• Tidak ada hasil yang ditemukan

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK KEPADA TN. F DENGAN PNEUMONIA DAN TB PARU RUANG IPD SILOAM HOSPITALS BOGOR

N/A
N/A
Amanda

Academic year: 2023

Membagikan "ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK KEPADA TN. F DENGAN PNEUMONIA DAN TB PARU RUANG IPD SILOAM HOSPITALS BOGOR "

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK KEPADA TN. F DENGAN PNEUMONIA DAN TB PARU RUANG IPD SILOAM HOSPITALS BOGOR

Disusun oleh:

Amanda Jessica Wongkar 01502220018

Conversion Class

Fakultas Keperawatan Universitas Pelita Harapan

2023

(2)

KOORDINATOR: Ns. Bima Adi Saputra, M.Kep ([email protected] )

FORM LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN GERIATRIK FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN GER/FRM-08/REV-00

Nama praktikan: Amanda Jessica Wongkar Nama Yankes : Siloam Hospitals Bogor

Alamat Yankes : Jl. Raya Pajajaran No.27, Babakan, Bogor Tengah Tanggal masuk/no register : 22/02/2023/ 00-12-18-76

Tanggal pengkajian: 24 Februari 2023 IDENTITAS DIRI KLIEN

Nama : Tn. F Umur : 60 tahun Jenis Kelamin : Laki-laki Status perkawinan : Tidak Menikah Agama : Katholik Suku : Sunda/Chinese Pendidikan Terakhir : SMA

Pekerjaan : Tidak bekerja

Sumber Informasi : Ibu dan kakak pasien

Keluarga yang dapat dihubungi : Ibu dan kakak pasien Diagnosis medis (Bila ada) : Pneumonia, Tb paru RIWAYAT KESEHATAN

Riwayat Kesehatan Sekarang

Keluhan Utama : Pada saat dilakukan pengkajian, pasien batuk dan mengeluarkan dahak berwarna putih kecoklatan.

Kronologi Keluhan : Pasien jemputan ambulance, keluarga mengatakan pasien tidak mau makan 6 hari, batuk berdahak, dan mudah lelah pasien juga sering mengurung diri di kamar dan cenderung menutup diri dari keluarga.

Faktor Pencetus : Kakak pasien mengatakan pasien sering merokok didalam kamar. Kondisi kamar juga tidak ada jendelanya

(3)

Timbulnya Keluhan : (-) Mendadak ( ) Bertahap Lamanya : 6 hari.

Alasan masuk panti: -

Tanggal masuk RS: 22 Februari 2023

RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU

1. Riwayat imunisasi : Pasien tidak ingat pernah dilakukan imunisasi 2. Riwayat alergi: Tidak ada

3. Riwayat kecelakaan: tidak ada

4. Riwayat dirawat di rumah sakit: Pasien belum pernah dirawat di rumah sakit sebelumnya 5. Riwayat penggunaaan obat: Pasien tidak memiliki obat yang rutin diminum

RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA Riwayat Psikososial dan spiritual 1. Orang yang terdekat dengan pasien: Ibu pasien

2. Masalah yang memengaruhi pasien: Kesehatan 3. Mekanisme koping terhadap stress:

( ) Pemecahan masalah ( ) Minum obat ( ) Tidur

( ) Makan ( ) Cari pertolongan (V) Lain-lain , sebutkan Menyendiri

4. Persepsi klien tentang penyakitnya:

a. Hal yang sangat dipikirkan saat ini: ingin cepat pulang

b. Harapan setelah mendapat perawatan di rumah sakit:tidak sakit kembali c. Perubahan yang dirasakan setelah masuk panti: -

5. System nilai kepercayaan

a. Aktivitas agama/kepercayaan, macam dan frekuensi: Jarang beribadah di gereja lebih suka ibadah online sekali-sekali

b. Kegiatan agama/kepercayaan yang dilakukan di panti: - c. Percaya adanya kematian: Pasien percaya adanya kematian POLA KEBIASAAN SEHARI-HARI

1. Nutrisi

a. Nafsu makan: menurun

b. Frekuensi makan:biasanya 2x, tetapi saat ini tidak makan 6 hari c. Jenis makanan: diit vegetarian

d. Makanan yang tidak disukai: Daging, ikan, apapun yang keras dan susah dikunyah e. Alergi makanan/pantangan: Pantang makan dari bahan makanan hewani

f. Kebiasaan sebelum makan: Berdoa

g. Berat badan/ tinggi badan: saat dilakukan pengkajian BB 40 kg/TB 160, IMT : 15,6. Sebelum sakit BB: 50 kg.

