• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi yang begitu pesat mengakibatkan hal tersebut selalu menarik untuk diamati, tak terkecuali media massa yang digunakan sebagai sarana komunikasi dan informasi yang berperan penting dalam masyarakat. Oleh karena itu, tidak hanya menyajikan informasi dan berita, melainkan juga memiliki kemampuan untuk mempersuasi dan mengukuhkan norma-norma yang ada dalam masyarakat. Menurut Durianto, (2003:1) “informasi yang disampaikan media secara terus menerus membuat masyarakat tidak dapat terlepas dari media tersebut, berbagai macam jenis media massa seperti televisi”.

Televisi dinilai sebagai media massa elektronik yang diasumsikan dapat mempengaruhi pemirsa lewat tayangan acaranya. Hal ini disebabkan sifat audio visualnya yang tidak dimiliki oleh media massa lainnya, sedangkan penayangannya mempunyai jangkauan yang relatif tidak terbatas. Menurut Kuswandi dalam Jayanthi, (2013:1) “dengan model audio visual yang dimilikinya, siaran televisi menjadi sangat komunikatif dalam memberikan pesan-pesannya, itu sebabnya televisi bermanfaat sebagai pembentuk sikap, perilaku, dan sekaligus pola pikir”. Dari sekian banyak bentuk komunikasi yang ada dalam televisi, iklan merupakan salah satunya. Iklan bekerja melalui sebuah tanggapan dari pembeli potensial terhadap elemen-elemen yang terkandung dalam iklan, tanggapan atau

(2)

reaksi ini dapat terjadi ketika pembeli potensial sedang melihat, mendengar atau berpikir tentang suatu iklan. Iklan dapat mempengaruhi emosi seseorang, kreativitas, mempunyai jangkauan yang luas, rangsangan-rangsangan atau elemen- elemen yang dapat dimasukan dalam iklan untuk memperoleh berbagai informasi (Jayanthi, 2013:2). Iklan televisi adalah salah satu bentuk komunikasi massa yang tidak hanya berfungsi mempersuasi pemirsanya sebagai sarana promosi untuk menawarkan barang dan jasa saja, tetapi iklan mengalami perluasan fungsi, yaitu menjadi alat untuk menanamkan makna simbolik melalui bahasa dan visualisasi pesan iklan (Jayanthi, 2013:8). Oleh karena itu, terpengaruh tidaknya pemirsa sangat ditentukan sejauh mana iklan televisi mampu mengaplikasikan komunikasi persuasif dalam mengugah minat dan keinginan khalayak sasaran

(Vera dalam Oktrina, 2015:15).

Melalui iklan, sebuah produk dapat dikenal, disukai, dan dicari oleh khalayak.

Hal ini disebabkan oleh potensi iklan yang luar biasa untuk mempengaruhi, sekaligus membentuk opini dan persepsi masyarakat, sebuah iklan diharapkan mampu menjadi jembatan untuk menanamkan sebuah kepercayaan kepada masyarakat. Iklan dapat dikatakan berhasil, apabila menambah sebuah kepercayaan terhadap suatu produk akan mendorong para konsumen untuk mengkonsumsi produk atau jasa yang ditawarkan (Vera dalam Oktrina, 2015:37). Karena iklan yang sifatnya dapat menjangkau sasaran secara lebih terfokus, khalaknya dapat dipilih, menurut segmentasi produk dan pasarnya dalam hal ini khalayak yang paling tepat sasaran dalam sebuah industri cetak maupun elektronik adalah wanita (Winarni, 2009:3).

(3)

Pesan bahwa seorang wanita harus menarik fisiknya agar dapat diterima, disuarakan dengan keras dan jelas dalam jaringan iklan televisi. (Winarni, 2009:10) Seperti dalam iklan Pocari Sweat dengan model JKT48. Minuman asal negeri sakura Jepang ini sukses menjadi pelopor minuman isotonik di Indonesia, JKT48 menaikkan nilai jual produk dan menjadi pelopor bagi kesuksesan Pocari Sweat. Produk Pocari Sweat sendiri adalah minuman isotonik yang dirancang sehingga memiliki tekanan osmotik yang sama dengan tekanan darah manusia.

Dengan demikian, begitu minuman diteguk dapat sekejap terserap oleh tubuh.

Sebagai pengganti kehilangan air, minuman ini dapat dibuat dengan kadar air sampai 98 persen. Disamping itu, air juga berfungsi sebagai pelepas dahaga dan pelarut nutrien lainnya, sedangkan untuk mengganti cairan tubuh yang hilang, minuman ini dapat disuplementasi dengan Cl, NA (natrium klorida/sitrat), P (kalium fostat), Mg (trimagnesium sitrat), dan Ca (kalsium laktat).

Kesuksesan Pocari Sweat mengakibatkan timbul standarisasi bagi minuman isotonik lain seperti Mizone, Vitazone, Powerade Isotonik, Optima Sweat dll.

