Konsep Kajian Adaptasi
PI untuk Perikanan
Tangkap
Dadang Hilman
FGD Dampak Perubahan Iklim pada Perikanan Tangkap – PPI ITB
Kerangka Presentasi
• Pendahuluan/ Permasalahan + Tantangan:
• dampak PI pada perikanan tangkap • ENSO dan dampaknya
• Penanganan:
• Tingkat Pusat
Pendahuluan:
Dampak
Potensi dampak perubahan temperatur (sejak masa
pra-industri)
• Keterlambatan datangnya/ mulainya hari-hari hujan dan lebih lamanya perioda kering, yang menyebabkan:
o Terlambatnya musim tanam; o Terlambatnya panen;
o Pergeseran musim panen kedua/ lanjutan (Shifting of second cropping); o Pengurangan hasil panen tanaman semusim (Reduction of crop yields
-30%)
o Kebakaran hutan
o ?? PERIKANAN TANGKAP ??
• Solomon Islands: meningkatnya tangkapan ikan tuna (Lehodey in Nicol et al., 2014)
• Marshall Islands: menurunnya tangkapan ikan tuna pada kejadian El Nino thn 2002 – 2003 (FAO, 2008).
Risiko PI untuk ekosistem dan potensi
dampak pada mata pencaharian di Asia
Timur & Pasifik
Ekosistem Contoh Risiko Jangka-panjang Potensi dampak pada mata
pencaharian (masyarakat miskin)
Air Tawar Suhu meningkat, instrusi air laut, dan meningkatnya intensitas siklon tropis yg melebihi toleransi untuk
spesies budidaya iklan
Rusaknya produksi ikan (dampak negatif thd petani akuakultur)
Pesisir SLR dan meningkatnya intensitas siklon tropis yg
menyebabkan meningkatnya erosi pesisir dan instrusi air air kedalam deltas sungai/ estuari dan daerah yg rendah lainnya, dan kehilangan (hutan) mangrove
Kehilangan lahan untuk produksi padi di Delta Mekong,
Mengurangi proteksi pemukiman di pesisir dan terbatasnya hutan
mangrove untuk komunitas pesisir Laut Pemanasan dan asidifikasi laut menyebabkan
pemutihan TD dan perubahan distribusi spesies ikan
Berkurangnya potensi perikanan tangkap (dampak negatif bagi
pekerjaan di perikanan dan komunitas pesisir)
Perubahan saat ini yg diketahui untuk kondisi Siklon tropis dan ekstra tropis global akan datang
(dari Table 11.2 in IPCC 2007c)
Perubahan Fenomena
Siklon Tropis:
• Peningkatan intensitas peak wind
• Peningkatan intensitas curah hujan rata-rata dan puncak • Perubahan dalam frekuensi kejadian
Siklon Tropis Ekstra:
• Perubahan dalam frekuensi dan posisi/ lokasi • Perubahan dalam intensitas badai dan angin
Perubahan yang diproyeksikan
• Kemungkinan terjadi pada kebanyakan daerah-daerah siklon tropis • Kemungkinan terjadi pada kebanyakan daerah-daerah siklon tropis
• Penurunan dalam jumlah badai yg lemah, namun peningkatan dalam jumlah badai kuat (keyakinan medium berdasarkan beberapa proyeksi GCM)
• Secara global, penurunan rata-rata dlm jumlah, tapi perubahan regional yg spesifik yg akan bergantung kepada perubahan suhu permukaan laut (keyakinan medium berdasarkan beberapa proyeksi model iklim)
• kemungkinan penurunan dalam jumlah total siklon tropis-ekstra;
• Kemungkinan peningkatan jumlah intensitas siklon dan angin kencang yg berkaitan (khususnya pada musim dingin di Selatan Pulau di NZ)
Complex Ocean-Atmosphere interaction Sothern Oscillation (atmospheric part) El Nino (Oceanic part)
England et al, 2014, Nature and Climate Change
El Niño-Southern Oscillation (ENSO)
Apa dan bagaimana
upaya Pemerintah?
PI dalam UU 32/ 2009 ttg PPLH
PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUPPERUBAHAN IKLIM DALAM UU 32 TAHUN 2009 TENTANGElemen Utama API:
1. Observasi variabel iklim dan non-iklim;
2. Kajian dampak iklim dan kerentanannya
;
3. Perencanaan;
4. Implementasi;
Penyusunan aksi adaptasi perubahan
iklim
a. identifikasi target cakupan wilayah dan/atau sektor spesifik dan masalah
dampak perubahan iklim;
b. penyusunan kajian kerentanan dan risiko iklim;
c. penyusunan pilihan aksi adaptasi perubahan iklim;
d. penetapan prioritas aksi adaptasi perubahan iklim; dan
e. pengintegrasian aksi adaptasi perubahan iklim ke dalam kebijakan, rencana,
Sektor spesifik :
antara lain:
• Ketahanan pangan
;
• Kemandirian energi;
• Kesehatan;
• Permukiman;
• Infrastruktur; dan
Identifikasi target cakupan
wilayah dan/atau sektor
spesifik dan dampak perubahan iklim
melalui/ dg cara
:
• pemetaan wilayah dan/atau sektor terdampak perubahan
iklim;
• pengumpulan data dan informasi terkait dampak kejadian
iklim; dan
• pendataan kerugian dan manfaat
akibat perubahan iklim;
• kajian literatur yang dapat ditelusuri
.Penyusunan kajian kerentanan dan risiko
iklim
dilakukan untuk memetakan bahaya PI terhadap faktor yang
berpengaruh terhadap resiliensi wilayah dan/atau sektor
spesifik:
a) Biofisik,
b) Sosial, dan
c) Ekonomi.
