KONSEP KELUARGA
Dewa Ayu Putu Mariana Kencanawati
Konsep Keluarga
keluarga merupakan kelompok individu yang dipersatukan oleh ikatan-ikatan perkawinan, darah atau adopsi yang membentuk satu
rumah tangga. Anggota dalam kelompok individu tersebut berinteraksi dan
berkomunikasi satu sama lain melalui peran masing-masing sebagai anggota keluarga.
Kelompok individu ini berfungsi untuk
mempertahankan kebudayaan masyarakat yang berlaku umum atau dapat pula
menciptakan kebudayaannya sendiri.
Ciri pertama dari keluarga adalah
dipersatukan oleh ikatan perkawinan.
Perkawinan dapat dikategorikan melalui kriteria jumlah suami/istri dan asal
suami/istri. Pengkategorian ini menghasilkan beberapa konsep perkawinan
Kriteria jumlah suami/istri membedakan dua konsep perkawinan yaitu :
Monogami adalah keluarga yang dibentuk mempunyai satu istri dan satu suami
Poligami adalah keluarga yang dibentuk mempunyai lebih dari satu suami atau istri. Poligami ini terbagi ke dalam dua konsep perkawinan, yaitu :
Poligini: keluarga yang terbentuk mempunyai satu suami dengan dua atau lebih istri. Poligini terbagi dua yaitu :
Poligini sororal : para istri dalam perkawinan ini bersaudara (adik - kakak)
Poligini non sororal : para istri dalam perkawinan ini tidak bersaudara
Poliandri: keluarga yang terbentuk mempunyai satu istri dengan dua atau lebih suami. Poliandri terbagi dua, yaitu :
Poliandri fraternal: para suami dalam perkawinan ini bersaudara (adik - kakak)
Poliandri nonfraternal: para suami dalam perkawinan ini tidak bersaudara
Kriteria asal suami/istri membedakan empat konsep perkawinan, yaitu:
Exogami: perkawinan yang suami istrinya berlainan suku atau ras
Endogami: perkawinan yang suami istrinya berasal dari suku yang sama
Homogami: perkawinan yang suami istrinya berasal dari lapisan sosial yang sama
Heterogami: perkawinan yang suami istrinya berasal dari lapisan sosial yang berbeda
tiga bentuk keluarga yaitu keluarga batih, keluarga besar, dan keluarga konyugal.
Keluarga batih sama dengan keluarga inti yang terdiri dari suami, istri dan anak-anak.
Keluarga besar terdiri dari beberapa keluarga inti. Keluarga besar memiliki keterkaitan dengan sistem kekerabatan.
Sistem kekerabatan itu sendiri merupakan
seperangkat hubungan berdasarkan keturunan dan perkawinan.
William F. Ogburn mengemukakan enam fungsi keluarga, yaitu ekonomi, perlindungan, rekreasi, pendidikan, agama, pemberian status pada
individu. Fungsi-fungsi tersebut mengalami
perubahan pula sesuai dengan perkembangan masyarakat.
Fungsi keluarga inilah yang mempengaruhi perkembangan budaya masyarakat. Melalui
fungsi keluarga inilah budaya masyarakat akan dipertahankan ataukah dirubah. Hal ini
dikarenakan keluarga melahirkan individu- individu selanjutnya yang menentukan
perkembangan suatu masyarakat.
