• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I - - Electronic theses of IAIN Ponorogo

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "BAB I - - Electronic theses of IAIN Ponorogo"

Copied!
42
0
0

Teks penuh

Seperti observasi pertama yang peneliti lakukan di MI Ma’arif Mayak Tonatan Ponorogo, karena MI Mayak merupakan salah satu sekolah dengan jumlah siswa yang banyak, sehingga siswa hanya menjadi pendengar dalam pembelajaran. Dari latar belakang diatas maka peneliti melakukan penelitian di MI Ma'arif Mayak Ponorogo. Fokus penelitian ini adalah optimalisasi pembelajaran efektif pada jumlah siswa di atas ideal pada Mi Ma'arif Mayak Tonatan Ponorogo tahun pelajaran 2013/2014.

Bagaimana mengoptimalkan pembelajaran yang efektif dari aspek strategi pembelajaran dengan jumlah siswa di atas ideal pada Mi Ma'arif Mayak Tonatan Ponorogo Tahun Pelajaran 2013/2014. Bagaimana mengoptimalkan pembelajaran efektif dari aspek media pembelajaran di Mi Ma'arif Mayak Tonatan Ponorogo Tahun Pelajaran 2013/2014. Bagaimana penilaian hasil belajar pada pembelajaran dengan jumlah siswa di atas ideal di Mi Ma'arif Mayak Tonatan Ponorogo tahun ajaran 2013/2014.

Untuk mengetahui optimalisasi pembelajaran efektif ditinjau dari aspek strategi pembelajaran dengan jumlah siswa di atas ideal pada Mi Ma'arif Mayak Tonatan Ponorogo Tahun Pelajaran 2013/2014. Untuk mengetahui optimalisasi pembelajaran efektif dari aspek media pembelajaran di Mi Ma’arif Mayak Tonatan Ponorogo pada tahun pelajaran. Untuk mengetahui bagaimana penilaian pembelajaran dalam pembelajaran dengan jumlah siswa ideal di atas pada Mi Ma’arif Mayak Tonatan Ponorogo Tahun Pelajaran 2013/2014.

Penelitian ini menggunakan teknik dokumentasi untuk mengumpulkan data pembelajaran efektif di MI Ma'arif Mayak Tonatan Ponorogo.

Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini kami menggunakan metode dokumentasi untuk mendapatkan data berupa: foto-foto kegiatan pembelajaran selama di kelas, sejarah berdirinya madrasah, letak geografis madrasah, visi dan misinya, data status madrasah. guru dan siswa, keadaan sarana dan prasarana madrasah, dan lain-lain. Reduksi data berarti meringkas, memilih yang penting, memfokuskan pada hal yang penting, mencari tema dan pola, dan membuang yang tidak perlu. Dengan demikian, data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan memudahkan peneliti untuk selanjutnya mengumpulkan data dan menemukannya pada saat dibutuhkan.

Dalam penelitian kualitatif, penyajian data dapat berupa uraian singkat, grafik, hubungan antar kategori, diagram alir, dan sejenisnya. Dalam hal ini Miles dan Huberman menyatakan bahwa yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah teks naratif. Dengan menampilkan data, Anda akan memudahkan pemahaman tentang apa yang terjadi, merencanakan pekerjaan selanjutnya berdasarkan apa yang dipahami.

Menurut Miles dan Huberman, langkah analisis data kualitatif adalah inferensi dan verifikasi.

Pengecekan Keabsahan Temuan

Ada empat jenis triangulasi sebagai teknik pemeriksaan yang menggunakan sumber, metode, peneliti dan teori.

Tahapan-Tahapan Penelitian

SISTEMATIKA PEMBAHASAN

Kajian Teori

Pengertian Optimalisasi Pembelajaran

Pengertian Pembelajaran Efektif

Pembelajaran efektif, efektif, artinya perubahan tersebut membawa dampak, makna, dan manfaat tertentu bagi siswa.20 Pembelajaran adalah kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau seorang siswa, dan pembelajaran melibatkan dua pihak, yaitu guru dan siswa.21 . Pembelajaran efektif adalah proses belajar mengajar yang tidak hanya terfokus pada hasil yang dicapai siswa, tetapi bagaimana proses pembelajaran yang efektif dapat memberikan pemahaman, kecerdasan, ketekunan, kesempatan dan kualitas yang baik, serta dapat memberikan perubahan tingkah laku dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. kehidupan mereka. Pembelajaran berkaitan dengan bagaimana agar siswa dapat belajar dengan mudah dan dimotivasi oleh kemauan sendiri untuk mempelajari apa yang ada dalam kurikulum sebagai kebutuhan siswa.

