• Tidak ada hasil yang ditemukan

ASUHAN KEPERAWATAN BBLR

N/A
N/A
afidha

Academic year: 2024

Membagikan "ASUHAN KEPERAWATAN BBLR "

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

ASUHAN KEPERAWATAN BBLR

Disusun Oleh :

ABRAO MENEZES DA SILVA 2217001 ADI NUGROHO WIJAYANTO 2217002 ADRIANA BILLI 2217004

AFIDHA KUMALA PUTRI 2217005

AGUSTINA LISTIANINGRUM 2217006

(2)

PENGERTIAN

Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) dismatur, yaitu BBLR yang memiliki berat badan yang kurang dari seharusnya pada masa kehamilan. BBLR dismatur dapat lahir pada masa kehamilan preterm atau kurang bulan-kecil masa kehamilan, masa kehamilan term atau cukup bulan-kecil masa kehamilan, dan masa kehamilan post-term atau lebih bulan-kecil masa kehamilan.

Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi baru lahir dengan berat badan kurang dari 2500 gram tanpa memperhatikan usia gestasi.

2

(3)

ETIOLOGI

● Faktor ibu

○ Penyakit

▫ Penyakit kronik adalah penyakit yang sangat lama terjadi dan biasanya kejadiannya bisa penyakit berat yang dialami ibu pada saat ibu hamil ataupun pada saat

melahirkan. Penyakit kronik pada ibu yang dapat menyebabkan terjadinya BBLR adalah hipertensi kronik, Preeklampsia, diabetes melitus dan jantung .

▫ Adanya Komplikasi - komplikasi kehamilan, seperti anemia, perdarahan antepartum, preekelamsi berat, eklamsia, infeksi kandung kemih.

▫ Menderita penyakit seperti malaria, infeksi menular seksual, hipertensi atau tinggi, HIV/AIDS, TORCH, penyakit jantung

▫ Salah guna obat, merokok, alkohol

3

(4)

■ Usia ibu saat kehamilan tertinggi adalah kehamilan pada usia < 20 tahun atau lebih dari 35 tahun.

■ Jarak kelahiran yang terlalu dekat atau pendek dari anak satu ke anak yang akan dilahirkan (kurang dari 1 tahun).

■ Prioritas yang dapat menyebabkan BBLR pada ibu yang paling sering terjadi yaitu paritas pertama dan paritas lebih dari 4.

■ Mempunyai riwayat BBLR yang pernah diderita sebelumnya

Ibu (geografis)

(5)

■ Kejadian yang paling sering terjadi yaitu pada keadaan sosial ekonomi yang kurang. Karena pengawasan dan perawatan kehamilan yang sangat kurang.

■ Aktivitas fisik yang berlebihan dapat juga mempengaruhi

keadaan bayi. diusahakan apabila sedang hamil tidak melakukan aktivitas yang ekstrim.

■ Perkawinan yang tidak sah juga dapat mempengaruhi fisik serta mental.

Keadaan sosial ekonomi

(6)

● Faktor janin

▫ Faktor janin juga bisa menjadi salah satu faktor bayi BBLR disebabkan oleh : kelainan kromosom, infeksi janin kronik (inklusi sitomegali, rubella bawaan, gawat janin, dan kehamilan kembar).

● Faktor plasenta

▫ Faktor plasenta yang dapat menyebabkan bayi BBLR juga dapat menjadi salah satu faktor. Kelainan plasenta dapat disebabkan oeh : hidramnion, plasenta previa, solutio plasenta, sindrom tranfusi bayi kembar (sindrom parabiotik), ketuban pecah dini. 

● Faktor lingkungan

▫ Banyak masyarakat yang menganggap remeh adanya faktor lingkungan

ini. Faktor lingkungan yang dapat menyebabkan BBLR, yaitu : tempat

tinggal di dataran tinggi, terkena radiasi, serta terpapar zat beracun.

(7)

Manifestasi Klinis

7

1.

Berat lahir bernilai sekitar < 2.500 gram, panjang badan < 45 cm, lingkaran dada < 30 cm, lingkar kepala < 33 cm.

2. Masa gestasi kurang dari 37 minggu.

3. Kulit tipis dan mengkilap dan lemak subkutan kurang.

4. Tulang rawan telinga yang sangat lunak.

5. Lanugo banyak terutama di daerah punggung.

6. Puting susu belum terbentuk dengan bentuk baik.

7. Pembuluh darah kulit masih banyak terlihat.

8. Labia minora belum bisa menutup pada labia mayora pada bayi jenis kelamin perempuan, sedangkan pada bayi jenis kelamin laki – laki belum turunnya testis.

9. Pergerakan kurang, lemah serta tonus otot yang mengalami hipotonik.

10. Menangis dan lemah.

11. Pernapasan kurang teratur.

12. Sering terjadi serangan apnea.

13. Refleks tonik leher masih lemah.

14. Refleks mengisap serta menelan belum mencapai sempurna

(8)

Penatalaksanaan BBLR

Perawatan bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah :

1. Mempertahankan suhu tubuh dengan ketat. BBLR mudah mengalami hipotermi, oleh sebab itu suhu tubuh bayi harus dipertahankan dengan ketat.

