KEMENTERIAN LINGKUNGAN
HIDUPDAN
KEHUTANANDIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PERUBAHAN IKLIM
TENTANG
PEDOMAN FASILITASI
PENYUSUNAN RENCANA ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM DI DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
DIREKTUR JENDERAL PENGENDALIAN PERUBAHAN IKLIM, Menimbang
a. bahwa dalam rangka pelaksanaan
adaptasiperubahan iklim di daerah terutama
yangrentan terhadap dampak perubahan iklim, perlu disusun rencana adaptasi
perubahaniklim
di daerah;b. bahwa berdasarkan Peraturan
MenteriLingkungan Hidup dan Kehutanan
Nomor P.13/Menlhk/Setjen/OTL.OI
Il2Ot6
tentangOrganisasi dan Tata Kerja
Balai
pengendalian PerubahanIklim dan
KebakaranHutan
dan Lahan mengenaifungsi balai
sebagai fasilitasi daerah;c. bahwa berdasarkan
pertimbangan sebagaimana dimaksud dalamhuruf a dan
b,perlu ditetapkan
PeraturanDirektur
Jenderaltentang Pedoman Fasilitasi
Peny'usunan Rencana Adaptasi PerubahanIklim
di Daerah.Mengingat
a.
Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentangKehutanan (Lembaran Negara
Republik IndonesiaTahun
1999 Nomor 167, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia
Nomor3BB8), sebagaimana telah diubah
denganUndang-Undang Nomor 19 Tahun
2OO4(Lembaran Negara
Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor86,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4412);b.
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentangPerlindungan dan Pengelolaan
LingkunganHidup
(Lembaran NegaraRepublik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5059);c.
Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah.d.
Peraturan Pemerintah Nomor46
Tatrurr 2014 tentang Kajian Lingkungan Hidup Strategis.e. Peraturan
PresidenNomor 16 Tahun
2015tentang
KementerianLingkungan Hidup
danKehutanan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 17);Yxant
1.
Komite Akreditasi Nasional Lembaga Sartlflkasi Sisten Muru
LSSM-002-tON cerrificare No. QsC 0t469
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENGENDALIAN PERUBAHAN
IKLIM
NoMoR: P.e/ ?Qtl
se'r 1KuM
(/,r"OtB
f. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup
danKehutanan Nomor P.18/MenLHK-Ill2}ls
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan
(Berita Negara Repubiik Indonesia Tahun 2015 Nomor 713],;g. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup
danKehutanan Nomor
P. 13/MenLHK/ Setjen/OTL.O
I
112016 tentang Organisasi dan
TataKerja Balai Pengendalian Perubahan
lklim
dan Kebakaran Hutan dan Lahan.h. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup
danKehutanan Nomor
P.33/MenLHK/Setjen/Kum.l
l3l2016
tentang Pedoman penyrrsunanAksi
Adaptasi PerubahanIklim
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 52 1).MEMUTUSKAN
Menetapkan
PERATURAN DIREKTUR
JENDERALPENGENDALIAN PERUBAHAN
IKLIM
TENTANG PEDOMAN FASILITASI PENYUSUNAN RENCANA ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM DI DAERAHBAGIAN KESATU KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Pengertian
Dalam Peraturan
Direktur
Jenderal yang dimaksud dengan:1.
RencanaAdaptasi
PerubahanIklim
Daerahadalah
dokumen perencanaanyang memuat tentang hasil kajian
kerentanan, risiko dan dampak perubahaniklim,
serta program aksi adaptasiperubahan iklim dalam upaya
mengantisipasidampak
dan risiko perubahaniklim
di daerah.2. Fasilitasi adalah pemberian peluang kemudahan,
bantuan,pendampingan, asistensi teknis, pelatihan
dan penyelenggaraanbeberapa kegiatan (uorkshop,
Focus Group Discussion/ seminar),serta dorongan kepada
daerah dalam melaksanakanpeningkatan
kapasitas.3.
