• Tidak ada hasil yang ditemukan

AUDIT GOING CONCERN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "AUDIT GOING CONCERN "

Copied!
92
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Keberadaan suatu badan usaha merupakan suatu ciri lingkungan perekonomian yang dalam jangka panjang bertujuan untuk menjaga kelangsungan usahanya melalui laporan audit perusahaan yang berkelanjutan. Opini audit going concern merupakan opini audit yang diberikan kepada suatu perusahaan yang sedang mengalami kesulitan keuangan namun dianggap masih mampu mempertahankan kelangsungan usahanya dalam jangka waktu yang wajar. Kelangsungan hidup merupakan asumsi yang mengharuskan entitas ekonomi memiliki kemampuan operasional dan finansial untuk menopang kelangsungan usahanya.

Secara umum penelitian kualitas audit yang berfokus pada dampak pemberian saran audit kontinuitas masih menunjukkan hasil yang tidak konsisten dan searah. Debt default merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi penerimaan opini audit going concern. Menurut Azizah dan Anisykurlillah, debt default adalah ketidakmampuan perusahaan membayar pokok utang atau bunganya pada saat jatuh tempo. kelangsungan hidup setidaknya untuk tahun berikutnya. Perusahaan yang menerima opini audit going concern menunjukkan bahwa perusahaan tersebut mempunyai permasalahan terhadap kelangsungan usahanya (Sari & Triyani, 2018).

Opinion shopping adalah sesuatu yang terjadi sebagai akibat dari perusahaan yang berusaha menghindari opini audit going concern yang akan diberikan oleh auditor dengan mengganti auditor. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan secara empiris apakah kualitas audit, debt default dan opinion shopping berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia tahun 2018-2020).

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA

Tinjauan Teori

Opini audit going concern merupakan opini audit yang dikeluarkan oleh seorang auditor untuk menentukan apakah suatu entitas dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya (SPAP, 2011). Opini audit going concern merupakan opini audit yang dikeluarkan oleh auditor untuk menilai apakah terdapat keraguan terhadap kemampuan perusahaan dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya (SPAP, 2011). Auditor memutuskan untuk menerima opini audit atas kelangsungan usaha jika ditemukan kondisi dan peristiwa selama proses audit yang menimbulkan keraguan terhadap kelangsungan hidup perusahaan (Pasal 341 SA).

Laporan audit adalah laporan yang dikeluarkan oleh seorang akuntan yang menyatakan bahwa audit telah dilaksanakan sesuai dengan standar atau aturan suatu audit, disertai dengan pendapat atas kewajaran laporan keuangan yang diaudit (Tobing, 2004). Opini audit diberikan oleh auditor pada berbagai tahapan audit sehingga auditor dapat mengambil kesimpulan atas opini yang diungkapkan atas laporan keuangan yang diauditnya (Rani & Helmayunita, 2020). Sebagai laporan auditor, istilah going concern statement menunjukkan bahwa auditor mempunyai keraguan terhadap kemampuan perusahaan untuk melanjutkan operasinya di masa depan. Auditor bertanggung jawab untuk mengevaluasi kemampuan entitas dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam jangka waktu yang wajar. paling lama satu tahun setelah tanggal laporan keuangan yang diaudit (masa evaluasi disebut periode wajar).

Perusahaan biasanya menggunakan rotasi auditor untuk menghindari penerimaan opini audit going concern dengan dua cara. Kedua, meskipun auditor independen, perusahaan akan memecat Akuntan Publik (Auditor) yang cenderung memberikan opini audit going concern atau sebaliknya akan mempekerjakan auditor yang cenderung memberikan opini audit going concern.

Penelitian Terdahulu

Hasil penelitian dengan menggunakan uji regresi logistik menunjukkan bahwa terdapat dua variabel yang berpengaruh secara parsial terhadap opini audit yaitu Opini Audit Going Concern Debt Default dan Tahun Lalu.

