• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 3 Kondisi Eksisting Bandara Udara Soa Bajawa

N/A
N/A
Asaitiel Muhro

Academic year: 2023

Membagikan "BAB 3 Kondisi Eksisting Bandara Udara Soa Bajawa"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

3.3.

3.1. LAHAN BANDARA

Bandar udara soa bajawa memikili lahan seluas seluas 47,42 ha sesuai dengan sertifikat nomor: 24.09.03.15.4.00001 dengan luas lahan eksisting seluas 47,42 Ha.

Tata Guna Lahan

Daerah lahan di sekitar bandar udara merupakan berupa:

1. Perumahan 2. Semak/Belukar 3. Tegalan/Ladang 4. Rumpat/Tanah Kosong

3.2. PERANAN BANDAR UDARA DALAM KONTEKS REGIONAL

Bandar udara Soa terletak di Kabupaten Ngada, Kecamatan Soa. Bandar udara Soa Bajawa ini melayani penerbangan Soa Bajawa – Kupang, dengan data sebagai berikut:

Tabel 3.1 Rute Penerbangan Exsisting

No. Airline Rute Penerbangan Pesawat Jadwal

1.

2.

Transnusa Merpati

Soa Bajawa - Kupang pp Soa Bajawa - Kupang pp

Fokker 50 MA 60

4 x seminggu 4 x seminggu

Setiap tahunnya jumlah pengguna jasa angkutan udara di Bandar Udara Soa Bajawa relatif mengalami peningkatan, dengan kondisi bandara Soa Bajawa saat ini dengan landasan pacu yang memiliki ukuran (1.400 x 30) m2, landasan hubung/taxiway (75 x 15) m2 dan landasan parkir (60 x 40) m2 diperkirakan pada 10 (sepuluh) tahun kedepan

(2)

terjadinya overload pengguna jasa angkutan udara tersebut diperlukan perbaikan dan perluasan sarana/prasarana.

3.3. INFORMASI UMUM BANDAR UDARA Informasi umum bandar udara:

A. Data Bandar Udara:

1. Nama bandar udara : BANDAR UDARA SOA

2. Alamat : Jl. Mengeruda, Soa - Bajawa

Telp. (0384) 21122 Fax. (0384) 21122

Kabupaten : Ngada

3. Koordinat bandar udara : 08° 42’ 47“ LS - 121° 03’ 50“ BT 4. Kelas bandar udara : IV (empat)

5. Luas areal bandar udara : ± 47 Ha

6. Jarak dari kota : ± 25 - 27 Km

7. jam operasi : HS – OR

8. Fasilitas bandar udara :

a. Landas pacu : (1400 x 30) m2

Konstruksi : Hotmix Azimuth : 10 – 28 Ketinggian : 1485 Feet MSL b. Apron / parkir pesawat : (60 x 40 ) m2

c. Over run : (60 x 30) m²

d. Gedung terminal : (12 x 8) m2

e. Power supply : PLN (150 KVA) / Genset : 5 dan 50 KVA f. Peralatan navigasi : NDB Freq : 281 KHz “BW”

g. Komunikasi : Aerodrome Communication (ADC) Freq 122.8, Back Up Freq 122.40 KHz h. Resque & Fire Fighting : Avbl Ambulan, Fire Extinguisher Portable.

Fire Fighting Mobile Category III 9. DPPU / Pertamina : Tidak ada

B. Data Fasilitas :

1. Landas Pacu : (1400 x 30) m2

2. Shoulder : (1500 x 30) m2

3. Gedung Terminal : 1 unit

4. VIP Room : 1 unit

(3)

5. Tractor : 1 unit 6. Mesin Potong Rumput : 5 bh 7. Kendaraan Roda 4 : 2 unit 8. Kendaraan Roda 2 : 4 unit

9. Komunikasi Penerbangan : VHF : TX, RX, ADC SSB : TX, RX 10. Navigasi Udara : NDB, DME, DVOR

11. PKP-PK : PKP-PK Category III

Rescue Category IV 12. Security Equitment : Hand Metal Detector 13. Sumber Daya Listrik : PLN : 150 KVA

Genset : 5 & 50 KVA

14. Sumber Air : Air PDAM

3.4. DATA TEKNIS FASILITAS BANDARA 3.4.1. Fasilitas Sisi Udara

Fasilitas pokok sisi udara dibedakan menjadi 3 (tiga) yang terkait dengan operasi penerbangan yaitu fasilitas runway untuk landing dan take off, fasilitas taxiway sebagai jalan hubung antara runway dengan tempat parkir pesawat dan fasilitas apron sebagai tempat parkir pesawat untuk menaikkan dan menurunkan penumpang.

