• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

1 1.1. Latar Belakang Masalah

Penggunaan smartphone dalam perkembangan teknologi yang semakin pesat mengakibatkan meningkatnya kebutuhan informasi berbasis digital yang dapat mempermudah masyarakat dalam mencari suatu informasi. Dalam hal ini salah satunya adalah transportasi umum, pesatnya pertumbuhan penduduk dan semakin padatnya mobilitas para penduduk dalam menggunakan kendaraan pribadi menyebabkan kemacetan diberbagai jalan protokol. Untuk mengatasi intensitas kendaraan pribadi yang semakin bertambah, pemerintah mengambil langkah sebagai solusi dalam penanganan kemacetan yang ada di jalan raya dengan pengadaan transportasi umum. Namun, solusi pengadaan transportasi umum dari angkot dan BRT kecil belum dapat menjadi solusi pasti atas penurunan tingkat kemacetan yang ada dikarenakan angkutan umum yang tidak teratur saat mengambil dan menurunkan penumpang, selain itu pendapatan yang tidak pasti menjadikan faktor keamanan menjadi sangat minim(Rachmawati, 2017)

Bus Rapid Transit (BRT) atau Busway merupakan bus dengan kualitas tinggi yang berbasis sistem transit yang cepat, nyaman, dan biaya murah untuk mobilitas perkotaan dengan menyediakan jalan untuk pejalan kaki, infrastrukturnya, operasi pelayanan yang cepat dan sering, perbedaan dan keunggulan pemasaran dan layanan kepada pelanggan. Bus Rapid Transit (BRT), pada dasarnya mengemulasi karakteristik kinerja sistem transportasi kereta api modern.(Dishub Bandung, 2018)

(2)

Bus Trans Metro Bandung memiliki jalur untuk beroprasi, tidak seperti bus umum lainnya, bus Trans Metro Bandung memiliki koridor atau pemberhentian sesuai dengan jalur beroprasi. Berdasarkan data dari dinas perhubungan rute BRT Trans Metro Bandung terdatapat 4 koridor dan 95 halte. Data dari bulan januari sampai dengan bulan juli 2018 menunjukan jumlah penumpang mencapai 579.161 (Dishub Bandung, 2018) tidak semua masyarakat atau wisatawan mengetahui lokasi Halte BRT Trans Metro Bandung. Teknologi sistem informasi geografis dengan menggunakan smartphone sangat dibutuhkan untuk mencari berbagai informasi penting salah satunya transportasi(Rachmawati, 2017).

Perlu adanya pemecahan masalah berbasis mobile. Hal ini di usulkan berdasarkan peneletian yang sudah di lakukan. Pada penelitian “Desain Aplikasi Mobile Informasi Pemetaan Jalur Batik Solo Trans Berbasis Android Menggunakan Location Based Service” oleh Anisa Rachmawati pada tahun 2017. Hasil dari penelitian ini adalah aplikasi yang dapat membantu masyarakat untuk mencari rute yang di lalui tiap koridor serta informasi-informasi mengenai Batik Solo Trans secara mobile.

Lalu penelitian yang dilakukan oleh Usman Ependi dan Suyanto pada tahun 2016 dengan judul “Implementasi Location Based Service Pada Aplikasi Mobile Pencarian Halte BRT Transmusi Palembang” Hasil dari implementasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah menghasilkan sebuah aplikasi mobile pencarian halte BRT transmusi Palembang. Aplikasi ini menghasilkan informasi berupa peta kota palembang, sebaran halte-halte yang ada di kota palembang,

(3)

pencarian rute perjalanan berbasis lokasi pengguna, info aplikasi mobile pencarian halte BRT Transmusi Palembang dan tentang pembuat aplikasi.

Berdasarkan permasalahan di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai pencarian halte Trans Metro Bandung berbasis android.

Pengembangan aplikasi ini di tuangkan dalam skirpsi yang berjudul

“IMPLEMENTASI LOCATION BASED SERVICE PADA APLIKASI MOBILE PENCARIAN HALTE BRT TRANS METRO BANDUNG”

1.2. Perumusan Masalah

Dari latar belakang masalah diatas dapat di identifikasi menjadi beberapa masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana merancang aplikasi dan mengimplementasikan location based service pada aplikasi mobile pencarian halte BRT Trans Metro Bandung?

2. Bagaimana mempermudah masyarakat untuk mengetahui lokasi halte BRT Trans Metro Bandung dengan sebuah aplikasi android ?

