• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... - Repository UHN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... - Repository UHN"

Copied!
49
0
0

Teks penuh

Oleh karena itu kinerja pegawai akan berjalan efektif apabila didukung oleh budaya organisasi, disiplin kerja dan semangat kerja. Selain budaya kerja dan disiplin kerja, penyebab menurunnya kinerja pegawai juga karena menurunnya semangat kerja pegawai. Menurunnya semangat kerja akan mempengaruhi efisiensi dan efektifitas kerja yang berdampak pada kinerja pegawai secara keseluruhan.

Untuk itu penulis membatasi penelitian “Analisis pengaruh budaya organisasi, disiplin kerja dan semangat kerja terhadap kinerja pegawai”.

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Tinjauan Pustaka

Tinjauan Teoritis

  • Pengertian Budaya Organisasi
  • Fungsi Budaya Organisasi

Berdasarkan pengertian menurut para ahli di atas maka dapat disimpulkan bahwa: Budaya organisasi adalah budaya yang dicakup oleh perilaku setiap individu yang mempunyai bentuk persepsi yang dirasakan, dipikirkan dan ditanggapi dalam suatu organisasi atau perusahaan yang beragam. . lingkungan. Organisasi mengacu pada suatu sistem makna bersama bagi para anggotanya, yang menjadi pembeda organisasi tersebut dengan organisasi lainnya.

Budaya mempunyai suatu peran pembeda. Artinya budaya kerja menciptakan pembedaan yang jelas antara satu organisasi dengan

Budaya organisasi membawa suatu rasa identitas bagi anggota – anggota organisasi

Budaya organisasi mempermudah timbul pertumbuhan komitmen pada suatu yang lebih luas dari pada kepentingan diri individual

Budaya organisasi itu meningkatkan kemantapan sistem sosial 4

Indikator Budaya Organisasi

Insiatif individual

Toleransi terhadap tindakan beresiko 3. Pengarahan

Integrasi

Dukungan Manajemen

Kontrol 7. Identitas

Toleransi terhadap konflik 10. Pola – pola komunikas 5

Dimensi Budaya Organisasi

Dimensi budaya organisasi menurut Anwar Edison, Yohni dan Komariyah adalah: Kesadaran, Agresivitas, Kepribadian, Kinerja dan Orientasi Tim. Para anggota organisasi bekerja dengan sungguh-sungguh untuk mendapatkan kepuasan dari pekerjaannya, untuk mengembangkan diri, untuk menaati aturan dan untuk menawarkan produk yang berkualitas dan pelayanan yang tinggi. Para anggota organisasi bekerja sama dengan baik dan melaksanakan komunikasi dan koordinasi yang efektif dengan keterlibatan aktif para anggota, sehingga menghasilkan kepuasan dan komitmen bersama yang tinggi.

Menurut uraian di atas, budaya organisasi merupakan suatu sistem nilai yang dapat diyakini dan dipelajari, yang dapat terus menerus diterapkan dan dikembangkan. Budaya organisasi akan tercapai dengan baik apabila adanya dorongan dari karyawan itu sendiri maupun anggota karyawan untuk mencapai tujuan perusahaan itu sendiri.

Cara – cara Budaya Organisasi Terbentuk

Tantangan Internal 2. Tantangan Eksternal

Tantangan individu atau profesionalitas 7

Disiplin Kerja

  • Pengertian Disiplin Kerja
  • Prosedur Disiplin Kerja
  • Pelaksanaan dan Pelanggaran Disiplin Kerja .1 Pelaksanaan Disiplin
    • Pelanggaran Disiplin

Disiplin menunjukkan sikap atau rasa hormat yang terjalin di kalangan karyawan terhadap peraturan dan ketentuan yang ada di PT. Oleh karena itu, jika peraturan perundang-undangan tidak dipatuhi atau sering dilanggar, maka disiplin pegawai akan buruk. Untuk mengetahui atau lebih memahami disiplin ilmu, maka macam-macam pengertian terkait disiplin ilmu yang dikemukakan oleh para ahli adalah sebagai berikut.

