• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 asaSAs aSAsASas

neni triana

Academic year: 2023

Membagikan "BAB 1 asaSAs aSAsASas "

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

A. Latar Belakang Masalah

Minat belajar dalam mengikuti pembelajaran adalah sesuatu yang penting dalam proses belajar mengajar. Minat belajar peserta didik di SMK Negeri 4 Kota pariaman sangat kurang. Masalah yang sangat sering dijumpai adalah kebanyakan peserta didik berbicara dengan temannya saat proses belajar mengajar yang sangat mengganggu peserta didik lain yang ingin memperhatikan pendidik menjelaskan materi pelajaran dan peserta didik yang berbicara tidak akan dapat menyerap materi lebih baik.

Minat adalah “kecenderungan seseorang dalam memperhatikan, keinginan sesuatu secara terus menerus, minat ini erat kaitannya dengan perasaan senang, karena itu dapat dikatakan minat itu terjadi karena sikap senang kepada sesuatu orang yang berminat kepada sesuatu berarti ia sikapnya senang kepada sesuatu”.1 Minat merupakan salah satu faktor penting dalam membantu kemampuan peserta didik, yang dapat berkembang dengan adanya suatu motivasi atau dorongan dari guru atau keluarga. Faktor-faktor yang mempengaruhi minat di antaranya adalah pekerjaan sosial ekonomi, bakat jenis kelamin, pengalaman, kepribadian dan pengaruh lingkungan.2 Dalam melaksanakan proses pembelajaran minat sangat besar pengaruhnya terhadap

1 M. Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1995), Cet. Ke-11, h. 84

2 Iskandar Wassid, Dadang Sunendar, “Strategi Pembelajaran Bahasa

(Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2009), h. 113 1

(2)

aktivitas belajar peserta didik. Dengan adanya minat belajar dalam diri peserta didik keingintahuan dan kesenangan belajar itu bisa diperoleh dari materi yang diajarkan serta cara guru dalam menyampaikan materi pelajaran sesuai dengan minat peserta didik.3

Belajar juga adalah perubahan tingkah laku yang relative menetap yang terjadi sebagai hasil dari pengalaman atau tingkah laku. Dalam pengertian ini belajar bukan hanya sekedar upaya untuk mengetahui sesuatu, tetapi belajar merupakan proses pengalaman yang mengarah kepada perubahan tingkah laku.

Dalam hal ini perubahan tingkah laku sebagai proses belajar adalah implikasi dan adanya interaksi dengan warga belajar, lingkungannya baik disengaja maupun tanpa disengaja.

Peserta didik yang memiliki minat belajar terhadap subjek tertentu cenderung untuk memberikan perhatian yang lebih besar terhadap subjek tersebut. Karena pemusatan perhatian yang intensif terhadap materi pelajaran dapat memungkinkan peserta didik dapat belajar lebih giat lagi dan akhirnya mencapai hasil belajar yang diinginkan.

Metode snowball throwing merupakan model pembelajaran yang membagi murid di dalam beberapa kelompok, masing-masing anggota kelompok membuat bola pertanyaan. Dalam pembuatan kelompok, peserta didik dapat dipilih secara acak atau heterogen. Pembelajaran snowball

3 Elizabet B Hurlock, Perkembangan Anak Jilid 2 Edisi, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), h. 116.

(3)

throwing adalah mengembangkan keaktifan peserta didik seketika belajar di kelas, yang bertujuan peserta didik dapat mengingat informasi. 4

Tujuan metode snowball throwing yaitu melatih murid untuk dapat mendengarkan pendapat orang lain, melatih kreatifitas dan imajinasi murid dalam membuat pertanyaan, serta memicu murid untuk bekerjasama dan aktif dalam pembelajaran. Metode pembelajaran snowball throwing melatih murid cepat tanggap menerima pesan dari orang lain dan menyampaikan pesan tersebut. Lemparan pertanyaan tidak menggunakan tongkat seperti metode pembelajaran talking stik akan tetapi menggunakan kertas yang berisi pertanyaan dengan dibentuk bola, lalu di lemparkan kepada murid lain. 5

