• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN Gambaran Umum Kabupaten Halmahera Selatan

N/A
N/A
Andrian Baiky

Academic year: 2024

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN Gambaran Umum Kabupaten Halmahera Selatan"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Halmahera Selatan Nomor 8 Tahun 2007, wilayah administratif Kabupaten Halmahera Selatan terbagi menjadi 30 kecamatan dan 249 kota, yang sebelumnya berdasarkan Undang-undang No. RPJP Daerah Kabupaten Halmahera Selatan memuat penjelasan lebih rinci mengenai tujuan dan cita-cita pembentukan Kabupaten Halmahera Selatan yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2003. RPJP Daerah Kabupaten Halmahera Selatan Tahun 2005-2025 bertujuan untuk memberikan arah dan pentahapan pembangunan jangka panjang. -jangka pengembangan daerah dalam beberapa tahun ke depan.

Keadilan menjadi kata kunci untuk meredam segala kemungkinan konflik dan potensi negatif yang mengancam keutuhan wilayah Kabupaten Halmahera Selatan. Wilayah kepulauan yang dikelola secara adil dalam suasana damai akan menjadikan Kabupaten Halmahera Selatan mempunyai potensi untuk berkembang dan mandiri. Kesejahteraan dan martabat merupakan kondisi yang dicita-citakan masyarakat Kabupaten Halmahera Selatan dalam 20 tahun ke depan.

Sedangkan martabat merujuk pada pengamalan nilai-nilai agama, rasa percaya diri yang timbul dari prestasi dan moral daerah yang menjadi landasan untuk mengabdi pada kemajuan Kabupaten Halmahera Selatan. Sifat birokrasi seperti inilah yang akan mengetuk pintu surga agar ridha Allah SWT turun di Kabupaten Halmahera Selatan menjadi Baldatun Thoyyibatun wa Robbun Ghafur yang dimana keberkahan surga akan turun melingkupinya. Untuk mewujudkan Visi Jangka Panjang Kabupaten Halmahera Selatan dicapai melalui 6 (enam) Misi Pembangunan Kabupaten Halmahera Selatan sebagai berikut: 35.

Untuk mengetahui pelaksanaan fungsi legislasi DPRD Kabupaten Halmahera Selatan, penulis melakukan penelitian langsung dengan terjun ke lapangan dan mewawancarai Ketua Badan Legislatif DPRD, serta Kepala Bagian Hukum Kabupaten Halmahera Selatan. Pemerintah Kabupaten Halmahera.

Alat Kelengkapan DPRD Kabupaten Halmahera Selatan Periode 2014- 2019

Soleman Ketua 2 Asnawi Lagalante, S.Hi, MM Wakil Ketua 3 Muhlis Djafar, SP Wakil Ketua 4 Gufran Mahmud, SH Anggota 5 Drs. 9 Saingan Ode Latif, Anggota S.IP 10 Rustam Djalil, Anggota SE 11 Muhammad Zulkifli Usman, Anggota S.IP 12 Bunyamin Hai.

Pelaksanaan Fungsi Legislasi DPRD Kabupaten Halmahera Selatan Periode 2014-2019

Dasar Hukum Pelaksanaan Fungsi Legislasi DPRD

Secara konstitusional, keberadaan DPRD adalah untuk menjamin kepentingan masyarakat Halmahera Selatan sebagaimana tertuang dalam setiap kebijakan yang dikeluarkan pemerintah daerah. Ketiga fungsi tersebut saling berkaitan, fungsi legislasi adalah dimana lembaga DPRD dapat membuat peraturan perundang-undangan dalam bentuk peraturan daerah bersama-sama dengan kepala daerah, fungsi anggaran adalah kedudukannya sebagai wakil masyarakat yang mempunyai hak untuk mengatur. dan mengesahkan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) yang dilaksanakan bersama-sama dengan pemerintah, dan pengawasan adalah fungsi mengawasi segala macam tindakan eksekutif daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan, agar tidak menyimpang dari koridor. norma hukum yang berlaku, baik berupa peraturan perundang-undangan di tingkat nasional dan/atau daerah. Ketiga hak tersebut di atas dapat digunakan apabila dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah terdapat kekurangan hukum dimana hak penafsiran;

Mengenai fungsi legislasi yang dilakukan DPRD di Kabupaten Halmahera Selatan, berdasarkan hasil wawancara dengan pimpinan badan legislatif disebutkan demikian. DPRD tidak hanya menggunakan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014, namun di era otonomi daerah ini ada peraturan lain yang menjadi acuan dalam penerapannya yaitu Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. Kedua ketentuan peraturan perundang-undangan tersebut menjadi landasan hukum DPRD dalam menyelenggarakan pemerintahan daerah dan menjalankan fungsi legislasi DPRD.36.

36 Wawancara dengan Bpk. Arsyad Sangaji, selaku Ketua Badan Legislasi DPRD, 8 Januari 2018, di 10.00 WIB, di Kantor DPRD Kabupaten Halmahera Selatan.

Proses Fungsi Legislasi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Halmahera SelatanPeriode 2014-2019

Perencanaan pembentukan produk hukum daerah dilaksanakan oleh DPRD dan pemerintah daerah berdasarkan Program Legislatif Daerah (Prolegda).Penyusunan peraturan daerah dapat dilakukan oleh DPRD atau pemerintah daerah. DPRD dapat mengikutsertakan instansi vertikal Kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang hukum dan pihak ketiga yang mempunyai kewenangan sesuai dengan materi yang akan diatur dalam rancangan peraturan daerah di Kabupaten Halmahera Selatan dalam penyusunan rancangan Ranperda. . Penjelasan atau informasi tersebut dituangkan dalam naskah akademik yang dijadikan pedoman dalam penyusunan peraturan daerah di Kabupaten Halmahera Selatan37.

