• Tidak ada hasil yang ditemukan

bab 2 perencanaan tematik astronomi seminar proposal

N/A
N/A
Dhea Kurnia Ananda

Academic year: 2023

Membagikan "bab 2 perencanaan tematik astronomi seminar proposal"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

Hal ini berbeda dengan astronomi teoretis, yang mengembangkan model analitik untuk menjelaskan sifat-sifat benda langit dan fenomena alam lainnya. Awalnya, astronomi hanya mencakup observasi dan prediksi pergerakan benda langit yang terlihat dengan mata telanjang. Tata surya merupakan kumpulan benda-benda langit yang terdiri dari bintang yang disebut matahari dan semua benda yang terikat oleh gravitasinya.

Kriterianya menyatakan bahwa planet adalah benda langit yang mempunyai orbit yang tidak berpindah ke orbit lain. Pluto belum sepenuhnya berkembang menjadi planet besar, namun Pluto merupakan yang pertama dari ratusan benda langit serupa yang menghuni kawasan Sabuk Kuiper. Planet adalah benda langit yang berputar mengelilingi matahari sebagai pusat tata surya, mempunyai massa yang cukup untuk menghasilkan gaya gravitasinya sendiri, dan mempunyai orbit yang tidak berpotongan.

Merkurius merupakan planet pertama dalam keluarga tata surya. Selain itu Merkurius juga merupakan planet terdekat dengan matahari dan terkecil di tata surya. Jarak rata-rata Merkurius ke Matahari adalah 58 juta km. Venus adalah planet kedua setelah Merkurius, namun Venus adalah benda langit paling terang ketiga di langit. Dengan jarak rata-rata 228 juta km, Mars merupakan planet kecil dengan diameter ½ bumi atau 2 kali diameter bulan dan 1/10 massa bumi.

Kedelapan planet ini merupakan benda langit yang berputar mengelilingi Matahari, memiliki massa yang cukup untuk menghasilkan gaya gravitasi sendiri, dan memiliki orbit yang tidak berpotongan dengan orbit lainnya.

Matahari

Badai besar disebabkan oleh panas yang keluar dari bagian dalam planet dan meningkatkan kecepatan angin di atmosfer hingga lebih dari 1000 km/jam. Ukuran piringan bulan dan matahari berubah-ubah bergantung pada jarak masing-masing antara Bumi-Bulan dan Bumi-Matahari. Gerhana jenis ini terjadi bila ukuran piringan Bulan berada di depan piringan Matahari, sehingga tidak seluruh piringan Matahari akan tertutup oleh piringan Bulan.

Bagian matahari yang tidak tertutup bulan berada di sekeliling bulan dan tampak seperti cincin bercahaya.

Bulan

Seluruh bulan berada di penumbra, sehingga bulan masih terlihat dalam warna redup.

Galaksi

Siklus Iklim

Khatulistiwa merupakan garis lintang pada titik koordinat 0 derajat yang membagi bumi menjadi dua bagian yaitu bumi bagian utara dan bumi bagian selatan. Garis khatulistiwa melintasi wilayah daratan atau perairan 14 negara, dimulai dari garis bujur 0 derajat ke arah timur. Klasifikasi perkembangan dan pertumbuhan ekonomi suatu negara berasal dari dua wilayah yaitu bagian utara dan selatan.

Daerah yang dilintasi garis khatulistiwa sangat cocok untuk peluncuran pesawat luar angkasa atau roket. Sebagian besar negara-negara yang melintasi garis khatulistiwa memiliki suhu yang jauh lebih tinggi sepanjang tahun dibandingkan negara-negara lain di dunia, meskipun mereka berada pada ketinggian yang sama. Negara-negara di garis khatulistiwa memiliki hampir setengah dari hutan hujan dunia, seperti di negara-negara Afrika seperti Kongo, Brazil dan Indonesia karena tingkat sinar matahari dan curah hujan di sepanjang garis khatulistiwa.

Tinjauan Teori

Bahan : Penggunaan bahan dimanipulasi untuk mencapai efek yang diinginkan dan dapat merangsang indra peraba untuk menunjang sensasi yang dialami pengunjung. Warna: Warna membantu menentukan karakter ruang dan menyampaikan suasana sebagai konsep visual kepada pengunjung. Pergerakan : Pergerakan yang terjadi pada suatu ruang menjadi tontonan utama dan menjadi salah satu unsur yang turut memberikan kesan pada pengunjung yang mengalaminya.

