• Tidak ada hasil yang ditemukan

pdf-laporan-kp-pertamina-ruv-muhajir-amp-satya-nugraha compress (1)

N/A
N/A
Alfian Ananda

Academic year: 2023

Membagikan "pdf-laporan-kp-pertamina-ruv-muhajir-amp-satya-nugraha compress (1)"

Copied!
79
0
0

Teks penuh

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat melakukan kerja praktek di PT. Kerja praktek ini merupakan rangkaian tugas yang harus diselesaikan oleh setiap mahasiswa sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan tugas pembelajaran pada jenjang Strata I di Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia Yogyakarta, selain itu juga penting bagi mahasiswa untuk menerapkan hasil pembelajaran di perguruan tinggi sebagai pengalaman kerja pertama di dunia kerja. Penulis menyadari bahwa selama pelaksanaan kerja praktek dan penyusunan laporan, bantuan dan dukungan dari berbagai pihak tidak dapat dipisahkan.

Laporan kerja praktek dapat dijadikan acuan evaluasi kerja, saran atau data, sehingga dapat digunakan sesuai kebutuhan dalam menyelesaikan permasalahan di perusahaan.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

PT. PERTAMINA (PERSERO)

Untuk mencapai tujuan dan menghadapi tantangan khususnya dalam negeri, PT. PERTAMINA (Persero) sedang membangun unit pengolahan minyak di berbagai wilayah di Indonesia.

PLAJU

BALONGAN CAPACITY: 125 MBSD

CILACAP

BALIKPAPAN

Uap dari fraksionator mengembun dalam pendingin kipas bersirip Ea-201-01 dan mengalir ke akumulator C-201-08 untuk memisahkan uap dan minyak. Oli dari recontact cooler akan mengendap ke dalam stabilizer feed drum dan dialirkan ke kolom stabilizer setelah dipanaskan hingga suhu 1270C (minyak mentah campuran) atau 1450C (minyak Minas). Uap yang dihasilkan pada stabilizer akan dialirkan ke kondensor di atas kepala stabilizer untuk dikondensasikan kemudian disimpan di kolektor di atas kepala stabilizer.

Minyak dalam produk di bawah stabilisator akan didinginkan hingga 1420C (minyak mentah campuran) atau 1520C (minyak mentah mineral) dan akan dituangkan ke dalam baki 12 pemisah minyak.

Gambar 3.5 Diagram Alir Proses CDU V
Gambar 3.5 Diagram Alir Proses CDU V

07), HVGO/LLP

Gas buang dari kondensor pertama Kondensor pertama diumpankan ke ejektor kedua, dan gas buang diumpankan ke ejektor kedua, dan gas buang didinginkan. Air Asam Asam dipompa dan dimasukkan ke dalam desalter, dipompa dan dimasukkan ke dalam drum air deaerator desalter. Vakum ringan Slopum slop vakum ringan dipompa dan dipompa ke dalam dan ditempatkan di dalam pemanas minyak slop yang berat.

Kilang Balikpapan II berkapasitas 200 MBSD dan terdiri dari 2 Kilang Balikpapan II berkapasitas 200 MBSD dan terdiri dari 2 kompleks operasional yaitu.

CDU IV digunakan untuk memisahkan fraksi-fraksi dalam minyak bumiCDU IV digunakan untuk memisahkan fraksi-fraksi dalam minyak bumi

Minyak mentah dipindahkan dari terminal Lawe-Lawe, kemudian disimpan dalam tangki penyimpanan minyak mentah, kemudian dipompa dan dipecah menjadi dua aliran paralel dan dipanaskan melalui tiga rangkaian penukar panas. Minyak mentah masuk ke kolom destilasi C-1-01 dimana 66% minyak akan menguap dan menuju ke bagian atas kolom. Uap atas akan didinginkan dan dikondensasi sebagian oleh kondensor atas fraksionator utama dan kemudian dialirkan ke akumulator fraksionator utama.