Oleh karena itu, pembelajaran berupaya mendeskripsikan nilai-nilai yang terkandung dalam kurikulum dengan menganalisis tujuan pembelajaran dan karakteristik isi bidang studi pendidikan agama yang terdapat dalam kurikulum. Lingkungan belajar yang konstruktif menurut Hudojo adalah lingkungan belajar yang (1) memberikan pengalaman belajar yang menghubungkan pengetahuan baru dengan pengetahuan yang sudah dimiliki siswa, sehingga belajar merupakan proses pembentukan pengetahuan, (2) memberikan alternatif pengalaman belajar yang berbeda, (3 ) mengintegrasikan pembelajaran dengan situasi yang realistis dan relevan dengan melibatkan pengalaman-pengalaman konkrit, (4) mengintegrasikan pembelajaran yang memungkinkan terjadinya interaksi dan kerjasama antar siswa, (5) memanfaatkan media yang berbeda untuk membuat pembelajaran menjadi lebih menarik dan (6) melibatkan siswa secara emosional dan sosial. 23 Trianto, Merancang Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, (Jakarta: Kelompok belajar media prenada Kencana, sangat penting diketahui ciri-cirinya.

Hal inilah yang menjadikan kegiatan belajar mengajar sadar akan tujuan menempatkan siswa sebagai pusat perhatian. Disiplin dalam kegiatan pembelajaran diartikan sebagai pola tingkah laku yang diatur menurut ketentuan yang secara sadar dipatuhi oleh guru dan siswa.

Pengertian Strategi Pembelajaran

Strategi pembelajaran Hamalik adalah semua metode dan prosedur yang menitikberatkan pada kegiatan siswa dalam proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan tertentu. satu. Keunggulan strategi ini adalah mudah direncanakan dan digunakan, sementara kelemahan utamanya adalah mengembangkan keterampilan, proses, dan sikap yang diperlukan untuk berpikir kritis dan belajar kelompok. Diskusi dan berbagi memungkinkan siswa untuk menanggapi ide, pengalaman, pendekatan dan pengetahuan guru atau teman dan untuk membangun cara berpikir dan merasakan.

Keunggulan dari strategi ini adalah siswa dapat belajar dari tema dan guru membangun keterampilan dan kemampuan sosial, serta membangun argumentasi yang rasional. Kelemahan dari strategi ini sangat tergantung pada keterampilan guru dalam menyusun dan mengembangkan dinamika kelompok. Refleksi pribadi pada pengalaman dan perencanaan untuk aplikasi ke konteks lain merupakan faktor penting dalam pembelajaran yang efektif.

Kelemahan dari strategi ini adalah penekanan pada proses, bukan hasil, dan membutuhkan banyak waktu. Belajar mandiri adalah strategi belajar yang bertujuan untuk membangun inisiatif individu, kemandirian dan perbaikan diri. Perencanaan belajar mandiri oleh siswa dengan bantuan guru, belajar mandiri juga dapat dilakukan dengan teman atau sebagai bagian dari kelompok kecil.

Pengertian Media Pembelajaran

Hamalik berpendapat bahwa penggunaan media pendidikan dalam proses belajar mengajar dapat menimbulkan keinginan dan minat baru, menimbulkan motivasi dan merangsang kegiatan belajar, bahkan membawa pengaruh psikologis bagi siswa. Penggunaan media pengajaran 28 Penggunaan media pengajaran pada tahap orientasi pengajaran akan sangat membantu efektifitas proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran kepada siswa, selain dapat membangkitkan motivasi dan minat siswa, media pengajaran dapat juga membantu siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan cara yang menarik dan terpercaya, memudahkan interpretasi data dan memperoleh informasi. Namun, kurikulum tersebut tidak secara tegas menyebutkan atau mencantumkan jenis media pendukung pembelajaran apa saja yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran.

