• Tidak ada hasil yang ditemukan

asuhan keperawatan anak pada klien yang mengalami

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "asuhan keperawatan anak pada klien yang mengalami"

Copied!
70
0
0

Teks penuh

Berkat rahmat dan bimbingannya, penulis dapat menyusun laporan elektif yang berjudul “Asuhan keperawatan anak pada pasien demam tifoid dengan gangguan pencernaan dengan pemberian kompres bawang merah”. Laporan elektif ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ners pada Program Studi Pendidikan Vokasi Keperawatan Universitas Aufa Royhan Kota Padangsidimpuan. Asuhan keperawatan anak pada klien yang mengalami demam tifoid disertai gangguan saluran cerna dengan pemberian kompres bawang merah. Kompres bawang merah merupakan terapi yang dapat menurunkan suhu tubuh yang dilakukan dengan metode inovatif, salah satunya adalah kombinasi bawang bombay yang mengandung senyawa sulfur organik yaitu Allylcysteine-Sulfoxide.

Untuk menurunkan demam, gunakan bawang merah yang mengandung zat cycloaliin untuk menurunkan suhu tubuh. Hasil penelitian selama 3 hari dilakukan dengan memberikan kompres bawang merah yang dioleskan ke seluruh tubuh anak yang sedang demam. Hasil penulisan ini dapat menjadi masukan khususnya bagi para ibu dan keluarga yang mempunyai masalah demam pada anak untuk menggunakan kompres bawang merah sebagai salah satu cara menurunkan demam.

PENDAHULUAN

Rumusan masalah

  • Tujuan Khusus
  • Defenisi Demam Thypoid
  • Klasifikasi demam
  • Faktor yang mempengaruhi demam

Menurut Ed-Radhi et al., (2009) hal ini mengungkapkan bahwa nilai suhu tubuh normal seseorang yang diukur pada lokasi pengukuran yang berbeda akan menunjukkan nilai suhu tubuh yang berbeda pula. Selain itu, Sodikin (2012) juga menjelaskan hal serupa dan membagi kelompok kisaran suhu tubuh normal berdasarkan kelompok umur. Demam septik adalah jenis demam dimana suhu tubuh secara bertahap naik ke tingkat yang sangat tinggi di malam hari dan turun kembali ke tingkat di atas suhu normal di pagi hari.

Demam hektik adalah jenis demam di mana suhu tubuh secara bertahap naik ke tingkat yang sangat tinggi di malam hari dan kembali ke suhu normal di pagi hari. Demam kambuhan merupakan jenis demam dimana suhu tubuh penderita turun pada siang hari, namun tidak pernah mencapai suhu normal. Pasalnya, keluarnya hormon progesteron yang terjadi pada wanita akan meningkatkan suhu tubuh sekitar 0,3 hingga 0,6 derajat Celcius.

Terapi non farmakologi demam pada anak

  • Defenisi bawang merah

Kandungan kimia bawang merah adalah minyak atsiri, sikloaliin, methialiin, dihydroaliin, flavoglikosida, quercetin, samponin, peptida, fitohormon, vitamin, pati. Untuk menurunkan demam, gunakan umbi bawang merah yang mengandung zat cycloaliin untuk menurunkan suhu tubuh. Akita dapat menurunkan suhu tubuh dari tanaman obat yang dapat digunakan untuk mengendalikan demam, seperti bawang merah.

Pasalnya, bawang merah mengandung senyawa sulfur organik yaitu Allylcysteine ​​​​sulfoxide (Alliin) yang berfungsi menghancurkan pembentukan bekuan darah. Cara pemberian bawang merah untuk menurunkan suhu tubuh pada bayi Ambil 5 gram bawang merah, lalu parut bawang merah Bersihkan bawang merah sebelum memarut bawang merah. Setiap responden mendapat parutan bawang merah dengan waktu dan dosis yang sama, parutan bawang merah diberikan pada bayi yang demam pada hari pertama.

Bawang merah merupakan tanaman sayuran yang termasuk dalam kelompok rempah-rempah non substitusi yang dapat berfungsi sebagai bumbu masakan dan obat tradisional (Wiryawan, 2014). Bawang merah (bawang merah) merupakan tanaman tahunan penghasil cengkeh yang mempunyai umbi berlapis dan sering digunakan sebagai bumbu masakan. Selain itu, Jaelani juga menjelaskan dalam Wiryawan bahwa tanaman bawang merah iBawang Merah dapat digunakan sebagai alternatif kompres untuk menurunkan suhu tubuh anak yang demam, tidak terlepas dari peran senyawa yang ada pada umbi jamu tersebut.

Heriani (2017) juga menambahkan bahwa minyak yang dapat dipadukan dengan bawang merah tumbuk untuk teknik kompres bawang merah adalah minyak kelapa, jeruk nipis dan minyak kayu putih. Menurut Heriani (2017), penggunaan bawang merah sebagai kompres untuk menurunkan suhu tubuh anak yang demam dapat dilakukan dengan cara mengambil bawang merah dan mencucinya seperlunya, kemudian diiris atau dicincang kasar dan dicampur dengan perasan jeruk nipis dan minyak kayu putih hingga mendidih. didistribusikan secara merata. Menurut Septiani (2017), kompres bawang merah dapat dibuat dengan cara menghancurkan bawang merah dan mencampurkannya dengan 251 sendok makan minyak kayu putih kemudian dioleskan pada punggung, perut, lipatan paha, ubun-ubun, dan ketiak anak.

