• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Narotama

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Narotama"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

7

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Manusia sebagai faktor utama dalam setiap kegiatan organisasi merupakan aset yang unik karena dalam pengelolaan nya begitu banyak faktor yang mempengaruhi dan sangat sulit untuk diprediksi, hal tersebut tentunya akan mempengaruhi pencapaian kinerja dari setiap individu pegawai. Keberhasilan organisasi dalam mencapaii tujuan yang sudah ditetapkan sebelum nya sangat bergantung dengan keunggulan sumber daya manusia nya dalam menjalankan tugas.

Dalam persaingan global sumber daya manusia sebagai faktor yang paling berperan penting dalam menlidungi organisasi kredibilitas serta kepercayaan pencintaan publik sebagai mana yang diikemukakan oleh Becker (1964) bahwa investasi sumber daya manusia bertujuan untuk mendapatkan keuntungan bagi organisasi jangka panjang atau pendek.

Oleh karna itu organisasi perlu memikirkan cara dalam mengmbangkan pegawai agar dapat mendorong kemajuan organisasinya dalam rangka bersama-sama mencapai tujuan organisasi. Sudah tidak asing lagi bahwa tolak ukur atasan untuk memastikan aktivitas pegawai dan output yang dihasilkan sesuai dengan tujuan yang diharapkan dengan cara menilai kinerjanya. Menurut Hasibuan (2013;160) kinerja merupaakan suatu hasil kerja yang di capai seorang dalam melaksanakan tugas nya atas kecakapan usaha dan kesempatan.

Kinerja pegawai pada Badan Pengelolaan Keuangan dan Pajak Daerah Kota Surabaya merupakan hasil dari kerja pegawai baik secara kualitas maupun kuantitas yang di capai sesuai tugas tanggung-jawabnya. Berdasarkan pengamatan yang peneliti lakukan sekaligus wawancara dengan salah satu kepala bidang di lingkungan Badan Pengelolaan Keuangan dan Pajak DaerahKota Surabaya menyatakan bahwa pegawai non PNS masih belum juga menunjukan kinerja sebagaimana yang diharapkan. Selamaini yang sering terjadi ialah menurunya keterlibatan pegawai teradap pekerjaan yang sedang dilakukan oleh pegawai lainya. Menurut Noe (2011) keterlibatan dan partisipasi karyawan dalam pekerjaan adalah kepedulian karyawan terhadap pekerjaan yang dilakukan.

Setelah melakukan wawancara dengan kepala bidang tersebut peneliti melanjutkan wawancara dengan satu pegawai non PNS pada bidang perbendaharaan dan akuntansi, menurut pernyataan pegawai tersebut masih ada pegawai yang tidak ingin terlibat dalam pekerjaan yang memang bukan menjadi tugas pokoknya. Hal ini akan mempengaruhi terhadap pencapaian kinerja.

Kemudian selain keterlibatan pegawai ada hal yang turut memberikan pengruh teradap kemajuan kinerja pegawaii adalah beban kerja. Berdasarkan wawancara yang sudah dilakukan oleh peneliti pada pegawai non PNS bidang perbendaharaan dan akuntansi bagian arsip salah satunya menyatakan bahwa beban kerja berbeda mengakibatkan jumlah target pekerjaan yang harus di capai dalam waktu tertentu banyak yang tiidak tercapai. Yang dimaksud denga beban kerja berbeda adalah beban pekerjaan yang diberikan kepada admin arsip lebih banyak dibandingkan dengan admin lainnya. Beban kerja menurut Peter Warr (2002;33) menjelaskan bahwa beban kerja adalah suattu kompetisi dari sumber mental yang terbattas.

Sedangkan faktor lain yang juga bepengaruh terhadap peningkatan kerja pegawai adalah stres kerja. Pegawai non PNS bidang perbendaharaan dan akuntansi menyatakan stres kerja merupakan hal yang hampir setiap hari dialami oleh para pegawai dikarenakan faktor beban kerja atau masalah diluar perkerjaan.Menurut Robbins (2008;386) stres merupakan dimana kondisi dinamis individu dihadapkan dengan kesempatan, keterrbatasan dan tuntutan sesuai harrapan dari hasil yang ingin di capai dalam kondiisi penting dan tidak menentu.

