• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Menurut Irianto (2014 : 244) Sistem pencernaan adalah saluran yang kontinyu berupa tabung yang dikelilingi otot. Saluran pencernaan mencerna makanan, memecahnya menjadi bagian yang lebih kecil dan menyerap bagian tersebut menuju pembuluh darah. Sistem saluran pencernaan pada manusia dimulai dari mulut yang memiliki organ-organ seperti lidah, gigi geligi, dan melanjutkan menjadi faring, esophagus, lambung, usus halus, dan usus besar. Dari usus besar akan dibuang keluar tubuh melalui anus.

Berdasarkan riset yang dilakukan oleh Departemen Kesehatan R.I. pada tahun 2010, diare menduduki peringkat ketigabelas sebagai penyebab kematian semua umur dengan proporsi sebesar 3,5 persen dan prevelansi nasional diare klinis (berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan dan gejala) adalah 9,0% dengan rentang 4,2%-18,9%. Dilaporkan 14 provinsi di Indonesia mempunyai prevalansi nasional yang sebagian besar penderitanya adalah anak-anak, dengan prevalansi tertinggi yaitu di Provinsi Aceh dan terendah di D.I.Yogyakarta. Di dunia, 6 juta anak meninggal tiap tahun karena diare dan sebagian besar terjadi di negara berkembang. Sebagai gambaran 17% kematian anak di dunia disebabkan oleh diare.

(2)

RSI PKU Muhammadiyah Tegal adalah rumah sakit yang bergerak di bidang kesehatan dan sosial, rumah sakit ini terletak di Jalan Raya Singkil KM.0,5 Adiwerna Kota Tegal. Data dari rumah sakit ini menyebutkan bahwa setidaknya ada 50 kasus per bulan yang berhubungan dengan gangguan sistem pencernaan khususnya penyakit diare dan dalam kasus ini sebagian besar penderitanya adalah anak-anak.

Kurangnya kesadaran dan pengetahuan masyarakat (pasien) akan bahaya penyakit diare, mengakibatkan penderita datang ke tenaga medis atau dokter dengan keadaan yang cukup parah. Sebenarnya dengan pengetahuan deteksi secara dini, penyakit diare dapat dihindari dan dicegah, walaupun dari segi medis ada beberapa penyakit pada sistem pencernaan yang tidak bisa dicegah tetapi harus melalui pengobatan dari seorang pakar.

Salah satu alternatif untuk mengatasi kendala tersebut adalah dengan menggunakan sistem pakar. Dengan adanya aplikasi sistem pakar ini, diharapkan dapat membantu masyarakat atau pasien untuk mengetahui hasil diagnosa tentang penyakit diare dan juga mengetahui berbagai pencegahannya, selain itu juga akan menghemat waktu dan biaya yang dikeluarkan masyarakat dibandingkan harus berkonsultasi secara langsung dengan seorang pakar atau dokter.

Sistem Pakar merupakan salah satu cabang kecerdasan buatan yang mempelajari bagaimana “meniru” cara seorang pakar berfikir dan bernalar dalam menyelesaikan suatu permasalahan, membuat keputusan maupun mengambil kesimpulan sejumlah fakta. Kajian pokok dalam sistem pakar adalah bagaimana memindahkan pengetahuan yang dimiliki oleh seorang pakar kedalam sistem

(3)

komputer dan bagaimana membuat keputusan atau mengambil kesimpulan berdasarkan pengetahuan (Kusrini, 2008).

Dari uraian permasalahan diatas maka penulis mengambil judul “ Sistem Pakar Diagnosa Awal Penyakit Diare Pada Anak-Anak Menggunakan Metode Forward Chaining ”.

1.2. Identifikasi Permasalahan

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis mengidentifikasi masalah yang ada sebagai berikut :

1. Keterbatasan pengetahuan masyarakat (pasien) tentang diagnosa awal penyakit diare pada anak-anak.

2. Kurangnya media untuk berkonsultasi mengenai penyakit diare.

3. Mahalnya biaya konsultasi kepada dokter atau pakar.

1.3. Perumusan Masalah

1. Bagaimana menyampaikan informasi atau pengetahuan kepada pasien tentang diagnosa awal penyakit diare pada anak-anak ?

2. Bagaimana merancang dan membangun aplikasi sistem pakar untuk mendiagnosa awal penyakit diare pada anak-anak ?

3. Apakah aplikasi sistem pakar yg dibuat mampu menekan biaya konsultasi msyarakat (pasien) kepada dokter atau pakar ?

(4)

1.4. Maksud Dan Tujuan

Maksud dari penulisan ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk menyampaikan informasi atau pengetahuan kepada masyarakat (pasien) mengenai diagnosa awal penyakit diare pada anak-anak.

