• Tidak ada hasil yang ditemukan

ASUHAN KEBIDANAN KOMPEREHENSIF PADA NY.”N “ DENGAN PREEKLAMSIA BERAT DI WILAYAH KERJA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "ASUHAN KEBIDANAN KOMPEREHENSIF PADA NY.”N “ DENGAN PREEKLAMSIA BERAT DI WILAYAH KERJA"

Copied!
233
0
0

Teks penuh

Hanisah, SST selaku Pembimbing II yang telah banyak memberikan masukan yang dibutuhkan dalam penyusunan laporan tugas akhir ini. N” dan keluarga yang telah bersedia menjadi subjek studi kasus saya dalam laporan tugas akhir ini. Penulis mengucapkan terima kasih atas kerjasama dan dukungan berbagai pihak serta mohon maaf atas segala kekurangan dalam penyusunan laporan tugas akhir ini.

Semoga laporan tugas akhir ini dapat memberikan manfaat bagi penulis dan siapapun yang membacanya. Sebagai tanda pengabdian, rasa hormat dan rasa syukur yang tiada habisnya, LTA ini saya persembahkan kepada kedua orang tua saya tercinta, Bapak (Sugiharto) dan Ibu (Sutarmi) yang telah memberikan kasih sayang mereka kepada saya. Dan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan tugas akhir ini yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu.

DAFTAR TABEL

DAFTAR LAMPIRAN

PENDAHULUAN

Pelayanan kebidanan komprehensif merupakan pelayanan kebidanan yang diberikan secara komprehensif mulai dari kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas, neonatal hingga keluarga berencana. Dari uraian latar belakang diatas, maka rumusan masalahnya adalah “Bagaimana cara kerja pelayanan asuhan kebidanan secara komprehensif (pengkajian, identifikasi masalah dan diagnosis, intervensi, pelaksanaan, evaluasi dan dokumentasi) pada masa kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas, bayi baru lahir Dengan memberikan asuhan kebidanan Bagi ibu hamil usia menengah dan risiko tinggi, pemeriksaan kehamilan secara rutin agar kesehatan ibu dan tumbuh kembang bayi dapat terpantau dengan baik, dengan memantau komplikasi yang mungkin terjadi dan dapat dideteksi secara dini.

Dengan adanya pelayanan obstetri pada wanita yang melahirkan pada usia sekolah menengah dan pada usia berisiko tinggi maka pelayanan akan terlaksana. Pemberian pelayanan obstetri pada ibu nifas memungkinkan masa nifas dapat berjalan normal tanpa adanya risiko infeksi atau komplikasi. Memberikan pengalaman kepada penulis untuk memberikan pelayanan obstetri komprehensif mulai dari kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas, bayi baru lahir, hingga pelayanan kontrasepsi bagi ibu sekunder primer dan risiko tinggi.

PENUTUP

TINJAUAN PUSTAKA

Konsep Dasar Manajemen Kebidanan

Menafsirkan data untuk kemudian diolah menjadi masalah atau diagnosis yang diidentifikasi secara spesifik dan kebutuhan layanan kesehatan. Kata masalah dan diagnosis digunakan bersamaan karena beberapa masalah tidak dapat didefinisikan sebagai diagnosis tetapi masih perlu dipertimbangkan dalam menyusun rencana kesehatan yang komprehensif. Tahap ini merupakan perkembangan permasalahan atau diagnosa yang teridentifikasi baik saat ini maupun yang dapat diramalkan, serta pelayanan kesehatan yang diperlukan.

Langkah ini dapat dilakukan seluruhnya oleh bidan atau sebagian oleh ibu atau orang tua, bidan atau anggota tim kesehatan lainnya. Evaluasi merupakan tindakan untuk memeriksa apakah rencana pengobatan yang dilakukan benar-benar mencapai tujuan yaitu terpenuhinya kebutuhan ibu seperti yang diidentifikasi pada langkah kedua terkait dengan masalah, diagnosis, dan kebutuhan pelayanan kesehatan. Perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter/konsultasi. sebagai langkah II, III, IV dalam manajemen Varney).

