• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "BAB 1"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1

PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

PERMENKES Nomor 56 tahun 2014 Rumah Sakit Khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama pada satu bidang atau satu jenis penyakit tertentu berdasarkan disiplin ilmu, golongan umur, organ, jenis penyakit atau kekhususan lainnya.

Salah satu unit rumah sakit terdapat unit Rekam Medis. Berdasarkan PERMENKES No.

269/MENKES/PER/III/2008 Rekam Medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien.

Penyelenggaraan rekam medis yang diatur dalam PERMENKES No 269/MENKES/PER/III/2008 pasal 5 Ayat (2) :”rekam medis harus dibuat segera dan dilengkapi setelah pasien menerima pelayanan” Ayat (3) :”pembuatan rekam medis dilaksanakan melalui pencatatan dan pendokumentasian hasil pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien: Ayat (4) :”setiap pencatatan ke dalam rekam medis harus dibubuhi nama, waktu, tanda tangan dokter, dokter gigi atau tenaga kesehatan tertentu yang memberikan pelayanan kesehatan secara langsung” ayat (5) :”dalam hal terjadi kesalahan dalam melakukan pencatatan pada rekam medis dapat dilakukan pembetulan” ayat (6) :”pembetulan sebagaimana dimaksud pada ayat (5) hanya dapat dilakukan dengan cara pencoretan tanpa menghilangkan catatan yang dibetulkan dan dibubuhi paraf dokter, dokter gigi atau tenaga kesehatan tertentu yang bersangkutan”.

Berdasarkan permenkes 269 tahun 2008 rekam medis terbagi menjadi 3 jenis rm yaitu rekam medis rawat jalan, rekam medis rawat inap dan rekam medis gawat darurat.

Komponen dan isi masing-masing jenis rm memiliki format yang berbeda, hal ini mengacu pada fungsi dan kegunaan formulir yang akan digunakan. Jenis rekam medis yang paling banyak adalah rekam medis rawat inap.

Rekam medis rawat inap yang mencakup data pasien terdiri atas beberapa formulir.

Salah satu formulir yang menunjang asuhan pasien adalah formulir asuhan gizi. Formulir asuhan gizi harus diisi lengkap oleh petugas gizi sehingga mutu formulir menjadi baik.

(2)

Kepmenkes No. 129 tahun 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit, kelengkapan pengisian rekam medis adalah 24 jam setelah selesai pelayanan yang bertujuan tergambarnya tanggung jawab dokter dalam kelengkapan informasi rekam medik.

Berdasarkan hasil pendahuluan menggunakan wawancara dengan Ibu Vivi pada bulan Agustus 2018, selaku tenaga perekam medis diketahui bahwa formulir asuhan gizi masih banyak yang belum lengkap karena ada beberapa elemen di asuhan gizi tidak terisi seperti data riwayat gizi sekarang dan data perencanaan.

Menurut Nurhaidah, dkk (2016) dokumen rekam medis rawat inap didapatkan bahwa jumlah rekam medis yang tidak diisi lengkap adalah 100%, dengan presentasi ketidaklengkapan yang paling banyak adalah dari dokter. Hasil wawancara dan observasi ditemukan tidak adanya kebijakan, panduan dan SPO pengisian rekam medis, kesadaran dokter untuk mengisi rekam medis kurang, tidak adanya data ketidaklengkapan rekam medis, sistem monitoring dan evaluasi rekam medis tidak efektif dan alur berkas rekam medis rawat inap yang tidak sesuai dengan standar. Sebagai solusi untuk meningkatkan kelengkapan pengisian rekam medis yaitu dengan membuat kebijakan, panduan dan SPO tentang pengisian rekam medis.

Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti tertarik untuk mengambil masalah kelengkapan Formulir Asuhan Gizi Rawat Inap di RSIA PURI karena peneliti melihat bahwa formulir asuhan gizi di RSIA PURI masih banyak yang belum lengkap.

B. RUMUSAN MASALAH

Apakah ada pengaruh perancangan desain formulir terhadap kelengkapan dan kemudahan pengisian formulir Asuhan Gizi di RSIA PURI Kota Malang?

C. TUJUAN PENELITIAN 1. Tujuan umum

Mengembangkan desain formulir Asuhan Gizi yang dapat meningkatkan kelengkapan pengisian formulir di RSIA PURI, Kota Malang.

2. Tujuan khusus

a. Untuk mengetahui kelengkapan formulir asudah gizi secara kuantitatif di RSIA PURI.

b. Untuk membuat desain formulir asuhan gizi

(3)

D. MANFAAT PENELITIAN 1. Bagi Rumah Sakit

Hasil dari penelitian ini diharapkan menjadi bahan evaluasi formulir Asuhan Gizi di RSIA PURI

2. Bagi Peneliti

Menambah wawasan dan pengetahuan tentang pengaruh desain formulir terhadap kelengkapan pengisiannya

3. Bagi Institusi Pendidikan

a. Dapat digunakan sebagai wacana dan bahan evaluasi belajar dalam peningkatan mutu pendidikan khususnya di bidang rekam medis

b. Sebagai referensi penelitian lanjutan bagi mahasiswa yang akan melakukan penelitian

Referensi

Dokumen terkait

1) Setiap dokter atau dokter dalam menjalankan praktik kedokteran wajib membuat rekam medis. 2) Rekam medis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus segera dilengkapi setelah

Menurut Permenkes No.269/MENKES/PER/III/2008 rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang pasien.pemeriksaan,pengobatan,tindakan dan pelayanan lain yang

Setiap sarana kesehatan wajib membuat rekam medis, dibuat oleh dokter dan atau tenaga kesehatan lain yang terkait, harus dibuat segera dan dilengkapi setelah pasien menerima

Menurut PERMENKES Nomor 269/MENKES/PER/III/2008 yang dimaksud rekam medis adalah berkas berisi catatan dan dokumen antara lain identitas pasien, hasil pemeriksaan,

2 Formulir pada Rekam Medis Rawat Jalan Rekam medis untuk pasien rawat jalan pada pelayanan kesehatan terdiri beberapa formulir yang sekurang-kurangnya memuat: Permenkes RI No.269,

Isi Rekam Medis Menurut PERMENKES No: 269/MENKES/PER/III/2008 data- data yang harus dimasukkan dalam Medical Record dibedakan untuk pasien yang diperiksa di unit rawat jalan dan rawat

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 269/MENKES /Per/III/2008 tentang Rekam Medis, menyatakan bahwa isi rekam medis untuk pasien rawat inap sekurang-kurangnya

e Pengertian Pasien Menurut peraturan Menkes RI No.269/Menkes/Per/III/2008 tentang rekam medis bab 1, Pasal 1 “Pasien adalah setiap orang yang melakukan konsultasi masalah kesehatan