ASUHAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH SISTEM NEUROVASKULER PADA Ny. N DENGAN STROKE NON HEMORAGIK (SNH) DI RUANG WIJAYAKUSUMA RSUD BANYUMAS
Di susun oleh : Konik Fadhilah
2311040104
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO 2023
PENGKAJIAN KEPERAWATAN 1. Biodata
Pasiaen
Nama : Ny. N
Umur : 61 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SD Status pernikahan : Janda
Alamat : Adisana 3/7 Kec. Kebasen, Kab. Banyumas 2. Keluahan Utama
Pasien mengeluh pusing berputar, mual, anggota gerak kiri terasa lemah terutama kaki 3. Riwayat Penyakit
a. Riwayat penyakit sekarang
12 jam SMRS pasien mengeluh pusing berputar dan ekstremitas kiri terasa kesemutan, kemudian pasien berobat ke dokter dan diberiakan terapi nifedipine 1x 10 mg, hufralgil 1x1, simvastatin 1x10 mg, antasida 3x1. 3 jam SMRS keluhan memberat, ekstremitas kiri terasa lemah, terutama kaki, bicara agak pelo.
Kemudian pasien dibawa ke IGD RSUD Banyumas pada tanggal 20 November 2023 sekitar pukul 11.00 WIB. Hasil pemeriksaan saat datang ke IGD  S : 36,8
oC ,Nadi : 90 x/mnt,TD : 180/125 mmHg, SPO2 : 99 % RR: 20 x/mnt. Di IGD pasien dilakukan pemeriksaan laboratprium, EKG, Ro Thorax, CT scan kepala.
Terapi yang didapatkan di IGD inj citicolin 500 mg, inj mecobalamine 500 mcq, inj OMZ 40 mg dan inj dipenhidramine 1amp Intramusculer. Pada saat dilakukan pengkajian di ruang Wijayakusuna pada tgl 20 November 2023 pukul 14.30 di dapatkan data pasien masih mengeluh ekstremitas kanan terasa lemah terutama kaki, nyeri kepala. TD 160/79 mmHg, N 87 x/mnt, S 36,5 C, RR 20x /mnt, 98 %.
P: nyeri akibat agen pencedera fisiologis, nyeri bertambah saat beralih posisi Q: pusing berputar
R: nyeri di kepala S: skala nyeri 5 T: nyeri hilang timbul
b. Riwayat penyakit dahulu
Pasien mengatakan mempunyai riwayat penyakit Hipertensi sejak 4 tahun lalu namun tidak pernah berobat rutin karena tidak memiliki asuransi kesehatan.
Kegiatan sehari – hari pasien berkebun, bercocok tanam disawah. Pasien juga memiliki kebiasaan makan yang asin, gurih, gorengan, bersantan dan berlemak.
Pasien tidak memiliki riwayat penyakit jantung maupun diabetes melitus, TBC dan penyakit menular lainnya.
c. Riwayat penyakit keluarga
Pasien mengatakan dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit hipertensi diabetes melitus, TBC, hepatitis dll. Dalam keluarga mempunyai kebiasaan makan makanan asin, gurih, gorengan, makanan bersantan dan berlemak. Saat ini pasien tinggal dengan anak terakhir.
4. Pemeriksaan Biologis, Psikologis Dan Spiritual Pemeriksaan biologis (fiisik persistem)
a. Sitem pernafasan
DS : Pasien tidak ada keluhan sesak nafas DO:
- Inspeksi :Pasien tidak menggunakan alat bantu pernaasan, RR: 20 x/
menit, SPO2: 98 %, pergerakan dada simetris, tidak terdapat retraksi dada - Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, pergerakan dada simetris
- Perkusi : Bunyi perkusi sonor
- Auskultsi : Suara nafas dasar Vesikuler,tidak ada whezing , tidak ada ronchi, tidak ada stridor
b. System kardiovaskuler dan hematology
DS : Pasien tidak memiliki riwayat penyakit jantung.
DO:-
- Inspeksi : tidak terdapat cianosis, tidak ada peningkatan JVP TD: 160/79 mmHg, N 87 x/mnt, Capilary refil 2 detik
- Auskultasi: Suara jantung S1-S2 normal, tidak ada gallop, tidak ada mur- mur
- Palpasi : ictus cordis tidak teraba - Perkusi : terdengar redup
c. System pencernaan
DS :
Pasien mengatakan mual namun tidak muntah, nafsu makan bagus. Sebelum sakit pasien makan 3x sehari, menu lengkap. Minum 7-8 gelas perhari. Setelah sakit nafsu makan tetap baik, porsi makan selalu habis, minum 7-8 gelas perhari.
DO :
- Inspeksi :Pasien menghabiskan porsi makanan yang disediakan RS, abdomen datar, tidak terlihat adanya benjolan, BB :60 kg ,TB : 155 cm ,IMT : 24,97 kg/M3  status Gizi normal
- Auskultasi : Bising usus (+), peristaltik 12 x/mnt - Perkusi : timpani
- Palpasi : Tidak ada nyeri tekan pada bagian abdomen, tidak teraba massa, tidak ada pembesaran hepar, lien.
d. System pengindraan Ds:
Pasien mengatakan tidak ada masalah dengan indra penciuman, pendengaran, pengecap dan perasa, maupun indera penglihatan.