Balai Pengendalian PerubahanIklim
dan Kebakaran Hutan danLahan yang selanjutnya disingkat BPPIKHL adalah unit
pelaksanateknis di bidang perubahan iklim dan
kebakaranhutan dan lahan yang
bertanggungjawab
kepada Direktorat Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim.4.
Rencana Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup yang selanjutnya disingkat RPPLH adalah perencanaantertulis
yangmemuat potensi, masalah lingkungan hidup, serta
upaya perlindungan dan pengelolaannya dalamkurun waktu
tertentu.5.
Kajian LingkunganHidup
Strategis yang selanjutnya disingkat KLHS adalah rangkaian analisis yang sistematis, menyeluruh,dan partisipatif untuk memastikan bahwa
prinsipPembangunan Berkelanjutan telah menjadi dasar
danterintegrasi dalam pembangunan suatu wilayah dan/atau
Kebijakan, Rencana,dan/atau
Program/tutt
Konite lkredtesi [asional LertaC6 Sedmod S&*m rrftr
LSS {02{Dll
2
Certificate No. QSC 01469
6. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
yangselanjutnya disingkat
RPJMDadalah dokumen
perencanaan Daerahuntuk
periode 5 (lima) tahun.7. Rencana
PembangunanTahunan Daerah yang
selanjutnyadisebut
RencanaKerja
Pemerintah Daerahyang
selanjutnyadisingkat
RKPD adalah dokumen perencanaan Daerahuntuk
periodeI
(satu) tahun.B.
Pemangkukepentingan adalah
segenappihak yang terkait
dengan ha1dan
permasalahan adaptasi perubahaniklim,
baik dari pemerintahmaupun
non-pemerintah.9. Pemerintah Daerah adalah kepala daerah sebagai unsur
penyelenggara pemerintah daerah yang memimpin pelaksanaan
urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan
daerah otonom.10.
Tim
penyelenggara adaptasi perubahaniklim
adalahtim
yangterdiri dari
kelompok kerja dantim
penilai dalam perencanaan aksi adaptasi perubahan iklim.11.
Tim penilai adalah tim yang
menyelenggarakan penilaian terhadap konsep rencana adaptasi perubahaniklim
daerah.12.
Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan
urusan pemerintahan di bidang lingkungan hidup dan kehutanan.13. Direktorat Adaptasi Perubahan
Iklim
adalahunit
kerjadi
KLHKyang
mempunyaitugas
melaksanakan penyiapan perumusandan
pelaksanaankebijakan, bimbingan teknis dan
evaluasi bimbingan teknis, dan supervisi pelaksanaanurusan di
bidang adaptasi perubahaniklim.
Pasal 2
Maksud dan TuJuan
(1)
PedomanFasilitasi
Pen1rusunan Rencana Adaptasi PerubahanIklim di Daerah dimaksudkan untuk menjadi arahan
bagi BPPIKHLdalam
melaksanakan peningkatan kapasitas daerahmelalui kegiatan fasilitasi
pen5rusunanRencana
Adaptasi PerubahanIklim
di Daerah.(2)
Pedomanini bertujuan untuk
menjadi panduan bagi BPPIKHLdalam melaksanakan dan memperkuat fungsinya
dalammelakukan fasilitasi dalam penyusunan rencana
adaptasi perubahaniklim
di daerah.Pasal 3 Ruang
Ltngkup
Ruang
lingkup
pedomanini
adalah prosesfasilitasi
kepada daerahdalam menyusun aksi adaptasi perubahan iklim,
mencakupsosialisasi, supervisi dan pendampingan terhadap
pemerintahprovinsi dan kabupaten/kota dalam menyusun
rencana adaptasi perubahaniklim.
