• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2 TINJAUAN TEORI Kesehatan Keluarga

N/A
N/A
Indah Permata Sari

Academic year: 2023

Membagikan "BAB 2 TINJAUAN TEORI Kesehatan Keluarga"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

Meningkatkan kemampuan keluarga dalam memberikan asuhan keperawatan terhadap anggota keluarga yang sakit dan mengatasi permasalahan kesehatan anggota keluarga. Anggota keluarga yang mampu mengembangkan citra diri positif mempunyai perasaan yang bermakna dan menjadi sumber cinta. Adanya sikap saling menghormati, menjaga suasana positif dimana setiap anggota keluarga diakui dan dihormati keberadaan dan haknya masing-masing guna mencapai fungsi afektif.

Tujuan utama pendekatan ini adalah agar keluarga dapat menjaga suasana yang menjunjung tinggi harga diri dan hak setiap anggota keluarga. Keseimbangan rasa saling menghormati dapat tercapai jika setiap anggota keluarga menghormati hak, kebutuhan dan tanggung jawab anggota keluarga lainnya. Fungsi peralatan atau pemeliharaan kesehatan merupakan fungsi yang berguna untuk menjaga kesehatan anggota keluarga agar produktivitasnya tetap tinggi.

Kemampuan keluarga dalam memberikan asuhan keperawatan atau pelayanan kesehatan berpengaruh terhadap status kesehatan anggota keluarga (Wahyuni ​​​​et Al, 2020). Terdapat perbedaan dan kekhasan yaitu setiap anggota keluarga mempunyai peran dan fungsinya masing-masing (Wahyuni ​​​​​​et Al, 2020). Keluarga merupakan latar belakang individu/anggota keluarga dan fokus serta pelayanan keperawatan pada tingkat ini adalah individu yang akan diteliti dan diintervensi.

Menurut Fatmawati (2013), anggota keluarga meyakini bahwa orang yang suportif selalu memberikan bantuan dan bantuan bila diperlukan.

Faktor-Faktor Dukungan Keluarga

Gambaran faktor eksternal Praktik dikeluarga

Macam-Macam Dukungan Keluarga 1. Dukungan emosional

Merupakan bentuk dukungan atau bantuan keluarga secara total berupa pemberian bantuan tenaga, sumber daya, atau penyediaan waktu untuk melayani dan mendengarkan klien dalam mengungkapkan perasaannya (House dan Kahn dalam Friedman, 2007). Bentuk dukungan instrumental dapat berupa mengantar klien melakukan pemeriksaan kesehatan, meluangkan waktu mendengarkan cerita atau keluhan yang ingin disampaikan klien, menyiapkan dana khusus untuk biaya pengobatan dan pemeriksaan kesehatan. Merupakan dukungan atau bantuan dari keluarga berupa pemberian umpan balik dan rasa syukur melalui respon positif yaitu mendorong atau menyetujui gagasan atau gagasan atau perasaan seseorang (House dan Kahn dalam Friedman, 2007).Dukungan keluarga yang apresiatif dapat meningkatkan status psikososial, antusiasme, motivasi dan harga diri yang lebih besar.

Dukungan informasional merupakan dorongan atau bantuan yang diberikan oleh keluarga dalam bentuk nasehat, masukan atau nasehat.

Alat Ukur yang dapat digunakan untuk menilai dukungan keluarga

12 Keluarga saya selalu menjelaskan kepada saya setiap kali saya menanyakan pertanyaan yang tidak jelas mengenai penyakit saya.

Tabel 2.1 Kuesioner Dukungan Keluarga
Tabel 2.1 Kuesioner Dukungan Keluarga

Pengertian

Penyebab Stress

Sumber Stress

Ini adalah situasi yang menimbulkan konflik di mana individu merasa terdorong atau dipaksa untuk tidak melakukan hal-hal yang mereka inginkan.

Jenis-Jenis Stress

Distress merupakan salah satu jenis stres yang bersifat destruktif, tidak menguntungkan dan merupakan penafsiran negatif terhadap suatu peristiwa yang dialami.