2. Eliminasi a. Berkemih

1) Frekuensi: tidak tahu

2) Keluhan yang berhubungan dengan BAK: tidak ada 3) Warna: Kuning jernih kadang-kadang kuning pekat

(4)

b. Defekasi

1) Frekuensi: biasanya 1x sehari 2) Waktu: Pagi hari

3) Konsistensi: Lunak 4) Warna : Coklat 5) Bau: Berbau

6) Keluhan yang berhubungan dengan defekasi: Belum BAB sejak dirawat di rumah sakit 7) Pengalaman memakai laksatif: Tidak ada

3. Personal hygiene a. Mandi

Frekuensi: 1x sehari Pemakaian sabun: Ya b. Kebersihan mulut:

Frekuensi:kumur-kumur 1x sehari Waktu: pagi hari

c. Cuci rambut

Frekuensi: 2x seminggu Penggunaan sampo: Ya d. Gunting kuku

Frekuensi: gunting kuku jika kuku sudah panjang e. Istirahat dan tidur

Lamanya tidur (jam per hari): 5-6 jam per hari Tidur siang (Ya/tidak): Ya

f. Aktivitas dan Latihan

a. Olahraga: (Ya/tidak): Tidak

b. Kegiatan di waktu luang: Nonton TV c. Keluhan waktu beraktifitas

( ) Pergerakan tubuh ( ) Mengenakan pakaian

( ) Bersolek ( ) Mandi

( ) Sesak nafas setelah beraktifitas (V) Lain-lain, sering batuk g. Kebiasaan

(V) Merokok Frekuensi/jumlah/lama pakai: Sering/1 bungkus/merokok sejak SMA

( ) Minuman keras Frekunsi/jumlah/lama pakai ( ) Ketergantungan obat Jenis/jumlah/lama pakai PEMERIKSAAN FISIK

1. Keadaan umum/tanda vital : keadaan umum lemah, TD: 92/64 mmHg, HR: 108x/menit, SpO2: 96 % dengan nasal canul 3 lpm, RR: 24x/ menit, Suhu: 36,7

2. Kepala: Tidak ada lesi dan hematome 3. Mata: Konjungtiva anemis, sklera anikterik

4. Hidung: Tidak ada septum deviasi dan tidak terlihat nafas cuping hidung 5. Telinga: Bersih, tidak ada kotoran telinga

6. Mulut dan bibir: kering, terlihat ompong 7. Leher: Tidak pembesaran tiroid

8. Dada: Retraksi dada (+), suara nafas ronkhi +/+, S1S2 Normal

9. Abdomen: Tidak ada nyeri tekan, bising usus 28x/menit, tidak ada distensi abdomen 10. Genitalia: Pasien tidak bersedia dikaji

(5)

11. Ekstremitas: Terpasang 2 IV Line nomor 22 di tangan kanan dan nomor 24 kiri tanggal pemasangan keduanya (22 Februari 2023), tidak ada gangguan motoric pada ekstremitas atas dan bawah.

PEMERIKSAAN PENUNJANG 1. Laboratorium

(6)
(7)

2. Radiologi

a. Xray thorax (tanggal 22 Februari 2023)

Kesan:

Infiltrat dan konsolidasi di kedua parudd/ TB paru aktif, pneumonia b. CT Scan thorax (tanggal 22 Februari 2023):

Kesan: Gambaran cavitating pneumonia.

TERAPI SELAMA PERAWATAN

NAMA OBAT RUTE DOSIS

Omeprazole IV 40 mg (di IGD)

D40% 2 fl IV 50 ml (di IGD)

Ventolin Nebu 1 respule (di IGD)

Levofloxacin IV 1x500 mg

Pantoprazole IV 1x40 mg

Acetylsisteine PO 3x200 mg

Pro TB 4 PO 1x3 tab setiap pagi sebelum

makan

Vit B6 PO 1x1 tab

PENGKAJIAN STATUS FUNGSIONAL

Pengkajian status fungsional adalah suatu bentuk pengukuran kemampuan seseorang untuk melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari secara mandiri. Pengkajian ini menggunakan Indeks Kemandirian Katz untuk aktivitas kehidupan sehari-hari yang berdasarkan pada evaluasi fungsi mandiri atau tergantung dari klien dalam hal makan, kontinen(defekasi/berkemih), berpindah, ke

(8)

kamar kecil, berpakaian dan mandi.