DO:
Inspeksi:
Mata : Mata kanan kiri simetris, sklera tidak ikterik, konjungtiva tidak anemis, pupil isokor 2 mm, reflek cahaya (+), mata bersih, tidak ada gangguan penglihatan, pasien memejamkan mata saat merasakan pusing
Hidung : Lubang hidung kanan dan kiri simetris, tidak ada polip, tidak ada sinusitis, tidak ada gangguan penciuman
Telinga : Telinga kanan dan kiri simetris, telinga bersih, tidak ada serumen, tidak ada gangguan pendengaran
Mulut : mulut bersih, tidak ada stomatitis, bibir lembab, lidah bersih, pasien tampak meringis saat sedang pusing.
e. System endokrin
Ds: Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit DM, hipertiorid maupun hipotiroid
DO:
Inspeksi:
- Hasil pemeriksaan GDS 127 mg/dl, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid maupun kelenjar limfe
Palpasi: Tidak teraba pembesaran di kelenjar limfe dan tiroid f. System integument
DS : - DO:
- Keadaan kulit bersih, kulit pucat, terdapat oedem di kedua kaki dan tangan derajat 2, rambut pendek dan bersih, kuku pendek dan bersih.
g. System musculoskeletal
DS : Pasien mengatakan ekstremitas kiri lemah
DO: - Inspeksi: rentang gerak tangan kanan 5, tangan kiri 4, kaki kanan 5 kaki kiri 3, kekuatan otot tangan kanan 5, tangan kiri 4, kaki kanan 5 kaki kiri 3
- Pasien belum mampu duduk mandiri, masih dibantu keluarga h. Sistem Persyarafan
DS : - DO :
Inspeksi: Kesadaran komposmentis, GCS : 15( E4 M6 V5), tidak ada disorientasi waktu, tempat, pasien kesulitan menggerarakkan ekstremitas kanan.
i. Sistem Perkemihan
DS : Sebelum dan sesudah sakit BAK lancar, tidak ada masalah, BAK banyak.
DO : Inspeksi:
- Pasien tidak terpasang DC, pasien BAK didiapers.
Palpasi: tidak ada nyeri tekan supra pubik j. Sistem Imun
DS : Pasien mengatakan tidak memiliki alergi obat dan alergi makanan.
DO : -
Pemeriksaan psikologis, sosial dan spiritual
a. Hubungan factor psikologis terhadap penyakit klien
Ds : Pasien tidak mengira dirinya bisa terkena stroke, selama ini pasien baru pernah sakit yang sampai di rawat. Pasien sudah menerima kondisi sakitnya saai ini dan menganggap sakitnya merupakan ujian dari Allah. Namun yang menjadi pikiran pasien adalah biaya perawatan dan biaya untuk pengobatan
selanjutnya karena dirinya tidak memiliki asuransi kesehatan. Padahal setelah perawatan ini membutuhkan pengbatan rutin. Pasien tidak mau membebani anak anaknya dengan biaya pengobatan yang tidak sedikit.
Pasien juga merasa tidak betah dirawat di rumah sakit.
b. Hubungan factor sosial terhadap penyakit klien
Ds :Pasien mengatakan orang terdekat dengan pasien adalah anak. Pola komunikasi pasien dengan keluarga dan orang lain baik. Setiap ada permasalahan selalu di diskusikan dengan keluarga.
Do: Hubungan pasien dengan keluarga, masyarakat dan perawat cukup baik, terbukti pasien selalu kooperatif terhadap perawat dalam melaksanakan tidakan keperawatan. Hubungan pasien dengan tetangga juga baik terbukti banyak tetangga yang membesuk dirinya di rumah sakit.
c. Hubungan factor spiritual terhadap penyakit klien H:
Sumber kekuatan saat ini anak anaknya. Pasien sudah menerima keadaannya, walaupun masih belum percaya bisa sakit seperti ini. Hal yang membuat dirinya tetap semangat adalah anaknya yang selalu mendampinginya saat sakit dan keinginan yang kuat dalam diri pasien untuk sembuh supaya bisa beraktivitas kembali seperti biasa.
O:
Pasien memeluk agama islam, kegiatan yang diikuti sebelum sakit yaitu salat berjamaah, pengajian dan kegiatan keagamaan dilingkungan sekitar. Pasien mengatakan tetap ingin menjalankan ibadah tetapi bingung bagaimana cara tayamumnya karena tempat tidur jauh dari tembok, selain itu pasien juga menggunakan pampers. Keyakinan yang dianut tidak mempengaruhi pilihan pengobatan dan pilihan layanan pengobatan.
P:
Dalam keadaan sakit pasien merasa lebih nyaman bila didampingi keluarga dan banyak yang mendoakan. Pasien merasa semakin banyak yang mendoakan akan mempercepat kesembuhannya.
E:
Untuk saat ini pasien belum membutuhkan pendampingan dari ahli spiritual.
Untuk saat ini pasien dan keluarga hanya membutuhkan falititas untuk bisa menjalankan ibadah ditempat tidur.
5. Terapi medis Tanggal 20-11-2023
No Nama obat Dosis Cara pemberian Waktu pemberian
1 Inj citicolin 2x500 mg Intravena Jam 17.00 dan 05.00 2 Inj Omeprazole 2x40 mg Intravena Jam 17.00 dan 05.00 3 Injeksi
Mecobalamine
2x 500 mcq Intravena Jam 17.00 dan 05.00
4 Amlodipine 1x 10 mg Peroral Jam 22.00