Menurut Edy Sutrisno “disiplin menunjukkan suatu kondisi atau sikap hormat yang ada pada diri pegawai terhadap peraturan dan ketentuan perusahaan, disiplin ini meliputi mentaati dan menghormati perjanjian yang dibuat antara perusahaan dengan pegawai”. Berdasarkan beberapa pemikiran di atas bahwa disiplin kerja merupakan penerapan manajemen sumber daya manusia yang harus diandalkan dalam suatu organisasi dalam mencapai tujuan perusahaan. Dimana dalam penegakan disiplin cenderung orang biasa apa saja kewajibannya dan menetapkan aturan dalam suatu organisasi.

Setelah orang memahami apa yang dituntut dari mereka dimana organisasi/perusahaan mengharapkan mereka melakukan pekerjaannya secara efektif dan efisien dengan senang hati. Aturan tentang apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan karyawan selama berada di organisasi, dan sebagainya. Selain itu, peraturan tersebut harus dikomunikasikan agar pegawai mengetahui apa yang dilarang dan apa yang tidak.

Pelanggaran ketenagakerjaan adalah setiap perilaku pekerja yang melanggar peraturan disiplin yang diatur oleh PT. Sedangkan sanksi pelanggaran ketenagakerjaan merupakan hukuman disiplin yang dijatuhkan perusahaan kepada karyawan yang melanggar peraturan disiplin yang berlaku.

Pembicaraan Informal 2. Peringatan Lisan

Jenis – Jenis Disiplin Kerja

Disiplin preventif merupakan suatu tindakan yang mendorong pegawai untuk mematuhi berbagai peraturan yang berlaku dan memenuhi standar yang telah ditentukan, artinya dengan memperjelas dan menjelaskan pola sikap, tindakan dan perilaku yang diinginkan dari setiap anggota organisasi maka dilakukan upaya untuk mencegah pegawai. dari terlibat dalam perilaku negatif. Disiplin korelatif adalah ketika seorang pegawai jelas-jelas melanggar peraturan yang berlaku atau tidak memenuhi standar yang telah ditetapkan sehingga dapat dikenakan sanksi disiplin.

Faktor – faktor yang mempengaruhi Disiplin Kerja

Tujuan dan kemampuan mempengaruhi tingkat kedisiplinan pegawai, dimana ada tujuan pegawai mendisiplinkan dirinya dan kemampuan yang dimiliki untuk mengefektifkan kedisiplinan. Keteladanan kepemimpinan memegang peranan yang sangat penting dalam menentukan disiplin kerja pegawai, karena pemimpin yang baik adalah panutan dan panutan bagi bawahannya. Remunerasi juga mempengaruhi kedisiplinan pegawai karena remunerasi memberikan kepuasan dan kecintaan pegawai terhadap perusahaan.

Keadilan dapat mendorong terwujudnya kedisiplinan pegawai karena adanya keadilan dalam perusahaan yang tidak membeda-bedakan pegawai satu dengan pegawai lainnya. Oleh karena itu, pegawai yang berpangkat tinggi dengan jabatan yang rendah akan mengikuti aturan kedisiplinan sehingga tercipta kedisiplinan pegawai yang baik. Hukuman merupakan suatu hal yang penting dalam kedisiplinan karena tanpa sanksi hukuman maka disiplin kerja akan dipandang remeh oleh pegawai sehingga kedisiplinan tidak akan berjalan efektif.

Hubungan kemanusiaan, hubungan yang harmonis dalam perusahaan antara manajer dengan karyawan serta karyawan dengan karyawan turut berperan dalam menjaga kedisiplinan yang baik dalam perusahaan.

