ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK KEPADA TN. F DENGAN PNEUMONIA DAN TB PARU RUANG IPD SILOAM HOSPITALS BOGOR
Disusun oleh:
Amanda Jessica Wongkar 01502220018
Conversion Class
Fakultas Keperawatan Universitas Pelita Harapan
2023
KOORDINATOR: Ns. Bima Adi Saputra, M.Kep ([email protected] )
FORM LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN GERIATRIK FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN GER/FRM-08/REV-00
Nama praktikan: Amanda Jessica Wongkar Nama Yankes : Siloam Hospitals Bogor
Alamat Yankes : Jl. Raya Pajajaran No.27, Babakan, Bogor Tengah Tanggal masuk/no register : 22/02/2023/ 00-12-18-76
Tanggal pengkajian: 24 Februari 2023 IDENTITAS DIRI KLIEN
Nama : Tn. F Umur : 60 tahun Jenis Kelamin : Laki-laki Status perkawinan : Tidak Menikah Agama : Katholik Suku : Sunda/Chinese Pendidikan Terakhir : SMA
Pekerjaan : Tidak bekerja
Sumber Informasi : Ibu dan kakak pasien
Keluarga yang dapat dihubungi : Ibu dan kakak pasien Diagnosis medis (Bila ada) : Pneumonia, Tb paru RIWAYAT KESEHATAN
Riwayat Kesehatan Sekarang
Keluhan Utama : Pada saat dilakukan pengkajian, pasien batuk dan mengeluarkan dahak berwarna putih kecoklatan.
Kronologi Keluhan : Pasien jemputan ambulance, keluarga mengatakan pasien tidak mau makan 6 hari, batuk berdahak, dan mudah lelah pasien juga sering mengurung diri di kamar dan cenderung menutup diri dari keluarga.
Faktor Pencetus : Kakak pasien mengatakan pasien sering merokok didalam kamar. Kondisi kamar juga tidak ada jendelanya
Timbulnya Keluhan : (-) Mendadak ( ) Bertahap Lamanya : 6 hari.
Alasan masuk panti: -
Tanggal masuk RS: 22 Februari 2023
RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU
1. Riwayat imunisasi : Pasien tidak ingat pernah dilakukan imunisasi 2. Riwayat alergi: Tidak ada
3. Riwayat kecelakaan: tidak ada
4. Riwayat dirawat di rumah sakit: Pasien belum pernah dirawat di rumah sakit sebelumnya 5. Riwayat penggunaaan obat: Pasien tidak memiliki obat yang rutin diminum
RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA Riwayat Psikososial dan spiritual 1. Orang yang terdekat dengan pasien: Ibu pasien
2. Masalah yang memengaruhi pasien: Kesehatan 3. Mekanisme koping terhadap stress:
( ) Pemecahan masalah ( ) Minum obat ( ) Tidur
( ) Makan ( ) Cari pertolongan (V) Lain-lain , sebutkan Menyendiri
4. Persepsi klien tentang penyakitnya:
a. Hal yang sangat dipikirkan saat ini: ingin cepat pulang
b. Harapan setelah mendapat perawatan di rumah sakit:tidak sakit kembali c. Perubahan yang dirasakan setelah masuk panti: -
5. System nilai kepercayaan
a. Aktivitas agama/kepercayaan, macam dan frekuensi: Jarang beribadah di gereja lebih suka ibadah online sekali-sekali
b. Kegiatan agama/kepercayaan yang dilakukan di panti: - c. Percaya adanya kematian: Pasien percaya adanya kematian POLA KEBIASAAN SEHARI-HARI
1. Nutrisi
a. Nafsu makan: menurun
b. Frekuensi makan:biasanya 2x, tetapi saat ini tidak makan 6 hari c. Jenis makanan: diit vegetarian
d. Makanan yang tidak disukai: Daging, ikan, apapun yang keras dan susah dikunyah e. Alergi makanan/pantangan: Pantang makan dari bahan makanan hewani
f. Kebiasaan sebelum makan: Berdoa
g. Berat badan/ tinggi badan: saat dilakukan pengkajian BB 40 kg/TB 160, IMT : 15,6. Sebelum sakit BB: 50 kg.