Uap yang berasal dari akumulator akan dialirkan ke drum KO dan dikompresi kemudian dikirim ke recontact cooler dan stabilizer feed boost drum, sedangkan gas dalam cairan yang terdapat di drum KO akan dikembalikan ke fraksionator kondensor utama bagian atas. . Dalam operasi minyak mentah, sebagian cairan akan dikembalikan ke kolom untuk mencegah kondensasi uap yang dibawa dalam uap produk overhead. Hidrokarbon terkondensasi akan dikirim sebagai produk 85% dan dikembalikan ke kolom sebagai refluks 15%.

Produk minyak tanah akan melewati stripper yang dipanaskan dengan mensirkulasikan HGO sehingga fraksi ringannya akan menguap dan dikembalikan ke kolom. Produk minyak tanah yang keluar dari stripper pada suhu 2120C akan memanaskan minyak mentah dan melewati pendingin udara dan pendingin air sehingga suhunya menjadi 380C. Produk OCT melewati stripper OCT sehingga fraksi cahaya yang diuapkan kembali ke kolom.

Produk OCT yang keluar dari stripper akan memanaskan minyak mentah dan melewati fin-fan cooler sehingga suhu menjadi 550°C. Residu mengalir ke drum umpan vakum setelah didinginkan hingga 159°C (minyak mentah campuran) atau 169°C (minyak mentah mineral).

Tabel 3.11 Spesifikasi Umpan CDU IV
Tabel 3.11 Spesifikasi Umpan CDU IV

PENUTUP

PT. Pertamina (Persero) Unit Pengolahan V berganti nama menjadi PT Pertamina (Persero)  Refinery Unit V pada 9 Oktober 2008

PERTAMINA RU V Balikpapan merupakan pabrik pengolahan minyak mentah menjadi produk BBM dan NBM dan bukan merupakan eksplorasi minyak bumi

Dis & Wax, merupakan pusat operasi dari pengolahan kilang Balikpapan I terutama alat CDU V dan HVU III

Aturan emas HSSE (patuh, mediasi, peduli) yang dicerminkan oleh karyawan secara umum sudah baik, namun mahasiswa yang melakukan kerja praktek tentunya harus aktif bertanya tentang aturan proses atau proses yang dijelaskan oleh karyawan di Pertamines, sehingga pengalaman kerja prakteknya sangat bermanfaat. . Penguatan kerja sama antar dunia pendidikan tidak hanya melalui kunjungan ke industri dan kerja praktek, namun juga dapat diupayakan melalui proyek penelitian. Pegawai disetiap unit yang dikunjunginya melaksanakan dengan baik jadwal kunjungan mahasiswa kerja lapangan agar tidak menimbulkan ketidaknyamanan.

TUGAS KHUSUS KERJA PRAKTEK

PT. PERTAMINA (PERSERO)  REFINERY UNIT   V BALIKPAPAN

PENDAHULUAN

TINJAUAN PUSTAKA

METODOLOGI

HASIL DAN PEMBAHASAN

PENUTUP

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Dalam kondisi lapangan sebenarnya, kemampuan rangkaian penukar panas akan menurun seiring bertambahnya waktu penggunaan. Hal ini disebabkan oleh adanya penimbunan pengotor yang terdapat pada fluida, jika pengotor disebabkan oleh penimbunan pengotor yang terdapat pada fluida, baik pengotor yang terdapat pada fluida tersebut. HE yang judul tugas khusus ini diambil karena dekat dengan Pratama yang merupakan judul tugas khusus ini, diambil karena dekat dengan Pratama yang merupakan judul tugas khusus ini, yaitu diambil karena dekat dengan pengolahan primer, berlokasi di unit Dis&Wax (Refineria Balikpapan I) dan selain itu Pengolahan Data, berlokasi di unit Dis&Wax (Refineria Balikpapan I) dan selain itu data-data yang diperlukan untuk perhitungan dicatat di bagian bidang ditambah akses. bantuan yang diperlukan untuk perhitungan pencatatan lapangan ditambah bantuan kemudahan akses dari dosen pembimbing lapangan kami yaitu Mba Mutiara dan Mas Rian.