Gosokkan bawang bombay yang telah dihaluskan selama 15 menit pada bagian tubuh anak seperti ubun-ubun, punggung, perut, paha, dan ketiak.

Gambar 2.1. Bawang merah (Allium cepa var. Ascalonicum)  2.3.2 Klasifikasi bawang merah
Gambar 2.1. Bawang merah (Allium cepa var. Ascalonicum) 2.3.2 Klasifikasi bawang merah

Konsep Asuhan

  • Pengkajian
  • PemeriksaanFisik
  • Diagnosa keperawatan
  • Batasan Karasteristik
  • Rencana asuhan keperawatan
  • Implementasi
  • Evaluasi

Klien penderita tipes mengalami peningkatan suhu tubuh yang mengakibatkan keringat berlebih dan rasa haus sehingga dapat meningkatkan kebutuhan cairan tubuh (Aru, 2015). Pemeriksaan Kepala : Klien tipes pada umumnya mempunyai bentuk kepala yang normal, rambut tampak kotor dan kusam. Pemeriksaan mata : Pada klien demam tifoid dengan serangan berulang, salah satunya biasanya pupil isokhorik, reflek pupil positif, konjungtiva anemia.

Inspeksi mulut : Perhatikan kebersihan mulut dan gigi, pada klien demam tifoid umumnya mulut tampak kotor, selaput lendir bibir kering (Setyadi, 2014). Inspeksi kulit dan kuku : Klien demam tifoid umumnya mempunyai wajah pucat, kulit kemerahan, kulit kering, turgor kulit menurun (Elyas, 2013). Inspeksi leher : Pada klien demam tifoid umumnya jarang terjadi kekakuan leher, lihatlah kebersihan kulit sekitar leher (Satyanegara, 2015).

Auskultasi : Pada pemeriksaan mungkin tidak ada kelainan dan mungkin juga terdapat bunyi nafas tambahan seperti ronki pada pasien dengan peningkatan produksi sekret, penurunan kemampuan batuk pada klien mengalami penurunan kesadaran (Mutaqin, 2014; Debora, 2013). Inspeksi : Distribusi warna kulit merata, ada distensi abdomen atau tidak, pada klien demam tifoid umumnya tidak ada distensi abdomen kecuali ada komplikasi lain (Mutaqin, 2014). Palpasi : Ada/tidaknya asites, klien tifoid umumnya mempunyai nyeri tekan pada epigastrium, pembesaran hati (hepatomegali) dan limfe 29.

Pada klien tipes, akral umumnya terasa panas, otot dan sendi serta tulang terasa nyeri (Elyas, 2013; Debora, 2013). Klien tipes umumnya tidak menderita wasir atau radang alat kelamin kecuali klien mengalami komplikasi penyakit lain. Pada klien tipes umumnya tidak ada rasa sakit, kecuali klien mengalami komplikasi penyakit lain (Mutaqin, 2014).

Diagnosa keperawatan Peningkatan suhu tubuh (hipertermia) berhubungan dengan proses infeksi salmonella typhi (Suratun & Lusianah 2016).

LAPORAN KASUS LAPORAN KASUS

  • Pengkajian
  • Identitas Klien
  • Keluhan Utama
  • Riwayat Kesehatan Sekarang
  • Riwayat Kehamilan dan Kelahiran 1. Prenatal
  • Riwayat Masa Lalu 1. Penyakit waktu kecil
    • Imunisasi
  • Riwayat Keluarga
  • Pengkajian Fisik
  • Pemeriksaan Tingkat Perkembangan 1. Kemandirian dan bergaul
    • Pemeriksaan Tingkat Perkembangan 1. Kemandirian dan bergaul

Ibu klien mengatakan selama hamil ia rutin memeriksakan kehamilannya dan tidak ada kelainan pada kehamilannya. Ia dilahirkan di klinik bersalin, berat badan An.R 3500g dan tidak ada masalah. Ibu klien mengatakan selama ini An.R hanya mengalami demam dan batuk, pilek dan dirawat di puskesmas.

Ibu klien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit menular seperti HIV, TBC, hepatitis, dll. Ibu klien mengatakan alat makan yang digunakan untuk minum, An.A minum dengan gelas kadang dengan botol, dan makan dengan piring. Ibu klien mengatakan karena An.A sakit makanya tidak mau makan, makannya hanya 2-3 sendok makan, klien makan makanan lunak yaitu nasi lunak dan sayur mayur.