2. Eliminasi a. Berkemih
1) Frekuensi: tidak tahu
2) Keluhan yang berhubungan dengan BAK: tidak ada 3) Warna: Kuning jernih kadang-kadang kuning pekat
b. Defekasi
1) Frekuensi: biasanya 1x sehari 2) Waktu: Pagi hari
3) Konsistensi: Lunak 4) Warna : Coklat 5) Bau: Berbau
6) Keluhan yang berhubungan dengan defekasi: Belum BAB sejak dirawat di rumah sakit 7) Pengalaman memakai laksatif: Tidak ada
3. Personal hygiene a. Mandi
Frekuensi: 1x sehari Pemakaian sabun: Ya b. Kebersihan mulut:
Frekuensi:kumur-kumur 1x sehari Waktu: pagi hari
c. Cuci rambut
Frekuensi: 2x seminggu Penggunaan sampo: Ya d. Gunting kuku
Frekuensi: gunting kuku jika kuku sudah panjang e. Istirahat dan tidur
Lamanya tidur (jam per hari): 5-6 jam per hari Tidur siang (Ya/tidak): Ya
f. Aktivitas dan Latihan
a. Olahraga: (Ya/tidak): Tidak
b. Kegiatan di waktu luang: Nonton TV c. Keluhan waktu beraktifitas
( ) Pergerakan tubuh ( ) Mengenakan pakaian
( ) Bersolek ( ) Mandi
( ) Sesak nafas setelah beraktifitas (V) Lain-lain, sering batuk g. Kebiasaan
(V) Merokok Frekuensi/jumlah/lama pakai: Sering/1 bungkus/merokok sejak SMA
( ) Minuman keras Frekunsi/jumlah/lama pakai ( ) Ketergantungan obat Jenis/jumlah/lama pakai PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan umum/tanda vital : keadaan umum lemah, TD: 92/64 mmHg, HR: 108x/menit, SpO2: 96 % dengan nasal canul 3 lpm, RR: 24x/ menit, Suhu: 36,7
2. Kepala: Tidak ada lesi dan hematome 3. Mata: Konjungtiva anemis, sklera anikterik
4. Hidung: Tidak ada septum deviasi dan tidak terlihat nafas cuping hidung 5. Telinga: Bersih, tidak ada kotoran telinga
6. Mulut dan bibir: kering, terlihat ompong 7. Leher: Tidak pembesaran tiroid
8. Dada: Retraksi dada (+), suara nafas ronkhi +/+, S1S2 Normal
9. Abdomen: Tidak ada nyeri tekan, bising usus 28x/menit, tidak ada distensi abdomen 10. Genitalia: Pasien tidak bersedia dikaji
11. Ekstremitas: Terpasang 2 IV Line nomor 22 di tangan kanan dan nomor 24 kiri tanggal pemasangan keduanya (22 Februari 2023), tidak ada gangguan motoric pada ekstremitas atas dan bawah.
PEMERIKSAAN PENUNJANG 1. Laboratorium
2. Radiologi
a. Xray thorax (tanggal 22 Februari 2023)
Kesan:
Infiltrat dan konsolidasi di kedua parudd/ TB paru aktif, pneumonia b. CT Scan thorax (tanggal 22 Februari 2023):
Kesan: Gambaran cavitating pneumonia.