Komit. Alr€dtrsl
Vtux
tlsional Lfitagq S.rlirlad S&en llt trLSSX{02{D}t certificate No. Qsc 01469
Pasal
4
Rencana Adaptasl Perubahan
Iklim
Daerah(1)
(2)
(3)
(4)
Rencana Adaptasi Perubahan
Iklim
Daerah menjadi acuan bagiinstansi/dinas terkait di daerah dalam
pelaksanaan perlindungandan
pengelolaanlingkungan hidup dan
rencana pembangunan wilayah agar diperoleh manfaat lingkungan yang optimal dan berkesinambungan.Rencana Adaptasi Perubahan Iklim Daerah
sebagaimanadimaksud dalam ayat (1) perlu dievaluasi minimal 5
tahun sekali.Rencana adaptasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memuat
program dan kegiatan untuk mengendalikan
dampakperubahan iklim pada sektor spesifik antara iain
ketahananpangan, ketahanan air, kemandirian energi,
kesehatan, pemukiman,infrastruktur,
pesisirdan pulau-puiau kecil,
dan sektorlain
sesuai dengan kebutuhan.Posisi rencana adaptasi perubahan iklim daerah
adalah melengkapi dan menjadi salah satu muatan dalam RppLH dan KLHS.BAGIAN KEDUA METODE FASILITASI
Pasal 5
Jenis Fasilltasi
BPPIKHL melaksanakan fasilitasi dalam penyusunan
rencana adaptasi perubahaniklim
di daerah dalam bentuk:a.
Melaksanakan forum koordinasi.b.
Melaksanakan sosiaiisasi.c. Melakukan pendampingan dan supervisi dalam
prosespenyusunan rencana adaptasi perubahan
iklim.
d.
Peningkatan kapasitas pemerintah daerah.e. Melaksanakan Focus Group Discussion
(FGD), konsinyering, workshop, seminar.Pasal 6
Tahapan
Fasilitasi
(1) BPPIKHL melaksanakan fasiiitasi pada tahap awal,
tahap penJrusunandan tahap akhir penyusunan rencana
adaptasi perubahaniklim
daerah.(2)
Prosesfasilitasi
pada tahap awal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mencakup sebagai berikut:a. Melakukan
sosialisasitentang
peny'usunanaksi
adaptasi perubahaniklim.
b.
Melakukan pendampingan dan supervisi dalam penyusunan konsep awal rencana adaptasi perubahaniklim.
c. Melakukan pendampingan dalam pembentukan
Tim Penyelenggara Adaptasi PerubahanIklim
Daerah./xnx
4Komite ltt€dhsi [asional brtaca s.di*61 sis.n ltfrr
LSS {02{O}t Certificate No. QSC 01469
(3)
Tahap penjrusunan rencana adaptasi perubahanikrim
daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mencakup sebagai berikut:a. Melakukan pendampingan dalam proses
peny,Lrsunan rencana adaptasi perubahaniklim,
b. Memberikan usulan pakar terkait perubahan iklim
yangakan dilibatkan,
c. Melakukan supervisi dan reviu terhadap proses
danrancangan dokumen rencana adaptasi perubahan
iklim.
(a)
TahapAkhir
sebagaimanadimaksud
padaayat
(1) mencakup sebagai berikut:a b
c
Melakukan pendampingan
danhnalisasi dokumen.
supervisi dalam
proses Melakukan pendampingan dalam proses konsultasi dengantim unit
kerja teknis terkait.Melakukan review dalam proses penetapan
pemerintahDaerah.
BAGIAN KETIGA
PROSES FASILITASI PE}M'SUNAN
RENCANA ADAPIASI PERUBAIIAN
IKLIM
DAERAH Pasal 7Tahap Awal Penyusunan Rencana Adaptasl perubahan
Iklim
Daerah
(1)
Prosesfasilitasi pada tahap awal bertujuan
mempersiapkan sumber daya dan perangkat yang ada di daerahuntuk
memulai siklus perencanaan adaptasi.(2)
BPPIKHLdapat melakukan
sosialisasi kepada daerah tentang pen5rusunan rencana adaptasi perubahan iklim yang melibatkan organisasi perangkat daerah,perguman tinggi, akidemisi
dan organisasi kemasyarakatan atau komunitas l,okal.(3)
BPPIKHL dapat melakukan pendampingan kepada pemerintahdaerah untuk mengumpulkan data dan
-informasi
yangdiperlukan dalam
penyrrsunanrencana adaptasi perubatrai iklim.