5 Valsaltran 1x80 mg Peroral Jam 06.00
6 CPG 1x75 mg Peroral Jam 18.00
7 Betahistin 2x12 mg Peroral Jam 06.00 dan 18.00
8 Flunarizine 2x5 mg Peroral Jam 06.00 dan 18.00
9 KSR 2x1 Peroral Jam 06.00 dan 18.00
10 Infus Nacl 0,9 % 20 tpm Intravena -
Terapi tanggal 21-11-2023
No Nama obat Dosis Cara pemberian Waktu pemberian
1 Furosemid 1x40 mg Peroral Jam 06.00
2 Bisoprplol 1x 1,25 mg Peroral Jam 14.00
Terapi tanggal 22/11/2023
No Nama obat Dosis Cara pemberian Waktu pemberian
1 atorvastatin 1x20 mg Peroral Jam 22.00
2 Fenovibrat 1x 300 mg Peroral Jam 22.00
6. Pemeriksaan diagniostik
RO thorak 20/11/2023: - Awal odema pulmonum - Cardiomegali
Ct Scan kepala 20/11/2023:
- Infark cerebri di regio ganglia basalis dextra 7. Pemeriksaan Penunjang
Tanggal 20 -11 - 2023 Jenis
Pemeriksaan
Hasil Nilai normal Interpretasi
Hemoglobin 13,8 13,2-17,3 Normal
Hematokrit 40,7 39,6-51,9 Normal
Trombosit 242 150-450 Normal
Leukosit 13,40 5,00-13,50 Normal
BUN 10 7-18 Normal
Kreatinin 0,99 0,60-1,30 Normal
SGOT 18 0-50 Normal
SGPT 30 0-50 Normal
Klorida 99 98-107 Normal
Kalium 3,1 3,5-5,1 Menurun
Natrium 140 136-145 Normal
Tanggal 22-11-2023
Kolesterol 275 Meningkat
Trigliserid 239 Meningkat
HDL 53 Normal
LDL 174 Meningkat
Asam urat 4,5 Normal
HbA1c 6 Normal
ANALISA DATA Senin, 13 Nopember 2023
Data Fokus
Etiologi / faktor risiko
Problem
DS:
- Pasien mengatakan nyeri kepala
P: nyeri akibat agen pencedera fisiologis, nyeri bertambah saat beralih posisi Q: pusing berputar
R: nyeri di kepala S: skala nyeri 5 T: nyeri hilang timbul DO:
Inspeksi
- Pasien memejamkan mata saat sedang
Agen pencedera fisiologis
Nyeri akut
merasakan pusing
- Pasien meringis saat sedang pusing - Tekanan darah: 160/79 mmHg DS:
- Pasien mengeluh pusing berputar DO:
Inspeksi:
- Tekanan darah sistolik 160 mmHg - Tekanan darah diastolik 79 mmHg - Tekanan arteri rata – rata 106 mmHg - Hasil CT scan kepala Infark cerebri di regio
ganglia basalis dextra
Embolisme Risiko perfusi serebral tidak efektif
DS:
- Pasien mengatakan esktremitas kiri lemah terutama kaki
DO:
Inspeksi:
- Kekuatan otot tangan kiri 4, kaki kiri 3 - Rentang gerak tangan kiri 4, kaki kiri 3 - Pasien tidak mampu duduk sendiri harus
dibantu keluarga
Penurunan kekuatan otot
Gangguan mobilitas fisik
DS:
- Pasien mengatakan mempunyai penyakit hipertensi tetapi tidak berobat rutin karena tidak memiliki asuransi kesehatan
- Pasien memiliki kebiasaan makan makanan asin, gurih, gorengan, makanan bersantan dan berlemak
DO:
- Kolesterol 275 mg/dl , trigliserid 239 mg/dl, LDL 174 mg/dl
Kurang terpapar informasi
Manajemen kesehatan tidak efektif
DS:
- Pasien sudah menerima keadaannya,
Perubahan lingkungan Risiko distress spiritual
walaupun masih belum percaya bisa sakit seperti ini
- Pasien mengatakan tetap ingin menjalankan ibadah tetapi bingung bagaimana cara tayamumnya karena tempat tidur jauh dari tembok, selain itu pasien juga menggunakan pampers.
-
DIAGNOSA KEPERAWATAN BERDASARKAN PRIORITAS
1. Risiko perfusi serebral tidak efektif b.d embolisme d.d Pasien mengeluh pusing berputar, tekanan darah sistolik 160 mmHg, tekanan darah diastolik 79 mmHg, tekanan arteri rata – rata 106 mmHg, hasil CT scan kepala Infark cerebri di regio ganglia basalis dextra.
2. Nyeri akut b.d agen pencedera fisiologis d.d pasien mengatakan nyeri kepala, nyeri akibat agen pencedera fisiologis, nyeri bertambah saat beralih posisi, pusing berputar, nyeri di kepala, skala nyeri 5, nyeri hilang timbul, pasien memejamkan mata saat sedang merasakan pusing, pasien meringis saat sedang pusing, tekanan darah: 160/79 mmHg.
3. Gangguan mobilitas fisik b.d penurunan kekuatan otot d.d pasien mengatakan esktremitas kiri lemah terutama kaki, kekuatan otot tangan kiri 4, kaki kiri 3 , rentang gerak tangan kiri 4, kaki kiri 3, pasien tidak mampu duduk sendiri harus dibantu keluarga
4. Manajemen kesehatan tidak efektif b.d kurang terpapar informasi d.d pasien mengatakan mempunyai penyakit hipertensi tetapi tidak berobat rutin karena tidak memiliki asuransi kesehatan, pasien memiliki kebiasaan makan makanan asin, gurih, gorengan, makanan bersantan dan berlemak.
5. Risiko distres spiritual b.d perubahan lingkungan d.d Pasien sudah menerima keadaannya, walaupun masih belum percaya bisa sakit seperti ini, Pasien mengatakan tetap ingin menjalankan ibadah tetapi bingung bagaimana cara tayamumnya karena tempat tidur jauh dari tembok, selain itu pasien juga menggunakan pampers.