TERAPI SELAMA PERAWATAN
NAMA OBAT RUTE DOSIS
Omeprazole IV 40 mg (di IGD)
D40% 2 fl IV 50 ml (di IGD)
Ventolin Nebu 1 respule (di IGD)
Levofloxacin IV 1x500 mg
Pantoprazole IV 1x40 mg
Acetylsisteine PO 3x200 mg
Pro TB 4 PO 1x3 tab setiap pagi sebelum
makan
Vit B6 PO 1x1 tab
PENGKAJIAN STATUS FUNGSIONAL
Pengkajian status fungsional adalah suatu bentuk pengukuran kemampuan seseorang untuk melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari secara mandiri. Pengkajian ini menggunakan Indeks Kemandirian Katz untuk aktivitas kehidupan sehari-hari yang berdasarkan pada evaluasi fungsi mandiri atau tergantung dari klien dalam hal makan, kontinen(defekasi/berkemih), berpindah, ke
kamar kecil, berpakaian dan mandi.
A Kemandirian dalam hal makan, kontinen (defekasi/berkemih), berpindah, kekamar kecil, berpakaian dan mandi
B Kemandirian dalam semua hal kecuali satu dari fungsi tersebut
C Kemandirian dalam semua hal kecuali mandi dan satu fungsi tambahan
D Kemandirian dalam semua hal kecuali mandi, berpakaian dan satu fungsi tambahan E Kemandirian dalam semua hal kecuali mandi, berpakaian, kekamar kecil, dan satu fungsi tambahan
F Kemandirian dalam semua hal kecuali mandi, berpakaian, kekamar kecil, berpindah, dan satu fungsi tambahan
G √ Ketergantungan pada keenam fungsi tersebut
Lain-lain____________tergantung pada sedikitnya dua fungsi, tetapi tidak dapat diklasifikasikan sebagai C,D,E,atau F
Keterangan:
Mandiri : berarti tanpa pengawasan, pengarahan atau bantuan aktif dari orang lain. Seseorang yang menolak untuk melakukan suatu fungsi dianggap tidak melakukan fungsi, meskipun ia anggap mampu.
Indeks Kemandirian Katz: G
PENGKAJIAN STATUS PSIKOSOSIAL
Pengkajian ini menggunakan Skala Depresi Geriatrik bentuk singkat dari Yesavage (1983)
NO PERTANYAAN YA TIDAK
1 Apakah pada dasarnya anda puas dengan kehidupan anda? V 2 Apakah anda telah meninggalkan banyak aktivitas dan minat anda? V
3 Apakah anda merasa bahwa hidup anda kosong? V
4 Apakah anda sering bosan? V
5 Apakah anda mempunyai semangat yang baik setiap waktu? V
6 Apakah anda takut sesuatu akan terjadi pada anda? V
7 Apakah anda merasa bahagia setiap waktu? V
8 Apakah anda merasa sering tidak berdaya? V
9 Apakah anda lebih suka tinggal di rumah pada malam hari daripada
pergi dan melakukan sesuatu yang baru? V
10 Apakah anda merasa bahwa anda mempunyai lebih banyak masalah
dengan ingatan anda daripada yang lainnya? V
11 Apakah anda berpikir sangat menyenangkan hidup sekarang ini? V 12 Apakah anda merasa saya (perawat) sangat tidak berguna dengan
keadaan anda sekarang? V
13 Apakah anda merasa penuh berenergi semangat? V
14 Apakah anda berpikir bahwa situasi anda tak ada harapan? V 15 Apakah anda berpikir bahwa banyak orang yang lebih baik daripada
anda? V
Keterangan :
Skor: Hitung jumlah jawaban yang sesuai indikasi (tanda “V”) setiap jawaban yang sesuai diberi Nilai 1 poin.
Skor 5 – 9 menunjukan kemungkinan depresi Skor 10 atau lebih menunjukan depresi
Total skor : 12 (menunjukkan depresi). Pada saat dilakukan pengkajian dengan perawat, kontak mata kurang.
PENGKAJIAN STATUS MENTAL
SHORT PORTABLE MENTAL STATUS QUESTIONNAIRE(SPMSQ) Tujuan: Penilaian defisit otak organik di klien lansia.