Pendidikan Agama Islam adalah pendidikan yang dipahami dan dikembangkan dari ajaran dan nilai-nilai fundamental yang terkandung dalam Al-Qur’an dan sunnah. Pendidikan Agama Islam adalah suatu proses pengembangan potensi manusia menuju terbentuknya manusia sejati yang berkepribadian Islam (kepribadian yang sesuai dengan nilai-nilai Islam).6 Sebagaimana ayat Al-Qur’an Allah SWT berfirman:

       

       

      

       

 

: ةلدجملا ةروس ) ١١

(

Artinya : Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu, Berilah kelapangan di dalam majelis-majelis,” maka lapangkanlah,

4 Fahri Ramadhan, Pengaruh Model Snowball Throwing Pada Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Terhadap Minat Belajar, Vol. 1, No. 3 September 2022.

5 Nurkholidan Dalimunthe, Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Snowball Throwing Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik, (Deli Serdang: 2019), h. 7

6 Ibid

(4)

niscaya allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan, “Berdirilah kamu,” maka berdirilah, niscaya allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Maha teliti apa yang kamu kerjakan.(AL-Mujadalah ayat 11)7

Ayat ini menjelaskan keutamaan orang-orang yang berlapang-lapang dalam majelis. Bahwa Allah akan memberikan kelapangan untuk mereka. Ayat ini juga menunjukan keutamaan ahli ilmu. Bahwa orang-orang yang beriman dan berilmu akan ditinggikan derajatnya oleh Allah SWT. Ayat di atas tidak menyebutkan secara tegas bahwa Allah akan meninggikan derajat orang berilmu. Tetapi menegaskan bahwa mereka memiliki derajat-derajat yang lebih tinggi dari yang sekedar beriman. Tidak disebutnya kata meninggikan itu, sebagai isyarat bahwa sebenarnya ilmu yang dimilikinya itu yang berperanan besar dalam ketinggian derajat yang diperolehnya, bukan akibat faktor di luar ilmu itu.

Berdasarkan temuan di lapangan, penulis mewawancarai salah seorang peserta didik mengenai pendapat mereka tentang pelajaran pendidikan agama Islam dan budi pekerti. Berdasarkan wawancara tersebut diperoleh informasi bahwa:

Dalam proses pembelajaran pendidikan agama Islam dan budi pekerti, saya merasakan bahwa kondisi di kelas guru yang menjelaskan materi pelajaran sering menggunakan metode bercerita atau berceramah. Sehingga teman-teman yang lain merasa bosan dan sibuk dengan aktifitas yang lain di kelas seperti: teman-teman saya ada yang tidur, ada yang main hp, sering izin keluar kelas.8

7 Kementerian Agama Republik Indonesia, Al Hikmah Al Qur’an Dan Terjemahan, (Jakarta: Al Fatih, 2012), h.544.

8 Adhwa, Wawancara Peserta Didik Kelas XI GEO Di SMK Negeri 4 Pariaman, Hari Rabu Tanggal 22 Bulan Februari 2023 Pukul 10:30 Wib

(5)

Untuk memperkuat hasil wawancara penulis dengan peserta didik di atas, penulis juga mewawancarai salah seorang pendidik pendidikan agama Islam dan budi pekerti, beliau mengatakan bahwa:

Kurangnya minat belajar siswa terutama pada mata pelajaran pendidikan agama Islam dan budi pekerti. Salah satu penyebabnya yaitu kurang tepatnya metode yang digunakan pendidik dalam proses pembelajaran.

Karena metode yang digunakan sebelumnya adalah metode ceramah, metode diskusi, metode tanya jawab, namun metode tersebut membuat peserta didik jenuh dalam belajar. Oleh karena itu, pendidik harus menggunakan metode yang bervariasi untuk penunjang proses pembelajaran pendidikan agama Islam dan budi pekerti. Metode yang digunakan hendaknya bisa menarik perhatian peserta didik dan juga sesuai dengan materi serta pembelajaran yang dicapai.

