Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan kebaikan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan buku ajar ini dengan baik dan tepat waktu. Dengan dibuatnya teks ini penulis berharap dapat membantu dan berguna untuk memahami Pendahuluan ke Desain Halaman. Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian buku ajar ini. Buku ajar ini lebih ditujukan kepada mahasiswa S1 Teknik Arsitektur yang sedang mengambil mata kuliah Pengantar Perancangan Situs.
Oleh karena itu beberapa contoh dan latihan dalam buku ajar ini sebagian diambil dari dunia kemahasiswaan. Banyak keinginan penulis yang belum tersalurkan dalam buku teks ini, seperti perkembangan sejarah arsitektur, pengenalan definisi suatu lokasi, analisis lokasi, penilaian lokasi dan pembuatan seri skor lokasi dimuat dalam buku teks ini. Penulis sangat menyadari bahwa buku ajar ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran kedepannya dari para pembaca demi kesempurnaan buku ajar ini.
TINJAUAN MATA KULIAH
DESKRIPSI SINGKAT
14 Kriteria pemilihan lokasi Nilai-nilai, pemilihan juga harus disesuaikan dengan Rencana Tata Ruang dan Wilayah setempat. Pokok bahasan “Analisis Lokasi” menjelaskan tentang pertimbangan-pertimbangan yang telah dilakukan pada sub bab sebelumnya, proses penyaringan dipadukan dengan program kriteria kemudian diuraikan secara garis besar dan dianalisis berdasarkan kriteria pemilihan lokasi, analisis tersebut pada bagian berupa analisis lingkungan hidup, analisis fungsi, analisis potensi, analisis sirkulasi dan parkir, pengukuran ruang, topografi, pelayanan tapak, perencanaan hijau di sekitar lahan. Dalam menguraikan pembahasannya, sub bab ini akan mengambil contoh sebuah situs yang menjelaskan kekurangan dan potensinya sesuai dengan kondisi situs yang ada.
Pada subbab ini akan dijelaskan perbedaan standar berdasarkan Koefisien Dasar Bangunan (KDB), Garis Batas Bangunan (GSB), Garis Batas Jalan (GSJ), Koefisien Lantai Bangunan (KLB), selain itu ada pertimbangan lain dalam standar yang ditetapkan walaupun berbeda-beda di setiap daerah yaitu, Peraturan Ketinggian Bangunan, Bentuk Massa Bangunan, Jarak Antar Massa Bangunan, Sirkulasi dan Parkir, Jasa Lingkungan dan Perencanaan Hijau. Sedangkan topik “Contoh Desain Situs” menjelaskan contoh situs di kota semarang, serta menjelaskan tujuan dibangunnya bangunan tersebut, pada sub bab ini penulis akan menjelaskan beberapa alternatif situs yang dijadikan referensi. ketika mengambil pertimbangan ketika memilih lokasi konstruksi. 15 Untuk memahami ilmu “Pengantar Desain Situs” secara lebih komprehensif dan sempurna, maka pemahaman desain situs hendaknya tidak hanya melihat permasalahan dan kebutuhan yang muncul dari situs (faktor internal), namun juga memperhatikan faktor eksternal (masalah). ada di luar batas situs tetapi mempengaruhi operasi situs).
RELEVANSI
KOMPETENSI
- STANDAR KOMPETESI
 - KOMPETESI DASAR
 - INDIKATOR
 
Hal inilah yang perlu dipahami oleh mahasiswa S1 Arsitektur semester 2 sebelum memutuskan untuk mendesain sebuah bangunan. Kami berharap siswa dapat memahami/mengenal kota dengan bantuan buku teks ini... 16 dirancang, dan siswa mampu menganalisis dan memahami bagaimana keadaan kota yang dirancang, siswa juga memahami cara menyelesaikannya. desain website, serta kemampuan memahami sistem desain website secara terpadu dan terampil menyelesaikan permasalahan website, baik kekurangan website maupun potensi website melalui analisis grafis. Sesuai dengan kebutuhan dan jenis bangunan yang dibangun. d) Menjelaskan dan menguraikan kembali permasalahan dan potensi situs, situs pasti mempunyai kekurangan dan potensi, permasalahan tersebut harus diatasi, sedangkan calon mahasiswa situs dapat menggambarkan kondisi tersebut sehingga menjadi sesuatu yang perlu dipertahankan. e) Menjelaskan dan menyatakan kembali standar dan peraturan lokasi yang konsisten dengan standar dan peraturan masing-masing area lokasi. 17 f) Pada saat menjelaskan dan mendeskripsikan kembali contoh desain tapak, siswa mampu mendeskripsikan contoh tapak yang ada pada beberapa kawasan yang sesuai dengan kondisi konstruksi yang ada.