Ingat: Ini adalah status kuesioner mental umum dan memiliki pertanyaan yang dapat cenderung memiliki, budaya, dan usia bias pendidikan.
Ajukan pertanyaan 1-10 dalam daftar ini dan mencatat semua jawaban
PERTANYAAN JAWABAN
Benar Salah
Tanggal berapa hari ini? V
Hari apakah saat ini? V
Apa nama tempat ini? V
Berapakah nomor telepon anda?(Jika mereka memiliki telepon) V
Apa alamat jalan rumah anda? V
Berapa umur anda? V
Kapan anda lahir? V
Siapa Presiden Indonesia sekarang? V
Siapa nama ibu anda? V
Kurangi 3 dari 20 dan tetap mengurangkan 3 dari setiap nomor baru sebanyak 3 kali
V
Scoring:
1. 0 - 2 Kesalahan utuh Intelektual Berfungsi
2. 3 -4 Kesalahan Penurunan Intelektual Mild 3. 5 - 7 Kesalahan Penurunan Intelektual Moderat 4. 8 -10 Kesalahan PenurunanIntelektual Parah
Izinkan satu kesalahan lagi jika subjeknya hanya memiliki pendidikan sekolah dasar.
Biarkan satu kesalahan kurang jika subjek telah memiliki pendidikan luar sekolah tinggi
* Source:Pfeiffer,E. (1975). A short portable mental status questionnaire for the assessment of organic brain deficit in elderly patients. Journal of American Geriatrics Society. 23, 433-41.
Skor 2 : kesalahan utuh intelektual berfungsi
MORSE FALL SCALE (MFS)/SKALA JATUH DARI MORSE
Pengkajian Skala Nilai
1. Riwayat jatuh:apakah lansia pernah jatuh dalam 3 Tidak 0 0
bulan terakhir? Ya 25
2. Diagnosa sekunder: Apakah lansia memiliki lebih dari Tidak 0 15
satu penyakit? Ya 15
3. Alat bantu jalan :
- Bed rest/ dibantu perawat - Kruk/tongkat/walker
- Berpegangan pd benda2 disekitar (kursi, lemari, meja)
0
0 15
30
4. Terapi intravena: Apakah saat ini lansia terpasang Tidak 0 20
Infus Ya 20
5. Gaya berjalan/cara berpindah
- Normal/ bedrest/immobile (tidak dapat bergerak sendiri)
- Lemah (tidak bertenaga)
- Gangguan/tidak normal (pincang, diseret)
0
0
10 20
6. Status mental 0
- Lansia menyadari kondisi dirinya sendiri 0 - Lansia mengalami keterbatasan daya ingat 15
Total skala 35
Hasil Penilaian MFS
ANALISA DATA
Tingkat Resiko Skor MFS Tindakan
Tidak ada resiko 0 – 24 Perawatan dasar
Resiko rendah 25 -50 Intervensi pencegahan resiko jatuh standar Resiko tinggi ≥ 51 Intervensi pencegahan resiko jatuh tinggi
TGL DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUAN KRITERIA HASIL TINDAKAN
KEPERAWATAN
RASIONAL NAMA
PERAWA T
24/02/202
3 Bersihan jalan
nafas tidak efektif b.d proses infeksi dan merokok aktif
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 8 jam, bersihan jalan nafas efektif
- Frekuensi nafas normal
- Tidak
ditemukan suara nafas tambahan - Mampu
mengeluarkan sputum secara efektif
Mandiri:
1. Pantau irama, rate, dan usaha respirasi 2. Perhatikan
gerakan dada, amati
simetris, penggunaan otot aksesori, retraksi dada 3. Auskultasi
suara nafas tambahan 4. Berikan posisi
nyaman 5. Ajarkan batuk
efektif 6. Lakukan
fisioterapi dada
Kolaborasi
1. Pemberian
Mandiri:
1. Untuk mengetahui tanda awal kompromi pernafasan 2. Usaha bernafas
meningkat saat kepatuhan paru menurun
3. Untuk mengetahui adanya kelainan suara paru 4. Posisi duduk
meningkatkan ekspansi dada 5. Agar
secret/sputum bisa
dikeluarkan Kolaborasi:
1. Memberi kelembaban membrane mukosa, memaksimalka
Amanda J
Analisa Data Masalah Keperawatan
DS: Pasien mengatakan batuk berdahak, kakak pasien mengatakan pasien sering merokok di dalam kamar tertutup.