Menyelesaikan kursus kerja praktek, menerapkan ilmu teknik kimia, Menyelesaikan kursus kerja praktek, menerapkan ilmu teknik kimia dan memperluas ilmu di dunia kerja (PERTAMINA RU V).

Menyelesaikan mata kuliah kerja praktek, mengaplikasikan ilmu teknik kimia, Menyelesaikan mata kuliah kerja praktek, mengaplikasikan ilmu teknik kimia, dan menambah wawasan di lokasi dunia kerja (PERTAMINA RU V)

Mengevaluasi Mengevaluasi performa performa Heat Heat Exchanger Exchanger sebelum sebelum dan dan sesudah sesudah dibersihkan/diganti ,property yang di evaluasi meliputi

Data yang di ambil sebagai bahan evaluasi masing-masing HE adalah 3 hari Data yang di ambil sebagai bahan evaluasi masing-masing HE adalah 3 hari sebelum dan

Heat Exchanger ini berada di Kilang Balikpapan I, akses yang didapatkan untuk Heat Exchanger ini berada di Kilang Balikpapan I, akses yang didapatkan untuk pengambilan data yaitu di Unit Dis&Wax

Penukar panas adalah suatu alat yang digunakan untuk memindahkan panas, merupakan suatu alat yang digunakan untuk memindahkan panas dari suatu aliran fluida ke suatu aliran fluida lain yang mempunyai perbedaan suhu yang lebih tinggi. Kalor tersebut terdapat pada zat cair yang mempunyai suhu lebih rendah, sehingga akan memberikan panas pada zat cair yang mempunyai suhu lebih rendah sehingga tercapai suhu yang diinginkan pada setiap aliran. Dua zat cair dipisahkan oleh dinding padat sehingga kedua zat cair tidak dipisahkan oleh dinding padat sehingga kedua zat cair tidak dapat bercampur. Alat penukar kalor (heat exchanger) merupakan suatu alat perpindahan panas yang fungsinya untuk memindahkan panas antara dua fluida yang berbeda suhu, dimana perpindahan panas biasanya tidak terjadi antara dua fluida yang berbeda suhu, dimana perpindahan panas biasanya tidak terjadi melalui kontak langsung antara suatu fluida panas dengan fluida panas. fluida dingin, namun dipisahkan melalui kontak langsung antara fluida panas dan dingin, namun dipisahkan oleh dinding.

Efektivitas penukar panas didefinisikan sebagai rasio antara perpindahan. Efektivitas penukar panas didefinisikan sebagai perbandingan antara perpindahan panas yang diharapkan (nyata) dan perpindahan panas maksimum yang mungkin. Panas yang diharapkan (nyata) dan perpindahan panas maksimum yang mungkin terjadi dalam . Operasi pemisahan tidak lepas dari perpindahan panas yang terjadi antara dua zat cair yang suhunya berbeda.

Kelas R, untuk peralatan yang bekerja pada kondisi berat

Kelas C, untuk general purpose,  dengan didasarkan pada segi ekonomis dan ukuran kecil,digunakan untuk proses-proses umum industry

Penukar panas jenis ini terdiri dari suatu ruang atau tabung besar yang disebut shell, dan di dalamnya terdapat rangkaian tabung-tabung kecil yang disebut tube bundle, yang dilengkapi dengan beberapa sekat yang membutakan. Kinerja heat exchanger harus memenuhi syarat agar tidak terjadi kegagalan atau penurunan kinerja heat exchanger. Kegagalan alat penukar panas dapat berupa kegagalan memenuhi persyaratan perpindahan panas akibat pengotoran dan kegagalan mekanis pada peralatan (korosi).