Siswa dapat membuat beberapa alternatif negara dan menjelaskan potensi serta permasalahan negara-negara tersebut. Mahasiswa dapat memahami kaidah/standar atau peraturan yang ada dalam bidang perencanaan dan perancangan negara. Siswa dapat memahami aturan desain lokasi, peraturan dan standar jarak antar massa bangunan.
PENGENALAN DEFINISI PERANCANGAN TAPAK
PENDAHULUAN
DESKRIPSI SINGKAT
RELEVANSI
PENYAJIAN
URAIAN
Sehingga seluruh program antariksa dan kebutuhannya dapat diwujudkan secara terpadu dengan memperhatikan kondisi, lingkungan alam, lingkungan fisik buatan, dan lingkungan sosial sekitarnya. Angin berlapis-lapis, setiap lapisan mengalir dengan jarak yang tetap dari lapisan di atas dan di bawahnya, serta kecepatan dan arah lapisan tersebut tidak berubah. Angin terpisah terjadi ketika terdapat perbedaan momentum antar lapisan angin laminar yang disebabkan oleh perubahan topografi sehingga menyebabkan lapisan bawah semakin cepat dan terpisah karena letaknya yang semakin rapat antara permukaan tanah dan lapisan udara di atasnya.
Angin terpisah muncul ketika terjadi perbedaan momentum antar lapisan angin laminar akibat adanya perubahan topografi sehingga menyebabkan lapisan bawah mengalami percepatan dan terpisah akibat semakin dekatnya penyisipan antara permukaan tanah dengan lapisan udara di atasnya sedangkan lapisan dasar mengalami percepatan. , meninggalkan rongga. Unsur-unsur yang ada yang permukaannya tidak dapat diubah, tempat terbentuknya permukaan baru, harus sesuai dengan ciri-ciri yang ada, erosi dan; Penggunaan lahan yang ada dan campur tangan pihak luar. Di lokasi, pola penggunaan lahan yang ada harus disorot secara khusus, yaitu fasilitas lingkungan publik dan semi-publik seperti perumahan, komersial, industri dan GSB harus diinventarisasi untuk menentukan arah pembangunan secara keseluruhan.
Bentuk Alam Bentuk permukaan, bebatuan, bebatuan menjorok, bebatuan, danau, sungai, kolam atau hutan seringkali memiliki pemandangan yang bagus dan dapat dipadukan dengan bentuk arsitektural dalam perkembangan suatu kota.
LATIHAN
JAWABAN
PENUTUP
RANGKUMAN
Gambar 31 menunjukkan proses perancangan yang memuat prinsip, metode dan rangkaian tahapan perancangan yang akan dilakukan.
UMPAN BALIK
KRITERIA PEMILIHAN TAPAK
Selain memilih lokasi yang sesuai, Anda juga dapat melakukan pemotongan dan penimbunan lokasi agar sesuai dengan kondisi lokasi dengan desain bangunan. Gambar 2.2 dan 2.3 menunjukkan topografi lokasi lokasi. Aksesibilitas digunakan untuk menentukan akses masuk dan keluar area situs dan menghubungkan satu situs dengan situs lainnya. Gambar 2.5 dan 2.6 menunjukkan kondisi situs eksisting serta jenis situs yang biasa terdapat di situs tersebut.
Lokasi yang ideal untuk suatu tapak, luas tapak sebaiknya lebih besar dari luas bangunan yang akan dibangun, perkembangan yang serasi sesuai dengan ciri-ciri alam tapak, 3. Menentukan tapak yang sesuai dari alternatif lokasi yang dipilih, dan Penentuan lokasi dan pemilihan lokasi. Bedanya dengan pekerjaan tanah, kedua proses penggalian tersebut dilakukan pada satu tempat yang menjadi sasaran pekerjaan.
Split level : suatu istilah dalam dunia arsitektur yang digunakan pada bangunan yang pada bagian tertentu mempunyai tinggi lantai setengah antara lantai dan langit-langit.
ANALISA TAPAK
PERMASALAHAN DAN POTENSI TAPAK
Analisis lingkungan digunakan untuk mengetahui perkembangan kondisi fisik ditinjau dari kondisi abiotik dan biotik pada suatu lokasi. Selain itu, dokumen mengenai kondisi tapak seperti bangunan, tembok, jalan masuk, potongan tepi jalan, hidran kebakaran, tiang listrik dan pola perkerasan dapat dilihat pada gambar 3.10. Hal ini berguna untuk mengetahui tidak hanya bagaimana kondisi iklim bervariasi dari tahun-tahun tertentu, tetapi juga kondisi kritisnya (curah hujan harian maksimum, kecepatan angin puncak) lihat Gambar 3.16.