Dengan pemilihan metode yang tepat maka akan menarik minat peserta didik dan membuat peserta didik menjadi aktif.

Maka perlu diterapkan metode yang menarik yaitu metode pembelajaran snowball throwing. Metode snowball throwing adalah suatu model pembelajaran yang dapat menggali potensi siswa dalam membuat dan menjawab pertanyaan melalui sebuah permainan imajinatif membentuk dan melempar bola salju yang terbuat dari kertas. Snowball Throwing dilakukan dengan pembentukan kelompok terlebih dahulu, kemudian siswa membuat pertanyaan di kertas yang kemudian dibentuk seperti bola lalu dilempar ke siswa lain untuk menjawab pertanyaan dari bola yang diperoleh.9

Terlihat dari permasalahan di atas bahwa proses pembelajaran pendidikan agama Islam dan budi pekerti kurang maksimalnya minat belajar peserta didik. Maka dari keterangan ini penulis ingin membuktikan apakah metode snowball throwing dapat meningkatkan minat belajar peseerta didik.

Berangkat dari permasalahan ini, penulis berkeinginan untuk meneliti dan menulisnya dalam bentuk karya ilmiah, yaitu skripsi dengan judul “Pengaruh

9 Osmi Jelita, Wawancara Pendidik Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di SMK Negeri 4 Pariaman, Pada Tanggal 1 Maret 2023

(6)

Metode Snowball Throwing Terhadap Peningkatan Minat Belajar Peserta Didik pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Di Kelas XI SMK Negeri 4 Kota Pariaman”.

B. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang diatas maka dapat diindentifikasikan permasalahan sebagai berikut:

1. Rendahnya minat belajar peserta didik dalam mata pelajaran pendidikan agama Islam dan budi pekerti.

2. Metode yang digunakan pendidik dalam pembelajaran kurang menarik bagi peserta didik.

3. Pendidik masih menggunakan metode konvensional dalam proses pembelajaran pendidikan agama Islam dan budi pekerti yang menyebabkan rendahnya minat belajar peserta didik.

4. Perlu adanya metode pembelajaran yang mampu meningkatkan minat belajar peserta didik.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas dan untuk memperjelas pembahasan yang akan diteliti dalam penelitian, maka penulis merumuskan masalah yaitu, “Bagaimana Pengaruh Metode Snowball Throwing Terhadap Peningkatan Minat Belajar Peserta didik Pada Mata Pelajaran Pendidikan agama Islam dan Budi Pekerti Di Kelas XI SMK Negeri 4 Kota Pariaman?”

D.Batasan Masalah

(7)

Agar lebih terarahnya pembahasan ini serta juga karena keterbatasan waktu dan kemampuan menulis maka batasan masalah yang penulis kemukakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana Minat belajar peserta didik terhadap mata pelajaran Pendidikan agama Islam dan budi pekerti sebelum metode snowball throwing?

2. Bagaimana proses penerapan metode snowball throwing dalam pembelajaran Pendidikan agama Islam dan budi pekerti?

3. Bagaimana minat belajar peserta didik terhadap pembelajaran Pendidikan agama Islam dan budi pekerti setelah metode snowball throwing?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui Minat belajar peserta didik terhadap mata pelajaran Pendidikan agama Islam dan budi pekerti sebelum metode snowball throwing.

2. Untuk mengetahui proses penerapan metode snowball throwing dalam pembelajaran Pendidikan agama Islam dan budi pekerti.

3. Untuk mengetahui minat belajar peserta didik terhadap pembelajaran Pendidikan agama Islam dan budi pekerti setelah metode snowball throwing.

(8)

F. Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan dari penelitian ini dapat dilihat dari beberapa aspek, yaitu:

1. Teoritis

Pada tatanan teoritis penelitian ini diharapkan memberikan manfaat- manfaat sebagai berikut:

a) Menambah pengetahuan dan wawasan penulis metode snowball throwing

b) Memberikan informasi berkaitan dengan pengaruh metode snowball throwing terhadap peningkatan minat belajar peserta didik pada mata pelajaran pendidikan agama Islam dan budi pekerti di kelas XI SMK Negeri 4 Pariaman.

