MODUL PRAKTIKUM
SISTEM INFORMASI GEOGRAFI DASAR
Dosen Pengampu : Genthur Adi Tjahjono, S.Si., M.Pd.
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
PRAKTIKUM SISTEM INFORMASI GEOGRAFI DASAR
I. ACARA KE : II (Dus)
II. JUDUL PRAKTIKUM : Digitasi Peta
III. TUJUAN
Tujuan dari praktikum acara II adalah : Memberikan keterampilan kepada mahasiswa untuk dapat melakukan digitasi peta untuk menghasilkan shapefile baru
IV. BAHAN DAN ALAT : 1. Laptop
2. Aplikasi ArcGIS 3. File lembar Peta 4. HVS
5. Alat Tulis Menulis
V. DASAR TEORI
Sistem Informasi Geografis (Geographic Information System/GIS) atau disebut SIG merupakan sistem informasi berbasis komputer yang digunakan untuk mengolah dan menyimpan data atau informasi geografis (Aronoff, 1989). Secara umum pengertian Suatu komponen yang terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak, data geografis dan sumberdaya manusia yang bekerja bersama secara efektif untuk memasukan, menyimpan, memperbaiki,
memperbaharui, mengelola,
memanipulasi, mengintegrasikan, menganalisa dan menampilkan data dalam suatu informasi berbasis geograsfis SIG mempunyai kemampuan untuk menghubungkan berbagai data pada suatu titik tertentu di bumi, menggabungkannya, menganalisa dan akhirnya memetakan hasilnya. Data yang akan diolah pada SIG merupakan data spasial yaitu sebuah data yang
berorientasi geografis dan merupakan lokasi yang memiliki sistem koordinat tertentu, sebagai dasar referensinya. Sehingga aplikasi SIG dapat menjawab beberapa pertanyaan seperti; lokasi, kondisi, trend, pola dan pemodelan.
Kemampuan inilah yang membedakan SIG dari sistem informasi lainnya.
ArcGIS adalah salah satu software yang dikembangkan oleh ESRI (Environment Science & Research Institue) yang merupakan kompilasi fungsi- fungsi dari berbagai macam software GIS yang berbeda seperti GIS desktop, server, dan GIS berbasis web. Software ini mulai dirilis oleh ESRI Pada tahun 2000. Produk Utama Dari ARCGIS adalah ARCGIS desktop, dimana arcgis desktop merupakan software GIS professional yang komprehensif dan dikelompokkan atas tiga komponen yaitu : ArcView(komponen yang focus ke penggunaan data yang komprehensif, pemetaan dan analisis), ArcEditor (lebih fokus ke arah editing data spasial) dan ArcInfo lebih lengkap dalam menyajikan fungsi-fungsi GIS termasuk untuk keperluan analisis geoprocessing.
Software ArcGIS pertama kali diperkenalkan kepada publik oleh ESRI pada tahun 1999, yaitu dengan kode versi 8.0 (ArcGIS 8.0). ArcGIS merupakan penggabungan, modifikasi dan peningkatan dari 2 software ESRI yang sudah terkenal sebelumnya yaitu ArcView GIS 3.3 (ArcView 3.3) dan Arc/INFO Workstation 7.2 (terutama untuk tampilannya). Bagi yang sudah terbiasa dengan kedua software tersebut, maka sedikit lebih mudah untuk bermigrasi ke ArcGIS. Setelah itu berkembang dan ditingkatkan terus kemampuan si ArcGIS ini oleh ESRI yaitu berturut turut ArcGIS 8.1, 8.2, 9.0, 9.1, 9.2, dan terakhir saat ini ArcGIS 9.3 (9.3.1) dan sekarang sudah ada ArcGIS 10 (Eddy Prahasta, 2010).
Aplikasi GIS sudah hampir menyentuh seluruh sendi-sendi kehidupan, terutama dalam bidang perencanaan pembangunan, kesehatan, pertanian, militer, sosial budaya, hingga politik. Akan disajikan beberapa contoh contoh aplikasi GIS saat ini. Penggunaan teknologi GIS dalam bidang kebencanaan paling umum adalah untuk memetakan kawasan-kawasan rawan atau beresiko bencana, peta jalur evakuasi, peta rencana kontigensi, dll. Contoh ini
menggambarkan penggunaan GIS dalam sistem mitigasi dan penanggulangan bencana. Pembuatan peta-peta ancaman gunung berapi dan pergerakan angin taiphon akan membatu dalam mengidentifikasi lokasi-lokasi yang memiliki tingkat risiko paling besar. Sehingga seluruh stakeholder dapat mengambil tindakan nyata yang lebih efektif dan efisien pada lokasi-lokasi yang memiliki tingkat resiko tinggi terutama pada daerah dengan tingkat kepadatan penduduk tinggi.