A Kemandirian dalam hal makan, kontinen (defekasi/berkemih), berpindah, kekamar kecil, berpakaian dan mandi

B Kemandirian dalam semua hal kecuali satu dari fungsi tersebut

C Kemandirian dalam semua hal kecuali mandi dan satu fungsi tambahan

D Kemandirian dalam semua hal kecuali mandi, berpakaian dan satu fungsi tambahan E Kemandirian dalam semua hal kecuali mandi, berpakaian, kekamar kecil, dan satu fungsi tambahan

F Kemandirian dalam semua hal kecuali mandi, berpakaian, kekamar kecil, berpindah, dan satu fungsi tambahan

G √ Ketergantungan pada keenam fungsi tersebut

Lain-lain____________tergantung pada sedikitnya dua fungsi, tetapi tidak dapat diklasifikasikan sebagai C,D,E,atau F

Keterangan:

Mandiri : berarti tanpa pengawasan, pengarahan atau bantuan aktif dari orang lain. Seseorang yang menolak untuk melakukan suatu fungsi dianggap tidak melakukan fungsi, meskipun ia anggap mampu.

Indeks Kemandirian Katz: G

PENGKAJIAN STATUS PSIKOSOSIAL

Pengkajian ini menggunakan Skala Depresi Geriatrik bentuk singkat dari Yesavage (1983)

NO PERTANYAAN YA TIDAK

1 Apakah pada dasarnya anda puas dengan kehidupan anda? V 2 Apakah anda telah meninggalkan banyak aktivitas dan minat anda? V

3 Apakah anda merasa bahwa hidup anda kosong? V

4 Apakah anda sering bosan? V

5 Apakah anda mempunyai semangat yang baik setiap waktu? V

6 Apakah anda takut sesuatu akan terjadi pada anda? V

7 Apakah anda merasa bahagia setiap waktu? V

8 Apakah anda merasa sering tidak berdaya? V

9 Apakah anda lebih suka tinggal di rumah pada malam hari daripada

pergi dan melakukan sesuatu yang baru? V

10 Apakah anda merasa bahwa anda mempunyai lebih banyak masalah

dengan ingatan anda daripada yang lainnya? V

11 Apakah anda berpikir sangat menyenangkan hidup sekarang ini? V 12 Apakah anda merasa saya (perawat) sangat tidak berguna dengan

keadaan anda sekarang? V

13 Apakah anda merasa penuh berenergi semangat? V

14 Apakah anda berpikir bahwa situasi anda tak ada harapan? V 15 Apakah anda berpikir bahwa banyak orang yang lebih baik daripada

anda? V

(9)

Keterangan :

Skor: Hitung jumlah jawaban yang sesuai indikasi (tanda “V”) setiap jawaban yang sesuai diberi Nilai 1 poin.

Skor 5 – 9 menunjukan kemungkinan depresi Skor 10 atau lebih menunjukan depresi

Total skor : 12 (menunjukkan depresi). Pada saat dilakukan pengkajian dengan perawat, kontak mata kurang.

PENGKAJIAN STATUS MENTAL

SHORT PORTABLE MENTAL STATUS QUESTIONNAIRE(SPMSQ) Tujuan: Penilaian defisit otak organik di klien lansia.

Ingat: Ini adalah status kuesioner mental umum dan memiliki pertanyaan yang dapat cenderung memiliki, budaya, dan usia bias pendidikan.