2. Untuk merancang dan membangun aplikasi sistem pakar diagnosa awal penyakit diare pada anak-anak.

3. Untuk menekan biaya konsultasi masyarakat (pasien) kepada dokter atau pakar.

Tujuan penulisan skripsi ini untuk menyelesaikan jenjang pendidikan Strata Satu (S1) Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Teknik di Universitas BSI Bandung.

1.5. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini adalah metode analisa deskriptif, yaitu metode yang dimaksudkan untuk mengumpulkan data yang dapat memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai objek yang sedang diteliti dan kemudian diadakan analisa terhadap objek penelitian tersebut.

1.5.1. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan suatu proses pengadaan data primer untuk keperluan penelitian. Langkah-langkah pengumpulan data sangatlah penting dalam metode ilmiah, maka dari itu penulis menggunakan metode pengumpulan data sebagai berikut :

(5)

1. Observasi

Penulis melakukan pengamatan secara langsung dan membagikan kuisioner kepada responden (pakar/dokter) di Rumah Sakit Islam PKU Muhammadiyah Tegal. Dari hasil pengamatan tersebut dapat didokumentasikan secara digital dan tertulis oleh penulis.

2. Wawancara

Dalam penulisan skripsi ini, untuk mendapatkan informasi data yang lengkap dan akurat maka penulis melakukan suatu metode tanya jawab di Rumah Sakit Islam PKU Muhammadiyah Tegal dengan pakar/dokter di bidang kesehatan yang meliputi tentang sistem pencernaan, khususnya penyakit diare.

3. Studi Pustaka

Selain melakukan kegiatan pengumpulan data di atas, penulis juga mengambil data dari buku, jurnal, e-book serta sumber-sumber lainnya yang berkaitan dengan materi skripsi.

1.5.2. Model Pengembangan Sistem 1. Pengembangan Pakar

Pada penulisan ini penulis menggunakan model pengembangan software System Development Lyfe Cycle (SDLC). Proses yang digunakan oleh analis system untuk mengembangkan sistem informasi, termasuk persyaratan, validasi, pelatihan, dan pengguna kepemilikian.

(6)

Setiap SDLC harus menghasilkan sistem berkualitas tinggi yang memenuhi atau melampau harapan pelanggan, mencapai penyelesaian dalam waktu dan perkiraan biaya, bekerja secara efektif dan efisien di saat ini dan direncanakan Teknologi Informasi Infrastruktur, untuk mempertahankan biaya yang efektif.

2. Pengembangan Software

a. Analisa Kebutuhan Software

Kebutuhan software adalah kondisi atau kemampuan yang harus dimiliki oleh perangkat lunak untuk memenuhi apa yang disyaratkan atau diinginkan oleh pemakai atau user.

b. Design

Pada tahap design penulis mulai merancang aplikasi sesuai kebutuhan serta perangkat yang akan digunakan dalam implementasi aplikasi sistem pakar ini.

c. Coding Generation

Dari desain yang telah dirancang, penulis menuangkan rancangan tersebut ke dalam bahasa pemrograman melalui proses coding, tahapan ini merupakan bagian implementasi dari tahapan sebelumnya, yaitu tahapan desain.

d. Testing

Menjadi sebuah keharusan menguji coba sebuah aplikasi sebelum digunakan, demikian juga dengan aplikasi sistem pakar ini harus melalui tahapan pengujian, supaya aplikasi bebas dari bug atau error. Sehingga aplikasi benar–benar memenuhi kebutuhan dari pemakai.

(7)

e. Support

Pemeliharan suatu perangkat lunak sangat diperlukan, termasuk pengembangan dari aplikasi tersebut.

1.6. Ruang Lingkup

Penyusunan skripsi ini memiliki ruang lingkup yang berfungsi agar pembahasan pada skripsi yang dibuat tidak keluar dari pokok permasalahan yang dirumuskan, maka ruang lingkup pembahasan dibatasi pada :

1. Informasi maupun data pada sistem pakar ini hanya mencakup diagnosa awal penyakit diare, serta pengguna pada aplikasi ini yaitu pegawai bagian RM (Rekam Medis) & EDP (Entry Data Processing) Rumah Sakit Islam Muhammadiyah Tegal.

2. Sistem pakar yang dibuat adalah pemrograman terstruktur dengan menggunakan metode Forward Chaining, dan bahasa pemrograman yang digunakan meliputi PHP, CSS, HTML & Java Script, serta basis datanya menggunakan MySQL.

3. Sistem pakar yang dibuat hanya sebatas untuk menekan atau mengurangi biaya konsultasi kepada dokter atau pakar, tapi bukan sebagai pengganti dokter atau pakar yang ada di Rumah Sakit Islam PKU Muhammadiyah Tegal.

4. Aplikasi sistem pakar ini hanya membatasi 8 jenis penyakit turunan dari penyakit diare yang terjadi pada anak-anak.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa nanopartikel tablet dan Ekstrak etanol daun afrika (Vernonia amygdalina Del) memenuhi standar naopartikel