(4)
Pengumpulandata dan informasi teknis
sebagaimana yangdimaksud pada ayat (3) akan digunakan -a1am piosei
penyusunan rencana adaptasi perubahan iklim, yang mencakup sekurang-kurangnya:a.
Dataiklim
b.
Data sosial ekonomic.
Data rencana pembangunan(5)
Data dan informasi sebagaimana yang dimaksud pada ayat (4)berupa data primer maupun
sekunder, yangdapat ditelusuri untuk
menjagakeakuratan dan validitas data dan
informasi tersebut.Komite
Vxnx
llredhsi lhsionalL€n$ags Se,li*ad S&Bn tttnu LSS| {02{D}t
5
certificate No. QSC 01469
(6) BPPIKHL dapat melakukan fasiiitasi penyusunan
konsep kerangka kerja awal, sebagai berikut:a. BPPIKHL sebagai fasilitator dapat mengajukan
usulankepada pemerintah daerah tentang
pen5rusunan rencana adaptasi daerah.b.
BPPIKHLmelakukan fasilitasi dan
pendampinganuntuk penelaahan usulan pen5rusunan rencana
adaptasiberdasarkan
dokumen_dokumendaerah yang telah'ada
antaralain
RpJMD; RKpD, dan RencanaStiatefis
Daerah.c.
BPPIKHLmelakukan
pendampingandan supervisi
dalamperumusan
konsep kerangkakerja awal
rencana adaptasi perubahan iklim_ daerah yang memuat maksud dan tujuan, sasaran, tata waktu, dan perkiraan pembiayaan.(7) BPPIKHL dapat meiakukan fasilitasi dan
pendampinganpembentukan Tim
penyelenggaraAdaptasi peiubahan
tk'iimDaerah, mulai dari proses identilikaii calon anggota
TimPenyelenggara Adaptasi, sampai kepada penetapannya.
(8)
Identifikasi anggota Tim penyelenggara Adaptasi dilakukan oleh organisasi perangkat daerahyang
bertanggungjawab
dalam perencanaan daerahdan/atau
lingkungan hidup.(9)
Prosesidentifikasi
didasarkan pada relevansi kepentingan dan kapasitas lembaga atau perseorangan yang dapaiterliba*t dalamproses penyusunan rencana adaptasi daerah,
sekurang_kurangnya
terdiri dari
:a. Instansi
yang menangani perencanaandan
pembangunan daerah.b.
Instansi yang menangani lingkungan hidup daerah.c.
Instansi yang menangani kehutanan.d.
Instansi yang menangani pertanian dan perkebunan.e.
Instansi yang menangani kesehatan.f.
Instansi yang menangani energi.g.
Instansi yang menangani pekerjaan umum.h. Instansi pusat di
daerah,antara lain Badan
Meteorologi,Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Badan
Informasi Geospasial (BIG), Badan pusatStatistik
(BpS).i. Unit
Pelaksana Teknis Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.j.
Perguruan Tinggi.k. Perwakilan Komunitas
Lokal/Organisasi
berbasis masyarakat.l.
Lembaga swadaya masyarakat.(10) Ketua
Tim
Penyelenggara dapatdijabat
oleh pejabat setingkat eselonII dari daerah yang bersangkutan, denga.,
"r"r-rr^,
keanggotaan
yang dapat disesuaikan dengan kondisi
dan kebutuhan wilayahdan/atau
sektor spesifik.(11)
Penetapan Tim
PenyelenggaraAdaptasi perubahan Ikiim Daerah dapat dilakukan dengan Surat Keputusan
(SI()Gubernur/ Bupati/ Walikota.
(12)
Masa kerja Tim
PenyelenggaraAdaptasi perubahan Iklim
Daerah berlaku sampai draf tersebut disahkan atauminimal
5tahun.