INTERVENSI KEPERAWATAN Hari, tanggal: Senin, 20 Nopember 2023
DX-1: Risiko perfusi serebral tidak efektif b.d embolisme
Tujuan dan Kriteria hasil Intervensi TTD
Setelah dilakukan tindakan keeprawatan selama 3x 24 jam maka perfusi serebral (L.02014) meningkat dengan kriteria hasil:
DS:
- Pasien mengeluh pusing berputar DO:
Inspeksi:
- Tekanan darah sistolik 160 mmHg - Tekanan darah diastolik 79 mmHg - Tekanan arteri rata – rata 106 mmHg
- Hasil CT scan kepala Infark cerebri di regio ganglia basalis dextra Indikator
Awal Target
Sakit kepala 3(sedang) 5(Menurun)
Tekanan darah sistolik 3(sedang) 5(Membaik) Tekanan darah diastolik 3(sedang) 5(Membaik) Tekanan arteri rata - rata 3(sedang) 5(Membaik)
Pemantauan neurologi Observasi
1. Monitor tingkat kesadaran (GCS) 2. Monitor tanda tanda vital
3. Monitor status pernapasan 4. Monitor keluhan sakit kepala
5. Monitor respon terhadap pengobatan Terapeutik
6. Hindari aktivitas yang dapat meningkatkan TIK 7. Atur interval pemantauan sesuai kondisi pasien Edukasi
8. Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan Pemberian obat (I. 02062)
Konik
Observasi
1. Identifikasi kemungkinan alergi, interaksi, kontraindikasi
2. Monitor efek terapeutik obat
3. Monitor efeksamping, toksisitas, dan interaksi obat Terapeutik
4. Lakukan prinsip enam benar 5. Fasilitasi minum obat Edukasi
6. Jelaskan jenis obat, alasan pemberian obat, efek yang diharapkan, kemungkinan efek samping obat
Dx-2: Nyeri akut b.d agen pencedera fisiologis
Tujuan dan Kriteria hasil Intervensi TTD
Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 3 x 24 jam, maka tingkat nyeri (L.08066 ) menurun dengan kriteria hasil:
DS:
- Pasien mengatakan nyeri kepala
P: nyeri akibat agen pencedera fisiologis, nyeri bertambah saat beralih posisi
Q: nyeri seperti berputar R: nyeri di kepala S: skala nyeri 5 T: nyeri hilang timbul DO:
Inspeksi
- Pasien memejamkan mata saat sedang merasakan pusing - Pasien meringis saat sedang pusing
- Tekanan darah: 160/79 mmHg
Manajemen Nyeri (I.08238) Observasi
1. Identifikasi nyeri dengan pendektan PQRST
2. Idenfitikasi respon nyeri non verbal
3. Monitor efek samping penggunaan analgetik Terapeutik
4. Berikan Teknik nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri (murotal dan teknik nafas dalam)
5. Fasilitasi istirahat dan tidur Edukasi
6. Jelaskan strategi meredakan nyeri
7. Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
8. Anjurkan menggunakan analgesik secara tepat
9. Ajarkan Teknik non farmakologis untuk mengurangi
Konik
Indikator
Awal Target
Keluhan nyeri
- Pasien mengatakan nyeri kepala, nyeri akibat agen pencedera fisiologis, nyeri bertambah saat beralih posisi - nyeri seperti berputar
- nyeri di kepala - skala nyeri 5 - nyeri hilang timbul
3(sedang) 5(Menurun)
Meringis 3(sedang) 5(Menurun)
Sikap protektif 3(sedang) 5(Menurun)
Tekanan darah 3(Sedang) 5(Membaik)
nyeri Kolaborasi
10. Kolaborasi pemberian analgetik
DX-3 : Gangguan mobilitas fisik b.d penurunan kekuatan otot
Tujuan dan Kriteria hasil Intervensi TTD
Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 3 x 24 jam, maka mobilitas fisik (L.05042) meningkat, dengan kriteria hasil:
DS:
- Pasien mengatakan esktremitas kiri lemah terutama kaki DO:
Inspeksi:
- Kekuatan otot tangan kiri 4, kaki kiri 3 - Rentang gerak tangan kiri 4, kaki kiri 3
- Pasien tidak mampu duduk sendiri harus dibantu keluarga Indikator
Awal Target
Kekuatan otot (tangan kiri 4, kaki
kiri 3) 3(Sedang ) 5(meningkat)
Rentang gerak (tangan kiri 4, kaki
kiri 3) 3(Sedang ) 5(meningkat)
- Kelemahan fisik (Pasien tidak 3(sedang) 5(menurun)
Dukungan Mobilisasi (I.05173) Observasi
1. Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik lainnya
2. Identifikasi toleransi fisik melakukan pergerakan
3. Monitor frekuensi jantung dan tekanan darah sebelum memulai mobilisasi
4. Monitor kondisi umum selama melakukan mobilisasi Terapeutik
5. Fasilitasi aktivitas mobilisasi dengan alat bantu (mis:
pagar tempat tidur)
6. Fasilitasi melakukan pergerakan
7. Libatkan keluarga untuk membantu pasien dalam meningkatkan pergerakan
Konik
mampu duduk sendiri harus dibantu
keluarga) Edukasi
8. Ajarkan mobilisasi sederhana yang harus dilakukan (mis: duduk di tempat tidur)
Dx-4 : Manajemen kesehatan tidak efektif b.d kurang terpapar informasi
Tujuan dan Kriteria hasil Intervensi TTD
Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 2 x 24 jam, maka status manajemen kesehatan (L.12104 ) meningkat dengan kriteria hasil:
DS:
- Pasien mengatakan mempunyai penyakit hipertensi tetapi tidak berobat rutin karena tidak memiliki asuransi kesehatan
- Pasien memiliki kebiasaan makan makanan asin, gurih, gorengan, makanan bersantan dan berlemak
DO:
- Kolesterol 275 mg/dl , trigliserid 239 mg/dl, LDL 174 mg/dl.
Indikator
Awal Target
Dukungan Pengambilan Keputusan (I.09265) Observasi
1. Identifikasi persepsi mengenai masalah dan informasi yang memicu konflik
Terapeutik
2. Diskusikan kelebihan dan kekurangan dari setiap solusi
3. Fasilitasi melihat situasi secara realistic
4. Motivasi mengungkapkan tujuan perawatan yang diharapkan
5. Fasilitasi pengambilan keputusan secara kolaboratif 6. Hormati hak pasien untuk menerima atau menolak
informasi
7. Fasilitasi hubungan antara pasien, keluarga, dan tenaga
Konik
Melakukan tindakan untuk mengurangi faktor risiko
- Pasien memiliki kebiasaan makan makanan asin, gurih, gorengan, makanan bersantan dan berlemak
- Kolesterol 275 mg/dl , trigliserid 239 mg/dl, LDL 174 mg/dl
3(sedang) 5(meningkat)
Verbalisasi kesulitan dalam menjalani program
perawatan/pengobatan
- Pasien mengatakan mempunyai penyakit hipertensi tetapi tidak berobat rutin karena tidak memiliki asuransi kesehatan
3(sedang) 5 (menurun)
Kesehatan lainnya Edukasi
8. Jelaskan alternatif solusi secara jelas 9. Berikan informasi yang diminta pasien
DX-5: Risiko distres spiritual b.d penyakit kronis
Tujuan dan Kriteria hasil Intervensi TTD
Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 2x 24 jam, maka status spiritual (L.09091) membaik dengan kriteria hasil:
DS:
- Pasien sudah menerima keadaannya, walaupun masih belum percaya bisa sakit seperti ini.