Kerangka Konsep

Hipotesis

METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif karena data yang digunakan dalam penelitian ini menguji berbagai hipotesis yang digunakan. Penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang bersifat induktif, obyektif dan ilmiah. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan deskriptif, karena pendekatan penjelasan adalah penelitian yang dimaksudkan untuk menganalisis pengaruh antara suatu variabel dengan variabel lainnya atau bagaimana variabel yang satu mempengaruhi variabel yang lain.

Lokasi dan Waktu Penelitian

Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran

Opini audit going concern merupakan opini audit yang dikeluarkan oleh auditor untuk menilai apakah terdapat keraguan terhadap kemampuan perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya (SPAP, 2001). Auditor menerima opini tentang perusahaan yang beroperasi jika selama proses audit ditemukan keadaan dan peristiwa yang menimbulkan keraguan atas keberadaan perusahaan. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah opini audit atas kelangsungan usaha. Metrik yang tepat digunakan adalah penggunaan variabel dummy, dimana kode 1 untuk auditee yang menerima opini audit atas kelangsungan usahanya menunjukkan bahwa perusahaan berada dalam kondisi keuangan yang buruk sehingga menyebabkan auditor meragukan kelangsungan usahanya. perusahaan dan kode 0 untuk auditee, yang menerima opini auditor tentang perusahaan non-operasi.

Kualitas audit yang dihasilkan auditor mempengaruhi investor dalam mengambil keputusan. Variabel ini diukur dengan menggunakan variabel dummy. Angka 1 diberikan kepada perusahaan yang menggunakan jasa KAP yang terafiliasi dengan KAP The Big Four Accountants dan angka 0 bagi akuntan yang tidak terafiliasi dengan KAP Big Four. Debt default diartikan sebagai kelalaian atau ketidakmampuan perusahaan dalam membayar pokok utang atau bunga pada saat jatuh tempo. Default ini digunakan oleh akuntan untuk menilai kelangsungan hidup suatu perusahaan. Akuntan menggunakan status utang perusahaan untuk menentukan kesehatan keuangan perusahaan.

Manfaat status default hutang telah diteliti sebelumnya dan ditemukan adanya hubungan yang kuat antara status default dengan opini audit going concern. Debt default diukur dengan menggunakan variabel dummy yang digunakan dengan angka 1 = ekuitas negatif (status gagal bayar utang), dan angka 0 = ekuitas positif (tidak ada utang gagal bayar) untuk menunjukkan apakah perusahaan dalam keadaan gagal bayar atau tidak sebelum mengeluarkan opini. mengaudit. Variabel ini diukur dengan menggunakan variabel dummy, 1 jika melakukan pergantian auditor pada saat menerima opini audit lanjutan dan 0 jika tidak melakukan pergantian auditor pada saat menerima opini audit lanjutan.

Nilai 1 diberikan kepada perusahaan yang menggunakan jasa KAP yang terafiliasi dengan KAP The Big Untuk Auditor dan 0 untuk akuntan yang tidak terafiliasi dengan KAP Big Four. Gagal bayar utang diartikan sebagai ketidakmampuan debitur (perusahaan) membayar pokok utang dan/atau bunganya pada saat jatuh tempo. Angka 1 = ekuitas negatif (status debt default) dan 0 = ekuitas positif (tidak ada debt default) digunakan sebelum menerbitkan laporan auditor.

Populasi dan Sampel

Berdasarkan tabel pemilihan dan penentuan sampel kriteria pengambilan sampel di atas terlihat bahwa kriteria 2, 3, 4 dan 5 tidak dijadikan sampel, sedangkan jumlah sampel perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia yang dijadikan sampel adalah sampel dalam penelitian ini berjumlah 73 perusahaan.

Teknik Pengumpulan Data

Teknik Analisis Data

HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambaran Umum Bursa Efek Idonesia

Hasil Penelitian

Terlihat hasil nilai minimum pada variabel Debt Default sebesar 0, nilai maksimum sebesar 1, nilai rata-rata sebesar 0,0594, dan standar. Terlihat hasil nilai minimum pada variabel Opini Belanja sebesar 0, nilai maksimum sebesar 1, nilai mean sebesar 0.0183 dan standar deviasi (sebaran data) sebesar 0.13421. Hasil penelitian menunjukkan nilai minimum variabel opini audit kontinyu sebesar 0, nilai maksimum sebesar 1, nilai mean sebesar 0,0731 dan standar deviasi (sebaran data) sebesar 0,26083.

