• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Kota Bandung termasuk salah satu kota dengan jumlah penduduk terbilang banyak, ditandai dengan jumlah penduduk kota bandung menempati posisi ke-5 kota dengan kepadatan penduduk terbanyak di Indonesia. Kota Bandung mempunyai jumlah penduduk ± 2,5 juta jiwa berada di bawah kota Medan yang berjumlah ± 2,7 juta jiwa (Evan, 2018). Menurut Sutandi (2015), menyatakan bahwa kota Bandung biasa disebut sebagai kota pelajar, kota budaya, kota kreatif, kota jasa, yang menjadi daya tarik yang sangat kuat sebagai kota wisata (wisata budaya, wisata kuliner, wisata belanja, wisata alam).

Pertumbuhan penduduk yang berada di kota Bandung diikuti juga dengan pertumbuhan kendaraan yang sangat pesat setiap tahunnya. Jumlah kendaraan di kota Bandung telah mencapai ± 1,7 juta unit. Dimana kendaraan roda dua ± 1,2 juta unit dan kendaraan roda empat ± 500 ribu unit (Andriyawan, 2018).

Laju pertumbuhan kendaraan yang sangat pesat menjadikan transportasi bertambah dari tahun ke tahun, sebagai salah satu faktor yang sangat berpengaruh dalam tingkat kemacetan, seperti yang terjadi di Jalan Soekarno-Hatta kota Bandung dari arah persimpangan Gede Bage menuju persimpangan Jalan Ibrahim Adjie yang selalu terjadi kemacetan di pagi dan sore hari (Permana, 2019).

Selain laju pertumbuhan kendaraan, yang menjadi penyebab lain kemacetan yaitu tingginya tingkat volume lalu lintas yang tidak sebanding dengan ruas jalan yang ada, banyaknya kendaraan pribadi, dan kurangnya minat masyarakat dalam

(2)

menggunakan kendaraan umum, seperti angkutan kota (angkot), bus kota, kereta (Suhendra & Prasetyanto, 2016).

Kota Bandung adalah salah satu kota yang masyarakatnya kurang berminat terhadap kendaraan umum salah satunya Trans Metro Bandung. Penyebab kurangnya minat masyarakat menggunakan Trans Metro Bandung, yaitu infrastruktur sarana transportasi umum yang kurang memadai diantaranya halte, kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap informasi lokasi, rute, tarif dan waktu operasi Trans Metro Bandung, dan layanan ojek online yang berbasis android (R.

W. Pratama et al., 2018).

Menurut Ardyan (2017), menyatakan bahwa seiring dengan pertumbuhan masyarakat kota Bandung diikuti juga dengan pertumbuhan pengguna smartphone berbasis android. Dengan jumlah penduduk ± 2,5 juta, pengguna smartphone berbasis android mencapai ± 5 juta. Banyaknya pengguna smartphone berbasis android di kota Bandung, bisa menjadi solusi untuk meningkatkan minat masyarakat menggunakan kendaraan umum Trans Metro Bandung. Salah satu dengan cara memberikan informasi lokasi, rute, tarif, dan waktu operasi Trans Metro Bandung dengan memanfaatkan teknologi smartphone berbasis android.

Oleh karena itu penulis melakukan penelitian tentang angkutan umum (Trans Metro Bandung) dan membangun aplikasi smartphone berbasis android yang kegunaannya mempermudah masyarakat dalam mengetahui informasi tentang lokasi, rute, tarif, dan waktu operasi Trans Metro Bandung. Penelitian ini dilakukan pada Dinas Perhubungan kota Bandung. Berdasarkan permasalahan di atas, maka penulis melakukan penelitian dengan judul “APLIKASI SISTEM PELACAKAN

(3)

LOKASI KENDARAAN TRANS METRO BANDUNG BERBASIS ANDROID DENGAN GPS TRACKING REALTIME”.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah penelitian sebagai berikut.

1. Bagaimana cara membangun sebuah aplikasi Tracking ?

2. Bagaimana menerapkan Google Maps API pada aplikasi TMB Tracking ? 3. Bagaimana menerapkan fitur Firebase Authentication, Firebase Realtime

Database, dan Firebase Storage pada aplikasi TMB Tracking ?

4. Bagaimana cara membangun aplikasi Tracking yang mudah digunakan oleh driver dan user ?

1.3. Maksud dan Tujuan

Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka maksud dan tujuan penelitian sebagai berikut.

1. Membangun aplikasi android mobile dengan menggunakan software Android Studio.

2. Menerapkan Google Maps API pada aplikasi TMB Tracking untuk menampilkan Google Maps.

3. Mengintegrasikan fitur Firebase Authentication, Firebase Realtime Database dan Firebase Storage pada aplikasi TMB Tracking untuk penyimpanan informasi akun, database dan file.

