BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dikarenakan topik dalam penelitian ini adalah topik yang perlu untuk dieksplorasi. Menurut (Emzir 2010:33) penelitian kualitatif merupakan penelitian lapangan atau penelitian interpretatif yang bersumber dari kepercayaan dalam hal ini pengetahuan dihasilkan dari segi sosial dan bahwa pemahaman pengetahuan sosial merupakan suatu proses ilmiah legitimate. Pada penelitian kualitatif, peneliti berperan sebagai instrumen penelitian berbeda dengan penelitian kuantitatif yang melakukan analisis statistik untuk menjawab rumusan masalah.
Menurut Sugiyono (2013:42), metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meliputi pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi. Pemilihan jenis penelitian kualitatif dalam penelitian ini dilakukan untuk lebih dapat mengungkap peristiwa dan fakta-fakta yang sesuai dengan judul penelitian yakni “Efektifitas Kinerja Dishub Kabupaten Sampang Dalam Penertiban Angkutan Umum Gelap (Plat Hitam) Di Kabupaten Sampang”
3.2 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan mengambil lokasi di Dinas Perhubungan Kabupaten Sampang. Pemilihan lokasi ini dengan alasan atas pertimbangan bahwa di Dinas Perhubungan Kabupaten Sampang yang mengatur dalam Penertiban Angkutan Umum Gelap (Plat Hitam) Di Kabupaten Sampang, juga dijumpai mobil penumpang umum illegal yang beroperasi di luar terminal Trunojoyo Sampang.
3.3 Fokus Penelitian
Fokus penelitian ini dimaksudkan untuk membatasi studi kualitatif sekaligus membatasi penelitian guna memilih mana data yang relevan dan mana yang tidak relevan (Moleong, 2010:24). Pembatasan dalam penelitian kualitatif ini lebih didasarkan pada tingkat kepentingan/urgensi dari masalah yang dihadapi dalam penelitian ini. Penelitian ini akan difokuskan pada
“Efektifitas Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Sampang Dalam Penertiban Angkutan Umum Gelap (Plat Hitam) Di Kabupaten Sampang dengan indikator seperti yang diungkapkan Richard M. Steers (2011:43) dalam bukunya “Efektivitas Organisasi” mengatakan mengenai ukuran efektivitas, sebagai berikut:
a. Pencapaian Tujuan b. Integrasi
c. Adaptasi
3.4 Sumber Data
Yang dimaksud dengan sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data dapat diperoleh. (Suharsimi Arikunto, 2016: 129). Jenis data penelitian ini adalah pernyataan-pernyataan yang disampaikan oleh subjek penelitian yang sesuai dengan seperangkat pertanyaan yang dikemukakan peneliti dengan merujuk pada fokus penelitian yang ada sebagai pedoman.
Sumber datanya adalah manusia dan non manusia. Dinas Perhubungan Kabupaten Sampang. Data tersebut digali melelui wawancara dan catatan pengamatan lapangan. Sedangkan sumber data non manusia adalah dokumen yang berhubungan dengan efektivitas.
Adapun yang menjadi sumber data dalam penelitian ini diperlukan dua jenis data yaitu data primer dan data sekunder sebagai berikut :
1. Sumber Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari lokasi penelitian melalui wawancara dengan informan yang berkaitan dengan masalah penelitian.
Sumber data primier dalam penelitian ini informan yang diambil secara purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik pengumpulan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2010: 61).