Semangat Kerja

  • Pengertian Semangat Kerja
  • Faktor – faktor yang mempengaruhi Semangat Kerja

Semangat kerja mencerminkan perasaan seseorang terhadap pekerjaannya dan segala sesuatu yang dihadapinya di lingkungan kerja. Apabila perusahaan dapat meningkatkan semangat kerja karyawan maka pekerjaan akan lebih cepat terselesaikan dan pada akhirnya keuntungan yang diperoleh akan lebih banyak. Menurut Malayu Hasibuan, moralitas adalah: “Keinginan dan keikhlasan seseorang untuk berbuat baik dan disiplin untuk mencapai kinerja yang maksimal.

Menurut pernyataan di atas, semangat kerja adalah semangat yang timbul dalam diri pegawai dalam melakukan pekerjaannya dengan ikhlas tanpa adanya paksaan dari siapapun. Banyak faktor yang mempengaruhi semangat kerja karyawan termasuk upah atau gaji, penghargaan, promosi, kondisi kerja, pendidikan, dan banyak lagi. Penggunaan motivasi kerja dalam psikologi kerja biasa disebut sebagai pendorong semangat kerja karyawan yang lebih tinggi.

Jika anjloknya semangat kerja perusahaan dapat segera diketahui, maka akan lebih mudah mencari jalan keluar dari permasalahan pembusukan tersebut.

Kesempatan untuk Mendapatkan Kemajuan 3. Lingkungan Kerja

Rekan Kerja

Indikator – indikator Semangat Kerja

Menurut Nitisemito, indikator semangat kerja adalah sebagai berikut: “Kehadiran, disiplin kerja, kerjasama, tanggung jawab dan produktivitas kerja”. Yaitu ketaatan seseorang terhadap suatu peraturan yang berlaku dalam suatu organisasi, bergabung dalam organisasi tersebut atas dasar kesadaran dan dorongan dari hati, bukan karena paksaan. Tanggung jawab merupakan suatu keharusan bagi seseorang yang melakukan kegiatan sesuai dengan apa yang dipercayakan kepadanya.

Produktivitas tenaga kerja merupakan perbandingan antara output yang dapat dihasilkan dengan total biaya yang dikeluarkan untuk kebutuhan produk tersebut.

Kinerja Karyawan

  • Pengertian Kinerja Karyawan
  • Faktor – faktor yang Mempengaruhi Kinerja

Kemampuan 2. Motivasi

Dukungan yang diterima

Keberadaan pekerjaan yang mereka lakukan 5. Hubungan mereka dengan organisasi 17

Indikator Kinerja

Kualitas yang dihasilkan 2. Kuantitas yang dihasilkan

Cara – cara untuk Meningkatkan Kinerja Karyawan

Pemberdayaan 2. Orientasi Tim

  • Tinjauan Empiris
  • Kerangka Berfikir
  • Rumusan Hipotesis
  • Desain Penelitian .1 Lokasi Penelitian
    • Jenis dan Sumber Data .1 Jenis Data
  • Populasi dan Sampel .1 Populasi
    • Sampel
  • Metode Pengambilan Sampel
  • Metode Pengumpulan Data
  • Instrumen Penelitian
  • Skala Pengukuran
  • Metode Analisis Data

1 Pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja organisasi dan kepuasan kerja pegawai terminal penumpang umum di Surabaya. Hasil output dari AMOS 4.01 adalah nilai probabilitas kesalahan kurang dari taraf signifikan 0,05 dan nilai loading 0,756 yang berarti hipotesis budaya organisasi berpengaruh signifikan dan positif terhadap kinerja organisasi dapat diterima. Menurut Irham Fahmi, “budaya organisasi merupakan suatu kebiasaan yang telah berlangsung sejak lama dan digunakan serta diterapkan dalam kehidupan aktivitas kerja sebagai salah satu pendorong untuk meningkatkan kualitas kerja karyawan dan pengelola perusahaan21.

Nitisemito dalam jurnal Shannon mendefinisikan semangat kerja sebagai kondisi seseorang yang mendukung dirinya untuk bekerja lebih cepat dan lebih baik dalam suatu perusahaan. Pada uraian diatas dapat disimpulkan bahwa budaya organisasi, disiplin kerja dan semangat kerja serta disiplin kerja sangat berpengaruh terhadap kinerja. Assagaf, Lucky O.H Dotulong, Pengaruh Disiplin Kerja, Motivasi Dan Semangat Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Dinas Pendapatan Daerah Kota Manado. Jurnal EMBA, jilid. 2015 hal.

