• Tidak ada hasil yang ditemukan

(1)ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN KANKER PAYUDARA DI RUANG KEMOTERAPI RSUD DR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "(1)ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN KANKER PAYUDARA DI RUANG KEMOTERAPI RSUD DR"

Copied!
169
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Kanker payudara menduduki peringkat tertinggi dalam jumlah kasus kanker dan merupakan penyebab kematian akibat kanker terbesar di dunia setiap tahunnya. Kanker payudara merupakan suatu keganasan pada jaringan payudara yang mungkin berasal dari epitel duktus atau lobulus (Departemen Kesehatan RI, 2015). Menurut WHO (2012), prevalensi kanker payudara sebanyak 1.677.000 kasus, dimana perempuan merupakan kelompok yang paling banyak menderita kanker ini.

Sedangkan menurut data GLOBOCAN tahun 2012, diketahui bahwa kanker payudara merupakan kanker dengan persentase kasus baru tertinggi yaitu 43,3%, dan persentase kematian akibat kanker payudara sebesar 12,9%2 (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2015). Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), penderita kanker payudara di Indonesia mencapai 40 per 100.000 penduduk pada tahun 2012. Menurut Global Cancer Statistics (2018), penyebab kanker payudara bersifat multifaktorial, penyebab utamanya belum diketahui. diketahui. diketahui dengan jelas.

Selain itu perawat berperan untuk dapat memotivasi klien dan menjaga sikap peduli selama klien menjalani pengobatan, melakukan pendekatan holistik untuk meningkatkan kualitas hidup klien kanker payudara (Utama, 2021). Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk menulis karya ilmiah dengan judul “Asuhan Keperawatan Klien Kanker Payudara di Ruang Kemoterapi RSUD Dr.

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

  • Tujuan Umum
  • Tujuan Khusus

Manfaat Penelitian

  • Bagi Penulis
  • Bagi Tempat Penelitian
  • Bagi Perkembangan Ilmu Pengetahuan

TINJAUAN PUSTAKA

Konsep Dasar Kanker Payudara

  • Pengertian
  • Anatomi Payudara
  • Fisiologi Payudara
  • Etiologi
  • Patofisiologi
  • Tanda dan Gejala
  • Pemeriksaan Penunjang
  • Penatalaksanaan Medis
  • Konsep Kemoterapi

Kadar hormon yang berlebihan akan meningkatkan sel-sel yang rusak secara genetik yang akan menyebabkan kanker payudara. D. Beberapa kanker payudara bersifat estrogen receptor positif (ER+), yang berarti estrogen merangsang pertumbuhan sel kanker payudara. Di usia 30 tahun ke atas dan Anda belum pernah melahirkan anak, risiko Anda terkena kanker payudara juga akan meningkat.

Penentuan stadium klinis kanker payudara berdasarkan klasifikasi TNM berdasarkan AJCC Cancer Staging Manual Edisi 6 disajikan pada Tabel 2.2 di bawah ini. Studi pendukung yang dapat dilakukan untuk kanker payudara menurut National Cancer Control Committee (2015) adalah sebagai berikut. Namun, MRI mungkin dipertimbangkan pada wanita muda dengan payudara padat atau payudara dengan implan, karena klien berisiko tinggi terkena kanker payudara.

Pemeriksaan Patologi Anatomi Pemeriksaan patologi kanker payudara meliputi pemeriksaan sitologi, morfologi (histopatologi), pemeriksaan imunohistokimia, hibridisasi in situ dan gene array (hanya dilakukan pada penelitian dan kasus khusus). Penatalaksanaan medis yang dapat dilakukan pada klien penderita kanker payudara menurut National Cancer Control Committee (2015) adalah sebagai berikut.

Tabel 2.1 Klasifikasi TNM Kanker Payudara Berdasarkan AJCC  Cancer Staging Manual, 6th Editon, 2013
Tabel 2.1 Klasifikasi TNM Kanker Payudara Berdasarkan AJCC Cancer Staging Manual, 6th Editon, 2013

Konsep Masalah Keperawatan

  • Pengertian Masalah Keperawatan
  • Kriteria Mayor dan Minor
  • Faktor yang berhubungan
  • Pathway
  • Masalah Keperawatan Klien Kanker Payudara

Kondisi atau situasi yang berhubungan dengan suatu masalah yang dapat mendukung data yang lengkap untuk memastikan suatu diagnosis atau masalah keperawatan (PPNI, 2017). Nyeri kronis yang berhubungan dengan kompresi saraf (Definisi D: Pengalaman sensorik atau emosional yang berhubungan dengan kerusakan jaringan aktual atau fungsional dengan awitan tiba-tiba atau lambat dan intensitas ringan hingga berat dan persisten selama lebih dari 3 bulan. Nyeri akut terkait dengan prosedur pembedahan (Definisi D : Sensorik atau pengalaman emosional yang terkait dengan kerusakan jaringan aktual atau fungsional dengan intensitas tiba-tiba atau lambat di lokasi, ringan hingga berat dan konstan, berlangsung kurang dari 3 bulan.

Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan terbatasnya usaha pernafasan (D Definisi : inspirasi dan/atau ekspirasi yang tidak memberikan ventilasi yang adekuat. Defisiensi nutrisi berhubungan dengan peningkatan kebutuhan metabolik (D Definisi : asupan nutrisi tidak mencukupi kebutuhan metabolik. Gangguan integritas kulit/jaringan berhubungan dengan edema limfatik (Definisi D: kerusakan pada kulit (dermis dan/atau epidermis) atau jaringan (mukosa, kornea, fasia, otot, tendon, tulang, tulang rawan, kapsul sendi dan/atau ligamen).

Subjektif: menunjukkan kerusakan/kehilangan bagian tubuh. Tujuan: hilangnya bagian tubuh, perubahan/kehilangan fungsi/struktur tubuh. Subjektif: tidak ingin memperlihatkan cacat/bagian tubuh yang hilang, mengungkapkan perasaan negatif terhadap perubahan tubuh, mengungkapkan kekhawatiran terhadap penolakan/reaksi orang lain, mengungkapkan perubahan gaya hidup.

Konsep Asuhan Keperawatan

  • Pengkajian Keperawatan
  • Diagnosa Keperawatan
  • Perencanaan Keperawatan
  • Implementasi Keperawatan
  • Evaluasi Keperawatan

Citra tubuh yang terganggu berhubungan dengan akibat pembedahan Diagnosa keperawatan merupakan penilaian klinis mengenai respon klien terhadap suatu masalah kesehatan atau proses kehidupan yang dialaminya, baik aktual maupun potensial. Dalam pelaksanaannya terdapat suatu susunan dan urutan pelaksanaan yang akan mengatur kegiatan pelaksanaan sesuai dengan diagnosa keperawatan dan intervensi keperawatan yang telah ditetapkan.

Tujuan pelaksanaan keperawatan adalah melaksanakan hasil rencana keperawatan yang kemudian dievaluasi untuk mengetahui status kesehatan klien dalam waktu singkat, mencegah terjadinya komplikasi, memberikan lingkungan yang nyaman bagi klien, dan memberikan kenyamanan bagi klien. perasaan puas (Sharfina, 2019). Kaji kemajuan klien terhadap tindakan keperawatan yang diberikan dan bersihkan peralatan, lingkungan klien, dan lakukan terminasi. Evaluasi keperawatan merupakan tahap akhir dari proses keperawatan yang bertujuan untuk menilai hasil akhir dari seluruh tindakan keperawatan.

Penilaian formatif merupakan hasil observasi dan analisis perawat terhadap respon klien segera setelah tindakan keperawatan dilakukan.

Tabel 2.3 Perencanaan Keperawatan
Tabel 2.3 Perencanaan Keperawatan

METODE PENELITIAN

Pendekatan Penelitian

Subyek Penelitian

Definisi Operasional

Lokasi dan Waktu Penelitian

Prosedur Penelitian

Metode dan Instrumen Pengumpulan Data

Keabsahan Data

Analisis Data

HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambaran Lokasi Penelitian

Ruangan ini merupakan ruangan khusus untuk perawatan klien kanker yang menjalani program kemoterapi baik pria maupun wanita. Batas-batas Ruang Kemoterapi adalah sebagai berikut: sebelah timur berbatasan dengan Ruang Hemodialisis lama, sebelah utara berbatasan dengan Depo 2 dan disebelahnya. Bangunan ruang kemoterapi terdiri dari 17 tempat tidur klien yang terbagi atas tempat tidur 1 sd 8 untuk klien laki-laki dan tempat tidur 9 sd 17 untuk klien perempuan, 1 ruang tindakan, 1 ruang istirahat dan kehormatan, 1 ruang pertemuan, 1 ruang utama, ruang, dapur, ruang keperawatan. stasiun, 1 kamar mandi staf.