DO:
- Pasien mengatakan tetap ingin menjalankan ibadah tetapi bingung bagaimana cara tayamumnya karena tempat tidur jauh dari tembok, selain itu pasien juga menggunakan pampers.
Indikator
Awal Target
Dukungan spiritual (I.09276) Observasi:
1. Identifikasi harapan dan kekuatan pasien 2. Identifikasi ketaatan pasien dalam beragama Terapeutik:
3. Fasilitasi melakukan kegiatan ibadah (media tayamum, , badan yang bersih, tempat tidur yang bersih)
4. Berikan kesempatan mengekpresikan perasaan tentang sakit
5. Sediakan privasi dan waktu yang tenang untuk aktivitas spiritual
Konik
Verbalisasi penerimaan 4(cukup meningkat)
5(meningkat) Kemampuan beribadah 3(sedang) 5(meningkat)
IMPLEMENTASI HARI KE 1, Senin / 20-11-2023
NO DX Jam Implementasi Hasil / respon pasien Ttd
1,2,3,4, 5
Jam 14.30- 15.00
- Melakukan pengkajian nyeri dengan pendektan PQRST
- Melakukan pengkajian respon nyeri non verbal - Melakukan penilaian tingkat kesadaran (GCS) - Mengukur tanda tanda vital
- Melakukan identifikasi toleransi fisik melakukan pergerakan
- Melakukan identifikasi persepsi mengenai
- Nyeri karena agen pencedera fisiologis, nyeri bertambah saat beralih posisi, pusing berputar, nyeri dikepala, skala nyeri 5, nyeri hilang timbul - Pasien memejamkan mata dan meringis saat
nyeri datang - GCS 15, E4V5M6
- TD 160/79 mmHg, N 87x/mnt, S 36,9 oC, RR 20x/mnt, Spo2 98%
- Pasien mengalami kelemahan ekstremitas kiri, terutama kaki, duduk dibantu keluarga
Konik
masalah yang memicu konflik
- Mengidentifikasi harapan dan kekuatan pasien - Melakukan identifikasi ketaatan pasien dalam
beragama / beribadah
- Pasien mempunyai penyakit hipertensi tetapi tidak berobat rutin karena tidak mempunyai asuransi kesehatan dan tidak bisa menghindari makanan asin, berlemak dan bersantan
- Sumber kekuatan pasien adalah anak, harapan pasien ingin sembuh.
- Pasien ingin tetap menjalankan ibadah tetapi bingung bagaimana tayamumnya dan dia juga memakai diapers
3 Jam 15.20-
15.40
- Mengajarkan ROM pasif pada kaki kiri - ROM terlaksana, kekuatan otot dan pergerakan tangan kiri setara 4, kekuatan dan pergerakan kaki kiri setara 3
Konik
4 Jam 15.50-
16.10
- Memfasilitasi melihat situasi secara realistic - Mendiskusikan dengan pasien mengungkapkan
tujuan perawatan yang diharapkan
- Pasien membutuhkan perawatan lanjutan, dan membutuhkan biaya untuk kontrol tiap bulannya - Pasien berharap segera pulih dan bisa mendapat
keringanan biaya perawatan biaya
Konik
5 Jam 16.20 - Memberikan privasi dan waktu yang tenang untuk melaksanakan ibadah
- Menyediakan media tayamum, memastikan tempat tidur bersih
- Menganjurkan keluarga untuk mengganti pampers
- Privasi pasien terjaga saat melakukan ibadah - Media batu tayamum tersedia dikamar pasien - Pasien paham yang dijelaskan
Konik
sebelum salat atau melepas terlebih dahulu diapers dan membersihkannya.
1 Jam 17.00-
17.00
- Menjelaskan jenis obat, alasan pemberian obat, efek yang diharapkan, kemungkinan efek samping obat
- Memberikan injeksi mecobalamine 500 mcq, inj citicolin 500 mg, inj OMZ 40 mg
- Obat injeksi masuk, tidak ada reaksi alergi.
Konik
2 Jam 17.30 – 17.45
- Menjelaskan strategi meredakan nyeri selain dengan analgetik
- Mengajarkan teknik relaksasi dengan mendengarkan murotal dan nafas dalam
- Pasien paham yang diajarkan dan akan mencoba mempraktekkan saat nyeri datang
1,2 Jam 18.00 - Menjelaskan jenis obat, alasan pemberian obat, efek yang diharapkan, kemungkinan efek samping obat
- Memberikan analgetik flunarizine 5 mg, betahistin 12 mg per oral
- Memberikan antikoagulan CPG 75 mg - Memberikan obat oral KSR 1 tab
- Obat oral masuk, tidak ada reaksi alergi
Konik
IMPLEMENTASI HARI KE 2, Selasa / 21-11-2023 NO
DX
Jam Implementasi Hasil / respon pasien Ttd
1,2,3 Jam 14.30 - Melakukan pengukuran tanda tanda vital TD:156/127 mmHg, N 100x/mnt, S 36,4 oC, RR 20x/mnt, Spo2 98%
Konik 3 Jam 15.00-
15.20
- Melatih mobilisasi bertahap (duduk disampig tempat tidur)
- Memonitor kondisi umum saat melakukan mobilisasi
- Pasien mampu duduk di samping tempat tidur keseimbangan baik.
- Pasien masih merasakan pusing saat duduk Konik 2 Jam 15.30-
15.45
- Melakukan identifikasi nyeri dengan pendekatan PQRST
- Nyeri kepala berkurang, saat beralih posisi sudah tidak pusing lagi, nyeri seperti berputar, skala
- Mengidentifikasi respon nyeri non verbal
- Memberikan teknik relaksasi dengan murotal dan teknik nafas dalam
nyeri 3.
- Pasien sudah tidak meringis, pasien tidak memejamkan mata saat nyeri datang
- Teknik relaksasi nafas dalam terlaksan.