Pengkajian Awal Asuhan 1. PENGKAJIAN

Saya menyediakan lingkungan fisik yang nyaman, memantau keadaan umum dan fungsi vital, melakukan pemeriksaan internal, memantau kemajuan persalinan dan kesejahteraan janin, menganjurkan ibu makan dan minum di sela-sela kontraksi, meminta suami memberikan dukungan kepada ibu, ajarkan ibu dan suami untuk mengurangi nyeri, anjurkan ibu untuk miring ke kiri dan lengkapi patografi. Tanyakan keluhan ibu, lakukan pemeriksaan fisik pada ibu dan periksa apakah ada tanda-tanda bahaya bagi ibu bersalin. Tidak perlu tindakan segera. 6 hari setelah melahirkan, periksa keadaan umum dan fungsi vital, tanyakan keluhan pada ibu dan bayi, lakukan pemeriksaan rahim dan keluarannya. memotivasi vagina ibu untuk memberikan ASI eksklusif, menjelaskan tanda-tanda bahaya pada ibu nifas, menasihati ibu untuk tidak melakukan pantangan makanan.

Dua minggu setelah melahirkan, periksa kondisi umum dan tanda-tanda vital, tanyakan keluhan ibu dan bayi, periksa rahim dan pendarahan vagina, berikan informasi tentang gizi seimbang, anjurkan ibu menjaga kebersihan diri, anjurkan ibu istirahat yang cukup, kaji tanda-tandanya. tentang postpartum blues, jelaskan tentang alat kontrasepsi, kaji ada tidaknya tanda-tanda bahaya pada ibu nifas, informasikan pada ibu tentang kunjungan berikutnya. Enam minggu setelah kelahiran, periksa keadaan umum dan tanda-tanda vital, tanyakan keluhan ibu dan bayi, periksa pendarahan rahim dan vagina, kaji apakah ada tanda-tanda bahaya pada ibu bersalin, kaji ulang jaminan gizi ibu sesuai anjuran, tanyakan pada ibu dan ibu. suami memilih alat kontrasepsi, evaluasi ibu dalam merawat bayinya, menjelaskan kepada ibu tentang pemberian imunisasi dasar lengkap. Satu minggu setelah kelahiran, periksa keadaan umum dan tanda-tanda vital, tanyakan keluhan ibu dan bayi, periksa kelayakan involusi uterus, kaji perdarahan nifas berdasarkan warna, bau dan jumlahnya, anjurkan ibu untuk sering menyusui bayinya, berikan motivasi pada bayinya. ibu untuk memberikan ASI eksklusif, menjelaskan sinyal bahaya pada ibu nifas, menyarankan ibu untuk tidak melakukan pantangan makanan.

Tabel 2.1 Skor Poji Rochyati
Tabel 2.1 Skor Poji Rochyati

Konsep Dasar Asuhan Kebidanan Komprehensif 1. Asuhan Kebidanan Komprehensif

  • Konsep Dasar Kehamilan a. Pengertian
  • Konsep Dasar Persalinan a. Pengertian persalinan
  • Konsep Dasar Bayi Baru Lahir a. Pengertian
  • Konsep Dasar Nifas a. Pengertian Masa Nifas
  • Konsep Dasar Neonatus a. Pengertian Neonatus
  • Konsep Dasar Keluarga Berencana a. Pengertian

Deteksi dini kehamilan merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui ibu hamil dengan faktor risiko dan komplikasi obstetri (Kementerian Kesehatan RI. Kehamilan Resiko Tinggi. Kemungkinan ibu hamil mempunyai anak cacat, persalinan terhambat) lebih besar. dan perdarahan, bahaya yang dapat terjadi : hipertensi, preeklampsia, PROM, persalinan macet, perdarahan pasca melahirkan. Bahaya yang dapat terjadi pada ibu hamil antara lain : perdarahan pasca melahirkan, bayi prematur, BBLR < 2500 gram.

