• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Skizofrenia berasal dari dua kata, yaitu Skizo yang artinya retak atau pecah (split), dan Frenia yang artinya jiwa. Dengan demikian, seseorang yang menderita skizofrenia adalah seseorang yang mengalami keretakan jiwa atau keretakan kepribadian (splitting of personality) (Hawari, 2009). Gangguan skizofrenia adalah sekelompok reaksi psikotik yang mempengaruhi area fungsi individu, termasuk berpikir dan berkomunikasi, menerima, dan menginterprestasikan realitas, merasakan dan menunjukkan emosi, dan beperilaku dengan sikap yang kurang dapat diterima secara sosial (Isaacs, 2005).

Dopamine adalah neurotransmitter utama dari tiga daerah pada batang otak: (1) ganglia dasar (basal ganglia), yang mengontrol tingkah laku motorik; (2) hipotalamus, yang mengatur rangsangan fisiologis; dan (3) sistem limbik, yang mengatur rangsangan emosional. Selanjutnya, pada korteks (kulit otak) konsentrasi dopamin yang sangat tinggi ditemukan pada lobus frontalis yang sangat berperan dalam mengintegrasikan fungsi berpikir manusia. Teori dopamin tentang skizofrenia tersebut mengemukakan bahwa aktivitas dopamine yang tinggi menyebabkan aktivitas neurologis yang tinggi dalam daerah-daerah otak, dan aktivitas neurologis yang tinggi itu menyebabkan timbulnya gejala skizofrenia (Berger 1981 ; Iversen, 1979 ; Yustinus, 2006).

Menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas, 2013) pada penduduk usia diatas 15 tahun, dijumpai prevalensi Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ)

(2)

ringan atau gangguan mental emosional seperti gangguan kecemasan dan depresi sebesar 6% atau 16 juta orang dan prevalensi Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) berat seperti Psikosis sebesar 1,72/ 1.000 atau estimasi 400.000 orang.

Dalam praktik kedokteran jiwa sering dijumpai pada penderita skizofrenia terdapat gejala-gejala waham atau delusi yang bersifat aneh (bizarre). Pentingnya riwayat kehidupan beragama bagi penderita gangguan jiwa dikemukakan oleh Kaplan dan Sadock (1991) yang menyatakan bahwa dalam wawancara psikiatrik (anamnesis) perlu ditelusuri latar belakang keagaamannya. Dalam agama Islam mereka yang mengalami gangguan jiwa ini bebas dari tuntutan hukum (Hawari, 2003).

Sesungguhnya Allah mewajibkan berbagai bentuk ibadah kepada manusia jika memang ia berhak diberi beban kewajiban, yaitu ia harus berakal yang bisa digunakan untuk mengetahui segala sesuatu. Sedangkan orang yang tidak berakal tidak diberi kewajiban-kewajiban syarí. Oleh karena itu pasien skizofrenia tidak diberi kewajiban syariat (Muhammad, 2005).

Dan kadar dopamin merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi gangguan skizofrenia. Berdasarkan hal tersebut di atas, penulis merasa perlu untuk mengetahui lebih lanjut mengenai bagaimana Hubungan Skizofrenia terhadap Kadar Dopamin Ditinjau dari Kedokteran dan Islam.

1.2 Perumusan Masalah

1. Apakah etiologi dan psikodinamika gangguan skizofrenia?

2. Bagaimana peran dopamin pada gangguan skizofrenia?

(3)

3. Bagaimana peran dopamin pada gangguan skizofrenia menurut pandangan Islam

1.3 Tujuan Penulisan 1. Tujuan Umum

Memahami dan mampu menjelaskan mengenai Hubungan Skizofrenia terhadap Kadar Dopamin ditinjau dalam kedokteran dan Islam.

2. Tujuan Khusus

1) Mengetahui dan dapat menjelaskan etiologi gangguan skizofrenia 2) Mengetahui dan dapat menjelaskan peranan dopamin pada

gangguan skizofrenia

3) Mengetahui dan dapat menjelaskan hubungan skizofrenia terhadap kadar dopamin dalam pandangan Islam

1.4 Manfaat Penulisan 1. Bagi Penulis

Penulis berharap dapat menambah pengetahuan dan pemahaman tentang hubungan skizofrenia yang dipengaruhi oleh kadar dopamin ditinjau dari kedokteran dan Islam serta menambah perngalaman dalam menyusun karya ilmiah yang baik dan benar.

2. Bagi Universitas

Diharapkan dengan penyusunan skripsi ini dapat menambah masukan informasi ilmiah bagi civitas akademika serta memperkaya referensi bagi

(4)

perpustakaan Universitas YARSI mengenai hubungan skizofrenia terhadap kadar dopamin ditinjau dari kedokteran dan Islam.

3. Bagi Masyarakat

Diharapkan skripsi ini dapat menambah pengetahuan masyarakat tentang skizofrenia yang dipengaruhi oleh kadar dopamin ditinjau dari kedokteran dan Islam.

Referensi

Dokumen terkait

Penulis berharap agar hasil dari penelitian ini dapat menambah pemahaman dalam memperkaya pengetahuan yang berhubungan tentang sejauh mana pengaruh kepemilikan institusional,

Penulis berharap agar hasil dari penelitian ini dapat menambah pemahaman dalam memperkaya pengetahuan yang berhubungan tentang sejauh mana pengaruh profitabilitas,

Penulis berharap agar hasil dari penelitian ini dapat menambah pemahaman dalam memperkaya pengetahuan yang berhubungan tentang sejauh mana pengaruh pembiayaan

Bagi Penulis, untuk memenuhi persyaratan kelulusan sebagai sarjana kedokteran pada Fakultas Kedokteran dan dapat menambah pengetahuan penulis tentang hubungan pola makan dan aktivitas

Tujuan Umum Memahami dan mampu menjelaskan mengenai hubungan skizofrenia dengan pembunuhan bayi oleh ibu ditinjau dari sudut pandang kedokteran dan Islam?. Memahami dan mampu

Bagi Penulis Diharapkan dapat menambah pengetahuan penulis mengenai risiko syok anafilaktik sebagai kejadian ikutan paska imunisasi pada anak ditinjau dari Kedokteran dan Islam, serta

Bagi Penulis Untuk mendapatkan pengetahuan mengenai efektivitas carbamazepine dibanding gabapentin pada neuralgia post herpetika ditinjau dari sudut pandang kedokteran dan Islam, serta

Bagi Penulis Untuk memberikan informasi mengenai solanezumab sebagai terapi demensia ringan akibat Alzheimer ditinjau dari kedokteran dan Islam serta menambah pengalaman dalam membuat