Konik
5 Jam 16.00 16.15
- Memberikan kesempatan mengekpresikan perasaan tentang sakit
- Menyediakan lingkungan yang bersih dan tenang untuk menjalankan ibadah
- Menyediakan fasilitas batu kerikil untuk tayamum
- Pasien sudah iklas dan yakin sakit merupakan ketetapan dari Allah
- Pasien menggunakan media tayamum yang disediakan, pasien salat di tempat tidur
Konik
4 Jam 16.30- 16.45
- Menjelaskan alternatif solusi untuk masalah biaya perawatan lanjutan dengan cara membuat BPJS mandiri
- Bila belum bisa membuat BPJS mandiri bisa mengikuti kegiatan prolanis dipuskesmas.
- Memfasilitasi pasien dalam pengambilan keputusan
- Pasien dan keluarga memutuskan untuk membuat BPJS mandiri
- Pasien akan mengurangi konsumsi garam, santan dan makan berlemak
Konik
1 Jam 17.00- 17.10
- Menjelaskan jenis obat, alasan pemberian obat, efek yang diharapkan, kemungkinan efek samping obat
- Memberikan injeksi citicolin 500 mg, inj mecobalamine 500 mcq, injeksi mecobalamine 1amp
- Obat injeksi masuk, tidak ada reaksi alergi Konik
3 Jam 17.15- - Mengukur kekuatan dan pergerakan ekstremitas kiri - Kekuatan otot dan pergerakan tangan kiri setara 5,
17.20 pasien kekuatan dan pergerakan kaki kiri setara 4 1,2 18.00 - Menjelaskan jenis obat, alasan pemberian obat, efek
yang diharapkan, kemungkinan efek samping obat - Memberikan analgetik betahistin 12 mg per oral - Memberikan antikoagulan CPG 75 mg
- Memberikan obat oral KSR 1 tab
- Obat oral masuk, tidak ada reaksi alergi Konik
IMPLEMENTASI HARI KE 3, Rabu / 22-11-2023 NO
DX
Jam Implementasi Hasil / respon pasien Ttd
1,2,3 Jam 14.30 - Melakukan pengukuran tanda tanda vital - TD:140/82 mmHg, N 95x/mnt, S 37,2 oC, RR 20x/mnt, Spo2 98%
Konik
3 Jam 15.00- 15.20
- Melatih mobilisasi bertahap (berjalan disamping tempat tidur)
- Memonitor kondisi umum saat melakukan mobilisasi
- Pasien belum mampu berjalan mandiri, masih membutuhkan pegangan untuk berjalan.
- Pasien masih gemetar saat berdiri sendiri Konik
1,2 Jam 17.00- 17.10
- Melakukan identifikasi nyeri dengan pendekatan PQRST
- Mengidentifikasi respon non verbal terhadap nyeri
- Nyeri kepala sudah berkurang banyak, nyeri kepala sudah tidak berputar – putar, nyeri seperti berdenyut, skala nyeri 1, nyeri sudah jarang timbul.
- Pasien sudah tenang tidak meringis, tidak memejamkan mata lagi
Konik
2 Jam 17.15- 17.30
- Menganjurkan memonitor nyeri secara mandiri meliputi kapan nyeri muncul, seberapa sakitnya, berapa lama munculnya nyeri, lokasi nyeri.
- Menganjurkan menggunakan analgesik apabila memang nyeri sudah tidak bisa diatasi dengan teknik relaksasi
- Pasien paham yang dijelaskan
- Pasien akan menggunakan analgetik saat benar – benar dibutuhkan
Konik
1 Jam 17.30- 17.40
- Menjelaskan jenis obat, alasan pemberian obat, efek yang diharapkan, kemungkinan efek samping obat - Memberikan injeksi citicolin 500 mg, inj
mecobalamine 500 mcq, injeksi mecobalamine 1amp
- Obat injeksi masuk, tidak ada reaksi alergi Konik
3 Jam 17.45- 17.55
- Mengukur kekuatan dan pergerakan ekstremitas kiri pasien
- Kekuatan otot dan pergerakan tangan kiri setara 5, kekuatan dan pergerakan kaki kiri setara 4
1,2 18.00 - Menjelaskan jenis obat, alasan pemberian obat, efek - Obat oral masuk, tidak ada reaksi alergi Konik
yang diharapkan, kemungkinan efek samping obat - Memberikan analgetik betahistin 12 mg per oral - Memberikan antikoagulan CPG 75 mg
- Memberikan obat oral KSR 1 tab
EVALUASI HARI KE 1, Senin / 20-11-2023 jam 19.00
DX ke 2 Evaluasi (SOAP) capaian indikator TTD
Indikator Awal Target
Sakit kepala 3(sedang) 5(Menurun)
Tekanan darah sistolik 3(sedang) 5(Membaik) Tekanan darah diastolik 3(sedang) 5(Membaik) Tekanan arteri rata - rata 3(sedang) 5(Membaik)
S: Pasien mengeluh pusing berputar 3
O:
Tekanan darah sistolik 160 mmHg 3
Tekanan darah diastolik 79 mmHg 3
Tekanan arteri rata – rata 106 3
A: Masalah belum teratasi P: Lanjutkan intervensi
1. Monitor tingkat kesadaran (GCS) 2. Monitor tanda – tanda vital 3. Monitor keluhan nyeri kepala 4. Kolaborasi pemberian obat
5. Jelaskan jenis obat, alasan pemberian obat, efek yang diharapkan, kemungkinan efek samping obat
Konik
DX ke 2 Evaluasi (SOAP)/ capaian TTD
Indikator Awal Target
Keluhan nyeri
- Pasien mengatakan nyeri kepala
- nyeri akibat agen pencedera fisiologis
- nyeri bertambah saat beralih posisi
- Pusing berputar - nyeri di kepala - skala nyeri 5 - nyeri hilang timbul
3(sedang) 5(Menurun)
Meringis 3(sedang) 5(Menurun)
Sikap protektif 3(sedang) 5(Menurun)
Tekanan darah 3(Sedang) 5(Membaik)
S: Pasien mengatakan nyeri kepala, nyeri bertambah saat beralih posisi, pusing berputar, skala nyeri 5
