• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab 3. Particle Size Distribution - Spada UNS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Bab 3. Particle Size Distribution - Spada UNS"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

Particle Size Distribution (PSD)

1

Aida Nur Ramadhani, S.T., M.T.

(2)

Pengertian Particle Size Distribution

2

PSD dari suatu powder, granul, atau partikel adalah daftar nilai atau fungsi matematika yang mendefinisikan jumlah relatif partikel pada berbagai ukurannya.

Mengapa PSD penting?

 menentukan kualitas produk akhir

 memperlihatkan performa suatu proses

 menentukan ukuran optimum untuk pemisahan

 menentukan rentang ukuran padatan yang hilang

Fakta:

 Sangat jarang partikel memiliki satu ukuran secara sempurna

 Kebanyakan powder mengandung partikel dengan ukuran yang sangat

(3)

Signifikansi PSD

 PSD suatu material merupakan hal penting dalam mempelajari sifat fisika dan kimia material

 Distribusi ukuran berpengaruh pada reaktivitas padatan (katalis) yang terlibat dalam reaksi kimia, dan memerlukan pengontrolan serius pada beberapa produk industri misalnya printer toner, kosmetik, obat-

obatan, dsb.

(4)

Tipe-tipe PSD

(5)

1. Frequency Distribution

Equivalent particle diameter (μm)

Number of particles in each diameter range

(frequency)

Percent particles in each diameter range (percent

frequency)

20 100 4,5

40 200 9,1

60 400 18,2

80 800 36,4

100 400 18,2

120 200 9,1

140 100 4,5

(6)

Frequency distribution

Histogram

(7)

2. Cumulative Distribution

Cumulative Distribution Data

Equivalent particle diameter

(μm)

Percent frequency

Cumulative percent frequency

Undersize Oversize

20 4,5 4,5 95,5

40 9,1 13,6 86,4

60 18,2 31,8 68,2

80 36,4 68,2 31,8

100 18,2 86,4 13,6

120 9,1 95,5 4,5

140 4,5 100 0

(8)

Titik a  diameter median (nilai tengah) b  lower quartile point

c  upper quartile point

Material (a) memiliki rentang diameter equivalen yang lebih lebar daripada material (b)

(9)

Contoh lain

(10)

Latihan.

Mesh

Screen Opening,

(mm)

Mass Retaine

d on Screen,

(g)

% Mass Retaine

d

14 1.410 0.000 0.00

16 1.190 9.12 1.86

18 1.000 32.12 6.54

20 0.841 39.82 8.11

30 0.595 235.42 47.95

40 0.420 89.14 18.15

50 0.297 54.42 11.08

70 0.210 22.02 4.48

100 0.149 7.22 1.47

140 0.105 1.22 0.25

Pan - 0.50 0.11

Total 491.00 100

Buatlah grafik PSD,

frequency distribution dan cumulative distribution.

(11)

PSD Measurement

Techniques

(12)

a. Sieve analysis

 Banyak digunakan dikarenakan sederhana, murah, dan kemudahan interpretasi.

 Metode berupa pengayakan sampel dalam saringan sampai jumlah yang tertahan menjadi konstan.

 Ukuran ayakan terkecil adalah 20-40 μm.

(13)

Rata-Rata Ukuran Partikel

Ukuran partikel rata-rata dari material yang tertahan pada saringan dihitung sebagai rata-rata geometrik dari bukaan diameter dalam dua saringan yang berdekatan dalam tumpukan (Pfost dan Headley,

1976).

(14)

Screening

 Operasi screening  melewatkan material pada suatu permukaan yang banyak lubang atau openings dengan ukuran yang sesuai

fraksi padatan yang tertahan ayakan fraksi padatan yang

lolos ayakan

 Jika lebih dari 2 ayakan yang berbeda ukurannya, maka akan diperoleh fraksi-fraksi padatan dengan ukuran padatan sesuai

(15)

Metode untuk Menunjukkan Fraksi Ukuran

1 2 3

Oversize in + in + in

Through in. on in

Through 35 mesh on 40 mesh

-+ in - 35 + 40

/ in

Through in. on in - + in / in

Undersize - in / 0 in

1 2 3

Undersize

Material yang tidak melewati screen disebut OVERSIZE atau PLUS,

(16)

b. Optical counting methods

 Kita dapat langsung melihat partikel dan menilai apakah memiliki dispersi yang baik, aglomerasi, bentuk partikel, dll.

 Untuk analisis yang valid secara statistik, jutaan partikel harus diukur.

 Sulit ketika dilakukan secara manual, tetapi analisis otomatis mikrograf elektron sekarang tersedia secara komersial.

(17)

Optical Microscope

(18)

c. Electrical counting methods

 Coulter counter mengukur perubahan dalam konduktivitas cairan yang melewati orifice yang terjadi ketika masing-masing partikel non-

konduktor melewatinya.