2. Praktis

Pada tatanan praktis penelitian ini diharapkan memberikan manfaat dan masukan (input) kepada pemerintah pendidikan seperti:

a) Kepala sekolah dan majelis guru, hasil penelitian ini dijadikan bahan masukan dalam pelaksanaan metode snowball throwing terhadap minat belajar peserta didik secara efisien dan efektif.

b) Pendidik (PABP) Pendidikan agama Islam dan budi pekerti, mengetahui usaha-usaha yang perlu di dapatkan dalam pelaksanaan metode snowball throwing terhadap minat belajar peserta didik.

c) Bagi STIT-SB Pariaman, sebagai bahan kajian keilmuan dan pengembangan kajian khususnya bidang kebijakan pendidikan.

(9)

A. Definisi Operasional

Agar tidak terjadi kesalahan dalam mengartikan istilah yang digunakan dalam penelitian, peneliti akan menjelaskan beberapa istilah atau definisi operasional, yaitu:

Metode Snowball Throwing

: Merupakan sebuah cara belajar dan mengajar mata pelajaran Pendidikan agama Islam dan budi pekerti.

Metode ini merupakan model pembelajaran yang menggali potensi peserta didik dalam membuat dan menjawab pertanyaan melalui permainan imajinatif membentuk bola salju yang terbuat dari kertas10

Minat belajar : Kecenderungan seseorang dalam memperhatikan, keinginan sesuatu secara terus menerus yang saling berkaitan dengan perasaan senang.11

Pendidikan agama Islam dan budi pekerti

: Suatu proses bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan agama yang berlandaskan Al-Qur’an dan hadist untuk mengembangkan potensi peserta didik yang bertanamkan nilai-nilai Islam.12

SMK Negeri 4 Pariaman

: Merupakan salah satu Sekolah Menengah Kejuruan Negeri terletak di Kota Pariaman.

Jadi yang maksud dari pengaruh metode snowball throwing terhadap peningkatan minat belajar peserta didik pada mata pelajaran pendidikan agama

10 H. Sajidan, Model Pembelajaran Kooperatif Jenis Snowball Throwing Sebagai Upaya Peningkatan Aktifitas Belajar Dan Aktifitas Belajar, Jurnal Pendidikan Dwija Utama. No. 40 Vol.

9, h. 26

11 M. Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1995), Cet. Ke 11 h.84

12 Syamsul Huda Rohmadi, Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam, (Yogyakarta: Araska, 2012), h. 143

(10)

Islam dan budi pekerti adalah suatu cara belajar dan mengajar mata pelajaran pendidikan agama Islam dan budi pekerti yang mengali potensi peserta didik dalam menjawab pertanyaan melalui permainan imajinatif.

B. Sistematika Penulisan

BAB I : Latar Belakang Masalah, Identifikasi Masalah, Rumusan Masalah, Batasan Masalah, Tujuan Penelitian, Kegunaan Penelitian, Definisi Operasional, Sistematis Penulisan.

BAB II : Landasan Teori Meliputi Kajian Pustaka, Penelitian Yang Relevan, Kerangka Berpikir Dan Hipotesis.

BAB III : Merupakan Bab Metode Penelitian, Yang Berisikan Tentang Jenis Dan Metode Penelitian, Desain Dan Prosedur Eksperimen, Tempat Dan Waktu Penelitian, Subjek Penelitian, Variabel Penelitian, Metode Pengumpulan Data, Instrumen Penelitian, Teknik Analisis Data.

BAB IV : Hasil Penelitian Yang Berisikan Deskripsi Data Penelitian, Analisis Uji Hipotesis, Pengujian Hipotesis, Dan Pembahasan BAB V : Penutup Yang Berisikan Kesimpulan Dan Saran

Referensi

Dokumen terkait

anxiety level and their speaking achievement. None of the mentioned scholars specifically explored the English fluency of Airlangga students and how their attitude

[r]