Sebelum sakit, An.A mandi dua kali sehari dan klien dimandikan oleh ibunya, namun sejak sakit An.A tidak pernah mandi, hanya dilap dengan kain basah. Ibu klien mengatakan bahwa An.A tidak mau makan banyak selama sakitnya. An.A hanya makan 2-3 sendok makan dengan frekuensi 3 kali sehari, terlihat makanan yang diberikan belum habis. . Ibu klien mengatakan An.A tidak mau minum air putih, sehari minum segelas kurang lebih 240 ml.

Mengompres ketiak, lakukan selama 15 menit.

PEMBAHASAN

  • pengkjiaan
  • Diagnosa keperawatan
  • Intervensi
  • Implementasi
  • Evaluasi

Suhu tubuh merupakan salah satu tanda vital yang menjadi indikator status kesehatan seseorang yang biasanya diukur dengan menggunakan alat yang disebut termometer (Davie & Amoore, 2010). Ikatan Dokter Anak Indonesia (2014) merekomendasikan jenis termometer yang digunakan untuk mengukur suhu tubuh pada bayi dan anak adalah termometer digital. Diagnosa keperawatan prioritas yang muncul pada kasus An.A adalah adanya gangguan keseimbangan suhu tubuh berhubungan dengan infeksi (NANDA, 2013).

100-120x per menit, T : 36,5-370c, RR : 15-30x per menit, dan menganjurkan keluarga memberikan kompres bawang merah jika anak mengalami peningkatan suhu tubuh. Napitupulu (2015) menjelaskan dalam bukunya yang berjudul “Kitab Tumbuhan Obat” bahwa tanaman bawang merah mempunyai morfologi tanaman tahunan yang berbentuk seperti rumput, berbatang pendek, mempunyai akar serabut, tinggi sekitar 25 cm dan berbentuk rumpun. . Tanaman rempah bawang merah memiliki beberapa kandungan nutrisi yang dapat memberikan manfaat bagi tubuh, seperti mineral kalium yang cukup tinggi (401 mg).

Cara mengolah kompres bawang merah adalah dengan mencucinya terlebih dahulu, kemudian bawang merah dihaluskan, lalu oleskan bawang merah yang sudah dihaluskan tersebut pada bagian tubuh anak seperti ubun-ubun, punggung, perut, kerutan dalam dan ketiak anak selama 15 menit. Pemberian kompres bawang merah maksimal 2 kali sehari selama 3 hari yaitu pada pagi dan sore hari. Penulis mengungkapkan suhu tubuh anak mengalami penurunan setelah diberikan kompres bawang merah sehingga anak tidak merasa gelisah dan konteks tidur anak.

Implementasi merupakan suatu tindakan keperawatan yang penulis lakukan terhadap pasien sesuai dengan intervensi yang diberikan sehingga kebutuhan pasien dapat terpenuhi (Wilkinson, 2011). Rencana pelaksanaannya dilakukan oleh keluarga pasien yang dapat menurunkan suhu tubuh anak dengan terapi kompres bawang merah. Rabu 06 Oktober 2021 S : Ibu klien mengatakan anaknya masih demam A : Kulit anak terasa hangat, bibir tampak kering, turgor kulit buruk T : 38oc, A : Masalah demam tidak hilang P : Intervensi berlanjut.

Kamis 7 Oktober 2021 S : Ibu klien mengatakan demam anaknya tidak stabil O : Kulit anak terasa hangat jika disentuh, turgor kulit buruk, dan bibir masih tampak kering. T : 37,50C A : Masalah demam belum teratasi P : Intervensi dilanjutkan.

PENUTUP

Saran

Diharapkan bagi orang tua yang balitanya demam dapat mengoleskan kompres bawang merah untuk menurunkan suhu tubuh anak. Diharapkan keluarga yang memiliki anak dengan masalah suhu tubuh tinggi dapat memberikan kompres bawang merah untuk menurunkan suhu tubuh. Peneliti berharap penelitian ini dapat menambah pengetahuan pembaca tentang pengaruh pemberian kompres bawang merah terhadap penurunan suhu tubuh pada anak yang mengalami peningkatan suhu tubuh.

Perbedaan kompres hangat dan kompres bawang merah dalam menurunkan suhu tubuh pada anak demam. Mereka yang mengalami demam dengan intervensi inovatif pemberian kompres bawang merah untuk menurunkan suhu tubuh di IGD A.M. RSUD. Pengaruh kompres bawang merah terhadap penurunan suhu tubuh pada pasien demam tifoid di RS PKU Muhammadiyah Gombang.

Disertasi: Perbedaan efektivitas penggunaan spons hangat dan plester kompres dalam menurunkan suhu tubuh pada anak demam. Hubungan Pengetahuan, Sikap dan Kebiasaan Makan dengan Gejala Demam Tipes pada Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Halu Oleo Tahun 2017.

Gambar

Gambar 2.1. Bawang merah (Allium cepa var. Ascalonicum)  2.3.2 Klasifikasi bawang merah

Referensi

Dokumen terkait

Pada hari Jumat tanggal 01 juli 2021, telah dilakukan implementasi pertama namun masalah keperawatan belum teratasi Risiko Ketidak seimbangan kadar glukosa darah berhubungan dengan

[r]