 Hitungan partikel diperoleh dengan menghitung pulse, dan ukurannya tergantung pada ukuran masing-masing pulse.

(19)

Prinsip operasi sangat sederhana.

 Wadah kaca memiliki lubang atau orifice di dalamnya.

 Suspensi encer dibuat mengalir melalui orifice dan tegangan diberikan.

 Ketika partikel mengalir melalui lubang, kapasitansi berubah dan ini ditunjukkan oleh tegangan pulse.

(20)

d. Optical counting methods

 Ini didasarkan pada studi tentang kecepatan terminal yang diperoleh oleh partikel tersuspensi dalam cairan kental

 Waktu sedimentasi adalah yang terpanjang untuk partikel terkecil, sehingga teknik ini berguna untuk ukuran di bawah 10 μm.

(21)

e. Laser diffraction methods

 Ini tergantung pada analisis cahaya difraksi yang dihasilkan ketika sinar laser melewati dispersi partikel di udara atau dalam cairan.

 Sudut difraksi meningkat ketika ukuran partikel menurun, sehingga metode ini sangat baik untuk mengukur ukuran di bawah 1 μm.

(22)

f. Acoustic Spectroscopy

 Metode ini menggunakan ultrasound untuk mengumpulkan informasi tentang partikel yang tersebar dalam cairan.

 Partikel-partikel yang tersebar menyerap dan menyebarkan ultrasound yang serupa dengan cahaya.

 Mengukur energi yang tersebar vs sudut, seperti dalam kasus cahaya, dalam kasus ultrasound, pengukuran energi yang ditransmisikan

dengan frekuensi adalah pilihan yang lebih baik.

(23)
(24)

Particles Size Distribution

Model Rosin – Rammler (RR)

&

Model Gates – Gaudin – Schuhman (GGS)

(25)

Rosin – Rammler (RR) Model

x = ukuran partikel

Y = fraksi berat kumulatif partikel berukuran lebih kecil dari x n = parameter keseragaman

x0 = harga karakteristik ukuran partikel

=1 exp ( ( �� )

)

(26)

Rosin – Rammler (RR) Model

=1 exp ( ( �� )

)

(27)

Rosin – Rammler (RR) Model

 Kurva x vs ln(1/(1-Y))

(28)

Gates-Gaudin-Schuhman (GGS)

x = ukuran partikel

Y = fraksi berat kumulatif partikel berukuran lebih kecil dari x n = parameter keseragaman

xmax = modulus ukuran partikel

Dapat dibuat kurva antara x vs Y (in logaritmic scale)

(29)

Tugas aplikasi PSD model RR dan GGS

Ukuran partikel (mm)

Undersize (gram)

11,113 1,6

7,938 2,3

5,660 11,4

4,000 20,5

2,830 17,7

2,000 7,2

1,410 8,6

1,000 1,7

Hasil analisa distribusi ukuran partikel dengan ayakan:

Tugas:

1. Buat grafik percent frequency (undersize) vs ukuran partikel 2. Buat grafik cumulative percent

frequency (undersize) vs ukuran partikel

3. Gunakan model RR dan GGS dan tentukan model manakah yang lebih tepat untuk mewakili

Referensi

Dokumen terkait

Biasanya membran yang baik memiliki porositas permukaan yang tinggi (fraksi pori/luas permukaan) dan distribusi ukuran pori yang sesempit mungkin sehingga perlu

Biasanya membran yang baik memiliki porositas permukaan yang tinggi (fraksi pori/luas permukaan) dan distribusi ukuran pori yang sesempit mungkin sehingga perlu

Kesimpulan: Hidroksiapatit dari tulang ikan cakalang lebih baik daripada pembanding dilihat dari morfologi permukaan, ukuran partikel yang lebih homogen dan lebih kecil, juga

Pasang dudukan logam atau plastik pada tray casing sesuai dengan posisi setiap lubang dudukan yang sesuai pada motherboard.. Tempatkan motherboard pada tray casing sehinga kepala

Beban sirkulasi giling circulating load adalah umpan balik dari seluruh ukuran contoh hasil giling yang tidak lolos lubang ayakan P1 µm ke Ball Mill seperti terlihat pada Gambar 3.4

Faktor-faktor yang mempengaruhi infiltrasi:  Dalamnya genangan di atas permukaan tanah dan tebal lapisan yang jenuh  Kelembaban tanah  Pemampatan oleh curah hujan  Penyumbatan

Ketika kita memasukkan pengaduk A dengan ukuran luas penampang yang lebih besar dari pengaduk B, kira-kira pengaduk manakah yang akan terasa lebih panas pada detik ke 30?. Perhatikan

Untuk menentukan arus yang mengalir dalam rangkaian ketika dipasang sumber tegangan, maka sumber tegangan tersebut dapat digantikan dengan sebuah sumber tegangan ideal yang diseri