Ajukan pertanyaan 1-10 dalam daftar ini dan mencatat semua jawaban

PERTANYAAN JAWABAN

Benar Salah

Tanggal berapa hari ini? V

Hari apakah saat ini? V

Apa nama tempat ini? V

Berapakah nomor telepon anda?(Jika mereka memiliki telepon) V

Apa alamat jalan rumah anda? V

Berapa umur anda? V

Kapan anda lahir? V

Siapa Presiden Indonesia sekarang? V

Siapa nama ibu anda? V

Kurangi 3 dari 20 dan tetap mengurangkan 3 dari setiap nomor baru sebanyak 3 kali

V

Scoring:

1. 0 - 2 Kesalahan utuh Intelektual Berfungsi

(10)

2. 3 -4 Kesalahan Penurunan Intelektual Mild 3. 5 - 7 Kesalahan Penurunan Intelektual Moderat 4. 8 -10 Kesalahan PenurunanIntelektual Parah

Izinkan satu kesalahan lagi jika subjeknya hanya memiliki pendidikan sekolah dasar.

Biarkan satu kesalahan kurang jika subjek telah memiliki pendidikan luar sekolah tinggi

* Source:Pfeiffer,E. (1975). A short portable mental status questionnaire for the assessment of organic brain deficit in elderly patients. Journal of American Geriatrics Society. 23, 433-41.

Skor 2 : kesalahan utuh intelektual berfungsi

MORSE FALL SCALE (MFS)/SKALA JATUH DARI MORSE

Pengkajian Skala Nilai

1. Riwayat jatuh:apakah lansia pernah jatuh dalam 3 Tidak 0 0

bulan terakhir? Ya 25

2. Diagnosa sekunder: Apakah lansia memiliki lebih dari Tidak 0 15

satu penyakit? Ya 15

3. Alat bantu jalan :

- Bed rest/ dibantu perawat - Kruk/tongkat/walker

- Berpegangan pd benda2 disekitar (kursi, lemari, meja)

0

0 15

30

4. Terapi intravena: Apakah saat ini lansia terpasang Tidak 0 20

Infus Ya 20

5. Gaya berjalan/cara berpindah

- Normal/ bedrest/immobile (tidak dapat bergerak sendiri)

- Lemah (tidak bertenaga)

- Gangguan/tidak normal (pincang, diseret)

0

0

10 20

6. Status mental 0

- Lansia menyadari kondisi dirinya sendiri 0 - Lansia mengalami keterbatasan daya ingat 15

Total skala 35

(11)

Hasil Penilaian MFS

ANALISA DATA

Tingkat Resiko Skor MFS Tindakan

Tidak ada resiko 0 – 24 Perawatan dasar

Resiko rendah 25 -50 Intervensi pencegahan resiko jatuh standar Resiko tinggi ≥ 51 Intervensi pencegahan resiko jatuh tinggi

(12)

TGL DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUAN KRITERIA HASIL TINDAKAN

KEPERAWATAN

RASIONAL NAMA

PERAWA T

24/02/202

3 Bersihan jalan

nafas tidak efektif b.d proses infeksi dan merokok aktif

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 8 jam, bersihan jalan nafas efektif

- Frekuensi nafas normal

- Tidak

ditemukan suara nafas tambahan - Mampu

mengeluarkan sputum secara efektif

Mandiri:

1. Pantau irama, rate, dan usaha respirasi 2. Perhatikan

gerakan dada, amati

simetris, penggunaan otot aksesori, retraksi dada 3. Auskultasi

suara nafas tambahan 4. Berikan posisi

nyaman 5. Ajarkan batuk

efektif 6. Lakukan

fisioterapi dada

Kolaborasi

1. Pemberian

Mandiri:

1. Untuk mengetahui tanda awal kompromi pernafasan 2. Usaha bernafas

meningkat saat kepatuhan paru menurun

3. Untuk mengetahui adanya kelainan suara paru 4. Posisi duduk

meningkatkan ekspansi dada 5. Agar

secret/sputum bisa

dikeluarkan Kolaborasi:

1. Memberi kelembaban membrane mukosa, memaksimalka

Amanda J

Analisa Data Masalah Keperawatan

DS: Pasien mengatakan batuk berdahak, kakak pasien mengatakan pasien sering merokok di dalam kamar tertutup.

DO:

- Tampak sputum berwarna putih kecoklatan

- TTV: TD: 92/64 mmHg, HR:

108x/menit, SpO2: 96 % dengan nasal canul 3 lpm, RR: 24x/ menit, Suhu: 36,7

- Suara nafas ronkhi - Retraksi dada (+)

- Hasil lab: pemeriksaan BTA 1 dan 2:

Positif 3

- Hasil xray thorax(tgl 22/02/2023):

Infiltrat dan konsolidasi di kedua parudd/ TB paru aktif, pneumonia - Hasil ct thorax (tgl 23/02/23):

Gambaran captivating pneumonia

Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d proses infeksi

DS:

- Pasien dan ibu pasien mengatakan tidak mau makan 6 hari dan adanya penurunan berat badan dalam 3 bulan sebanyak kurang lebih 10 kg.