Y,twt
fomib Alr€dl i lliBional
Lr .Oa S6dinod Si6Er llfii tss {02.loN
6
Certificate No. QSC 01469
Pasal 8
Tahap Penyusunan Rencana Adaptasi perubahan
Iklim
Daerah(1)
(2)
Tata cara penyusunan rencana adaptasi perubahan iklim daerah
mengacupada
PeraturanMenteri Lingkungan
Hidupdan Kehutanan
Nomor.p.33/Menlhk/Setjen/K:ur:;.t1 S IZOtO tentang Pedoman Penyrrsunan Aksi Adaptasi perubahan Iklim, yang mencakup:
a. Identifikasi Target Cakupan Wilayah dan/atau
Sektor Spesifik dan Masalah Dampak perubahanIklim.
b.
Penyusunan Kajian Kerentanan dan RisikoIklim.
c.
Penyusunan Pilihan Adaptasi perubahanIklim.
d. Penetapan Prioritas Adaptasi perubahan Iklim
danPengintegrasian Adaptasi perubahan Iklim Ke
dalam Pembangunan.BPPIKHL memberikan pendampingan dan supervisi
mulai
dari peny'Lrsunan sampai denganintegrasi
supayatepat arah
dan sasarandi setiap tahapan
proses pen),Lrsunan perencanaan adaptasi perubahaniklim.
Pasal 9
Identifikasi
Target Cakupan Wilayahdan/atau Sektor Spesifik
dan Masalah Dampak perubahanlklim
BPPIKHL menjadi fasilitator pertemuan koordinasi dan teknis antara pemangku kepentingan, dengan keluaran:
a.
Peta kondisi wilayahdan/atau
sektorb.
Cakupan wilayah prioritasc.
Tingkatan analisis (nasional atau provinsi atau kabupaten/kota, atau ekosistem),d. Jenis sektor spesifik prioritas (pertanian, pesisir dan
laut, kesehatan, dll).Pasal 10
KaJlan
Kerentanan
DanRisiko
perubahanIklim
(1) BPPIKHL melaksanakan fungsi pendampingan
dalampelaksanaan kajian kerentanan dan risiko perubahan
iklim.
(21
Pelaksanaankajian kerentanan dan risiko perubahan iklim dapat dibantu oleh pakar dan/atau perguruan tinggi
yang mempunyai kapasitasterkait
perubahaniklim.
(3)
BPPIKHL dapat memberi masukandan usulan
tentang pakardan/atau
pergunran tinggi sebagaimana dimaksuddalim
ayat( 1).
(4)
Tata cara kaj ian kerentanan dan risiko sebagaimana dimaksudpada ayat (1) mengacu pada Lampiran 2 permenlhk
No.P33/Menlhk/Setjen/Kum.tl3l2Ot6 tentang
pedomanpenyusunan aksi adaptasi perubahan
iklim.
/xnt
ltumite ll(,edlasi lhsiontl
Loi$aSa S6nm€d Stqn rrfir LSS .002{Dil
7
Certificate No. QSC 01469
(3) BPPIKHL dapat memfasilitasi pelaksanaan
diskusi grup terfokusuntuk
pembahasan dan penyusunanpilihan
adaptasi perubahaniklim.
(4)
Penyusunan pilihan adaptasi perubahan
iklim
didasarkan pada hasil kajian kerentanan dan risiko perubahaniklim.
BPPIKHL
dapat melaksanakan
pendampinganpada
proses identifikasi dan penelusuranpilihan
adaptasi perubahaniklim
sebagaimana dimaksud
pada
ayat (1).BPPIKHL melaksanakan pendampingan
dan supervisi
dalam pen)'usunan rekomendasi pilihan adaptasi perubahan iklim.Tata cara penyusunan pilihan
adaptasiperubahan
mengacupada Lampiran 4 Permenlhk Nomor.
p.33/Menlhk/SetJen/Kum.ll3l2016 tentang
pedomanpenyusunan aksi
adaptasi perubahaniklim.