2. Sumber Data sekunder yaitu data yang diperoleh berdasarkan acuan atau literatur yang berhubungan dengan masalah penelitian, misalnya materi atau dokumen dari pemerintah desa serta melalui studi kepustakaan yaitu dengan menelaah literatur, majalah, serta karya tulis yang berhubungan dengan masalah yang diteliti penulis.
pertanyaan yang dikemukakan peneliti dengan merujuk pada fokus penelitian yang ada sebagai pedoman. Sumber datanya adalah manusia dan non manusia. Sumber data manusia adalah pegawai di Dinas Perhubungan Kabupaten Sampang. Data tersebut digali melalui wawancara dan catatan pengamatan lapangan. Sedangkan sumber data non manusia adalah dokumen yang berhubungan dengan pelayanan publik.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data yang diperlukan dalam penelitian ini maka digunakan metode pengumpulan data sebagai berikut:
1. Wawancara
Teknik wawancara secara umum seringkali digunakan oleh peneliti yang menggunakan metode penelitian kualitatif (qualitatif approach). Interview dapat digunakan untuk mengumpulkan informasi yang tidak mungkin diperoleh lewat observasi. Teknik interview ini paling tepat digunakan pada saat peneliti ingin mengetahui secara lebih objektif dan terlibat secara langsung mengenai bagaimana pelaksanaan mekanisme pelaksanaan pemerintah desa yang akan ditampilkan oleh sumber tatkala melakukan sesuatu aksi tertentu dalam kondisi tertentu, serta faktor-faktor yang menjadi penghambat dan penunjungnya.
Dalam metode kualitatif ini ada dikenal dengan teknik wawancara-mendalam (In-depth Interview). Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah wawancara mendalam (in-depthinterview).
Wawancara mendalam merupakan proses menggali informasi secara
mendalam, terbuka, dan bebas dengan masalah dan fokus penelitian dan diarahkan pada pusat penelitian.
Wawancara disusun atas pertanyaan-pertanyaan yang sudah disiapkan oleh peneliti, dan kemudian diajukan kepada informan mengenai topik penelitian secara tatap muka dan peneliti merekam hal- hal yang disampaikan oleh informan.
Dalam penelitian ini, peneliti melakukan wawancara dengan metode semi terstruktur dengan cara berdialog bersama informan dengan memberikan garis-garis besar permasalahan yang nantinya akan ditanyakan. Tujuan dari wawancara dengan metode semiterstruktur adalah untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka, dimana informan diminta penjelasan atau pendapat, serta ide-idenya. Dalam melakukan wawancara, peneliti perlu mendengarkan secara detail dan mencatat apa yang dikemukakan oleh informan (Sugiyono, 2012:35)
Adapun yang menjadi subyek dalam penelitian ini adalah :
1. Bapak Bagus Hadi Kusno, selaku Sub bagian umum Dinas Perhubungan Kabupaten Sampang;
2. Bapak Agus Alfian, selaku Bidang perhubungan darat Dinas Perhubungan Kabupaten Sampang
3. Bapak Khotibul Umam, selaku seksi Lalu lintas jalan Perhubungan Kabupaten Sampang
4. Bapak Agus Supandi, Supir angkutan Umum 5. Bapak Razak, selaku supir angkutan umum
2. Dokumentasi
Untuk mendapatkan data sekunder ini dipergunakan teknik dokumentasi. Untuk mengetahui lebih jelas tentang pengertian dokumentasi tersebut maka dapat diikuti pendapat Winarno Surachmad (2004:41) berikut ini : “Dokumentasi adalah laporan tertulis dari suatu peristiwa yang isinya terdiri dari penjelasan dan pemikiran atau peristiwa itu, dan ditulis dengan sengaja untuk menyimpan dan meneruskan keterangan mengenai peristiwa tersebut. Berdasarkan pengertian dokumentasi tersebut maka teknik ini dipergunakan untuk mendapatkan data sehubungan dengan kinerja pegawai.
3.6 Teknik Analisis Data
Analisis data ini bertujuan untuk mencari dan menata data secara sistematis dari hasil rekaman atau catatan wawancara, observasi dan dokumen yang telah dilakukan. Proses analisis data dalam penelitian ini mengadopsi pemikiran Miles dan Huberman (1992:42). Yang pada dasarnya meliputi 3 alur kegiatan setelah proses pengumpulan data, dan penarikan kesimpulan.