METODA: sesuai dg perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi
Penyusunan kajian kerentanan dan
risiko iklim:
TAHAPAN antara lain:
• analisis kondisi iklim dan kejadian iklim ekstrim historis di
wilayah kajian;
• penyusunan skenario iklim periode masa depan;
• pengkajian dampak kejadian iklim historis yang mengancam
fungsi ekologis;
• analisis historis dan proyeksi kerentanan dan risiko wilayah
dan/atau sektor spesifik; dan
Apa dan
bagaimana
metodanya?
Contoh-Metoda Kajian Padang Lamun:
• Desk study: informasi padang lamun secara spasial dan temporal
(peta dan data);
• Pengukuran struktur komunitas lamun pada 5 tipe habitat (coastal
intertidal, coastal sub-intertidal, reef intertidal, reef sub-intertidal,
laut dalam);
• Pengukuran parameter fisika dan kimia perairan (suhu, kekeruhan,
salinitas, pH, CO2, arus, struktur sedimen dasar, kedalam, kondisi
lingkungan alam sekitar;
• Observasi dan analisis interaksi seagrass dengan kegiatan manusia,
khususnya perikanan, pariwisata, penambangan pasir, pencemaran.
Penyusunan pilihan aksi adaptasi PI:
Dengan CARA:
• penelusuran studi pustaka pilihan aksi adaptasi perubahan iklim
untuk wilayah dan/atau sektor spesifik terkait perubahan iklim
yang dapat ditelaah dan ditelusuri; dan
• penelusuran pilihan aksi adaptasi perubahan iklim yang telah
dilakukan.
Penetapan prioritas aksi adaptasi PI
Dilakukan oleh pemerintah atau pemerintah daerah sesuai dengan
kewenangannya,
Dengan memperhatikan antara lain:
• cakupan wilayah dan/atau sektor terkait dengan risiko iklim;
• luasan wilayah dan/atau sektor yang terdampak oleh perubahan iklim; • sumber daya yang dibutuhkan;
• potensi kendala dalam melaksanakan aksi adaptasi perubahan iklim; • manfaat dari pelaksanaan aksi adaptasi perubahan iklim;
• periode manfaat aksi adaptasi perubahan iklim;
• perolehan manfaat investasi aksi adaptasi perubahan iklim; dan
Hasil penetapan prioritas aksi adaptasi
PI
disusun dalam bentuk daftar prioritas aksi adaptasi perubahan iklim
dan diintegrasikan ke dalam:
• rencana tata ruang wilayah (RTRW) beserta rencana rincinya,
rencana pembangunan jangka panjang (RPJP), dan rencanan
pembangunan jangka menengah (RPJM) nasional, provinsi, dan
kabupaten/kota; dan
• kebijakan, rencana, dan/atau program lainnya yang
berpotensi terkena dampak perubahan
iklim.Pengintegrasian aksi adaptasi PI:
dilakukan dengan menilai kesesuaian antara prioritas aksi adaptasi
perubahan Iklim dengan kebijakan, rencana, dan/atau program.
Jika hasil penilaian kesesuaian menyatakan prioritas aksi adaptasi
perubahan iklim:
• sesuai dengan kebijakan, rencana, dan/atau program, aksi adaptasi perubahan iklim
dapat langsung dilaksanakan pada periode pembangunan berjalan; atau
• tidak sesuai dengan kebijakan, rencana, dan/atau program, aksi adaptasi perubahan iklim digunakan sebagai bahan penyusunan dan/atau evaluasi kebijakan, rencana,
dan/atau program pada periode pembangunan berjalan dan/atau diintegrasikan ke
Dampak El Nino
El Nino – where?
Pacific: Largest and the deepest ocean basin ~30% of the Earth, 155 million square km; average depth of 4000 meters; 19,800 km wide at 5 N
Darwin
El Nino – apa ?