4. Membangun 2 aplikasi agar memudahkan pembagian fungsi aplikasi.

(4)

Adapun tujuan akhir penelitian ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program Strata Satu (S1) di Universitas BSI Bandung untuk Program Studi Teknik Infomatika.

1.4. Metode Penelitian

1.4.1. Teknik Pengumpulan Data

Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka maksud dan tujuan penelitian sebagai berikut.

A. Observasi

Mengumpulkan informasi rute, waktu, serta informasi lainnya terkait bis Trans Metro Bandung dengan melakukan pengambilan data di Dinas Perhubungan Kota Bandung.

B. Wawancara

Teknik pengumpulan data dengan mengandalkan tanya jawab dengan petugas di Dinas Perhubungan Kota Bandung.

C. Studi Pustaka

Studi kepustakaan dilakukan melalui pencarian literatur yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan, seperti buku, jurnal penelitian terdahulu, artikel dan juga berbagai dokumen yang berkaitan dengan teori-teori mengenai android application, GPS tracking, dan realtime position.

1.4.2. Metode Pengembangan Aplikasi

Metode pembuatan perancangan aplikasi dalam penelitian ini menggunakan model waterfall (air terjun). Model Waterfall dipertama kali muncul sekitar tahun 1970, sehingga sering dianggap kuno, tetapi merupakan model yang paling banyak dipakai didalam Software Engineering. Model waterfall atau SDLC (Systems

(5)

Development Life Cycle) sering juga disebut model Linear Sequential Model atau siklus hidup klasik (classic life cyle). Disebut waterfall karena tahap demi tahap yang harus dilalui harus menunggu selesainya tahap sebelumnya, dimana hal ini menyiratkan pendekatan yang sistematis dan berurutan (Ambarita, 2016).

Metode waterfall yang digunakan pada penelitian kali ini menggunakan versi Sommerville yang mempunyai tahapan-tahapan sebagai berikut :

1. Requirements analysis and definition

Layanan sistem, kendala, dan tujuan ditetapkan oleh hasil konsultasi dengan pengguna yang kemudian didefinisikan secara rinci dan berfungsi sebagai spesifikasi sistem.

2. System and software design

Tahapan perancangan sistem mengalokasikan kebutuhan-kebutuhan sistem baik perangkat keras maupun perangkat lunak dengan membentuk arsitektur sistem secara keseluruhan. Perancangan perangkat lunak melibatkan identifikasi dan penggambaran abstraksi sistem dasar perangkat lunak dan hubungannya.

3. Implementation and unit testing

Pada tahap ini, perancangan perangkat lunak direalisasikan sebagai serangkaian program atau unit program. Pengujian melibatkan verifikasi bahwa setiap unit memenuhi spesifikasinya.

4. Integration and system testing

Unit-unit individu program atau program digabung dan diuji sebagai sebuah sistem lengkap untuk memastikan apakah sesuai dengan kebutuhan perangkat

(6)

lunak atau tidak. Setelah pengujian, perangkat lunak dapat dikirimkan ke customer.

5. Operation and maintenance

Biasanya tahapan ini merupakan tahapan yang paling panjang. Sistem dipasang dan digunakan secara nyata. Maintenance melibatkan pembetulan kesalahan yang tidak ditemukan pada tahapan-tahapan sebelumnya, meningkatkan implementasi dari unit sistem, dan meningkatkan layanan sistem sebagai kebutuhan baru.

1.5. Ruang Lingkup

Dalam penulisan penelitian ini, penulis membatasi ruang lingkup pembahasan mengenai rancang bangun aplikasi sistem pelacakan lokasi kendaraan Trans Metro Bandung berbasis android dengan GPS tracking realtime. Adapun ruang lingkup sebagai berikut.

1. Aplikasi ini dirancang menggunakan aplikasi Android Studio versi 3.4.1.

2. Aplikasi ini memanfaatkan Google Maps API sebagai penyediaan peta virtual 3. Aplikasi ini memanfaatkan Firebase Authentication sebagai layanan otentifikasi login atau register client, Firebase Realtime Database sebagai database informasi realtime dan informasi Trans Metro Bandung dan Firebase Storage sebagai penyimpanan file seperti gambar.

4. Aplikasi ini digunakan untuk driver (pengemudi) dan user (penumpang) yang memiliki perangkat mobile berbasis android dengan minimal versi 4.3 (Jelly Bean).

Referensi

Dokumen terkait

BAB I PENDAHULUAN: Pada bab ini memuat latar belakang yang memaparkan mengenai penerapan model VAK dalam pembelajaran PAI menjadi salah satu solusi model pembelajaran yang

Based on the research findings, the researcher found the results as follows; 1 there are two kinds of learning objectives, namely general learning objectives and specific learning