3. Bagaimana aplikasi pencarian halte BRT Trans Metro Bandung berbasis android dapat memberikan informasi yang dapat di akses oleh masyarakat ?

1.3. Maksud dan Tujuan

Berdasarkan masalah yang diuraikan di latar belakang masalah maka maksud dari penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut :

1. Merancang program aplikasi pencarian halte BRT Trans Metro Bandung berbasis android dengan menggunakan LBS

(4)

2. Menerapkan Location Based Service untuk pencarian halte BRT Trans Metro Bandung berbasis android

Tujuan dari pengembangan aplikasi ini adalah untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam mencapai kelulusan Program Strata 1 (S1) Program Studi Teknik Informatika pada Universitas BSI Bandung.

1.4. Metode Penelitian

Metode penelitian yang di gunakan penulis untuk mengembangkan aplikasi ini adalah waterfall. Menurut (Sukamto, 2014)“Model air terjun menyediakan pendekatan alur hidup perangkat lunak secara sekuensial atau terurut dimulai dari analisis, desain, pengodean, pengujian dan tahap pendukung (support)”.

1.4.1. Metode Pengumpulan Data

Untuk mengembangkan aplikasi pencarian halte BRT Trans Metro Bandung menggunakan Location Based Service berbasis android di butuhkan syarat dan kondisi yang dapat membantu mempermudah pengembangan maka di butuhkan beberapa metode penelitian di antaranya :

1. Observasi

Pada tahap observasi penulis melakukan observasi ke Dinas Perhubungan Kota Bandung guna mendapatkan informasi tentang halte dan rute yang di lalui BRT Trans Metro Bandung

(5)

2. Wawancara

Dalam tahap wawancara penulis melakukan wawancara langsung kepada pihak yang bertanggung jawab mengenai Trans Metro Bandung

3. Studi Pustaka

Tahap ini adalah tahap terakhir yang di lakukan penulis guna membantu pembuatan skripsi ini, dengan cara mengumpulkan dari berbagai sumber yang berkaitan dengan pembahasan yang berasal dari jurnal, skirpsi dan buku sebagai refrensi.

1.4.2. Metode Pengembangan Aplikasi

Menurut (Roger S. Pressman, 2010) dalam bukunya dengan judul Software Engineering practitioner’s approach metode waterfall adalah suatu proses pengembangan perangkat lunak berurutan, diaman kemajuan di pandang sebagai terus mengalir ke bawah (seperti air terjun) melewati fase-fase perencanaaan, pemodelan, implementasi (konstruksi), dan pengujian. Dalam pemngembangan metode waterfall memiliki beberapa tahapan yang runtut. Tahapan-tahapan dari pengembangan metode waterfall adalah sebagai berikut

1. Analisa Kebutuhan

Pada tahap analisa kebutuhan untuk pencarian halte BRT Trans Metro Bandung dapat menggunakan algortima dijkstra berbasis android.

2. Desain

Pada tahap ini penulis melakukan perancanagan objek sesaui dengan kebutuhan pada perangakat lunak untuk pencarian halte Trans Metro

(6)

Bandung berbasis android. Proses desain ini menggunakan Android Studio dan UML.

3. Coding

Coding yang di gunakan untuk pembuatan aplikasi ini dapat menggunakan bahasa pemrograman Java.

4. Testing

Pada tahap ini penulis melakukan pengujian menggunakan metode black box testing. Agar uji coba terhadap aplikasi pencarian halte Trans Metro Bandung berfungsi dengan benar, bebas dari kesalahan, dan hasilnya harus sesaui dengan kebutuhan.

5. Implementasi

Pada tahap ini penulis melakukan pengimplementasian dalam bentuk aplikasi mobile berbais android.

1.5. Ruang Lingkup

Agar pembahasan tidak meluas maka perlu ruang lingkup, sebagai berikut:

1. Penelitian dilakukan di Kota Bandung.

2. Pembuatan Aplikasi ini menggunakan plugin dari Google Maps API.

3. Pembuatan aplikasi ini menggunakan software Android Studio 4. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah Java

5. Perangkat lunak yang dapat menjalankan aplikasi yang dibuat yaitu android dengan versi minimal android 4.1 (jellybean).

Referensi

Dokumen terkait

Pada penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian Software Develoment Life Curcle SDLC air terjun Waterfall, sedangkan untuk metode aplikasi menggunakan Location Based Service