biologis, tetapi berdasarkan relasi sosial budaya yang dipengaruhi oleh struktur masyarakat yang lebih luas. Partisipasi

gender berdasarkan kelompoknya (bapak, ibu, remaja, anak-anak) akan memperkaya dan memperkuat pelaksanaan kegiatan adaptasi dan mitigasi Proklim di tingkat lokal.

(14)

PENYEBARLUASAN KEGIATAN ADAPTASI DAN MITIGASI KE PIHAK LAIN Pengalaman yang diperoleh dalam mengembangkan dan

melaksanakan aksi lokal adaptasi dan mitigasi perubahan iklim dapat menjadi contoh bagi pengembangan ProKlim di lokasi lain.

Upaya penyebarluasan bisa dilakukan melalui berbagai bentuk kegiatan seperti kunjungan dari kelompok atau desa lain, wakil masyarakat diundang untuk menjadi narasumber dalam kegiatan

sosialisasi yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun organisasi tertentu. Upaya yang telah dilakukan perlu didokumentasikan dengan baik.

TOKOH ATAU PEMIMPIN LOKAL

Keberadaan tokoh atau pemimpin di wilayah setempat yang menjadi panutan dan dipercaya masyarakat dapat mendorong pengembangan dan pelaksanaan ProKlim.

Tokoh atau pemimpin lokal dapat diperankan misalnya oleh ketua kelompok, perangkat desa, dan pemuka agama.

(15)

KERAGAMAN TEKNOLOGI

Keragaman teknologi tepat guna dan rendah emisi untuk menunjang upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim, sangat menunjang

pelaksanaan ProKlim.

Sebagai contoh, dalam satu lokasi ProKlim dapat diterapkan teknologi biogas, mikrohidro, tungku hemat energi, biopori dan teknologi irigasi.

Penggunaanteknologi tergantung pada kondisi setempat dan kebutuhan masyarakat.

TENAGA LOKAL

Ketersediaan tenaga lokal yang terampil dalam membangun dan mengoperasikan peralatan atau teknologi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim akan sangat bermanfaat dalam pengembangan ProKlim.

Sejalan dengan peningkatan keragaman jenis kegiatan adaptasi dan mitigasi, maka tenaga yang memiliki kompetensi khusus tersebut diharapkan semakin meningkat sehingga ketergantungan terhadap tenaga ahli dari luar dapat semakin berkurang.

(16)

KEMAMPUAN MASYARAKAT

UNTUK MEMBANGUN JEJARING

Memiliki jaringan dan kerjasama nyata dalam kegiatan adaptasi dan mitigasi perubahan iklim dengan

pemerintah dan organisasi lain.

(17)

MANFAAT KEGIATAN

(18)

PENGGALIAN POTENSI

SDM DAN KELEMBAGAAN

JEJARING /

NETWORKING INFRASTRUKTUR P A S A R

& T T G

1. PEMIMPIN LOKAL 2. KEBIJAKAN

3. PENDAMPINGAN

4. DANA

KONSEP PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

(19)

LOKASI PROKLIM

PERGURUAN TINGGI

PERUSAHAAN PEMERINTAH

LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT

CSR

PENDIDIKAN

PENELITIAN

PENGABDIAN

APBN

APBD

DANA DESA

PROGRAM

PENDAMPINGAN

KOLABURASI :

SIAPA BERBUAT APA

(20)

APA YANG AKAN KITA LAKUKAN?

1. Melakukan identifikasi potensi SDM &

SDA

2. Belajar dan meniru keberhasilan yang sudah ada

3. Merencanakan kegiatan (Rencana Kerja) 4. Membangun kerjasama kemitraan

5. Menentukan target tahunan (RPJM 5 th)

(21)

URIP IKU URUP

Muhamad Kundarto, SP, MP

Dosen UPN “Veteran” Yogyakarta

Email : [email protected], [email protected] HP/WA : 08180 272 6112

No Pin BB : 23270290

http://mkundarto.wordpress.com

HIDUP UNTUK MELAYANI

Referensi

Dokumen terkait

PSAK 69 clearly regulates the entity disclosing the combined gain or loss arising during the initial recognition period of biological assets and agricultural products from changes in

Penelitian ini akan lebih menitikberatkan pada pelaksanaan Paris Agreement sebagai panduan mitigasi dan adaptasi perubahan iklim yang dilakukan oleh negara peserta