PROPOSAL PENELITIAN
ANALISA PERFORMANCE
ATRIBUT KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) TERHADAP PENINGKATAN KINERJA KARYAWAN
DI PT. XYZ BATAM
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Bahasa Indonesia / Tata Tulis dan Komunikasi Ilmiah
Dosen Pengampu : DONI SUBRATA, M.Pd
Disusun Oleh : M. FATKHUR ROHMAN
221010030
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS RIAU KEPULAUAN BATAM
2022
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang
Menurut Hasibuan (2012) peran sumber daya manusia merupakan modal dasar dalam penentuan tujuan perusahaan. Tanpa peran sumber daya manusia, kegiatan perusahaan tidak akan berjalan dengan baik. Manusia selalu berperan aktif dan dominan dalam setiap kegiatan organisasi, karena manusia menjadi perencana, pelaku, dan penentu terwujudnya tujuan organisasi. Faktanya bahwa manusia sebagai aset utama dalam perusahaan, harus mendapatkan perhatian serius dan dikelola dengan sebaik mungkin. Hal ini bermaksud agar sumber daya manusia yang dimiliki perusahaan mampu memberikan kontribusi yang optimal dalam upaya pencapaian tujuan perusahaan. Dalam pengelolaan sumber daya manusia inilah diperlukan manajemen yang mampu mengelola sumber daya secara sistematis, terencana, dan efisien. Salah satu hal yang harus menjadi perhatian utama bagi manajer sumber daya manusia ialah sistem keselamatan dan kesehatan kerja.
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan mencatat, pada tahun 2017 angka kecelakaan kerja yang dilaporkan mencapai 123.041 kasus, sementara sepanjang 2018 mencapai 173.105 kasus dengan klaim Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) sebesar Rp 1,2 triliun. Untuk tahun 2019 menjadi 114.000 kasus, dan mengalami kenaikan kasus sebanyak 55.2% menjadi 177.000 kasus di tahun 2020. Kemudian, sepanjang Januari hingga September 2021, terdapat 82.000 kasus kecelakaan kerja dan 179 kasus penyakit akibat kerja yang 65 persennya disebabkan karena Covid-19.
I.2 Rumusan Masalah
Penerapan K3 yang baik melindungi karyawan dari kecelakaan kerja dan mencegah kerugian besar bagi perusahaan, serta meningkatkan motivasi kerja karyawan. Karyawan merasa diperhatikan oleh perusahaan dan sebagai balasannya karyawan akan bekerja lebih baik. Atas dasar tersebut rumusan masalah yang berkaitan dengan penelitian ini adalah:
1. Bagaimana penerapan program K3 di PT XYZ Batam?
2. Bagaimana hubungan keselamatan dan kesehatan kerja dengan kinerja karyawan di PT XYZ Batam?
3. Seberapa pengaruh keselamatan dan kesehatan kerja terhadap kinerja karyawan PT XYZ Batam?
I.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengkaji program K3 di PT XYZ Batam.
2. Untuk mengetahui hubungan keselamatan dan kesehatan kerja dengan kinerja karyawan di PT XYZ Batam.
3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh keselamatan dan kesehatan kerja terhadap kinerja karyawan di PT XYZ Batam.
I.4 Manfaat Penelitian 1. Bagi perusahaan
Dapat menjadi bahan masukan bagi perusahaan agar dapat mengetahui seberapa besar efektifitas dan pengaruh program keselamatan dan kesehatan kerja terhadap kinerja karyawan di PT XYZ Batam.
2. Bagi Penulis
Penulis dapat mengaplikasikan ilmu yang didapat ke dalam bentuk penerapan ilmu, melakukan perubahan ke arah yang lebih baik serta meningkatkan kemampuan penulis dalam menganalisa permasalahan serta menambah wawasan penulis khususnya dibidang teknologi industri dan K3.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA II.1 Keselamatan dan Kesehatan Kerja
II.1.i Definisi Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Dalam undang-undang nomor 23 tahun 1992, pasal 23 tentang Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) disebutkan bahwa Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) diselenggarakan untuk mewujudkan produktivitas kerja secara optimal yang meliputi pelayanan kesehatan dan pencegahan penyakit akibat kerja,
Menurut Kepmenaker Nomor 463/MEN/1993 Keselamatan Kesehatan Kerja (K3) adalah upaya perlindungan yang ditujukan agar tenaga kerja dan orang lainnya ditempat kerja/perusahaan selalu dalam keadaan selamat dan sehat, serta agar setiap sumber produksi dapat digunakan secara aman dan efisien
Keselamatan dan kesehatan kerja difilosofikan sebagai suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani maupun rohani tenaga kerja pada khususnya dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budayanya menuju masyarakat makmur dan sejahtera (Rejeki, 2016).
II.1.i.1 Definisi Keselamatan Kerja
Keselamatan kerja adalah keselamatan yang berhubungan dengan aktivitas kerja manusia baik pada industri manufaktur, yang melibatkan mesin, peralatan, penanganan material, pesawat uap, bejana bertekanan, alat kerja, bahan dan proses pengolahannya, landasan tempat kerja dan lingkungannya serta cara-cara melakukan pekerjaan, maupun industri jasa, yang melibatkan peralatan berteknologi canggih, seperti lift, eskalator, peralatan pembersih gedung, sarana transportasi, dan lain-lain. (dalam Mangkunegara, 2002, hlmn 138).