Koefisien perpindahan panas menyatakan mudah atau tidaknya perpindahan panas dari fluida panas ke fluida dingin dan juga menyatakan aliran panas secara keseluruhan sebagai gabungan proses konduksi dan konveksi. Semakin tinggi kecepatan aliran pada shell and tube heat exchanger dapat menyebabkan pressure drop yang tinggi, selain itu juga dapat menyebabkan erosi, memerlukan energi pemompaan yang besar namun dapat meminimalkan terbentuknya fouling. Data Excel yang digunakan untuk mengevaluasi kinerja heat exchanger adalah data historis pembersihan dan penggantian periode Januari – Februari 2019. Sebagai data pendukung perhitungan heat exchanger, digunakan lembar data heat exchanger E-201-01, E-201-11 dan E-202. digunakan. -02.

Setelah memperoleh data desain dan data penukar panas aktual, kinerja desain dibandingkan dengan kinerja aktual yang diamati. Bila Rd diturunkan maka pengaruhnya sangat besar terhadap perpindahan panas Q yaitu Gambar IV.1, IV.2 dan IV.3. Hal ini bukan karena kualitas HE-nya kurang baik, melainkan karena HE ini hanya meneruskan heat ke HE berikutnya (E-202-03), 4 hari setelahnya, HE hanya meneruskan heat ke HE berikutnya (E- 202-03) 4 hari setelah penggantian, sehingga perpindahan panas lebih hemat dari sudut pandang perusahaan.

Jika kita lihat pada tabel IV.4, IV.5 dan IV.6 Khusus HE E-202-02, angka Q baik pada shell maupun pada tube. Tabel IV.4, IV.5 dan IV.6 Khusus untuk HE E-202-02, jumlah Q baik di dalam cangkang maupun di dalam tabung secara signifikan lebih kecil dari desain, sedangkan nomor Q HE E-201-01 adalah keduanya jauh lebih kecil dari desain, sedangkan angka HE E-201-01 Q keduanya jauh lebih tinggi dari desain.

Gambar IV.A  Double Pipe Heat Exchanger  Kelebihan :
Gambar IV.A  Double Pipe Heat Exchanger  Kelebihan :

13, 14 dan 15 nilai Ud setelah dibersihkan cenderung naik pada shell shell  dan  dan tube

  • Heat Exchanger   Heat Exchanger   mengalami peningkatan Ud setelah dibersihkan pada E-  mengalami peningkatan Ud setelah dibersihkan pada E- 201-01 bertambah 200 Kcal/Jam.m
  • Heat Exchanger   Heat Exchanger   memiliki nilai rata-rata Rd setelah dibersihkan :  memiliki nilai rata-rata Rd setelah dibersihkan
  • Heat Exchanger  Heat Exchanger memiliki nilai rata-rata Rd sebelum dibersihkan : memiliki nilai rata-rata Rd sebelum dibersihkan
  • Performa Heat Exchanger yang paling baik secara keseluruhan adalah E- 201-10, yang kedua terbaik adalah E-201-01 dan yang kualitasnya dibawah

Tabel di atas membuktikan terutama pernyataan Rd bahwa kondisi E-202-02 lebih buruk, dan terutama pernyataan Rd bahwa kondisi E-202-02 lebih buruk dibandingkan E-201-01. Efek Q tidak mengalami perubahan jumlah Q yang besar setelah dilakukan pembersihan dan penggantian, sehingga dapat disimpulkan bahwa hal ini mengalami perubahan jumlah Q yang besar, sehingga dapat disimpulkan bahwa ini merupakan pengaruh . HE sebagai economizer Economizer (pemanas bernilai rendah dengan hemat energi) sangat berguna.