DO:

- Pasien tampak kurus - IMT: 15,6 (Underweight)

Defisit nutrisi b.d factor psikologis (tidak mau makan)

DS:

- Kakak pasien mengatakan pasien sering menyendiri di kamar dan sering menutup diri dari keluarga DO:

- Pasien tampak lesu - Kontak mata kurang

- Pengkajian status psikososial skala depresi geriatric adalah 12

Isolasi social b.d. Ketidakmampuan menjalin hubungan yang memuaskan

(13)

oksigen

2. Pemberian bronkodilator

n bernafas 2. Menurunkan

kekentalan sekret

24/02/23 Defisit nutrisi b.d factor psikologis (tidak mau makan)

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 8 jam, nutrisi adekuat

- Mampu

mengidentifikas i kebutuhan nutrisi secara mandiri - Tidak ada

keluhan mual muntah

Mandiri:

1. Monitor adanya mual muntah

2. Tanyakan pasien makanan kesukaan, konsultasikan kepada DPJP dan dietisian untuk

pemberiannya 3. Kaji adanya

alergi makanan 4. Jadwalkan

pengobatan dan tindakan tidak selama jam makan

Mandiri:

1. Mual adalah respon alami tubuh ketika mendeteksi adanya gangguan 2. Usaha

menumbuhkan nafsu makan

3. Untuk menghindari adanya keluhan tambahan 4. Supaya saat

sedang makan, pasien tidak mengalami distraksi yang menurunkan

Amanda J

(14)

Kolaborasi:

Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien

nafsu makan

Kolaborasi:

Meminimalkan adanya malnutrisi

24/02/23 Isolasi social bd.

Ketidakmampuan menjalin hubungan yang memuaskan

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 8 jam,

keterlibatan social meningkat

- Minat interaksi meningkat - Kontak mata

membaik

Observasi:

Identifikasi

kemampuan melakukan interaksi dengan orang lain

Terapeutik:

Berikan umpan balik positif pada setiap peningkatan kemampuan Edukasi:

Anjurkan berinteraksi dengan orang lain dengan bertahap

Observasi:

Untuk melihat

kemampuan interaksi social pasien

Terapeutik:

Umpan balik positif bisa meningkatkan motivasi pasien Edukasi:

Melatih kemampuan interaksi

Amanda J

(15)

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

TGL/JAM TINDAKAN NAMA

PERAWA T

24/02/23 08.00 Melakukan pengkajian

Amanda J Melakukan identifikasi kemampuan melakukan interaksi dengan orang lain

08.12 Mengajarkan batuk efektif

Memberikan umpan balik positif pada saat pasien bisa melakukan batuk efektif dan berinteraksi dengan orang lain

08.14 Melakukan fisioterapi dada: produksi sputum berwarna coklat dan kental 08.15 Melakukan auskultasi dada: masih terdengar ronkhi di kedua paru

08.17 Memonitor adanya keluhan mual dan muntah: pasien tidak ada mual dan muntah 08.18 Membuat janji temu untuk diberikan makanan

08.20 Berkolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan makanan dan kalori untuk pasien

08.23 Memberi makan pasien dengan makanan bubur sumsum, pasien menolak, ingin minum jus saja dan ingin tidur

08.27 Menanyakan bentuk makanan yang disukai pasien saat ini: pasien ingin makanan berbentuk cair seperti susu dan jus

09.01 Berkolaborasi dengan ahli gizi untuk menyediakan makanan berbentuk cair untuk pasien

09.10 Melakukan konsultasi dengan dokter jaga untuk merubah diit pasien yang semula lunak menjadi cair, seterusnya dokter jaga melakukan konsultasi dengan DPJP. DPJP acc adanya perubahan diit

09.12 Memberikan obat Acetylsisteine 200 mg po, Vit B6 1 tablet po, dan Pro TB 4 3 tablet po pasien bisa minum obat dengan perlahan