Megginson dan Mangkunegara (2004:61), keselamatan kerja menunjukan kondisi yang aman atau selamat dari penderitaan kerusakan atau kerugian di tempat kerja.
Dapat disimpulkan bahwa keselamatan kerja adalah keadaan dimana tenaga kerja merasa aman dan nyaman, dengan perlakuan yang didapat dari lingkungan kerja dan berpengaruh pada kualitas kerja.
II.1.i.2 Definisi Kesehatan Kerja
Kesehatan kerja adalah kebebasan dari kekerasan fisik. Resiko kesehatan merupakan faktor-faktor dalam lingkungan kerja yang bekerja melebihi periode waktu yang ditentukan, lingkungan yang dapat membuat stres emosi atau gangguan fisik.
Kesehatan kerja merupakan suatu kondisi yang bebas dari ganguan secara fisik dan psikis yang disebabkan oleh lingkungan kerja. Resiko kesehatan dapat terjadi karena adanya faktor – faktor dalam lingkungan kerja yang bekerja melebihi periode waktu yang ditentukan dan lingkungan yang menimbulkan stres atau gangguan fisik. (Yani, 2012).
II.1.ii Pendekatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Departemen tenaga kerja Republik Indonesia mengharapkan bahwa upaya pencegahan kecelakaan adalah merupakan program terpadu koordinasi dari berbagai aktivitas, pengawasan yang terarah yang didasarkan atas sikap, pengetahuan, dan kemampuan. Beberapa ahli telah mengembangkan teori pencegahan kecelakaan dikenal 5 tahapan atau pendekatan pokok menurut Komang dikutip oleh Sunyoto (2012:242):
1. Organisasi keselamatan dan kesehatan kerja.
Pada era industrialisasi dengan kompleksitas permasalahan dan penerapan prinsip manajemen modern, masalah usaha pencegahan kecelakaan tidak mungkin dilakukan oleh orang per orang atau secara pribadi, namun memerlukan banyak orang, berbagai jenjang dalam organisasi yang memadai
2. Menemukan fakta dan masalah
Dalam kegiatan ini dapat dilaksanakan melalui survei, inspeksi, observasi, investigasi, dan review of record.
3. Analisis
Tahap ini terjadi proses bagaimana fakta atau masalah ditemukan dapat dicari solusinya. Fase ini, analisis harus dapat dikenali berbagai hal antara lain:
sebab utama masalah tersebut, tingkat kekerapannya, lokasi, kaitannya dengan manusia maupun kondisi. Analisa ini bisa saja menghasilkan satu atau lebih alternatif pemecahan.
4. Pemilihan atau penetapan alternatif (pemecahan)
Dari berbagai alternatif pemecahan perlu diadakan seleksi untuk ditetapkan satu yang benar-benar efektif dan efisiensi serta dipertanggungjawabkan.
5. Pelaksanaan
Jika sudah dipilih alternatif pemecahan maka harus diikuti dengan tindakan dari keputusan penepatan tersebut. Dalam proses pelaksanaan dibutuhkan adanya kegiatan pengawasan agar tidak terjadi penyimpangan.
II.1.iii Tujuan dan Manfaat Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Menurut Mangkunegara (2002:165) bahwa tujuan dan manfaat dari keselamatan dan kesehatan kerja adalah sebagai berikut:
1. Agar setiap pegawai mendapat jaminan keselamatan dan kesehatan kerja yang baik secara fisik, sosial, dan psikologis.
2. Agar setiap perlengkapan dan peralatan kerja digunakan sebaik-baiknya selektif mungkin.
3. Agar semua hasil produksi dipelihara keamanannya.
4. Agar adanya jaminan atas pemeliharaan dan peningkatan kesehatan gizi pegawai.
5. Agar meningkatkan kegairahan, keserasian kerja, dan partisipasi kerja.
6. Agar terhindar dari gangguan kesehatan yang disebabkan oleh lingkungan atau kondisi kerja.
7. Agar setiap pegawai merasa aman dan terlindungi dalam bekerja.
Tujuan dan manfaat dari keselamatan dan kesehatan kerja ini tidak dapat terwujud dan dirasakan manfaatnya, jika hanya bertopang pada peran tenaga kerja saja tetapi juga perlu peran dari pimpinan.
II.2 Kinerja Karyawan
Menurut Rivai (2004:309) kinerja merupakan perilaku nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan perannya dalam perusahaan.
Menurut Wibowo (2007:7) Kinerja merupakan hasil pekerjaan yang mempunyai hubungan kuat dengan tujuan strategis organisasi, kepuasan konsumen, dan memberikan kontribusi pada ekonomi.
Pendapat dari ahli yang lain, Bernandin dan Russell yang dikutip oleh Gomes (2006:135), kinerja adalah catatan yang dihasilkan dari fungsi suatu pekerjaan tertentu atau kegiatan selama periode waktu tertentu. Maka kesimpulan dari pengertian diatas adalah kinerja merupakan prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai oleh seorang karyawan.