Gambar 3.19 menunjukkan sketsa analisis kebisingan dari berbagai sudut pandang dengan menggunakan contoh analisis kebisingan untuk desain kantor baru di California, Amerika Serikat. Jangkau langsung tegak lurus dengan objek yang dituju, untuk mendapatkan kesan monumental atau formal (Lihat Gambar 3.20). 20 Ikhtisar kinerja frontal Sumber: (Ching, 2008). b) Tidak Langsung: menekankan pengaruh perspektif pada fasad depan dan bentuk suatu bangunan (Lihat gambar 3.21).
21 Gambaran pencapaian tidak langsung Sumber: (Ching c) Spiral: memperluas rangkaian pencapaian dan menekankan bentuk tiga dimensi sebuah bangunan saat kita bergerak sepanjang kelilingnya (Lihat gambar 3.22). Tergantung pada seberapa terkontaminasinya lokasi lokasi, jaraknya dapat bervariasi dari satu kaki hingga sepuluh kaki (Lihat gambar 3.25). Ciri-ciri alam yang ada di lokasi situs dan nilainya dalam hal pelestarian dan peningkatan, perubahan atau penghilangan.
Kenampakan alam di lokasi, termasuk pepohonan, penutup tanah, kenampakan batuan, tekstur permukaan tanah, dan perbukitan, semuanya memerlukan pengamatan langsung dan pencatatan pada peta kontur. Gambar 3.29 dan Gambar 3.30 menunjukkan gambaran analisis Ruang Terbuka Hijau dari berbagai sudut pandang, dengan menggunakan contoh Analisis Ruang Terbuka Hijau untuk desain kantor baru di California, Amerika Serikat. Peta lingkungan yang menunjukkan peraturan zonasi, penggunaan bangunan yang ada dan yang direncanakan di lingkungan tersebut, umur atau kondisi bangunan, pola pergerakan kendaraan yang ada, hubungan tata ruang yang jelas, pola penerangan jalan, pola matahari dan naungan, dll.
Subbagian bahasa ini menjelaskan permasalahan-permasalahan yang biasa ditemui dalam perancangan situs, Penulis akan memberikan contoh permasalahan dan potensi yang ada pada salah satu kawasan situs yang ada. Rumah sakit baru ini terletak di lingkungan seperti taman di sebelah rumah sakit yang sudah ada (Gambar 3–4 dan 3–5). Kriteria pemilihan lokasi untuk proyek ini mencakup hal-hal berikut: potensi biaya pengembangan lokasi, aksesibilitas lokasi (Gambar 4.3) dan (Gambar 4.4), dan kedekatan dengan fasilitas yang ada (Gambar 4.5).
Kriteria lainnya mencakup akses terhadap utilitas yang ada (Gambar 4.6) dan pola drainase yang ada (Gambar 4.7).
STANDAR DAN PERATURAN TAPAK
CONTOH PERANCANGAN TAPAK
Pada gambar di atas (Gambar 5.3) terlihat karakter/identitas suatu bangunan sehingga memudahkan pemanfaatan kawasan tersebut. Analisis tampilan berfungsi untuk mempertimbangkan posisi pandang bangunan, baik dilihat dari luar bangunan maupun dari dalam bangunan, dengan mengacu pada kondisi lanskap eksisting di sekitar tapak, memaksimalkan posisi eksisting tapak, dan memperluas garis bangunan dengan lingkungan eksisting. dan alam (lihat Gambar 6.12). Pemandangan di sebelah utara tapak adalah Taman Diponegoro dan Puskesmas Kagok, di sebelah timur terdapat rumah-rumah dan pertokoan; di sebelah selatan terdapat perumahan, dan di sebelah barat terdapat Jalan Sultan Agung dan pertokoan (lihat Gambar 6.13).
Bangunan yang berorientasi ke barat berpotensi baik menjadi pengenal kawasan karena bebas dan tidak terhalang (lihat Gambar 6.14). Angin dapat berperan mengurangi kelembapan udara dan tingginya suhu dalam ruangan (lihat Gambar 6.18). Kondisi selain Jalan Sultan Agung memiliki tingkat kebisingan yang rendah dan hampir tidak ada karena dekat dengan Puskesmas Kagok dan perumahan (lihat Gambar 6.20).