Namun, analisis data tidak dilakukan secara parsial dan berdiri sendiri tetapi dilakukan secara terus menerus dan terintegrasi selama dan setelah proses pengumpulan data dilakukan di lokasi penelitian, dengan langkah-langkah sebagai berikut :
Gambar 3.1 model interaktif Pengumpulan Data
Penyajian Data
Reduksi Data
Kesimpulan penarikan verifikasi
Sumber : Miles dan Huberman (2012)
1. Data Reduction (Reduksi Data) data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu maka perlu dicatat secara teliti dan terinci. Seperti telah dikemukakan, semakin lama peneliti kelapangan, maka jumlahnya data semakin banyak, kompleks dan rumit. Untuk itu perlu segera dilakukan analisis data maelalui reduksi data. Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal- hal yang penting, dicari terus polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan.
Dalam penelitian ini, peneliti melakukan pemilihan data yang diperoleh pada saat penelitian mengenai kepuasan masyarakat pada pelayanan rawat inap di puskesmas, kemudian data tersebut diklasifikasikan dan dipilih secara sederhana.
menyatakan yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam peneliti kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif. Dengan mendisplaykan data, maka akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah difahami tersebut.
Pada tahap ini, peneliti mengembangkan sebuah deskripsi informasi tersusun untuk menarik kesimpulan dan pengambilan tindakan.
3. Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles and Huberman adalah penarikan kesimpulan dan varifikasi Conclusion Drawing/verification. Kesimpulan awal yang dikemukakan bersifat sementara, dan akan berubah bila bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali kelapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.
Pada tahap ini, penulis menarik simpulan dari data yang telah disimpulkan sebelumnya, kemudian mencocokkan catatan dan pengamatan yang dilakukan
3.7 Keabsahan Data
Pemeriksaan terhadap keabsahan data pada dasarnya, selain digunakan untuk menyanggah balik yang dituduhkan kepada penelitian kualitatif yang mengatakan tidak ilmiah, juga merupakan sebagai unsur yang
tidak terpisahkan dari tubuh pengetahuan penelitian kualitatif (Moleong, 2007:320).
Keabsahan data dilakukan untuk membuktikan apakah penelitian yang dilakukan benar-benar merupakan penelitian ilmiah sekaligus untuk menguji data yang diperoleh. Uji keabsahan data dalam penelitian kualitatif meliputi uji, credibility, transferability, dependability, dan confirmability (Sugiyono, 2007:270).
Agar data dalam penelitian kualitatif dapat dipertanggungjawabkan sebagai penelitian ilmiah perlu dilakukan uji keabsahan data. Adapun uji keabsahan data yang dapat dilaksanakan.
1. Credibility
Uji credibility (kredibilitas) atau uji kepercayaan terhadap data hasil penelitian yang disajikan oleh peneliti agar hasil penelitian yang dilakukan tidak meragukan sebagai sebuah karya ilmiah dilakukan.
2. Transferability
Transferability merupakan validitas eksternal dalam penelitian kualitatif. Validitas eksternal menunjukkan derajat ketepatan atau dapat diterapkannya hasil penelitian ke populasi di mana sampel tersebut diambil.
3. Dependability
Reliabilitas atau penelitian yang dapat dipercaya, dengan kata lain
Penelitian yang dependability atau reliabilitas adalah penelitian apabila penelitian yang dilakukan oleh orang lain dengan proses penelitian yang sama akan memperoleh hasil yang sama pula. Pengujian dependability dilakukan dengan cara melakukan audit terhadap keseluruhan proses penelitian.
4. Confirmability
Objektivitas pengujian kualitatif disebut juga dengan uji confirmability penelitian. Penelitian bisa dikatakan objektif apabila hasil penelitian telah disepakati oleh lebih banyak orang. Penelitian kualitatif uji confirmability berarti menguji hasil penelitian yang dikaitkan dengan proses yang telah dilakukan. Apabila hasil penelitian merupakan fungsi dari proses penelitian yang dilakukan, maka penelitian tersebut telah memenuhi standar confirmability.