3 O:
Pasien tampak meringin saat nyeri kepala 3 Pasien memejamkan mata saat menahan nyeri 3
Tekanan darah: TD 160/79 mmHg 3
A: Masalah belum teratasi P: Lanjutkan intervensi
1. Identifikasi nyeri dengan pendektan PQRST 2. Idenfitikasi respon nyeri non verbal
3. Berikan Teknik nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri (murotal dan teknik nafas dalam)
4. Jelaskan strategi meredakan nyeri
5. Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri 6. Anjurkan menggunakan analgesik secara tepat
7. Ajarkan Teknik non farmakologis untuk mengurangi nyeri 8. Kolaborasi pemberian analgetik
Konik
DX ke 3 Evaluasi (SOAP) capaian indikator TTD
Indikator Awal Target
Kekuatan otot (tangan kiri 4, kaki kiri 3)
3(Sedang ) 5(meningkat) Rentang gerak (tangan kiri 4, kaki
kiri 3)
3(Sedang ) 5(meningkat) Kelemahan fisik (pasien hanya
belum mampu duduk sendiri harus dibantu keluarga)
3(sedang) 5(menurun)
DS:
Pasien mengatakan ekstremitas kiri lemah terutama kaki
3 DO:
Kekuatan otot tangan kiri 4, kaki kiri 3 3 Rentang gerak tangan kiri 4, kaki kiri 3 3 Pasien tidak mampu duduk sendiri harus dibantu
keluarga
3 A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
1. Fasilitasi aktivitas mobilisasi dengan alat bantu (mis:
pagar tempat tidur)
2. Fasilitasi melakukan pergerakan
3. Libatkan keluarga untuk membantu pasien dalam meningkatkan pergerakan
4. Ajarkan mobilisasi sederhana yang harus dilakukan (mis:
duduk di tempat tidur)
Konik
DX ke 4 Evaluasi (SOAP) capaian indikator TTD
Indikator Awal Target
Melakukan tindakan untuk mengurangi faktor risiko - Pasien memiliki
kebiasaan makan makanan asin, gurih, gorengan, makanan bersantan dan berlemak - Kolesterol 275 mg/dl ,
trigliserid 239 mg/dl, LDL 174 mg/dl
3(sedang) 5(meningkat)
Verbalisasi kesulitan dalam menjalani program
perawatan/pengobatan - Pasien mengatakan
mempunyai penyakit hipertensi tetapi tidak berobat rutin karena tidak memiliki asuransi
kesehatan
3(sedang) 5 (menurun)
S:
Pasien memiliki kebiasaan makan makanan asin, gurih, gorengan, makanan bersantan dan berlemak
3
Pasien mengatakan mempunyai penyakit hipertensi tetapi tidak berobat rutin karena tidak memiliki asuransi kesehatan
3
O:
Kolesterol 275 mg/dl , trigliserid 239 mg/dl, LDL 174 mg/dl
3
A: Masalah belum teratasi P: Lanjutkan intervensi
1. Diskusikan kelebihan dan kekurangan dari setiap solusi 2. Fasilitasi melihat situasi secara realistic
3. Jelaskan alternatif solusi secara jelas
Konik
DX ke 5 Evaluasi (SOAP) capaian indikator TTD
Indikator Awal Target
Verbalisasi penerimaan 4(cukup meningkat)
5(meningkat) Kemampuan beribadah 3(sedang) 5(meningkat)
- Pasien sudah menerima keadaannya, walaupun masih belum percaya bisa sakit seperti ini.
DO:
Pasien mengatakan tetap ingin menjalankan ibadah tetapi bingung bagaimana cara tayamumnya karena tempat tidur jauh dari tembok, selain itu pasien juga menggunakan pampers
S: Pasien sudah menerima keadaannya, walaupun masih belum percaya bisa sakit seperti ini.
O:
4
Pasien sudah menemukan cara tayamum dengan batu, pasien paham tata cara sebelum salat
4 A: Masalah teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi
1. Fasilitasi melakukan kegiatan ibadah (media tayamum, , badan yang bersih, tempat tidur yang bersih)
2. Sediakan privasi dan waktu yang tenang untuk aktivitas spiritual
Konik
EVALUASI HARI KE 2, Selasa / 21-11-2023 jam 19.00
DX ke 1 Evaluasi (SOAP) capaian indikator TTD
Indikator Awal Target
Sakit kepala 3(sedang) 5(Menurun)
Tekanan darah sistolik 3(sedang) 5(Membaik) Tekanan darah diastolik 3(sedang) 5(Membaik) Tekanan arteri rata - rata 3(sedang) 5(Membaik)
S: Pasien mengeluh pusing berputar berkurang 4 O:
Tekanan darah sistolik 157 mmHg 4
Tekanan darah diastolik 127 mmHg 3
Tekanan arteri rata – rata 137 3
A: Masalah teratasi sebagian P: Lanjutkan intervensi
1. Monitor tingkat kesadaran (GCS) 2. Monitor tanda – tanda vital 3. Monitor keluhan nyeri kepala 4. Kolaborasi pemberian obat
5. Jelaskan jenis obat, alasan pemberian obat, efek yang diharapkan, kemungkinan efek samping obat
Konik
DX ke 2 Evaluasi (SOAP) capaian indikator TTD
Indikator Awal Target
Keluhan nyeri
- Pasien mengatakan nyeri kepala
- nyeri akibat agen pencedera fisiologis
- nyeri bertambah saat beralih posisi
- Pusing berputar - nyeri di kepala - skala nyeri 5 - nyeri hilang timbul
3(sedang) 5(Menurun)
Meringis 3(sedang) 5(Menurun)
Sikap protektif 3(sedang) 5(Menurun)
Tekanan darah 3(Sedang) 5(Membaik)
- S: Nyeri kepala berkurang, saat beralih posisi sudah tidak pusing lagi, nyeri seperti berputar, skala nyeri 3.