09.12 Membuat janji temu kembali dengan pasien untuk diberikan makanan,: pasien setuju untuk makan lagi jam 11.00

11.00 Melakukan fisioterapi dada: produksi sputum berwarna coklat dan kental

11.09 Memberikan pasien makanan berupa susu, pasien bisa menghabiskan setengah gelas 14.00 Memberikan obat oral Acetylsisteine 200 mg po

(16)

14.30 Memberikan makan pasien berupa jus buah: pasien bisa habis setengah gelas

14.30 Menganjurkan pasien untuk melakukan interaksi dengan orang lain, pasien mengatakan “Ya”, dan selama dilakukan tindakan, pasien dapat mempertahankan kontak mata

FORMAT CATATAN PERKEMBANGAN

TGL DIAGNOSA KEPERAWATAN SOAP Nama

Perawat 24/02/23

JAM 14.30

Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d proses infeksi dan

merokok aktif S: Pasien mengatakan masih batuk berdahak

O: Irama nafas teratur, suara nafas ronkhi +/+, Gerakan dada simetris, pasien dalam keadaan semi fowler, pasien bisa batuk efektif, terpasang terapi oksigen 3 lpm nasal canul, pasien sudah diberikan terapi obat oral

Acetylcysteine 200 mg jam 08.00 dan jam 14.00, sputum berwarna putih kecoklatan

A: Bersihan jalan nafas tidak efektif teratasi sebagian P: Lanjutkan intervensi

Amanda J

24/02/23 JAM 14.30

Defisit nutrisi b.d factor psikologis (tidak mau makan) dd.

Penurunan berat badan kurang lebih 10 kg dalam 3 bulan, IMT 15,6 (underweight)

S: pasien mengatakan tidak ada mual muntah dan ingin makanan berbentuk cair saja.

O: Pasien bisa menghabiskan ½ gelas jus buah,

terpasang infus Kabiven 500/24 jam, pasien masih harus dipaksa ibu untuk makan dan minum, ahli gizi sudah memodifikasi makanan yang semula lunak menjadi cair.

A: Defisit nutrisi teratasi P Intervensi dihentikan

Amanda J

24/02/23 JAM 14.30

Isolasi social bd. Ketidakmampuan menjalin hubungan yang memuaskan dd. Pasien tampak lesu, ingin

menyendiri dan sering menutup diri dari keluarga,

pengkajian status psikososial skala depresi geriatris adalah 12.

S: Pasien mengatakan “Ya” saat diberikan anjuran untuk melakukan interaksi dengan orang lain.

O: pasien sudah mulai bisa berinteraksi dengan perawat seperlunya dan sudah ada kontak mata

A: Isolasi social teratasi P: Lanjutkan intervensi

Amanda J

(17)

Referensi

Dokumen terkait

Pengkajian yang dilakukan penulis, penulis menganalisa data yang ada sehingga muncul masalah keperawatan yaitu: jalan napas tidak efektif dengan keluhan pasien

a) Mampu melakukan pengkajian keperawatan tuberculosis paru pada anggota keluarga Tn. b) Mendiagnosis keperawatan berdasarkan data yang diperoleh untuk mengatasi masalah

Dalam bab ini di uraikan studi kasus yaitu asuhan keperawatan penyakit pneumoni pada anak. Asuhan keperawatan dimulai dari melakukan pengkajian, merumuskan

Setelah melakukan asuhan keperawatan pada Tn.S selama 4x pertemuan dan melakukan pengkajian, di dapatkan data subjektif sebagai berikut : Klien mengatakan mendengar suara suara

Setelah dilakukan pengkajian dan analisa kasus muncul lima diagnosa pada pasien yaitu bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan penumpukan sekret dan sekret

Diagnosa keperawatan 1: Diagnosa Keperawatan 1: Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisik 08.00 Melakukan pengkajian Nyeri yang komprehensif,(PQRST) Provokatif

Setelah melakukan asuhan keperawatan pada Tn.S selama 4x pertemuan dan melakukan pengkajian, di dapatkan data subjektif sebagai berikut : Klien mengatakan mendengar suara suara

dengan teori, rencana keperawatan yang penulis lakukan berdasarkan pada respon pasien, dalam teori dijelaskan bahwa rencana keperawatan pada pasien dengan bersihan jalan