• Dibawah kondisi normal,
perairan hangat dan perairan hangat dan hujan di Pasifik Barat
• El Niño : fenomena iklim yg
terjadi ketika perairan di Timur Lautan Pasifik Tropis menjadi hangat tidak normal
El Nino – peramalan berdasarkan dampak
Source: Baode Chen and Xu Tang (2014) Translating weather forecasts into impact-relevant information
Gambaran: bagaimana informasi El Nino diterjemahkan ke aksi-tanggap
Informasi yg relevan dari informasi El Nino diekstrak dan ditempatkan pada konteks situasi untuk menghasilkan estimasi dampak
Contoh Informasi di New Zealand:
Selama kondisi El Nino, NZ
mengalami:
Selama kondisi La Nina, NZ
mengalami:
• Lebih banyak angin baratan;
• Kondisi gelombang laut agak tinggi di pesisir barat laut dari Pulau Selatan • Permukaan laut terdepresi (lebih
rendah)
• Kemungkinan kecil efek ex-siklon tropis di NZ
• Lebih banyak angin Timur Laut-an • Kondisi gelombang laut agak tinggi di
pesisir Timur Laut dari Pulau Utara • Permukaan air laut lebih tinggi
• Kemungkinan lebih besar efek ex-siklon tropis di NZ
Contoh Daftar Parameter Kerentanan PI pada
Terumbu Karang di Perairan Wakatobi:
Eksposur Sensitivitas Kapasitas Adaptasi Keterangan
Suhu (semua kolom air): kedenderungan dan skenario (data sekunder)
Pemutihan TK (batas yg mungkin untuk tolerasi thd zooxanthelle),
Ikan yg dominan: literatur
Aklimatisasi (koloni yg tumbuh di perairan dalam, perubahan
simbiodinium, dst),
Pergerakan tingkat tropik dari ikan: survey CTD, kedalaman, jenis, coverage, kejadian pemutihan SLR: kendenderungan dan skenario Pengurangan penetrasi cahaya (dampak thd pertumbuhan TK dan coverage): literatur
Pertumbuhan koloni (bertahan terhadap perubahan): survey
kedalaman
CH (muatan sedimen):
kedenderungan dan skenario
Kerusakan fisik,
kemungkinan pengurangan pertumbuhan TK, ikan yg dominan: literatur
Pergeseran spesies yg dominan
(keanekaan yg rendah atau monopoli); morfologi, ikan herbivora yg menggeser ikan dominan (keanekaan yg rendah atau monopoli); morfologi, ikan herbivora
Asidifikasi: kedenderungan dan skenario
Parameter TK
1. Eskposur/ Keterpaparan (E):
• SST: [hasil analisis dari data/ info ttg ENSO] • CH: [tidak mempengaruhi TK]
• Gelombang: [berpengaruh thd topografi, tapi tidak thd fungsi ekosistem TK]
2. Sensitivitas (S)
• Pemutihan: prevalansi karang sakit
• Shifting Algae: presentasi pemutihan TK yg tertutupi Algae;
• Shifting Spone: presentasi pemutihan TK yg sdh ditutupi Spone;
3. Adaptive Capacity (-):
• TK:
• Kelimpahan Herbivora: indeks keragaman herbivora (faktor pembatas pertumbuhan Algae)
Parameter Lamun:
1. Eskposur/ Keterpaparan (E):
• SST: [hasil analisis dari data/ info ttg ENSO]
• CH: [tidak mempengaruhi Lamun, karena tidak adanya sungai besar – cth di Wakatobi]
• Gelombang: [berpengaruh pada kondisi ekstrim (badai) dimana frekuensi kejadiannya kecil]
2. Sensitivitas (S)
• Morfometrik: [pengukuran morfologi lamu; pengambilan sampel lamu dari setiap jenis yg ditemui]
3. Adaptive Capacity (-):
Kuantifikasi:
• V = E + S – A
• Nilai dari masings parameter diinterpolasi dan kemudian di-overlay untuk memperoleh peta kerentanan.
• Data yg digunakan untuk sementara menggunakan data landsat. Berikutnya digunakan data citra SPOT dari LAPAN.
• Kebutuhan data BMKG: angin, suhu udara, cuaca ekstrim • Pembahasan lebih lanjut dengan tenaga ahlinya
Climate Driver
POTENSI KELAKUKAN IKLIM LOKAL • CH
• Temperatur • Bahaya
INTERVENSI
Sensitivitas Sektoral thd
potensi kelakuan iklim Potensi Dampak
KA
JIAN
D
AMP
AK
LANJUT
AN
Hubungan Driver-Iklim Lokal Hubungan Iklim-Masyarakat
Apa dampak driver thd iklim lokal?
Pada perioda/ musim yg mana?
Apa bahaya yg mungkin yg dapat diinduksi/
diperparah oleh driver yg umum?
Apa sensitivitas dari sektor-sektor utama thd kondisi lokal yg potensial? • CH • Temperatur • Cuaca buruk Apa implikasi dari kondisi potensial diatas?
Apa mekanisme solusi yg ada? Potensi-potensi untuk Dampak Lanjutan