Peningkatan hipertensi ini sering terjadi pada kehamilan pertama dan pada ibu hamil di atas 35 tahun. g) Preeklampsia. Penelitian yang dilakukan oleh Roberts dkk (2011) menunjukkan bahwa ibu hamil yang mengalami kenaikan berat badan berlebih juga akan menghasilkan lemak berlebih. Menurut teori yang mengatakan bahwa berat badan ibu hamil akan bertambah antara 6,5 ​​kg-16,5 kg.

Ibu hamil yang tinggi badannya kurang dari 145 cm, terutama pada kehamilan pertama, tergolong berisiko tinggi yaitu kekhawatiran panggul ibu akan menyempit (Pantikawati, 2010). Pemeriksaan dan pemantauan Hb pada ibu hamil dilakukan minimal dua kali selama masa kehamilan, yaitu pada trimester pertama dan ketiga (Saifuddin, 2007). Tidak responsif : Kelainan pada saluran pernafasan, termasuk langit-langit. f) Refleks menelan (menghilang pada usia 3-4 bulan, dapat bertahan hingga 1 tahun), yaitu memberikan air pada bayi.

Tidak ada respons: prematuritas atau efek neurologis. g) Refleks tonik asimetris (mudah terlihat pada usia 2 bulan, menghilang pada usia 3-4 bulan), yaitu anak diluruskan, setelah itu kepala dimiringkan ke salah satu sisi tubuh, misalnya ke kiri. Tidak ada respons/respon berkelanjutan: gangguan neurologis. k) Refleks magnetik (menghilang pada usia 3-6 bulan), yaitu bayi dibaringkan telentang, kedua tungkai bawah sedikit ditekuk dan memberikan tekanan pada telapak kaki anak. Tidak ada jawaban: cedera/deformitas sumsum tulang belakang. l) Refleks berjalan (menghilang pada usia 3-4 bulan), yaitu tubuh anak diangkat dan diletakkan berdiri di lantai, telapak kaki di lantai.

Tidak ada jawaban: kelainan motorik kasar. m) Refleks Babinski (menghilang pada usia 1 tahun), yaitu menyentuh telapak kaki bayi. Tidak ada respon/persisten: gangguan sistem saraf. p) Refleks berenang (menghilang pada usia 4-6 bulan), yaitu anak diletakkan tengkurap di permukaan air. Adanya memar atau trauma sejak lahir juga harus diperiksa untuk memastikan proses penyembuhan berlangsung dan tidak ada tanda-tanda infeksi.

Tabel 2.2 Umur kehamilan berdasarkan tinggi fundus uteri
Tabel 2.2 Umur kehamilan berdasarkan tinggi fundus uteri

METODE PENELITIAN

  • Rancangan Penulisan Studi Kasus
  • Kerangka Kerja Studi Kasus
  • Subyek Pelaksanaan Studi Kasus
  • Pengumpulan dan Analisis Data 1. Pengumpulan Data
  • Etika Penelitian

Dalam penelitian studi kasus ini, subjek pelaksanaan studi kasus adalah ibu hamil trimester III dengan usia kehamilan 36 minggu pada saat pelaksanaan pelayanan obstetrik dengan atau tanpa faktor risiko. N G2P1001 hamil pada usia kehamilan 32 minggu 4 hari dengan Resiko Tinggi dan akan diberikan pelayanan mulai dari kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas, neonatus hingga pelayanan calon pengguna kontrasepsi. Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti dalam proposal ini sesuai dengan metode yang digunakan dalam penelitian deskriptif menurut (Budiman, 2008), yaitu mengumpulkan informasi mengenai status gejala, melakukan penelitian langsung pada objek penelitian untuk memperoleh data yang diperlukan dengan cara melakukan penelitian di lapangan (field study). .

Peneliti menggunakan dokumentasi terkait judul LTA ini seperti: rekam medis klien berupa buku KIA (Kesehatan Ibu dan Anak), literatur dan lain sebagainya. Metode observasi adalah kegiatan mengamati secara langsung suatu obyek tanpa perantara untuk melihat secara dekat kegiatan yang dilakukan oleh suatu obyek tertentu (Kriyantono, 2008). Peneliti melakukan observasi langsung terhadap kondisi klien yang ditangani atau mengamati perilaku dan kebiasaan klien terkait dengan perawatan yang akan diberikan.