Sesuai dengan apa yang disampaikan pimpinan legislatif, indikator kinerja DPRD dapat dilihat dari dua aspek, yang pertama sejauh mana DPRD mampu menghasilkan Peraturan Daerah dan yang kedua adalah partisipasi masyarakat terhadap kinerja legislatif. fungsi DPRD38. Ranperda Perubahan Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2015 tentang Tata Cara Pencalonan, Pemilihan, Pengesahan, Pengangkatan, dan Pemberhentian Kepala. Partisipasi aktif masyarakat dalam proses pembentukan peraturan daerah sesuai dengan isi Pasal 96 UU No.

Sesuai dengan yang disampaikan oleh Ketua Badan Legislatif, indikator kinerja DPRD dapat dilihat dari dua aspek, yang pertama adalah sejauh mana DPRD mampu menyusun peraturan daerah, dan yang kedua adalah partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan fungsi legislasi di DPRD. DPRD41. Meskipun Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Penyusunan Peraturan Perundang-undangan tidak mewajibkan rancangan peraturan perundang-undangan disertai dengan naskah akademis, namun keberadaan naskah akademis tetap penting/sangat diperlukan dalam proses pembentukan peraturan daerah. Pada tahap pembahasan, rancangan peraturan daerah Kabupaten Halmahera Selatan dibahas oleh DPRD bersama bupati untuk mendapatkan persetujuan bersama.Seperti diketahui, rancangan peraturan daerah dapat berasal dari DPRD dan dapat juga berasal dari inisiatif kepala daerah.

Pembahasan rancangan peraturan daerah di DPZH berlangsung dalam rapat paripurna I, II, III dan IV dengan agenda masing-masing. Untuk rancangan peraturan daerah yang berasal dari bupati, bupati memberikan penjelasan mengenai rancangan peraturan daerah tersebut.Dalam hal rancangan peraturan daerah yang berasal dari DPDSH, penjelasannya diberikan oleh ketua komisi atau ketua dari komisi bersama. rapat komisi atau ketua panitia khusus. Dalam hal rancangan peraturan daerah tersebut berasal dari prakarsa DZHRB, maka pada pembahasan tahap kedua akan didengar pendapat bupati dan tanggapan pimpinan komisi atau ketua rapat. komisi gabungan atau ketua komisi khusus mengenai pendapat bupati.

Seri B : Untuk Peraturan Daerah tentang Pajak Daerah Seri C : Untuk Peraturan Daerah tentang Pajak Daerah Seri D : Untuk Peraturan Daerah tentang Kelembagaan. Sosialisasi peraturan daerah yang telah diundangkan dalam Berita Negara dilaksanakan secara bersama-sama oleh DPRD dan pemerintah daerah. Dalam pelaksanaannya, sosialisasi peraturan daerah yang telah diundangkan oleh DPRD Kabupaten Halmahera Selatan dilakukan dengan bantuan Sekretariat DPRD Kabupaten Halmahera Selatan bersama-sama dengan kepala biro hukum bupati atau wakilnya.

Menurut penulis, sosialisasi tersebut ternyata belum efektif dalam memastikan masyarakat mengetahui peraturan daerah baru tersebut. Hal ini menunjukkan tidak efektifnya sosialisasi peraturan daerah yang dilakukan pemerintah daerah dan DPRD Halmahera Selatan.

Faktor PenghambatDan Penunjang Pelaksanaan Fungsi Legislasi DPRD Kabupaten Halmahera Selatan Periode 2014-2019

Faktor Pendukung

Faktor Penghambat

PENUTUP

Saran

Referensi

Dokumen terkait

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya tulis ilmiah yang berjudul: “ “ Analisis Perilaku Anggota Dewan Dalam Menjalankan Fungsi Legislasi (Studi Empiris Pada

DPRD memang menjalankan fungsi legislasi, tetapi ia bukanlah badan legislatif dalam artian sejatinya (sebagaimana rumusan Pasal 14 ayat 1 UU No.22 tahun 1999), bukan pula

Badan Permusyawaratan Desa memiliki kedudukan sejajar dengan pemerintah desa, dengan fungsi utama pengawasan kinerja pemerintah desa (fungsi legislasi) meliputi pengawasan

menghambat pembangunan Kabupaten Halmahera Selatan untuk periode lima tahun ke. depan, yaitu sebagai

Tugas dan fungsi badan legislasi daerah DPRD Kabupaten Lampung Utara yang merupakan alat kelengkapan dewan dalam membidangi pembuatan peraturan daerah baik yang berasal

Berdasarkan apa yang telah diuraikan di atas, maka dengan adanya penulisan penelitian tentang pelaksanaan fungsi legislasi DPRD Kabupaten Kuningan pada tahun 2020 dan 2021,

Wakil Ketua DPRD karena jabatannya adalah Pimpinan Badan Musyawarah. sedangkan Sekretaris DPRD karena jabatannya adalah Sekretaris

Kinerja DPRD Kota Kotamobagu dalam pelaksanaan fungsi legislasi sampai saat ini belum optimal. Sejauh ini kinerja DPRD Kota Kotamobagu dalam membuat produk hukum daerah