Pasal
1l
Penyusunan
Pilihan
Adaptasi perubahanIklim
Pasal 12
Penetapan
Prioritas Aksi
Adaptasi perubahanIklim
dan Pengintegrasiannyake
Dalam perencanaan pembangunanDaerah
(1)
(2)
(s)
(1)
(2)
(3)
(4)
(s)
Rekomendasi
pilihan
adaptasi perubahaniklim
sebagaimanadimaksud pada pasal
11 akan dievaluasi lebih lanJut
dan ditetapkan sebagai program prioritas adaptasi perubahaniklim
Program prioritas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menjadi
bahan masukan
penyusunan rencana pembangunan daerah dan dokumen perencanaan lainnyaBPPIKHL dapat menjadi fasilitator dan supervisi dalam evaluasi
pilihan
adaptasi perubahaniklim
menjadi program prioritas Evaluasipilihan
adaptasi sebagaimana dimaksud pada ayat (3)dilakukan berdasarkan aspek ekonomi, ekosistem, sosial, biaya
dan manfaat, serta kemungkinan dampak yang
tidak diinginkan baik positif dan negatifBPPIKHL harus memastikan agar dalam proses evaluasi
untuk penetapan program prioritas harus
mempertimbangkan sekurang-kurangnya ha1 sebagai berikut:a. Pilihan adaptasi harus mempunyai kelayakan
ekonomi, sosial, teknoiogi dan lingkungan;b. Tingkat urgensi suatu
rencanaaksi yang bila
dilakukanpenundaan akan menyebabkan
peningkatan kerentanan/risiko
perubahaniklim, ataupun
peningkatanbiaya adaptasi. Tingkat urgensi bisa jangka
pendek, menengah dan panjang;c.
Besarnya pembiayaan, yaitujumlah
biaya implementasi aksi yang diperlukan melalui analisis biaya dan manfaat;d. Manfaat, apakah pilihan adaptasi tersebut
memberikandampak positif atau negative terhadap target
cakupan (wilayahdan/atau
sektor);/twt
Komit llredtasi lasional Loibasa S6dinad SEn l,tut|
LSSI{o2.IDll
8
certificate No. Qsc 01469
(6)
(7t
e. EIikasi,
sejauh manapilihan
adaptasidapat
secara efektif mengurangi risiko yang akan terjadi atau bersifat no regret,dalam arti terjadi atau tidak dampak perubahan
ik1im,pilihan
adaptasi tersebut akan tetapberdimpak
positif. Haiini
dikaitkan dengan tingkat ketidakpastian yang dihasilkan;f. Fleksibilitas, pilihan adaptasi harus fleksibil
terhadapkemungkinan
penyesuaianatau
perubahanjika dampal
perubahan iklim yang terjadi berbeda dengan apa yang telah diperhitungkan;g. Pilihan adaptasi tersebut harus dapat
mendukung peningkatan kapasitas adaptasi;h.
Kesesuaian dengan program pembangunan, pilihan adaptasiharus memberikan kontribusi untuk
pembangunan berkelanjutandan
mempunyai relevansi straiegis terhadaptujuan
pembangunan nasional.Tata cara untuk menentukan pilihan adaptasi
prioritasmengacu pada Lampiran 4 permenlHK
No.P.33/Menlhk/Setjen/Kum.1l3l2016 tentang
pedomanPenyrrsunan Aksi Adaptasi Perubahan Iklim.
BPPIKHL dapat mengusulkan beberapa metode untuk
melakukan evaluasi prioritas pilihan adaptasi sebagai berikut:a. Persepsi kelompok, yaitu melalui kuesioner untuk
mendapatkan persepsi prioritas pilihan adaptasi
darikelompok yang berbeda. Hasil kuesioner akan
disusun sesuai skor dan dilakukan pemeringkatan. peringkat denganskor paling tinggi merupakan pilihan adaptasi
yang dianggap mempunyai prioritas paling tinggi.b. Metode kelompok nominal, yaitu proses
prioritisasi dilakukan oleh kelompok kecil, sesuai topik dan kebutuhan.Daftar pilihan adaptasi prioritas merupakan
hasilkonsensus dengan penentuan peringkat sesuai
kriteria.Cara ini lebih tepat
untuk
mengeksplorasi dan merumuskan masalah,prioritisasi
program pembangunandan
evaluasi program.c. Pembobotan, menggunakan metode numerik
dimanaprioritas pilihan adaptasi disusun
menggunakan skoring{9ngan kriteria yang telah ditentukan.