Tingkat Stress

Stres ini biasanya berlangsung beberapa menit atau jam dan tidak menimbulkan penyakit kecuali jika dihadapi berulang kali. Tahap ini ditandai dengan kewaspadaan, fokus pada indra penglihatan dan pendengaran, meningkatnya ketegangan dalam batas toleransi dan kemampuan mengatasi situasi yang mungkin mempengaruhinya. Semakin sering dan berkepanjangan situasi stres maka semakin tinggi risiko kesehatannya, hal ini terjadi karena pada tahap ini individu belum mampu menggunakan koping adaptif, tidak mampu mengontrol aktivitas fisik dalam jangka waktu lama, dan tidak fokus pada satu hal. . terutama dalam memecahkan masalah..

Respon Tubuh Terhadap Stress

Sindrom ini melibatkan respon inflamasi dan proses perbaikan yang terjadi pada lokasi jaringan yang rusak. Permintaan yang berbeda akan dimaknai berbeda oleh orang yang berbeda, hal ini disebabkan karena faktor pengkondisian pada setiap orang berbeda-beda.

Gejala Stress

Psikologis: cemas, mudah tersinggung, banyak berpikir, merasa tidak berdaya, merasa tidak berguna, marah, sedih, merasa tidak aman, merasa buta orientasi, apatis, dan hipersensitif.

Manajemen Stress

Sistem pendukung seperti keluarga, teman, kolega akan mendengarkan dan memberikan nasehat serta dukungan emosional yang sangat bermanfaat bagi seseorang yang mengalami stres. Merupakan obat terbaik untuk mengatasi stres karena istirahat dan tidur yang cukup akan memulihkan kelelahan fisik dan kebugaran tubuh serta membantu seseorang untuk rileks secara mental. Relaksasi progresif dengan atau tanpa ketegangan otot dan teknik manipulasi pikiran mengurangi komponen stres fisiologis dan emosional.

Terapi dengan pendekatan keagamaan ini diperlukan karena untuk mengatasi atau mempertahankan hidup seseorang harus sehat jasmani, rohani, sosial dan rohani. Terapi ini menggunakan obat-obatan untuk mengatasi stress yang dialami melalui pemutusan hubungan antara psiko, neuro dan imunologi, sehingga stressor psikososial yang dialami tidak mempengaruhi fungsi afektif kognitif atau psikomotorik yang dapat mengganggu organ tubuh lainnya (anti kecemasan dan anti depresi). Terapi ini disesuaikan dengan kebutuhan individu, termasuk psikoterapi suportif, yaitu memberikan motivasi dan dukungan agar klien memperoleh rasa percaya diri.

Alat Ukur Penilaian Tingkat Stress

Saya mengalami kesulitan bernapas (misalnya: sering terengah-engah atau tidak mampu bernapas, padahal saya belum pernah melakukan aktivitas fisik apa pun sebelumnya).

Tabel 2.3Indikator Penilaian DASS 21
Tabel 2.3Indikator Penilaian DASS 21

Konsep Stroke .1 Pengertian Stroke

  • Klasifikasi
  • Etiologi
  • Komplikasi Stroke
  • Faktor-Faktor Stroke

Dalam bentuk ini, gejala neurologis yang terjadi akibat berkurangnya sirkulasi darah di otak akan hilang dalam waktu 24 jam. Gejala neurologis yang terjadi hilang dalam waktu 24 jam, namun tidak lebih dari seminggu. Stroke trombotik adalah jenis stroke yang terjadi karena pembuluh darah dari jantung ke otak menyempit.

Hal ini bisa disebabkan oleh aterosklerosis, akibat tingginya kadar kolesterol dan tekanan darah tinggi. Jenis stroke ini terjadi karena emboli, yang terdiri dari sisa kolesterol, gumpalan trombosit, dan fibrin, menyumbat pembuluh darah kecil yang merupakan cabang arteri utama menuju otak. Bagian otak yang tidak mendapat suplai darah akan mengalami kerusakan dan tidak berfungsi lagi.