Bentuk manipulasi lain yang dilakukan di taman hiburan adalah dengan mengendalikan unsur-unsur immaterial untuk membangun kualitas spasial tertentu yang dapat membangkitkan indra manusia. Pencahayaan: Pencahayaan buatan mampu membuat suatu ruang terlihat dan terasa sesuai fungsinya, fokus pada elemen yang ingin ditampilkan, dan mengurangi gangguan yang disebabkan oleh elemen yang tidak diperlukan dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar akan informasi yang diinginkan. memuaskan. untuk mencapai suatu ruang. Pada taman hiburan sendiri, pencahayaan digunakan antara lain sebagai penguat objek, dekorasi dan untuk menciptakan mood suatu ruang tertentu.

Suara: Kontrol suara atau akustik pada sebuah taman hiburan dapat berupa lagu tema, efek khusus, atau dialog yang menekankan pada sebuah cerita atau narasi. Aroma: Benzel (1998) menyatakan bahwa aroma pada suatu ruangan mampu merangsang kesadaran akan sesuatu sehingga memunculkan kembali suatu ingatan dan meningkatkan rasa nikmat ketika berada di suatu tempat tertentu. Dari penjelasan teori diatas, konsep pemberian tema dan cerita pada suatu Pusat Hiburan meningkatkan nilai arsitektur yang dirasakan pengunjung melalui manipulasi visual yang dapat membuat pengunjung memahami cerita yang diwakili oleh Pusat Hiburan tersebut.

Tinjauan Tema

Arsitektur Interaktif

  • Pengertian Arsitektur Intereraktif
  • Perencanaan Tata Ruang Arsitektur Interaktif
  • Pengertian Atraktif dalam Lingkup Arsitektur
  • Pertimbangan dalam Perencanaan Atractive Building

Interaksi yang terjadi tidak hanya berupa hubungan dua arah saja, namun juga berhubungan dengan hubungan satu arah, misalnya ketika seseorang mengamati aktivitas orang lain (Yuwono & Dewi, 2019). Melalui desain interaktif, arsitektur dapat menjadi katalisator terciptanya interaksi yang baik antar pengguna. Menurut Carmona (2003), perwujudan konsep arsitektur interaktif dalam konteks penataan ruang terdiri dari pemenuhan beberapa aspek sebagai indikator keberhasilan desain.

Di sisi lain, kejelasan pintu masuk dan keluar serta keterbukaan pandangan juga harus diperhatikan untuk memenuhi aspek konektivitas dan permeabilitas visual. Kemudian dalam hal aktivitas di ruang publik perlu diarahkan aktivitas untuk memenuhi kebutuhan pengguna dalam hal relaksasi, kenyamanan, keterlibatan pasif dan aktif, serta penemuan dan tampilan. Pada dasarnya, pencapaian dalam desain interaktif terletak pada elemen motivasi, fisik, intelektual, dan emosional pengguna.

Elemen motivasi dan fisik berfokus pada tampilan bangunan yang ditangkap oleh indera manusia, sedangkan aspek intelektual dan emosional bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan pengalaman spasial yang tak terlupakan kepada pengguna. Dalam memenuhi aspek-aspek tersebut, Cravalho (2015) memberikan gambaran penerapan arsitektur interaktif melalui berbagai gerakan interaksi antara pengguna dan bangunan, seperti interaksi dengan sinar matahari, suara, angin dan manusia. Menarik dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia artinya mempunyai daya tarik atau menyenangkan, sedangkan menurut Kamus Cambridge kata ini juga diartikan enak dipandang.

Oleh karena itu, arsitektur atraktif adalah suatu rancangan bangunan yang mempunyai daya tarik melalui tampilannya yang menyenangkan. Bentuk yang menarik merupakan syarat dalam menarik pengunjung khususnya kalangan pejalan kaki untuk mengunjungi bangunan tersebut. Dalam prakteknya sulit untuk mengukur seberapa menarik suatu desain bangunan, karena konsep daya tarik itu sendiri dipahami sebagai sekumpulan pemikiran, kesan dan keyakinan para pengamat terhadap suatu objek tertentu.