2. Mencegah infeksi dengan ketat.BBLR sangat rentan dengan infeksi, memperhatikan prinsip-prinsip pencegahan infeksi termasuk mencuci tangan sebelum memegang bayi.

3. Beri minum dengan sondek/tetes dengan pemberian ASI.

4. Penimbangan ketat perubahan berat badan mencerminkan kondisi gizi bayi dan erat kaitannya dengan daya tahan tubuh, oleh sebab itu penimbangan dilakukan dengan ketat.

5. Kain yang basah secepatnya diganti dengan kain yang kering dan bersih, pertahankan

suhu tubuh agar tetap hangat.

(9)

Pengkajian Keperawatan

• Biodata Bayi

Nama, tanggal lahir bayi, tanggal pemeriksaan, jenis kelamin,berat badan lahir untuk BBLR berat badan kurang dari 2500gr, pengukuran panjang, lingkar kepala, lingkar dada, denyut jantung, respirasi, temperatur.

• Biodata Orang Tua Bayi

Nama, umur, pekerjaan, pendidikan, alamat, No. Rm

• Keluhan Utama

Menangis lemah, reflek menghisap lemah, bayi kedinginan atau suhu tubuh rendah, berat badan kurang dari 2500gr.

• Keluhan Saat Ini

Lahir spontan, SC, umur kehamilan antara 24 sampai 37 minnggu,berat badan kurang atau sama

dengan 2.500 gram, apgar pada 1 sampai 5 menit, 0 sampai 3 menunjukkan kegawatan yang parah,

4 sampai 6 kegawatan sedang, dan 7-10 normal.

(10)

Pengkajian Keperawatan

• Riwayat Penyakit Dahulu

Ibu memliki riwayat kelahiran prematur, kehamilan ganda, Hidramnion.

• Prenatal

Keluhan saat hamil, tempat ANC, kebutuhan nutrisi saat hamil, usia kehamilan (preterm, aterm, post term), kesehatan saat hamil dan obat yang diminum.

• Natal

Tindakan persalinan (normal atau caesar), tempat bersalin, obat- obatan yang digunakan.

• Post natal

Kondisi kesehatan, apgar score, Berat badan lahir, panjang badan lahir, anomaly kongenital.

• Penyakit waktu kecil

• Pernah dirawat di rumah sakit : penyakit yang diderita, respon emosional.

• Obat-obatan yang digunakan (pernah/sedang digunakan) : nama obat dan dosis, schedule, durasi, alasan penggunaan obat.

• Alergi : reaksi yang tidak biasa terhadap makanan, binatang, obat, tanaman, produk rumah tangga.

(11)

Pengkajian Keperawatan

• Riwayat Maternal

Umur ibu dalam resiko kehamilan (< 16 thn atau > 35 thn), Kehamilan ganda (gameli) status ekonomi

rendah,malnutrisi dan ANC kurang. Adanya riwayat kelahiran prematur sebelumnya, Infeksi: TORCH

(Toxoplasma gondii, Rubella, cytomegalo virusherpes simplex virus) penyakit kelamin dll, kondisi

kehamilan: toksemia gravidarum, KPD (Ketuban peca dini) plasenta previa dll, penggunaan narkoba,

alkohol, rokok

(12)

Pengkajian Keperawatan

• Pemeriksaan fisik

o Kepala : kemungkinan ditemukan caput succedaneum atau cephal haematom, ubun-ubun besar cekung atau cembung kemungkinan adanya peningkatan tekanan intrakranial.

o Telinga : perhatikan kebersihannya dan adanya kelainan.

o Mata : sulit membuka, ikterik, warna conjungtiva anemis atau tidak anemis, warna sklera tidak kuning, pupil menunjukan refleksi terhadap cahaya.

o Hidung : terdapat pernafasan cuping hidung dan terdapat penumpukan lender.

o Mulut : bibir berwarna pucat ataupun merah, ada lendir atau tidak.

o Leher : gerak leher lemah,

(13)

Pengkajian Keperawatan

• Pemeriksaan fisik

o Kepala : kemungkinan ditemukan caput succedaneum atau cephal haematom, ubun-ubun besar cekung atau cembung kemungkinan adanya peningkatan tekanan intrakranial.

o Telinga : perhatikan kebersihannya dan adanya kelainan.

o Mata : sulit membuka, ikterik, warna conjungtiva anemis atau tidak anemis, warna sklera tidak kuning, pupil menunjukan refleksi terhadap cahaya.

o Hidung : terdapat pernafasan cuping hidung dan terdapat penumpukan lender.

o Mulut : bibir berwarna pucat ataupun merah, ada lendir atau tidak.

o Leher : gerak leher lemah, o Dada :

a) Sistem kardiovaskuler Nadi: 120-160 x/menit, Saat lahir mungkin terdapat murmur, indikasi adanya shunt ke kiri dan tekanan paru yang masih tinggi atau ada nya Atelektasis.

b) Pernafasan Takipnea sementara dapat dilihat, khususnya setelah kelahiran Sectio caesaria atau persentasi bokong.