Selebihnya berasal dari CDU V bila produk berasal dari CDU V bila produk yang keluar dari CDU V berukuran kecil dan lebih kecil dari desain HE as. Berdasarkan evaluasi kinerja heat exchanger heat exchanger E-E-201-01, E-201-11 dan E-202-02, dapat diambil suatu kesimpulan. Penukar panas Penukar panas setelah pembersihan E-201-01 memiliki efisiensi setelah pembersihan E-201-01 memiliki efisiensi perpindahan panas ±76%, E-201-11 memiliki efisiensi perpindahan panas ±99% dan perpindahan panas sebesar ±76%, E - 201-11 mempunyai efisiensi perpindahan panas ±99% dan perpindahan panas ±76%, E-201-11 mempunyai efisiensi perpindahan panas ±99% dan E-202-02 tidak diketahui karena ditransfer ke HE berikutnya.

Heat exchanger Heat exchanger mengalami peningkatan Ud setelah pembersihan di E- mengalami peningkatan Ud setelah pembersihan di E- 201-01 meningkat sebesar 200 Kcal/Hour.m 201-01 meningkat sebesar 200 Kcal/Hour.m. Penukar panas Penukar panas memiliki nilai Rd rata-rata setelah pembersihan: memiliki nilai Rd rata-rata setelah pembersihan. E-202-02 tidak diketahui karena hanya terlewat berdasarkan data. E-202-02 tidak diketahui karena hanya terlewat berdasarkan data lapangan.

Penukar panas Penukar panas mempunyai nilai rata-rata Rd sebelum dibersihkan: ia mempunyai nilai rata-rata Rd sebelum dibersihkan. Heat exchanger terbaik secara keseluruhan adalah E-201-10, terbaik kedua adalah E-201-01 dan kualitasnya dibawah 201-10, terbaik kedua adalah E-201-01 dan kualitas dibawah keduanya adalah E-202 - 02 .

Gambar

Gambar 2.1 Sejarah Singkat Pertamina RU V
Gambar 2.2 Peta Kilang PT. Pertamina di Indonesia MBSD = M (1000) Barrel Stream Day
Gambar 3.5 Diagram Alir Proses CDU V
Tabel 3.4 Preheater Umpan CDU V Long Residue
+7

Referensi

Dokumen terkait

Bab II berisi Tinjauan Pustaka yang di dalamnya menguraikan tentang Tinjauan Umum Perjanjian Utang-piutang yang meliputi Pengertian Perjanjian Utang-piutang, Pihak dalam

Skripsi ini terdiri dari 8 bab berisikan: bab 1 Pendahuluan, bab 2 Tinjauan Pustaka, bab 3 Metodologi Penelitian, bab 4 Pelabuhan Perikanan Samudera Bungus, bab

12 BAB 2 TINJAUAN UMUM 2.1 Tinjauan Mengenai Hotel Bintang 4 2.1 Pengertian Judul “Konsep Industrial Style Pada Desain Uni-Color Hotel Bandung” Konsep : Rancangan atau buram

Daftar isi Kata pengantar...i Daftar isi...ii BAB 1 PENDAHULUAN BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 3 TINJAUAN KASUS 3.1 PENGKAJIAN 3.2 ANALISA DATA 3.3 DIAGNOSA KEPERAWATAN 3.4 INTERVENSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1 Keselamatan dan Kesehatan Kerja II.1.i Definisi Keselamatan dan Kesehatan Kerja Dalam undang-undang nomor 23 tahun 1992, pasal 23 tentang Kesehatan dan

5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Diabaets Melitus Tipe 2 2.1.1 Pengertian Diabetes melitus adalah suatu kelompok penyakit metabolik atau kelainan heterogen dengan karakteristik

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang minimal 2 paragraf 1.2 Tujuan sesuai di modul BAB II TINJAUAN PUSTAKA Definisi dan Gambar, minimal 2 sitasi 2.1 Penakar Hujan Otomatis Hellman

3 paragraf 1.2 Tujuan sesuai modul BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Limbah Cair pengertian; 2 sitasi 2.2 Sumber Limbah Cair industri, domestik, dan agrikultur; 3 sitasi 2.3