Menurut Sugiyono (2004), Analisis deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau mengilustrasikan data yang telah dikumpulkan sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan umum atau generalisasi. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini mengubah data penelitian menjadi informasi yang dapat ditindaklanjuti. Menurut Hidayat (2008) dalam penelitian ini peneliti akan memperhatikan etika dalam penelitian yang dilakukan secara bertahap.

Setiap individu berhak dan mampu mengambil keputusan sendiri, mempunyai nilai dan kehormatan/martabat serta berhak memperoleh informed consent. Prinsip ini menekankan pada pencegahan risiko dan larangan tindakan berbahaya selama perawatan. Kewajiban memberikan perawatan ditujukan untuk memaksimalkan manfaat dan juga mengandung risiko, termasuk ketidaknyamanan fisik, emosional, psikologis, serta kerugian sosial dan ekonomi.

Selain itu, pemilihan topik penelitian harus adil dan seimbang, berkaitan langsung dengan masalah yang akan diteliti, dan tidak ada unsur manipulatif.

TINJAUAN KASUS

Anjurkan ibu untuk menopang bantal pada bagian pinggang ketika duduk dan tidur; Ibu dapat mempraktikkan anjuran yang diberikan sambil duduk dan tidur. Mendorong ibu untuk melakukan pemeriksaan ANC di fasilitas kesehatan yang terdapat dokter spesialis obgyn; Ibu berjanji akan menjalani pemeriksaan pada tanggal 18 April 2016 di RSKD. Buatlah janji dengan ibu untuk kunjungan kembali; Ibu bersedia berkunjung kembali pada tanggal 18 April 2016.

Mulut: Bibir tampak simetris, mukosa mulut tampak lembab, tidak ada karies pada gigi, tidak terlihat stomatitis, geraham lengkap dan tidak ada tremor pada lidah. Dada : Bentuk dada simetris, tidak tampak retraksi dinding dada, denyut jantung teratur, denyut nadi 82 x/menit. Perut : Tampak simetris, tidak terlihat bekas luka operasi, terlihat linea nigra dan striae livide, tinggi fundus uteri 31 cm.

Genetalia : Tidak terlihat edema dan varises pada vulva dan vagina, tidak terlihat keluarnya lendir bercampur darah, tidak terlihat bekas luka, tidak terlihat adanya fistula. Payudara: Payudara tampak bersih, ASI terlihat, muncul hiperpigmentasi pada areola, puting menonjol dan tidak ada retraksi. Alat Kelamin : Vulva tidak edema, tidak terdapat varises, terlihat sekret lochea rubra, tidak terdapat bekas luka, tidak tampak apa-apa.

Abdomen: Terlihat linea alba, terlihat bekas luka operasi, tidak terlihat adanya asites, TFU berada 3 jari di bawah tengah, kontraksi baik dan kandung kemih terasa kosong. Ibu buang air besar 4 kali sehari, konsistensinya cair, warnanya kuning cerah, tidak ada keluhan, ibu buang air besar satu kali sehari dengan konsistensi kecoklatan. Membuat perjanjian dengan ibu tentang kunjungan kembali selama masa bersalin; Ibu bersedia melakukan kunjungan lagi pada tanggal 5 Mei 2016.

Membuat kesepakatan dengan ibu tentang kunjungan kembali pada masa nifas; Ibu siap melakukan kunjungan kembali pada tanggal 17 Mei 2016.

Tabel 4.5 Implementasi Pre SC
Tabel 4.5 Implementasi Pre SC

Gambar

Tabel 2.1 Skor Poji Rochyati
Tabel 2.2 Umur kehamilan berdasarkan tinggi fundus uteri
Tabel 2.3 peningkatan berat badan selama kehamilan
Tabel 2.5 Apgar Skor
+3

Referensi

Dokumen terkait

The third, Giving Feedback a large class At the second grade of Junior High School based Islamic boarding School Pancasila Bengkulu Giving feedback to the students was very important in