Regresi logistik merupakan suatu pendekatan untuk membuat model prediksi seperti regresi linier atau biasa disebut dengan regresi Ordinary Least Squares (OLS). Bedanya pada regresi logistik peneliti memprediksi variabel dependen (Y). Regresi logistik digunakan dalam penelitian ini karena seluruhnya menggunakan variabel dummy yang menggunakan skala 0 (nol) dan 1 (satu). Model regresi dinilai dengan menggunakan Hosmer and Lemeshow's Goodness of Fit Test yang dapat dilihat pada tabel di bawah ini (hasil pengolahan data terlampir).

Nagelkerke R Square merupakan pengujian yang dilakukan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independen dalam menjelaskan dan mempengaruhi variabel dependen. Hasil uji koefisien determinasi dapat dilihat pada tabel di bawah ini (Hasil pengolahan data terlampir) . Analisis regresi logistik digunakan untuk menguji apakah variabel kualitas audit, Debt Default dan opinion shopping berpengaruh terhadap opini audit going concern. Model regresi yang dikembangkan dalam penelitian ini dengan menggunakan program SPSS 25 dapat dilihat pada tabel di bawah ini (Hasil pengolahan data terlampir).

Apabila kualitas audit meningkat sebesar 1 satuan maka opini audit going concern akan meningkat sebesar 0,238 dengan asumsi variabel independen lainnya tetap. Jika debt default bertambah 1 satuan maka pernyataan audit going concern akan turun sebesar -37,969 dengan asumsi variabel independen lainnya tetap. Jika pembelian opini meningkat sebesar 1 satuan maka opini audit going concern akan meningkat sebesar 14,810 dengan asumsi variabel independen lainnya tetap.

Berdasarkan tabel di atas, nilai probabilitas (sig) variabel debt default sebesar 0,041 berada di bawah 0,05. Artinya variabel debt default (X2) dapat menjelaskan secara signifikan terhadap variabel opini audit going concern (Y) atau terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel debt default (X2) terhadap opini audit going concern (Y). 3) Belanja opini. Berdasarkan tabel diatas nilai probabilitas (sig) pada variabel opinion shopping sebesar 0,999 berada diatas 0,05, hal ini berarti variabel opinion shopping (X3) tidak dapat menjelaskan secara signifikan terhadap variabel opini audit going concern (Y) atau sebaliknya. tidak signifikan pengaruh antara variabel Opinion Shopping (X3) terhadap opini audit operasional perusahaan (Y).

Tabel 4.2 : Uji Kelayakan Model Regresi
Tabel 4.2 : Uji Kelayakan Model Regresi

Pembahasan

PENUTUP

Kesimpulan

Hasil penelitian ini memberikan bukti empiris bahwa kualitas audit yang ditunjukkan oleh The Big Four Auditor tidak dapat dijadikan sebagai faktor yang dapat mempengaruhi auditor dalam mengeluarkan opini audit kontinuitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel Debt default mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel 'opini audit going concern'. Gagal bayar atas kewajiban hutang dan/atau bunga merupakan indikator kelangsungan hidup yang banyak digunakan oleh akuntan ketika menilai kelangsungan hidup suatu perusahaan.

Dengan demikian, dalam sampel penelitian ini dapat kita gambarkan bahwa perusahaan biasanya tidak melakukan pergantian auditor, meskipun menerima opini audit atas kelangsungan usahanya.

Saran

DAFTAR PUSTAKA

Gambar

Gambar 2. 1 Kerangka Konsep ...........................................................................
Tabel 2 1  Penelitian Terdahulu
Gambar 2.1 Kerangka Konsep
Tabel 4.1 : Hasil Uji Statistik Deskriptif
+6

Referensi

Dokumen terkait

Pengaruh pertumbuhan perusahaan terhadap penerimaan opini audit going concern Pertumbuhan perusahaan dalam penelitian ini menggunakan pertumbuhan penjualan, menunjukkan nilai koefisien