DO:
- Tampak sputum berwarna putih kecoklatan
- TTV: TD: 92/64 mmHg, HR:
108x/menit, SpO2: 96 % dengan nasal canul 3 lpm, RR: 24x/ menit, Suhu: 36,7
- Suara nafas ronkhi - Retraksi dada (+)
- Hasil lab: pemeriksaan BTA 1 dan 2:
Positif 3
- Hasil xray thorax(tgl 22/02/2023):
Infiltrat dan konsolidasi di kedua parudd/ TB paru aktif, pneumonia - Hasil ct thorax (tgl 23/02/23):
Gambaran captivating pneumonia
Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d proses infeksi
DS:
- Pasien dan ibu pasien mengatakan tidak mau makan 6 hari dan adanya penurunan berat badan dalam 3 bulan sebanyak kurang lebih 10 kg.
DO:
- Pasien tampak kurus - IMT: 15,6 (Underweight)
Defisit nutrisi b.d factor psikologis (tidak mau makan)
DS:
- Kakak pasien mengatakan pasien sering menyendiri di kamar dan sering menutup diri dari keluarga DO:
- Pasien tampak lesu - Kontak mata kurang
- Pengkajian status psikososial skala depresi geriatric adalah 12
Isolasi social b.d. Ketidakmampuan menjalin hubungan yang memuaskan
oksigen
2. Pemberian bronkodilator
n bernafas 2. Menurunkan
kekentalan sekret
24/02/23 Defisit nutrisi b.d factor psikologis (tidak mau makan)
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 8 jam, nutrisi adekuat
- Mampu
mengidentifikas i kebutuhan nutrisi secara mandiri - Tidak ada
keluhan mual muntah
Mandiri:
1. Monitor adanya mual muntah
2. Tanyakan pasien makanan kesukaan, konsultasikan kepada DPJP dan dietisian untuk
pemberiannya 3. Kaji adanya
alergi makanan 4. Jadwalkan
pengobatan dan tindakan tidak selama jam makan
Mandiri:
1. Mual adalah respon alami tubuh ketika mendeteksi adanya gangguan 2. Usaha
menumbuhkan nafsu makan
3. Untuk menghindari adanya keluhan tambahan 4. Supaya saat
sedang makan, pasien tidak mengalami distraksi yang menurunkan
Amanda J
Kolaborasi:
Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien
nafsu makan
Kolaborasi:
Meminimalkan adanya malnutrisi
24/02/23 Isolasi social bd.