Hasil Asuhan Keperawatan

Pembahasan

  • Pengkajian
  • Intervensi Keperawatan

Pada klien 1 (Ny.I) diagnosanya adalah nyeri akut berhubungan dengan luka fisik akibat tindakan bedah mastektomi. Diagnosis defisit perawatan diri yang berhubungan dengan kelemahan adalah ketidakmampuan melakukan atau menyelesaikan aktivitas perawatan diri. Tanda dan gejala yang ada pada klien memenuhi kriteria untuk menegakkan diagnosis mual terkait kerja agen farmakologis (D.0076).

Diagnosis mual berhubungan dengan efek agen farmakologis merupakan diagnosis baru yang ditemukan setelah klien mendapat kemoterapi. Rencana tindakan keperawatan menurut SIKI (2018) pada klien 1 (Ny. I) dengan masalah keperawatan pola tidur terganggu berhubungan dengan hambatan lingkungan adalah dukungan tidur. Sedangkan risiko infeksi pada klien 2 (Ny. S) dengan masalah keperawatan berhubungan dengan efek prosedur invasif. Rencana keperawatan menurut SIKI (2018) adalah Pencegahan infeksi yaitu pemantauan tanda dan gejala infeksi lokal dan sistemik, tangan mencuci sebelumnya.

Menurut SIKI (2018), rencana tindakan keperawatan pada Klien 1 (Ny. I) dan Klien 2 (Ny. S) dengan masalah keperawatan defisit perawatan diri terkait frailty adalah Self-Care Support. Pada permasalahan keperawatan nyeri akut berhubungan dengan agen cidera fisik yang terdapat pada Klien 1 (Ny. I), tindakan keperawatan yang dilakukan selama 2x24 jam adalah mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, skala dan intensitas nyeri, mengidentifikasi non-penyebab nyeri, secara verbal, pantau tanda-tanda vital dan pelajari teknik non-farmakologis. Pada masalah keperawatan pola tidur terganggu berhubungan dengan hambatan lingkungan terdapat pada Klien 2 (Ibu jelaskan pentingnya tidur yang cukup.

Masalah keperawatan risiko infeksi terkait efek prosedur invasif tidak teratasi sehingga tidak ditemukan tanda-tanda infeksi pada luka mastektomi. Pada evaluasi keperawatan Klien 2 (Ny. S) didapatkan permasalahan keperawatan nyeri kronis berhubungan dengan kompresi saraf tidak teratasi pada tanggal yang ditunjukkan oleh Klien bahwa nyeri tidak berkurang, skala nyeri 3, Klien mampu melakukan teknik relaksasi, klien tampak nyaman, klien tampak mampu tersenyum. Dalam evaluasi masalah keperawatan mual berhubungan dengan efek obat farmakologi, hasil masalah teratasi pada tanggal yang ditunjukkan klien menyatakan mual berkurang, klien menyatakan bisa makan banyak, klien mengatakan tidak muntah. .

Pada klien 2 terdapat 3 masalah keperawatan yang teratasi yaitu defisit perawatan diri berhubungan dengan kelemahan, gangguan pola tidur berhubungan dengan hambatan lingkungan, dan mual berhubungan dengan efek obat farmakologi. Sedangkan pada klien 2 terdapat 1 masalah yang belum terselesaikan yaitu nyeri kronik berhubungan dengan kompresi saraf. Menurut asumsi peneliti, permasalahan keperawatan yang masih belum terselesaikan pada Klien 1 berkaitan dengan luka mastektomi yang masih segar.

Masalah nyeri kronik klien 2 yang belum terselesaikan berhubungan dengan kanker payudara yang sudah menyebar ke tulang. Diagnosa keperawatan yang muncul pada Klien 1 dan Klien 2 adalah defisit perawatan diri berhubungan dengan kelemahan (D.0109), risiko infeksi berhubungan dengan efek prosedur invasif (D.0142) dan mual berhubungan dengan efek agen farmakologis (D. .0076).

KESIMPULAN DAN SARAN

Gambar

Tabel 2.1 Klasifikasi TNM Kanker Payudara Berdasarkan AJCC  Cancer Staging Manual, 6th Editon, 2013
Tabel 2.2 Stadium Klinis Berdasarkan Klasifikasi TNM Kanker  Payudara Berdasarkan AJCC Cancer Staging Manual, 6th Edition, 2013
Tabel 2.3 Perencanaan Keperawatan
Tabel 4.1 Hasil pengkajian identitas Klien dengan Kanker  Payudara
+7

Referensi

Dokumen terkait

Diberikan terapi RL 20 TPM Diagnosis keperawatan utama yang ditetapkan adalah nyeri akut berhubungan dengan agen pencidera fisik ditandai dengan tampak meringis D.0077 dengan data