Sedangkan media pembelajaran diyakini sebagai bagian yang sangat penting dalam proses pembelajaran itu sendiri. Acara yang berlangsung beberapa hari ini dapat disajikan kepada siswa hanya dalam beberapa menit dengan melukis atau mengambil foto. Ada juga media visual yang menampilkan gambar atau simbol bergerak, seperti film bisu, kartun.

Audiovisual silence, yaitu media yang menampilkan suara dan. gambar diam seperti film bingkai suara, film bingkai suara, cetak suara. Audiovisual gerak, yaitu media yang dapat menampilkan unsur gerak suara dan gambar seperti film suara.

Penilaian Hasil Belajar

Asesmen ini biasanya digunakan untuk mengevaluasi keterampilan siswa dalam berpidato, membaca puisi, diskusi, pemecahan masalah, keikutsertaan siswa dalam diskusi, menari, memainkan alat musik, aktivitas fisik menggunakan peralatan laboratorium, menggunakan alat. Evaluasi kinerja dapat menggunakan dua kemungkinan instrumen, yaitu daftar periksa (ya/tidak) skala rentang (sangat kompeten/kompeten/agak kompeten/tidak kompeten).35. Penugasan atau penilaian proyek adalah penilaian untuk memperoleh gambaran keterampilan umum atau umum secara kontekstual, dalam kaitannya dengan kemampuan siswa dalam menerapkan konsep dan pemahaman terhadap mata pelajaran tertentu.

Penilaian penugasan berguna untuk menilai: keterampilan inkuiri umum, pemahaman dan pengetahuan dalam bidang tertentu. Penilaian hasil karya atau produk adalah penilaian kepada siswa dalam penguasaan proses dan penggunaan atau penggunaan bahan untuk menghasilkan sesuatu, kerja praktek atau kualitas estetika dari sesuatu yang dihasilkannya. Contoh: karya seni (menggambar, melukis, kerajinan tangan) makanan, pakaian, produk dari kayu dan lain-lain. 4) Penilaian Tes Tertulis.

Tes tertulis adalah tes dimana soal dan jawaban diberikan kepada siswa secara tertulis. Saat menjawab pertanyaan, siswa tidak selalu menjawab dalam bentuk jawaban tertulis, tetapi bisa juga dalam bentuk lain, seperti menyorot, mewarnai, menggambar, dan sebagainya. Bentuk tes tertulis ada dua yaitu soal dengan pilihan jawaban termasuk pilihan ganda dua pilihan (benar/salah), menjodohkan.

Sedangkan pertanyaan open-ended meliputi fill-in-the-blank, short-answer atau jawaban singkat, dan pertanyaan deskriptif. Penilaian ini dapat dilakukan dengan bantuan: 1) observasi perilaku, misalnya mengenai kerja sama, inisiatif dan kepedulian, 2) pertanyaan langsung, misalnya jawaban atas peraturan sekolah yang baru. Demikian berbagai bentuk dan teknik penilaian kelas yang dapat digunakan dalam penerapan pembelajaran di KTSP.

Bentuk dan teknik mana yang dipilih sangat bergantung pada indikator kompetensi yang ingin dicapai dalam pembelajaran dan strategi pembelajaran yang dikembangkan.

Jumlah Siswa Ideal a. Jumlah siswa ideal

Dalam UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 pasal 1 ayat 4, “siswa diartikan sebagai anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan dirinya melalui proses pendidikan pada jalur dan jenis pendidikan tertentu”. Tingkat usia siswa digunakan sebagai dasar untuk menentukan normal atau tidaknya perkembangan seorang siswa 37 d Karakteristik siswa. Artinya, siswa mengalami perubahan dalam dirinya secara alamiah, baik yang diperlihatkan kepada dirinya maupun yang dibiarkan menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

Dalam perkembangan individu, proses pendampingan dan bimbingan harus mengacu pada tingkat perkembangan.

Telaah Hasil Penelitian Terdahulu

Referensi

Dokumen terkait

Benci adalah ungkapan perasaan tidak membenarkan, tidak menerima, atau rasa tidak suka, muak, disertai keinginan untuk menjauhkan hal-hal yang membangkitkan kebenciannya, baik kepada