Metodeini serin[
digunakan
untuk
memprioritisasipilihan
adaptasi.d.
Bobot danindikator,
dalambentuk
persentase atau fraksi,dan
sebelumnyaharus disusun kriteria terlebih
dahuludengan pemahaman yang baik tentang
faktor-faktor penentu adaptasi perubahan yang bersifatmulti
skala, dan harus melibatkan pemangku kepentingan yang luas.e.
Analisis biaya dan manfaat, yangdilakukan untuk
melihatkeseimbangan biaya intervensi dengan manfaat
yang diperolehdari aksi
adaptasi yangakan dilakukan, untuk menentukan prioritas pilihan adaptasi. Keuntungan
dari analisisini
adalah dapat membandingkan dampak beragammenggunakan satu matriks. Langkah-langkah untuk
melakukan analisis biaya manfaat adalah :1.
Mengidentifikasitujuan
adaptasi dan potensipilihan
adaptasi;2.
Menetapkan baseline;Y,xax
Komite llrcdt i lli.3ional LeraaCa Sodiflod Sibbn ltrtr
LSS {02{ON
9
certificate No. Qsc 01469
f.
3.
Mengukur dan menggabungkan biaya selama jangkawaktu
tertentu;4.
Mengukur dan menggabungkan manfaat selama jangkawaktu
tertentu;5.
Membandingkan biaya agregat dan manfaatuntuk
memilih opsi adaptasi.Analisis efektivitas biaya,
yaitu
membagipilihan
biaya yang berbedauntuk
mencapaitujuan y.rg
"^-.
dan karenaitu hanya melakukan
pemeringkatandari
segi biaya, mencariuntuk menemukan pilihan adaptasi
dengan-biaya paling tinggi.
CEAjuga dapat menang".,i k."r"
denganyangbeberapa tujuan atau kriteria, tetapi hanya
;1t<amemungkinkan untuk melakukan
pembobotan ierhadaptujuan
satu sama lain. Tahapan yangdilakukan
adalah:1
. Mengidentifikasi tujuan adaptasi dan potensi
pilihan adaptasi;2.
Menetapkan baseline;3. Mengukur dan
menggabungkanbiaya
selama jangkawaktu
tertentu;4.
Menentukan efektivitas biaya;5.
Membandingkan efektivitas biayapilihan
adaptasi yang berbeda.Analisis multi kriteria, yaitu
metodeyang
memungkinkandilakukannya pemeringkatan pilihan idaptasi 1..rg.r,
memperhatikan sejumlah
kriteria.
MCA dapat mengevahiasitindakan atau intervensi untuk beberapa kriteiia
yang dianggap relevandan pada saat kuantifikasi dan ,airrsi
dalam hal yang terkait
denganbiaya dan manfaat
tidakmemungkinkan. Penggunaan kriteria
pembobotan, memungkinkanuntuk
menentukan skor keseluruhang
(1)
Tahapakhir
penyusunan rencana adaptasi perubahaniklim
daerah meliputi:a. Finalisasi
rancangan rencanaadaptasi perubahan iklim
daerahb.
Peniiaian rencana adaptasi perubahaniklim
daerahc.
Penetapan rencana adaptasi perubahaniklim
daerah(2) BPPIKHL dapat melakukan supervisi dan reviu
terhadap rancanganakhir
rencana adaptasi daerah.(3)
BPPIKHLdapat melakukan fasilitasi pertemuan
koordinasi pembahasanrancangan akhir rencana adaptasi
perubahaniklim.