Stroke iskemik, terdiri dari trombosis (penggumpalan cairan pada pembuluh darah otak), emboli serebral (penggumpalan darah), iskemia (berkurangnya aliran darah pada suatu area otak). Merupakan stroke yang disebabkan oleh perdarahan intraserebral atau perdarahan subarachniodal akibat pecahnya pembuluh darah otak pada daerah tertentu, sehingga darah memenuhi jaringan otak. Perdarahan yang terjadi dapat dengan cepat menimbulkan gejala persarafan akibat adanya tekanan pada saraf pada tengkorak, yaitu ditandai dengan penurunan kesadaran, denyut nadi cepat, pernapasan cepat, pupil menyempit, leher kaku, dan hemiplegia. Stroke iskemik merupakan akibat dari gangguan aliran darah otak berupa penyumbatan atau penyumbatan yang menyebabkan kurangnya pasokan oksigen ke otak dan terjadinya perdarahan (Jauch et al., 2014 dalam Kusyani, 2019).

Penyumbatan ini mungkin disebabkan oleh trombus (gumpalan) yang terbentuk di pembuluh darah otak atau di pembuluh darah organ selain otak. Hipertensi atau hipotensi ekstrem harus dihindari untuk mencegah perubahan aliran darah otak dan kemungkinan perluasan area cedera. Untuk mencegah penyakit mematikan ini, ada baiknya kita mengetahui faktor-faktor penyebab stroke.

Faktor risiko medis termasuk hipertensi (tekanan darah tinggi), kolesterol, aterosklerosis (pengerasan pembuluh darah), masalah jantung, diabetes, riwayat stroke dalam keluarga, dan migrain. Sedangkan faktor risiko perilaku adalah merokok, baik aktif maupun pasif, konsumsi makanan tidak sehat (junk food atau fast food), alkohol, kurang olah raga, mendengkur, kontrasepsi oral, obat-obatan dan obesitas. Selain itu stres dapat menyebabkan stroke, stres termasuk salah satu faktor risikonya (Ridan, 2017, hlm. 19–20). Faktor risiko yang dapat dimodifikasi adalah hipertensi, merokok, pola makan dan aktivitas, sedangkan faktor risiko yang tidak dapat diubah adalah usia, jenis kelamin dan ras atau etnis (Utama & Sabrina, 2022).

Konsep Caregiver .1 Pengertian Caregiver

  • Jenis Caregiver

Faktor internal a. Tahap perkembangan

Faktor eksternal 1. Praktik dikeluarga

Hipotesis penelitian

Gambar

Tabel 2.1 Kuesioner Dukungan Keluarga
Tabel 2.2 Instrumen Depression Anxiety Stres Scale (DASS 21)
Tabel 2.3Indikator Penilaian DASS 21
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Tingkat  Stres Pada Caregiver Dalam Merawat Anggota Keluarga Yang Stroke
+2

Referensi

Dokumen terkait

Hubungan Antara Agresivitas Suami Terhadap Istri dengan Kepuasan Perkawinan Istri. Perkawinan merupakan suatu siklus hidup yang penting

dari satu orang dewasa yang hidup dalam rumahnya. 7) Middle age atau elderly couple, yaitu keluarga yang terdiri dari.. sepasang suami istri

satu orang dewasa yang hidup dalam rumahnya. 8) Middle age atau ederly couple, yaitu keluarga yang terdiri dari.. sepasang suami istri

Menurut Kantor Menteri Negara Kependudukan/BKKBN (2011), yang dimaksud keluarga sejahtera adalah keluarga yang dibentuk berdasarkan atas perkawinan yang sah, mampu memenuhi

 Poligami adalah keluarga yang dibentuk mempunyai lebih dari satu suami atau istri.. Poligami ini terbagi ke dalam dua konsep perkawinan,

Keluarga sakinah adalah keluarga yang dibina atas perkawinan yang sah, mampu memenuhi hajat spiritual dan material secara layak dan seimbang, diliputi suasana kasih sayang antara

Keluarga sakinah adalah keluarga yang dibina atas perkawinan yang sah, mampu memenuhi hajat spiritual dan material secara layak dan seimbang, diliputi suasana kasih sayang

Jadi dapat disimpulkan bahwa perkawinan merupakan penyatuan hubungan antara seorang pria dan wanita sebagai suami istri dengan tujuan untuk membentuk keluarga secara sah