Budaya organisasi, disiplin kerja dan semangat kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan pada PT. Jenis data yang digunakan dalam uraian ini adalah data kuantitatif, yaitu data biasa yang diperoleh dari hasil angket yang dibuat dalam bentuk pernyataan dengan menggunakan skala likert. Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan dan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, maka data primer yang diperlukan adalah data budaya organisasi, disiplin kerja, semangat kerja dan kinerja karyawan pada perusahaan.

Metode yang digunakan dalam pengumpulan data yang berkaitan dengan penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut. Budaya organisasi mengacu pada sistem makna bersama di dalam anggota yang membedakan organisasi dari organisasi lain (Stephen Robbins). Semangat bekerjanya adalah bekerja lebih giat sehingga diharapkan pekerjaan menjadi lebih cepat dan baik (Nitisemito).

Kinerja pegawai merupakan bagaimana seorang individu diharapkan dapat berfungsi dan berperilaku sesuai dengan tugas yang diberikan kepadanya.

Tabel 2.1 Penelitian terdahulu :
Tabel 2.1 Penelitian terdahulu :

Uji Validitas dan Reabilitas

Saat melakukan penelitian terhadap variabel yang akan diuji, setiap respon akan dinilai. Ibarat bahan mentah di pabrik, data ini diproses dan dimanipulasi menjadi informasi berharga untuk pengambilan keputusan. Pemrosesan dan manipulasi data mentah menjadi informasi berguna merupakan inti dari analisis kuantitatif.

Suatu kuesioner dikatakan valid apabila pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang ingin diukur dengan kuesioner tersebut. Uji reliabilitas dilakukan dengan menguji soal-soal yang telah dinyatakan valid pada uji validasi, maka reliabilitasnya akan ditentukan dengan bantuan program SPSS.

Analisis Regresi Linier Berganda

Karena variabel independen di atas mempunyai lebih dari dua variabel, maka regresi dalam penelitian ini disebut regresi berganda. Analisis ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independen yaitu: budaya organisasi (X1), disiplin kerja (X2) dan semangat kerja (X3) terhadap variabel dependen yaitu kinerja pegawai (Y). X1 = Variabel Independen (budaya organisasi) X2 = Variabel Independen (disiplin kerja) X3 = Variabel Independen (Etos kerja) e = Variabel kesalahan/pengganggu.

Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas

Untuk regresi yang variabel independennya terdiri dari dua atau lebih, regresi disebut juga regresi berganda. Tujuan dari pengujian ini adalah untuk menguji apakah dalam model regresi terdapat ketimpangan varians dari residu atau observasi ke observasi lainnya. Model regresi yang baik adalah model homoskedastisitas, yaitu varians dari sisa pengamatan yang satu ke pengamatan yang lain adalah tetap.

Uji Multikolinieritas

Uji Hipotesis

Artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara variabel independen (budaya organisasi, disiplin kerja atau semangat kerja) terhadap variabel dependen (kinerja karyawan). Artinya terdapat pengaruh positif dan signifikan secara parsial antara variabel independen (budaya organisasi, disiplin kerja atau etos kerja) terhadap variabel dependen (kinerja karyawan). Artinya secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara variabel independen (budaya organisasi, disiplin kerja dan etos kerja) terhadap variabel dependen (kinerja pegawai).

Artinya terdapat pengaruh positif dan signifikan secara simultan antara variabel independen (budaya organisasi, disiplin kerja dan semangat kerja) terhadap variabel dependen (kinerja karyawan).

Gambar

Tabel 2.1 Penelitian terdahulu :
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir

Referensi

Dokumen terkait

The same thing that was found by this study is that since online learning was not as effective as face-to-face learning, senior high school students chose to use