Bidang kesehatan juga telah menggunakan teknologi GIS dalam membantu efektifitas pengambilan kebijakan dalam meningkatkan pelayanan kesehatan ataupun dalam rangka menanggulangi wabah penyakit tertentu.
Memetakan sebaran pusat-pusat pelayan kesehatan masyarakat (Rumah sakit, puskesmas, hingga posyandu atau pustu), sebaran kepadatan penduduk, sebaran pemukiman kumuh, dan lain sebagainya. Misalkan dapat menampilkan peta di sekitar lingkungan. Contohnya jika kita ingin mendaki gunung, kita dapat mengetahui terlebih dahulu jalur yang akan didaki, dengan cara ada pemetaan dari Gunung tersebut.
Pada digitasi kali ini, digitasi dilakukan menggunakan ArcMap. ArcMap merupakan program aplikasi sentral di dalam ArcGIS Desktop untuk menampilkan, manipulasi data geografis, penggambaran peta, query, seleksi dan editing peta. Di dalam ArcMap memberikan anda kesempatan untuk membuat dan bekerja dengan dokumen peta. Sebuah dokumen peta terdiri dari frame data, layer, label dan objek grafis. ArcMap memiliki dua jendela utama yang digunakan untuk bekerja dengan dokumen peta yaitu : jendela daftar isi dan jendela tampilan. Jendela daftar table berisikan tentang data geografis yang akan digambarkan di dalam jendela tampilan, dan bagaimana data tersebut akan digambarkan. Jendela tampilan akan menampilkan data geografis dan tampilan layout.
Digitasi peta bertujuan untuk mengubah data raster ke dalam bentuk data vektor, sesuai dengan pengelompokan yang dibuat berdasarkan obyek yang sama, misalnya untuk jalan, rumah, tanah kering, vegetasi dan lain sebagainya.
Digitasi peta yang dilakukan pada praktikum ini menggunakan teknik on screen digitasi pada layar computer (Yarizka 2009).
VI. LANGKAH KERJA 1. Buka aplikasi ArcGIS.
2. Lalu buka file praktikum Acara I yaitu peta hasil georeferensi, setelah terbuka buka “Catalog”.
3. Melalui “Catalog” buka folder tempat peta hasil georeferensi kemudian klik kanan, lalu pilih “new” kemudian pilih “shapefile”.
4. Pada jendela baru yang muncul beri nama file sesuai dengan peruntukannya. Setelah nama terisi, kemudian pilih system koordinat yaitu koordinat UTM zona 49s, lalu klik “OK”
5. Kemudian buka folder penyimpanan untuk mengecek apakah shp baru sudah berhasil dibuat.
6. Langkah selanjutnya untuk memanggil data dapat menggunakan “add data” atau bisa di drag n drop.
7. Untuk mengedit data, jalankan mode editor, dengan cara memilih sub- menu “start editing” pada toolbar editor.
8. Langkah selanjutnya aktifkan menu “create features”. Selanjutnya pilih shp yang akan dibuat data spasial dengan digitasi pada jendela “create features” dan pilih “polygon”
9. Zoom basemap pada jendela ArcGIS dan lakukan digitasi pada basemap terkait.
10. Setelah selesai, klik pilihan menu “save edit” lalu “stop editing” agar data tetap tersimpan.
I. FORMAT LAPORAN
Laporan Praktikum ditulis dengan format : I. JUDUL
II. TUJUAN
III. ALAT DAN BAHAN IV. LANGKAH KERJA
V. DASAR TEORI
VI. HASIL DAN PEMBAHASAN VII. SIMPULAN DAN SARAN VIII. DAFTAR PUSTAKA
IX. LAMPIRAN
Ditulis tangan dengan margin kertas 4433 dan diberi garis tepi. Kertas A4, Tulisan rapi dan bisa dibaca.
7 |
Format judul :
LAPORAN PRAKTIKUM
MATA KULIAH SISTEM INFORMASI GEOGRAFI DASAR (ACARA KE)
(JUDUL ACARA)
Dosen Pengampu : Gentur Adi Tjahjono, S.Si., M.Pd.
Asisten Praktikum : (semua asisten ditulis)
Disusun Oleh :
………
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
2019
8 |
DAFTAR PUSTAKA
Aronoff, (1989). Geographic Information Sistem : A Management Perpective, Ottawa, Canada : WDL Publication.
Hamidi. (2016). Aplikasi Sistem Informasi Geografis Berbasis Web Penyebaran Dana Bantuan Operasional Sekolah. Jurnal Masyarakat Informatika, Volume 2, Nomor 3, ISSN 2086-4930.
Prahasta, E. (2000). Konsep-Konsep Dasar Sistem Informasi Geografis. Penerbit Informatika, Bandung.
Sugandi. Dede., Somantri, Lili & Sugito, Nanin Trianawati. (2009). Handout : Sistem Informasi Geografi (SIG). Pendidikan Geografi, Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Universitas Pendidikan Indonesia.
Jakarta.