Asuhan Kebidanan di Komunitas
Asuhan Kehamilan di rumah
Asuhan Persalinan di rumah
Asuhan nifas di rumah
Asuhan BBL dan neonatus di rumah
Asuhan Kehamilan di Rumah
Pelayanan antenatal berkualitas di
rumah dapat ditetapkan sesuai dengan SPK ( Standar Pelayanan Kebidanan) meliputi : anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan lab rutin dan khusus serta intervensi umum dan khusus
Dalam penerapannya tdd : timbang BB, TB, TT, Tablet Fe,Lab (rutin dan
khusus) dan temu wicara
Pelayanan antenatal terdapat 6 standar :
Identifikasi ibu hamil
Pemeriksaan dan pemantauan antenatal
Pemeriksaan Abdomen
Pengelolaan anemia dalam kehamilan
Pengelolaan dini hipertensi dalam kehamilan
Persiapan persalinan
Asuhan Intranatal di rumah
4 standar pertolongan persalinan di rumah
Asuhan saat persalinan
Persalianan yang aman
Pengeluaran plasenta dengan penegangan tali pusat
Penanganan kala II dengan gawat janin melalui episiotomi
Persiapan bidan
Nilai dan pantau tanda persalinan, pastikan persalinan akan dimulai
Siap ruangan yang hangat dan bersih serta nyaman dan aman
Siap alat dan obat dan bahan dalam keadaan yang siap pakai
Siapkan rujukan dan dokumentasi
Berikan asuhan sayang ibu, sesuai standar
Persiapan Rumah dan Lingkungan
Penerangan dan pencahayaan cukup
Ranjang diletakkan di tengah ruangan
Lingkungan hangat dan bebas dari tiupan angin
Bila lokasi dingin siapkan selimut dan handuk kering dan bersih
Persiapan alat
Partus set
TTV set
Set pemeriksaan BBL
Obat-obatan
Infus set
Semua alat dalam keadaan bersih, steril dan siap pakai
Persiapan ibu dan Kelg
Komunikasi, informed consent untuk
mengatasi masalah emosionalpada ibu dan keluarga
Asuhan Nifas di rumah
Melakukan kunjungan rumah yang dilakukan pada hari ketiga, minggu kedua dan minggu keenam setelah
persalinan untuk memantau kondis ibu dan bayi serta komplikasi yang mungkin terjadi
Kunjun
gan Waktu Asuhan yang diberikan
I 6-8 jam
pp Cegah perdarahan, pantau KU, Bonding A, ASI Awal
II 6 hari
pp Pastikan involusi normal, nilai tanda infeksi nifas, pastikan istirahan
cukup,makanan gizi,laktasi
III 2 mgg
pp
Sama seperti diatas
IV 6 mgg
pp
Tanyakan penyulit, konseling KB
Asuhan BBL di rumah
Segera : pantau nafas dan warna kulit, jaga bayi kering dan hangat
24 jam pertama :
Lanjutkan amati nafas, gerak dan warna kulit
Pertahankan suhu tubuh
Periksa fisik
Perawatan lain
Rawat TP, Imunisasi awal, amati tanda bahaya, Ajarkan cara merawat bayi, beri ASI, jaga
keamanan bayi dan ukur suhu tubuh bayi, laktasi
TUGAS DAN TANGGUNGJAWAB BIDAN DI KOMUNITAS
Tugas Utama
Pelaksana asuhan atau pelayanan kebidanan : berikaan asuhan secara profesional dan sesuai standar dengan melibatkan klien /keluarga
Pengelola yan KIA/KB: lakukan yankesmas dan peningkatan kemampuan SDM massy (kader)
Pendkes : laksanakan bimbingan/ penyuluhan pada kader, masy dan lintor
Penelitian : askeb
Tugas Tambahan
Upaya perbaikan kesling
Kelola obat-obatan sederhana sesuai kewenangan
Surveilance
Menggunakan TTG di bidang kesehatan
BPS
Kompetensi minimal BPS :
Ruang lingkup profesi : Diagnostik, terapi, rujukan, KIP/K
Mutu Pelayanan: efektif dan efisien, yanbid sesuai standar, humanis
Kemitraan : sejawat, dokter, pasien di komunitas
Manajemen : waktu, alat, obat, jasa, adm
Pengembangan diri : Pendidikan, pelatihan, seminar
Bidan Delima
Ad/ sebuah program yang mencakup :
Pembinaan kualitas pelayanan dalam bidang KB/Kespro
Merk dagang/ brand
Punya standar kualitas unggul, khusus dan memiliki hak paten
Rekrutmen ditetapkan sesuai kriteria dan sistem yang baku
Self development dari diri sendiri sesuai dengan kemampuannya
Tujuan
Tingkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat.
Meningkatkan profesionalitas bidan
Mengembangkan kepemimpinan bidan di masyarakat
Meningkatkan cakupan yankespro dan KB
Percepat penurunan AKI/ AKB
Strategi bidan delima
Siapkan pengelola program bidan delima di setiap jenjang kepengurusan Ibi
Mengembangkan jaringan pelayanan bidan
delima yang dirancang secara sistematis sesuai dengan standar pelayanan yang baku
Mensosialisasikan program bidan delima
Memberikan penghargaan kepadda bidan delima yang berprestasi
Meluncurkan program pemasaran bidan delima untuk meningkatkan minat masyarakat
menggunakan jejaring yan bidan delima