(41
BPPIKHL dapat mengundang pakar atau TimUnit
Kerja Teknisterkait
dalam proses reviu terhadap rancangan dimaksud pada ayat (21.Pasal 13 Daerah
Xonile Al0edLsi lhsional
/xnx
Lonbaga S.rliflod gstn l*Iu LSSta{02.lDN
10
Certificate No. QSC 01469
Tahap
Akhir
Penyusunan Rencana Adaptasi perubahanIklim
(5) Penilaian terhadap rencana adaptasi perubahan iklim
oleh Kelompok Penilai didasarkan padakriteria
danindikator
yang ditentukan.(6) Tim Penilaian
menyampaikanhasil tinjauan dan
penilaian rencana adaptasi perubahaniklim
kepada Kepala Daerah.(71 Penetapan rencana adaptasi perubahan iklim
dilakukan melalui Surat Keputusan (SK) Kepala Daerah provinsi dan atau Kabupaten dan Kota.(8)
Rencana adaptasi sebagaimana dimaksud padaayat
(7) akan menjadi bagian dari RPPLH dan KLHS.(1)
BPPIKHL dapat melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap:a.
penyusunan rencana adaptasi perubahaniklim
daerahb.
pelaksanaan rencana adaptasi perubahaniklim
daerah(21
Pemantauan dan evaluasi pemantauan sebagaimana dimaksud padaayat
(1)dilakukan
sekurang-kurangnyasatu kali
dalam satu tahun(3)
Pemantauan dan evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)huruf b dilakukan terhadap
pelaksanaanrencana
adaptasiperubahan iklim dan dampak dari pelaksa.raan reni..ra
adaptasi perubahan
iklim
(4) Pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan
rencanaadaptasi perubahan iklim bertujuan untuk
memastikan apakah kegiatan-kegiatan yang direncanakan di dalam rencana adaptasi telah dilaksanakan.(5) Pemantauan dan evaluasi terhadap dampak
pelaksanaanrencana adaptasi perubahan iklim bertujuan untuk memastikan apakah
kegiatan-kegiatanyang diiakukan
didalam rencana adaptasi memberikan dampak seperti
yangdiharapkan, seperti penurunan tingkat kerentanan
atarj peningkatan resiliensi masyarakat dan lingkungan.(6) BBPPIKHL melakukan pemantauan dan
evaluasimengacu pada pedoman
Measurable, Reportable, (MRV) yang akan disusun dan ditetapkan kemudian.(7)
Hasil pemantauandan
evaluasi sebagaimanadimaksud
padaayat (1) harus dilaporkan kepada Direktur
Jenderal Pengendalian PerubahanIklim
(8) Hasil
pemantauandan
evaluasidapat diunggah pada
situs Direktorat Jenderal Pengendalian perubahanIklim
dan SistemRegistri Nasional (SRN) melalui mekanisme yang
telah ditentukanBAGIAN KEEMPAT PEMANTAUAN DAN EVALUASI
Pasal 14
Pemaatauan dan Evaluasi
dengan Verifi.able
lbmite
Yxan
iliedlasi lliL3ioital Loi$aga S6diftad SbBn rrfirLSS {02tON
11
Certificate No. QSC 01469
Pasal 15
Biaya pelaksanaan fasilitasi penyrrsunan
adaptasi
perubahan ikrim daerah-
dibebarrkan pada
_Anggaran
pendapatan dan
BelanjaNasional
(APBN)dan sumber lain sesuai dengan ketentujn peraturan
perundang-undangan.BAGIAN KELIMA PEMBIAYAAN
BAGIAN KEENAM PENUTUP
Ditetapkan di Pada tanggal
: Jakarta
:40Januari
2078 Pasal 16Peraturan
Direktur
Jenderalini
mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.Salinan Peraturan
ini
disampaikan kepadayth.
:1.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan;2. Peiabat Eselon I lingkup
KementerianLingkungan Hidup
dan Kehutanan;3.
Direktur Jenderal Bina pembangunan Daerah, Kementerian Dalam Negeri ;4.
Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam, Kementerian Perencanaan Pembangunan NasionalI
Kepala Badan perencanaan Pembangunan Nasional;5.
Kepala Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan;6.
Pe.jabatEselon II lingkup Direktorat Jenderal
pengendalian Perubahanlklim.
D
ktur Jenderal,
xl}Dr.
Ir.
NUR RIPATIN, M.For.Sc NrP.19580108
198603 2 002/twt
KomilG Akedtrsi lhriotlal Loi$sga Srdinod g6&.i llfil
LSSI{02lolr
t2
Certificate No. QSC 01469