Pola nafas diafragmatik dan abdominal dengan gerakan singkron dari dada dan abdomen, perhatikan adanya sekret yang mengganggu pernafasan, mengorok, pernafasan cuping hidung

(14)

Pengkajian Keperawatan

• Pemeriksaan fisik

o Integumen : Kemerahan, Kulit tipis, transparan, halus dan licin, Vernix caseosa sedikit dengan lanugo banyak, Terdapat edema umum atau lokal, Kuku pendek, Rambut sedikit dan halus, Garis tangan sedikit dan halus.

o Aktivitas : lemah, gerak kurang aktif, lemas.

o Abdomen : Abdomen menonjol, pengeluaran mekonium: 12-24 jam refleks hisap lemah, koordinasi mengisap dan menelan lemah, anus: paten, jika tidak pertanda kelainan kongenital, berat badan kurang 2500gr.

o Ektremitas : warna biru, gerakan lemah, akral dingin, perhatikan adanya patah tulang atau adanya kelumpuhan syaraf atau keadaan jari-jari tangan serta jumlahnya, kuku belum mencapai ujung jari, tulang rawan telinga belum berkembang, telinga halus dan lunak, tulang kepala dan tulang rusuk lunak

o Anus : perhatikan adanya darah dalam tinja, frekuensi buang air besar serta warna dari feses.Genetalia : Labia minora wanita mungkin lebih besar dari labia mayora,dengan klitoris menonjol,testis pria mungkin tidak turun, rugae mungkin banyak atau tidak ada pada skrotum

(15)

Pengkajian Keperawatan

• Refleks

o Refleks menggenggam (phalmal grap reflek) adalah bila telapak tangan memberi rangsangan akan memberi reaksi seperti menggenggam.

o Refleks leher (tonik neck reflek) pada bayi dalam keadaan tertidur menunjukkan reflek dengan cepat putar kearah satu sisi respon yang khas jika bayi menghadap kekiri lengan dan kaki pada sisi itu sedangkan lengan dan tungkainya akan berada dalam posisi fleksi (putar kepala kearah kanan dan ekstremitas akan mengambil postur yang berlawanan).

o Refleks menghisap dan membuka mulut (rooting refleks) menimbulkan reflek sentuhan bibir, pipi atau sudut mulut bayi dengan puting. Respon yang khas bayi menoleh kearah stimulus, membuka mulut, memasukkan puting dan menghisap.

o Refleks moro adalah bila di beri rangsangan yang mengagetkan akan terjadi reflek lengan dan tangan terbuka serta kemudian diakhiri dengan aduksi lengan.

• Pemeriksaan khusus APGAR SKORE

o Nilai apgar menurut Maryunani (2014) dapat membantu untuk menilai keseriusan dari depresi bayi baru lahir yang terjadi serta langkah segera diambil Jumlah nilai seturuhnya didapat dengan cara mengevaluasi kelime tanda. Yaitu :

o A : Appearance (penampakan/kelainan warna) P : Pulse (nadi atas detak jantung) o G : Grimance (ringisan atau respon wajah bayi ketika kakinya disentuh)

o A : Activity (aktivitas tonus otot lengan dan kaki) R : Respiration (pernapasan)

(16)

Diagnosa Keperawatan

16 1. Termoregulasi tidak efektif

2. Pola napas tidak efektif 3. Resiko infeksi

4. Defisit nutrisi

(17)

TERIMAKASIH

Referensi

Dokumen terkait

Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) adalah bayi yang saat lahir dengan berat badan kurang dari 2.500 gram sampai dengan 2.499 gram (Maryunani,2013).Bayi baru lahir

Faktor Risiko Paparan Pestisida pada Masa Kehamilan yang Berhubungan dengan Kejadian Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) di Daerah Pertanian (Studi Wilayah Kerja

NCB KMK (Neonatus cukup bulan – kecil untuk masa kehamilan) adalah bayi yang lahir cukup bulan dengan berat badan lahir kurang dari normal.. Selain itu, BBLR dibagi

Proverawati dan Ismawati (2010) menyatakan bahwa definisi BBLR adalah bayi yang lahir dengan berat badan kurang dari 2.500 gram tanpa1. memandang

Berat lahir bayi dapat dipengaruhi oleh banyak faktor, yang meliputi kesehatan medis (kenaikan berat badan yang kurang selama masa kehamilan, hipertensi, riwayat BBLR,

Berat badan lahir rendah adalah berat badan bayi kurang dari 2.500 gram yang ditimbang dalam waktu satu jam pertama setelah lahir tanpa memandang masa

Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) atau bayi yang lahir dengan berat kurang dari 2500 gram tanpa memandang masa kehamilan di Kabupaten Banjarnegara cukup tinggi, yaitu

Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat lahir kurang dari 2500 gram tanpa memandang usia gestasi. K BBLR karena adanya gangguan pertumbuhan pada