(2)

8

Melihat hasil dari wawancara dan observasi yang sudah dilakukan peneliti menemukan fenomena terkait keterlibatan pegawai pada bidang perbendaharaan.

Darii latar belakang di atas penulis tertarrik untuk meneliti ”Pengaruh Keterlibatan Pegawai, Beban Kerja, dan Stres Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Non PNS di Lingkungan Badan Pengelolaan Keuangan dan Pajak Daerah Kota Surabaya”.

1.2. Rumusan Masalah

1. Apakah keterlibatan pegawai bepengaruh signiifikan terhadap kinerja pegawai ? 2. Apakah beban kerja bepengaruh signiifikan terhadap kinerja pegawai ?

3. Apakah stres kerja bepengaruh signiifikan terhadap kinerja pegawai ?

4. Apakah keterlibatan pegawai, beban kerja dan stres kerja bepengaruh signifiikan terhadap kinerja pegawai ?

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini berdasarkan rumusan masalah diatas antarai lain :

a. Menganalisis pengaruh keterlibatan pegawai terhadap kinerja pegawai Badan Pengelolaan Keuangan dan Pajak Daerah

b. Menganalisis pengaruh beban krja teradap kinerja pegawai Badan Pengelolaan Keuangan dan Pajak Daerah

c. Menganaliisis pengaruh stres kerja teradap kinerja pegawai Badan Pengelolaan Keuangan dan Pajak Daerah

d. Menganalisis pengaruh keterlibatan pegawai, beban kerja dan stres kerja teradap knerja pegawai Badan Pengelolaan Keuangan dan Pajak Daerah

(3)

9

1.4. Manfaat Penelitian 1.4.1. Manfaat Teoritis

Manfaat teoritis yang diharapkan dari penilitian ini adalah untuk pengembangan disiplin ilmu manajemen SDM khusus nya pada keterlibatan pegawai, beban kerja dan stres kerja pada kinerja pegawai Badan Pengeloaan Keuangan dan Pajak Daerah.

1.4.2. Manfaat Praktis

Manfaat praktis dari hasil penelitian ini diharpkan dapat memberiikan saran dan masukan guna peningkatan kuaitas sumber daya manusiia bagi karyawan Badan Pengelolaan Keuangan dan Pajak Daerah dalam upaya pencapaian kinerja yang optimal.

1.5. Batasan Masalah

Berdasarkan pada identifikasi masalah, peneliti membatasi masalah pada tingkat kinerja pegawai dengan melihat dari keterlibatan pegawai, beban kerja dan stres kerja Badan Pengelolaan Keuangan dan Pajak Daerah dengan menggunakan data primer.

Referensi

Dokumen terkait

Permasalahan mengenai pengelolaan aset yang kurang tertib menurut hasil temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) seperti aset tetap yang belum didukung dengan daftar

Bidang tersebut merupakan suatu bidang lengkung yang dapat digunakan sebagai bidang referensi hitungan untuk menyatakan posisi titik-titik di atas permukaan bumi

penyusunan draft teknis operasional pelaksanaan PPK-BLUD. Draft teknis yang disiapkan mengacu pada Permendagri 61 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan

Menurut Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum di SLB-B Sukapura (wawancara, 4 Agustus 2014), mengemukakan beberapa faktor penyebab peserta didik kurang menguasai

Berdasarkan data yang diperoleh peneliti dari Badan Pengelolaan Keuangan Daerah (BPKD) Provinsi Jawa Barat mengenai Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan dan

Rencana strategik SKPD Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Blitar 2014-2016 merupakan serangkaian tindakan yang disusun dengan melibatkan seluruh

Bidang Politik Dalam Negeri dipimpin oleh Kepala Bidang yang mempunyai tugas menetapkan kebijakan teknis, melaksanakan kegiatan, mengkoordinasikan, memfasilitasi

Menjadi acuan bagi Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Pemalang dalam menyusun perubahan rencana program dan kegiatan dalam 1 (satu) tahun anggaran