4. Landas Pacu (Runway)

Saat ini Bandar Udara Soa memiliki panjang landas pacu sepanjang (1400 x 30) m2 dengan arah Landas pacu 10 – 28 dengan permukaan konstruksi berupa aspal penetrasi.

Landas pacu di bandar Udara Soa melayani take off landing pesawat dengan jenis MA 60 dan Fokker 50. Dengan take off terbanyak pada ujung landasan 10, sedangkan landing pada ujung landasan 28.

(4)

Tabel 3.2 Fasilitas Landasan Bandar Udara Soa

Sumber : Data Bandara, April 2012

Gambar 3.1 Kondisi Landas Pacu (Runway)

5. Parkir Pesawat (Apron)

 Panjang apron : 60 m

 Lebar apron : 40 m

 Konstruksi perkerasan : Aspal Penetrasi Kondisi Perkerasan Runway

TH 28 TH10

(5)

Gambar 3.2 Kondisi Apron 6. Landas Hubung (Taxiway)

Untuk fasilitas landasan hubung (taxiway), saat ini mempunyai spesifikasi sebagai berikut :

 Dimensi taxiway : (75 x 15) m2

 Konstruksi perkerasan : Aspal Penetrasi

Gambar 3.3 Kondisi Landas Hubung (Taxiway)

6.1.1. Fasilitas Sisi Darat

Dari hasil pengumpulan data, fasilitas sisi darat dikelompokkan menjadi 3 kelompok, yaitu kelompok fasilitas teknik, fasilitas publik dan fasilitas penunjang. Untuk fasilitas teknik berupa gedung kantor. Sedangkan untuk fasilitas penunjang adalah rumah dinas dan fasilitas publik seperti bangunan terminal, kantin dan area parkir.

7. Fasilitas Publik

(6)

8. Fasilitas Teknik

Terminal Penumpang Lama Terminal Penumpang Baru

Parkir Mobil

Kantor administrasi Dan Operasi Gedung PKP-PK Kantin Bandara

(7)

9. Fasilitas Penunjang

Gambar 3. 4 Fasilitas Sisi Darat 9.1. FASILITAS KOMUNIKASI PENERBANGAN

9.1.1. Fasilitas Navigasi Penerbangan Rumah Dinas

Tower

Gedung Genset

(8)

Gambar 3. 5 Alat Bantu Navigasi Udara

9.1.2. Fasilitas Alat Bantu Pendaratan Visual

Bandar Udara Soa bajawa saat ini hanya memiliki alat bantu pendaratan visual hanya berupa wind shock.

Gambar 3.6 Wind Shock

9.1.3. Fasilitas Komunikasi Penerbangan

Fasilitas komunikasi penerbangan yang ada saat ini adalah berupa 3 unit HF SSB Merk Furuno Yaessu Icom Frekwensi 7825, 4495, 9145 khz serta 2 unit VHF dengan merek Dittel frekwensi 122.8 MHz serta tower set.

NDB

DVOR

(9)

Gambar 3.7 Fasilitas Komunikasi Penerbangan

9.1.4. Fasilitas Meteorologi

Fasilitas meteorologi yang belum ada pada saat ini di Bandara Soa Bajawa hanya Stasiun Pengamatan BMG yang ada di Provinsi Kupang.

9.2. AKSEBILITAS MENUJU KE BANDAR UDARA

Tingkat aksesibilitas adalah kemudahan pencapaian suatu lokasi dengan lokasi lain.