Ketidakmampuan menjalin hubungan yang memuaskan
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 8 jam,
keterlibatan social meningkat
- Minat interaksi meningkat - Kontak mata
membaik
Observasi:
Identifikasi
kemampuan melakukan interaksi dengan orang lain
Terapeutik:
Berikan umpan balik positif pada setiap peningkatan kemampuan Edukasi:
Anjurkan berinteraksi dengan orang lain dengan bertahap
Observasi:
Untuk melihat
kemampuan interaksi social pasien
Terapeutik:
Umpan balik positif bisa meningkatkan motivasi pasien Edukasi:
Melatih kemampuan interaksi
Amanda J
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
TGL/JAM TINDAKAN NAMA
PERAWA T
24/02/23 08.00 Melakukan pengkajian
Amanda J Melakukan identifikasi kemampuan melakukan interaksi dengan orang lain
08.12 Mengajarkan batuk efektif
Memberikan umpan balik positif pada saat pasien bisa melakukan batuk efektif dan berinteraksi dengan orang lain
08.14 Melakukan fisioterapi dada: produksi sputum berwarna coklat dan kental 08.15 Melakukan auskultasi dada: masih terdengar ronkhi di kedua paru
08.17 Memonitor adanya keluhan mual dan muntah: pasien tidak ada mual dan muntah 08.18 Membuat janji temu untuk diberikan makanan
08.20 Berkolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan makanan dan kalori untuk pasien
08.23 Memberi makan pasien dengan makanan bubur sumsum, pasien menolak, ingin minum jus saja dan ingin tidur
08.27 Menanyakan bentuk makanan yang disukai pasien saat ini: pasien ingin makanan berbentuk cair seperti susu dan jus
09.01 Berkolaborasi dengan ahli gizi untuk menyediakan makanan berbentuk cair untuk pasien
09.10 Melakukan konsultasi dengan dokter jaga untuk merubah diit pasien yang semula lunak menjadi cair, seterusnya dokter jaga melakukan konsultasi dengan DPJP. DPJP acc adanya perubahan diit
09.12 Memberikan obat Acetylsisteine 200 mg po, Vit B6 1 tablet po, dan Pro TB 4 3 tablet po pasien bisa minum obat dengan perlahan
09.12 Membuat janji temu kembali dengan pasien untuk diberikan makanan,: pasien setuju untuk makan lagi jam 11.00
11.00 Melakukan fisioterapi dada: produksi sputum berwarna coklat dan kental
11.09 Memberikan pasien makanan berupa susu, pasien bisa menghabiskan setengah gelas 14.00 Memberikan obat oral Acetylsisteine 200 mg po
14.30 Memberikan makan pasien berupa jus buah: pasien bisa habis setengah gelas
14.30 Menganjurkan pasien untuk melakukan interaksi dengan orang lain, pasien mengatakan “Ya”, dan selama dilakukan tindakan, pasien dapat mempertahankan kontak mata
FORMAT CATATAN PERKEMBANGAN
TGL DIAGNOSA KEPERAWATAN SOAP Nama
Perawat 24/02/23
JAM 14.30
Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d proses infeksi dan
merokok aktif S: Pasien mengatakan masih batuk berdahak
O: Irama nafas teratur, suara nafas ronkhi +/+, Gerakan dada simetris, pasien dalam keadaan semi fowler, pasien bisa batuk efektif, terpasang terapi oksigen 3 lpm nasal canul, pasien sudah diberikan terapi obat oral
Acetylcysteine 200 mg jam 08.00 dan jam 14.00, sputum berwarna putih kecoklatan
A: Bersihan jalan nafas tidak efektif teratasi sebagian P: Lanjutkan intervensi
Amanda J
24/02/23 JAM 14.30
Defisit nutrisi b.d factor psikologis (tidak mau makan) dd.
Penurunan berat badan kurang lebih 10 kg dalam 3 bulan, IMT 15,6 (underweight)
S: pasien mengatakan tidak ada mual muntah dan ingin makanan berbentuk cair saja.
O: Pasien bisa menghabiskan ½ gelas jus buah,
terpasang infus Kabiven 500/24 jam, pasien masih harus dipaksa ibu untuk makan dan minum, ahli gizi sudah memodifikasi makanan yang semula lunak menjadi cair.
A: Defisit nutrisi teratasi P Intervensi dihentikan
Amanda J
24/02/23 JAM 14.30
Isolasi social bd. Ketidakmampuan menjalin hubungan yang memuaskan dd. Pasien tampak lesu, ingin
menyendiri dan sering menutup diri dari keluarga,
pengkajian status psikososial skala depresi geriatris adalah 12.
S: Pasien mengatakan “Ya” saat diberikan anjuran untuk melakukan interaksi dengan orang lain.
O: pasien sudah mulai bisa berinteraksi dengan perawat seperlunya dan sudah ada kontak mata
A: Isolasi social teratasi P: Lanjutkan intervensi
Amanda J