Namun ada beberapa pendekatan yang dapat dilakukan seperti yang dikemukakan oleh Pawlicka (2014) dalam penelitian berjudul “The Significance of Architectural Attractiveness in Creating Property Value – A Case Study of Poznań”. Selain unsur bentuk, desain bangunan yang menarik juga harus memperhatikan fasad sebagai wajah bangunan. Terkait hal ini, Gehl (2011) juga mengemukakan beberapa hal yang harus dihindari ketika mendesain fasad yang menarik untuk bangunan perkotaan.

Arsitektur Kontekstual

  • Pengertian Arsitektur Kontekstual

Konteks bangunan sementara Mengenai tipologi bangunan yang ada atau mungkin di masa depan. Hubungan bangunan dengan lingkungan sekitar dan bangunan yang berdekatan Apakah tampilan bangunan akan serasi atau kontras dengan lingkungan sekitar?

Review Jurnal .1 Jurnal Nasional

Jurnal Internasional

Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengamati dan menganalisis kehadiran tema dan cerita dalam industri taman hiburan global, dan untuk mengetahui sejauh mana konsep-konsep tersebut secara rutin digunakan dalam praktik industri. Penelitian ini juga bertujuan untuk melengkapi pengetahuan bahwa karakteristik naratif taman hiburan sebagian besar telah diabaikan dalam literatur pariwisata. Penelitian ini mencakup observasi dan analisis terhadap keberadaan tema dan cerita dalam industri taman hiburan global, serta penggunaan konsep-konsep tersebut dalam praktik industri.

Penelitian ini juga mencakup penelusuran taman hiburan terkemuka di dunia berdasarkan jumlah pengunjung untuk mengetahui sejauh mana tema dan konsep naratif digunakan dalam praktik pengoperasian taman hiburan. Temuan ini kemudian digunakan untuk menarik kesimpulan tentang penggunaan tema dan konsep naratif dalam industri taman hiburan global. Latar Belakang Latar belakang penelitian ini adalah kebutuhan untuk melengkapi distorsi teoritis dalam literatur pariwisata sehubungan dengan fitur narasi dalam industri taman hiburan.

Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengamati dan menganalisis keberadaan tema dan cerita dalam industri taman hiburan global dan untuk mengetahui sejauh mana konsep-konsep tersebut rutin digunakan dalam praktik industri. Hasil Penelitian Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar taman hiburan terkemuka di dunia memiliki fitur tematik dan naratif. Penelitian ini juga menemukan bahwa taman hiburan yang memiliki tema dan elemen naratif yang kuat cenderung menarik lebih banyak pengunjung.

Selain itu, penelitian ini juga mengkategorikan taman hiburan ke dalam tingkatan berdasarkan jumlah pengunjung dan perkiraan nilai taman, serta mengkaji keberadaan tema dan konten naratif. Secara keseluruhan, penelitian ini menyoroti pentingnya tema dan cerita dalam menciptakan pengalaman taman hiburan yang menarik dan berkesan. Latar belakang penelitian ini adalah untuk mengetahui pengalaman pengunjung terhadap layanan taman hiburan dan pengaruhnya terhadap niat mereka untuk kembali mengunjungi taman hiburan tersebut.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan kualitas layanan taman hiburan dan memberikan kontribusi pengetahuan di industri jasa. Penelitian ini dilakukan di taman hiburan di Malaysia dan mengusulkan 10 dimensi kualitas layanan taman hiburan yang mempengaruhi pengalaman pengunjung dan niat untuk kembali ke taman hiburan tersebut. Kekuatan penelitian ini mencakup pemeriksaan komprehensif terhadap berbagai dimensi kualitas layanan di industri taman hiburan dan fokusnya pada pengalaman pengunjung dan niat berkunjung kembali.

Kriteria Desain Dari jurnal di atas dapat

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari perencanaan Redesain Taman Rekreasi Tematik Kalianget adalah merencanakan pembangunan ulang sebuah fasilitas refreshing yang dilengkapi dengan berbagai

Pengaruh Karakteristik Perusahaan, Karakteristik Dewan Komisaris dan Reputasi Auditor Terhadap Pengungkapan Manajemen Risiko Risna Ade Tarantika 1, Badingatus Solikhah 2 12 Jurusan