5
O:
Pasien sudah tidak meringis saat nyeri datang 5 Pasien sudah tidak memejamkan mata saat menahan nyeri
5
Tekanan darah: 177/86 mmHg 4
A: Masalah teratasi sebagian P: Lanjutkan intervensi
1. Identifikasi nyeri dengan pendektan PQRST 2. Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
3. Ajarkan Teknik non farmakologis untuk mengurangi nyeri
Konik
DX ke 3 Evaluasi (SOAP) capaian indikator TTD
Indikator Awal Target
Kekuatan otot (tangan kiri 4, kaki kiri 3)
3(Sedang ) 5(meningkat) Rentang gerak (tangan kiri 4, kaki
kiri 3)
3(Sedang ) 5(meningkat) Kelemahan fisik (pasien hanya
belum mampu duduk sendiri harus dibantu keluarga)
3(sedang) 5(menurun)
DS:
Pasien mengatakan ekstremitas kiri lemah terutama kaki berkurang
4 DO:
Kekuatan otot tangan kiri 5, kaki kiri 4 4 Rentang gerak tangan kiri 5, kaki kiri 4 4 Pasien mampu duduk di pinggir tempat tidur 4 A: Masalah teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi
1. Fasilitasi aktivitas mobilisasi dengan alat bantu (mis:
pagar tempat tidur)
2. Fasilitasi melakukan pergerakan
3. Libatkan keluarga untuk membantu pasien dalam meningkatkan pergerakan
4. Ajarkan mobilisasi sederhana yang harus dilakukan berdiri disamping tempat tidur)
Konik
DX ke 4 Evaluasi (SOAP) capaian indikator TTD
Indikator Awal Target
Melakukan tindakan untuk mengurangi faktor risiko - Pasien memiliki
kebiasaan makan makanan asin, gurih, gorengan, makanan bersantan dan berlemak - Kolesterol 275 mg/dl ,
trigliserid 239 mg/dl, LDL 174 mg/dl
3(sedang) 5(meningkat)
Verbalisasi kesulitan dalam menjalani program
perawatan/pengobatan - Pasien mengatakan
mempunyai penyakit hipertensi tetapi tidak berobat rutin karena tidak memiliki asuransi
kesehatan
3(sedang) 6 (menurun)
S:
Pasien akan mengurangi konsumsi garam, makanan bersantan dan berlrmak
5
Pasien dan keluarga memutuskan untuk membuat BPJS mandiri
5 O:
Kolesterol 275 mg/dl , trigliserid 239 mg/dl, LDL 174 mg/dl (tidak dilakukan cek ulang)
5
A: Masalah teratasi P: Hentikan intervensi
Konik
DX ke 5 Evaluasi (SOAP) capaian indikator TTD
Indikator Awal Target
Verbalisasi penerimaan 4(cukup meningkat)
5(meningkat) Kemampuan beribadah 3(sedang) 5(meningkat) - Pasien sudah menerima keadaannya, walaupun masih
belum percaya bisa sakit seperti ini.
DO:
Pasien mengatakan tetap ingin menjalankan ibadah tetapi bingung bagaimana cara tayamumnya karena tempat tidur jauh dari tembok, selain itu pasien juga menggunakan pampers
S: Pasien sudah iklas dan yakin sakit merupakan ketetapan dari Allah
O:
5
Pasien menggunakan media tayamum yang disediakan, pasien salat di tempat tidur
5 A: Masalah teratasi
P: Hentikan intervensi
Konik
EVALUASI HARI KE 3, Rabu / 22-11-2023 jam 19.00
DX ke 1 Evaluasi (SOAP) capaian indikator TTD
Indikator Awal Target
Sakit kepala 3(sedang) 5(Menurun)
Tekanan darah sistolik 3(sedang) 5(Membaik) Tekanan darah diastolik 3(sedang) 5(Membaik) Tekanan arteri rata - rata 3(sedang) 5(Membaik)
S: Pasien mengeluh pusing berputar berkurang banyak 5 O:
Tekanan darah sistolik 140 mmHg 5
Tekanan darah diastolik 82 mmHg 5
Tekanan arteri rata – rata 101 4
A: Masalah teratasi sebagian P: Lanjutkan intervensi
1. Monitor tanda – tanda vital 2. Kolaborasi pemberian obat
3. Jelaskan jenis obat, alasan pemberian obat, efek yang diharapkan, kemungkinan efek samping obat
Konik
DX ke 2 Evaluasi (SOAP) capaian indikator TTD
Indikator Awal Target
Keluhan nyeri
- Pasien mengatakan nyeri kepala
- nyeri akibat agen pencedera fisiologis
- nyeri bertambah saat beralih posisi
- Pusing berputar - nyeri di kepala - skala nyeri 5 - nyeri hilang timbul
3(sedang) 5(Menurun)
Meringis 3(sedang) 5(Menurun)
Sikap protektif 3(sedang) 5(Menurun)
Tekanan darah 3(Sedang) 5(Membaik)
S: nyeri kepala sudah tidak berputar – putar, nyeri seperti berdenyut, skala nyeri 1, nyeri sudah jarang timbul.
5
O:
Pasien sudah tidak meringis 5
Pasien sudah tidak memejamkan mata 5
Tekanan darah: 140/82 mmHg 5
A: Masalah teratasi P: Hentikan intervensi
Konik
DX ke 3 Evaluasi (SOAP) capaian indikator TTD
Indikator Awal Target
Kekuatan otot (tangan kiri 4, kaki kiri 3)
3(Sedang ) 5(meningkat) Rentang gerak (tangan kiri 4, kaki
kiri 3)
3(Sedang ) 5(meningkat) Kelemahan fisik (pasien hanya
belum mampu duduk sendiri harus dibantu keluarga)
3(sedang) 5(menurun)
DS:
Pasien mengatakan ekstremitas kiri lemah terutama kaki berkurang banyak
5 DO:
Kekuatan otot tangan kiri 5, kaki kiri 4 4 Rentang gerak tangan kiri 5, kaki kiri 4 4 Pasien mampu berdiri disamping tempat tidur dengan pegangan
5 A: Masalah teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi
1. Fasilitasi melakukan pergerakan
2. Libatkan keluarga untuk membantu pasien dalam meningkatkan pergerakan
3. Ajarkan mobilisasi sederhana yang harus dilakukan berjalan melangkah)
Konik