1 BAB I
DESAIN LAYOUT JARINGAN IRIGASI DAN PETAK TERSIER
1.1 Teori
Jaringan irigasi merupakan satu kesatuan yang diperlukan untuk penyediaan, pembagian, pembagian, pemberian, penggunaan, dan penyediaan air irigasi yang meliputi saluran, bangunan, dan bangunan pelengkap. Sistem dan struktur untuk mengalirkan air irigasi ke daerah layanan saling berhubungan tergantung pada ketersediaan air dan karakteristik aliran air. Hal ini mengakibatkan masing-masing jaringan irigasi memiliki batas aliran. Jaringan irigasi dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan ukuran dan kapasitasnya antara lain saluran primer, saluran sekunder, saluran tersier, saluran kuarter, dan anak sungai. Sedangkan secara pengelolaan jaringan irigasi dibedakan menjadi tiga yaitu jaringan utama, jaringan sekunder, dan jaringan tersier.
a. Jaringan Irigasi Utama
Jaringan utama terdiri atas jaringan irigasi primer dan sekunder. Jaringan irigasi primer terdiri atas bangunan utama, bangunan bagi, bangunan bagi-sadap, bangunan sadap, dan bangunan pelengkapnya. Sedangkan jaringan irigasi sekunder terdiri atas saluran sekunder, saluran pembuangannya, bangunan bagi, bangunan bagi sadap, bangunan sadap, dan bangunan pelengkapnya.
b. Jaringan Irigasi Sekunder
Jaringan irigasi sekunder merupakan bagian dari jaringan irigasi yang terdiri dari saluran sekunder, saluran pembuangannya, bangunan bagi, bangunan bagi-sadap, bangunan sadap, dan bangunan pelengkapnya. Jaringan irigasi tersier adalah jaringan irigasi yang berfungsi sebagai prasarana pelayanan air irigasi dalam petak tersier yang terdiri dari saluran tersier.
c. Jaringan Irigasi Tersier
Jaringan tersier merupakan jaringan irigasi yang berfungsi untuk mengalirkan air dari saluran tersier ke petak-petak sawah. Jaringan irigasi tersier tediri atas saluran tersier, saluran kuarter dan saluran pembuang, boks tersier, boks kuarter, serta bangunan pelengkapnya.
Jaringan irigasi berdasarkan cara pengaturan, pengukuran aliran, dan lengkapnya fasilitas dibagi menjadi tiga tingkat sebagai berikut :
Tabel 1.1 Klasifikasi Jaringan Irigasi
Sumber: KP-01 Irigasi (Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, 2013)
Sebagaimana yang dituliskan pada tabel di atas, dalam suatu jaringan irigasi juga terdapat saluran pembuangan yang berfungsi untuk membuang sisa air kebutuhan irigasi pada daerah layanan irigasi. Pembagian saluran pembuangan sebagaimana dirumuskan dalam KP 01 Irigasi (Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, 2013) adalah sebagai berikut.
1. Saluran Pembuang Kuarter
Merupakan saluran pembuang yang terletak dalam petak tersier dan mengalirkan sisa air irigasi ke saluran pembuangan tersier
2. Saluran Pembuang Tersier
Merupakan saluran pembuang yang terletak di antara petak tersier mengalirkan sisa air irigasi dari saluran pembuangan kuarter ke saluran pembuang sekunder
3. Saluran Pembuang Sekunder
Merupakan saluran pembuangan yang menampung kumpulan saluran pembuangan tersier dan mengalirkan ke saluran pembuangan primer
4. Saluran Pembuang Primer
Merupakan saluran pembuangan yang menampung kumpulan saluran pembuangan sekunder dan mengalirkan ke laut. Saluran ini dapat berupa saluran alamiah seperti sungai.