Selain faktor jarak yang menghubungkan sebagai variabel penentu tingkat aksesibilitas ini juga ditentukan oleh kondisi jaringan jalan yang ada serta ketersediaan moda angkutan. Aksesibilitas dapat dinyatakan dengan berbagai macam ukuran, yaitu jarak fisik (Km), jarak waktu (waktu tempuh) dan biaya perjalanan dari satu lokasi ke lokasi yang dituju. Terdapat banyak variabel yang harus diperhitungkan untuk mengkaji tingkat aksesibilitas suatu wilayah atau kawasan. Variabel–variabel itu umumnya berkaitan erat dengan kondisi ketersediaan sarana dan prasarana transportasi. Untuk aksesibilitas darat, sarana dan prasarana yang dimaksud adalah khususnya jaringan jalan dan sarana angkutan.

Kondisi Jalan

Keberadaan bandar udara Soa Bajawa berada di Desa Piga Kecamatan Soa Kabupaten Ngada berjarak ± 20 km dari ibu kota Kabupaten Ngada, Bajawa. Jalan yang menghubungan Bajawa - Soa dengan kondisi yang cukup baik.

SSB dan VHF

Tower Set

(10)

Gambar 3.8 Kondisi jalan Bajawa - Soa

3...3-1 3.1. LAHAN BANDARA...3-1

3.2. PERANAN BANDAR UDARA DALAM KONTEKS REGIONAL...3-1

3.3. INFORMASI UMUM BANDAR UDARA...3-2

3.4. Data Teknis Fasilitas Bandara...3-3

3.4.1. Fasilitas Sisi Udara...3-3

A. Landas Pacu (Runway)...3-3

B. Parkir Pesawat (Apron)...3-4

(11)

C. Landas Hubung (Taxiway)...3-5

3.4.2. Fasilitas Sisi Darat...3-5

3.5. FASILITAS KOMUNIKASI PENERBANGAN...3-8

3.5.1. Fasilitas Navigasi Penerbangan...3-8

3.5.2. Fasilitas Alat Bantu Pendaratan Visual...3-8

3.5.3. Fasilitas Komunikasi Penerbangan...3-8

3.5.4. Fasilitas Meteorologi...3-9

3.6. AKSEBILITAS MENUJU KE BANDAR UDARA...3-9

Gambar 3.1 Kondisi Landas Pacu (Runway)...3-4

Gambar 3.2 Kondisi Apron...3-5

Gambar 3.3 Kondisi Landas Hubung (Taxiway)...3-5

Gambar 3. 4 Fasilitas Sisi Darat...3-7

Gambar 3. 5 Alat Bantu Navigasi Udara...3-8

Gambar 3.6 Wind Shock...3-8

Gambar 3.7 Fasilitas Komunikasi Penerbangan...3-9

Gambar 3.8 Kondisi jalan Bajawa - Soa...3-10

Referensi

Dokumen terkait

Batas-batas wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur sebelah barat berbatasan dengan Selat Sope. Sebelah utara berbatasan dengan Laut Flores. Sebelah timur berbatasan dengan Selat Ombai

berbasis SMS (Short Message Sevice) pada provinsi Nusa Tenggara Timur adalah:. Pengumuman (announcer) : iklan layanan masyarakat,

Pertanian Dan Perkebunan Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun Anggaran 2012 mengumumkan hasil pemilihan umum secara elektronik pekerjaan konstruksi sebagai berikut:. 1.

Bagaimana kondisi fasilitas peralatan pelayanan bandar udara untuk pertolongan kecelakaan penerbangan dan pemadam kebakaran (PKP-PK) di Bandar Udara Haluoleo

Berdasarkan perhitungan ketahanan pangan rumah tangga di Provinsi Nusa Tenggara Timur tahun 2010 dengan menyilangkan kondisi pangsa pengeluaran untuk pangan dan

Indikator Kinerja Pemerintah Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur terdiri dari tiga aspek besar antara lain Aspek Kesejahteraan Masyarakat, Aspek Pelayanan Umum, Aspek Daya

Untuk Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Betoambari Kota Baubau Provinsi Sulawesi Tenggara, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas III

Kota-Kabupaten yang menduduki peringkat pertama hasil evaluasi ini adalah Kabupaten Sumba Timur Provinsi Nusa Tenggara Timur dengan nilai capaian 100%.. Terdapat