1.2 Data
Tabel 1.2 Luas Area Petak Tersier
No. Petak Tersier Luas Area (ha)
1 Petak Tersier 1 Kiri 52,657
2 Petak Tersier 2 Kiri 59,980
3 Petak Tersier 3 Kiri 120,358
4 Petak Tersier 4 Kiri 83,096
5 Petak Tersier 5 Kanan 63,191
6 Petak Tersier 6 Kiri 148,291
7 Petak Tersier 7 Kiri 140,771
8 Petak Tersier 8 Kanan 103,816
9 Petak Tersier 9 Kiri 56,442
10 Petak Tersier 10 Kanan 85,755
Jumlah 841,503
Sumber: Penggambaran Peta Layout, 2023
Tabel 1.3 Panjang Saluran Primer dan Kantong Lumpur
No. Nama Saluran Panjang (m)
1 Saluran Primer Pule 1764,74
2 Kantong Lumpur 166,8
Sumber: Penggambaran Peta Layout, 2023
Tabel 1.4 Panjang Saluran Sekunder
No. Nama Saluran Panjang (m)
1 Saluran Sekunder Pule 1 1838,11
2 Saluran Sekunder Pule 2 1797,91
3 Saluran Sekunder Pule 3 3550,17
4 Saluran Sekunder Pule 4 831,4
5 Saluran Sekunder Pule 5 1369,68
6 Saluran Sekunder Pule 6 381,4
7 Saluran Sekunder Pule 7 3075,11
8 Saluran Sekunder Pule 8 2834,41
9 Saluran Sekunder Pule 9 3340,74
Sumber: Penggambaran Peta Layout, 2023
Tabel 1.5 Panjang Saluran Tersier
No. Nama Saluran Panjang (m)
1 Saluran Tersier 1 9,4
2 Saluran Tersier 2 76,5
3 Saluran Tersier 3 71,17
4 Saluran Tersier 4 80,04
5 Saluran Tersier 5 46,14
6 Saluran Tersier 6 201,06
7 Saluran Tersier 7 55,90
8 Saluran Tersier 8 11,18
9 Saluran Tersier 9 447,09
Sumber: Penggambaran Peta Layout, 2023
Tabel 1.6 Perencanaan Bendung
No. Nama Keterangan
1 Elevasi Sawah Tertinggi +60 m
2 Elevasi Dasar Sungai +61 m
3 Kehilangan Tinggi Tekan Energi 1,5 m
4 Elevasi Bendung +65 m
5 Tinggi Bendung 4 m
6 Jarak Bendungan ke Bendung 5,1 km
7 Jarak Bendung ke Sawah Terdekat 0,8 km Sumber: Penggambaran Peta Layout, 2023
Tabel 1.7 Perhitungan Kehilangan Energi
Nama Keterangan
Tinggi air 0,10
Kehilangan tekanan dari saluran tersier ke sawah 0,10 Kehilangan tekanan dari saluran tersier ke sekunder 0,10 Kehilangan tekanan dari saluran primer ke sekunder 0,10 Kehilangan tekanan akibat kemiringan saluran 0,15
Kehilangan tekanan pada alat ukur 0,40
Kehilangan tekanan dari sungai ke saluran primer 0,20
Persediaan untuk eksploitasi 0,10
Persediaan untuk lain-laIn 0,25
Jumlah Kehilangan Tekanan Energi 1,50
Sumber: KP-05, 2013
Elevasi Bendung = El. Sawah Tertinggi +∑ 𝐾𝑒ℎ𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝐸𝑛𝑒𝑟𝑔𝑖 + Penambahan Kontur
= 60 + 1,5 + 3,5
= +65m
Tinggi Bendung = El. Bendung – El. Dasar Sungai
= 65 – 61
= 4 m
Tabel 1.8 Elevasi Bangunan Pelengkap
No. Keterangan Elevasi
1 Elevasi Dasar Intake +64 m
2 Elevasi Bangunan Bagi Sadap Pule 1 +62 m 3 Elevasi Bangunan Bagi Sadap Pule 2 +61 m 4 Elevasi Bangunan Bagi Sadap Pule 3 +59 m 5 Elevasi Bangunan Bagi Sadap Pule 4 +55,5 m 6 Elevasi Bangunan Bagi Sadap Pule 5 +54,3 m
7 Elevasi Bangunan Sadap Pule 6 +25,5 m
8 Elevasi Bangunan Bagi Sadap Pule 7 +54 m 9 Elevasi Bangunan Bagi Sadap Pule 8 +51 m 10 Elevasi Bangunan Bagi Sadap Pule 9 +16 m 11 Elevasi Bangunan Bagi Sadap Pule 10 +14 m Sumber: Penggambaran Peta Layout, 2023
1.3 Tugas
1. Rencanakan petak tersier berdasarkan dat dan peta kontur yang telah tersedia.
2. Buatlah detail skema jaringan irigasi.