Semua minuman tersebut menawarkan minuman yang mengandung cairan serupa dengan cairan tubuh sehingga dapat membangkitkan tenaga atau semangat dalam beraktivitas hal ini menunjukan terjadinya homogenitas seperti disebutkan Storey, (2009:62) “bahwa industri budaya ditandai oleh 1 hal yakni homogenitas”. Iklan Pocari Sweat juga terstandarisasi dalam hal isi iklan tersebut. Pocari Sweat memiliki target pasar yakni anak-anak muda, olahragawan, yang pada intinya minuman ini tidak hanya ditujukan bagi orang sakit, sebab sebagian besar masyarakat masih beranggapan bahwa minuman isotonik hanya dibutuhkan oleh

(4)

mereka yang sedang sakit, oleh sebab itu, penulis mencoba untuk mengkaji salah satu iklan Pocari Sweat versi JKT48 “Tennis” pada tahun 2014. Iklan yang disampaikan dengan komunikasi non-verbal yang notabene adalah salah satu iklan yang cukup sulit untuk diinterpretasikan, dan mengacu kepada kaitannya dengan desain komunikasi visual, maka penelitian yang akan dilakukan pada iklan tersebut meliputi unsur-unsur iklan yang memiliki makna tanda ikon, indeks, dan simbol, dan untuk mengetahui makna-makna tersebut dibutuhkan sebuah kajian visual.

Penulis menganalisis iklan Pocari Sweat ini dengan menggunakan metode Charles Sanders Pierce karena dengan begitu penulis akan mengetahui bagaimana makna semiotika ikon, indeks, simbol yang ada di dalam iklan tersebut.

Setiap adegan dalam iklan ini mengandung unsur-unsur yang memiliki makna, yaitu berupa gerakan, suara, dan kata. Unsur-unsur yang dimaknai inilah yang akan menjadi penelitian oleh penulis dalam kajian semiotika yang mana, dalam ilmu komunikasi iklan merupakan penyampaian pesan penawaran mengenai suatu produk, jasa atau ide kepada khalayak (konsumen) melalui media massa.

(Yohanda, 2011:12). Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan diatas, penelitian ini akan meneliti tentang “KAJIAN VISUAL IKLAN POCARI SWEAT VERSI JKT48 “TENNIS” TAHUN 2014 ”.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan dari uraian latar belakang tersebut, maka pertanyaan penilitian ini adalah :

(5)

1. Apa makna tanda ikon, indeks dan simbol dalam iklan Pocari Sweat JKT48 dilihat dari perspektif semiotika Charles Sanders Pierce ?

2. Apa pesan yang disampaikan dalam iklan Pocari Sweat versi JKT48 ?

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pertanyaan diatas, tujuan yang ingin dicapai oleh penulis dengan adanya penelitian ini yaitu untuk mengetahui dan menganalisis secara visual iklan Pocari Sweat versi JKT48 “Tennis” pada tahun 2014.

1.4. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Akademis

Bagi pihak studi Desain Komunikasi Visual, diharapkan penelitian ini dapat memberikan kontribusi pada pengembangan penelitian ilmiah dibidang komunikasi visual. Bagi pihak lain diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi positif bagi perkembangan Desain Komunikasi Visual, untuk dijadikan acuan penelitian lanjutan dan memberikan sumbangan bagi perkembangan ilmu komunikasi visual khususnya bidang periklanan.

Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat digunakan sebagai bahan referensi untuk penelitian selanjutnya mengenai kajian visual iklan menggunakan metode Charles Sanders Pierce.

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi masyarakat yang melihat dan menonton kembali tentang makna yang terkandung dalam iklan tersebut, juga

(6)

dapat menyumbangkan pengertian-pengertian baru tentang istilah dalam periklanan.

1.5. Ruang Lingkup Penelitian

Adapun ruang lingkup penelitian yang penulis paparkan dan akan dibahas disini yakni sebatas persoalan tentang kajian visual iklan Pocari Sweat versi JKT48 “Tennis” tahun 2014.

1.6. Sistematika Penulisan

Skripsi penelitian ilmiah dibagi atas 5 (lima) BAB, masing-masing bab dibagi atas sub bab diatas dengan maksud agar skripsi dapat lebih terperinci dan akan mempermudah didalam pemahaman masing-masing bab, adapun bab-bab tersebut adalah :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisikan tentang uraian latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian yang berisikan manfaat akademis dan manfaat praktis, ruang lingkup penelitian dan sistematika penulisan yang menjelaskan tentang inti-inti isi dari bab.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan tentang pengertian iklan, fungsi dan tujuan iklan, menjelaskan visualisasi dalam iklan, komunikasi non-verbal, pengertian idol grup, idol grup JKT48, semiotika Charles Sanders Pierce, pembahasan penelitian yang relevan dan kerangka berpikir.

(7)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini berisikan tentang objek penelitian, lokasi dan waktu penelitian, jenis penelitian yang penulis gunakan yaitu metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif, sumber data yang dijadikan bahan referensi yaitu data primer dan data sekunder, penjelasan teknik pengumpulan yang penulis gunakan yaitu dokumentasi dan studi pustaka dan analisis data yang digunakan untuk pengolahan data yaitu pengumpulan data, dan analisis data dengan menggunakan teknik filling system.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisikan tentang gambaran perusahaan/produk Pocari Sweat, subyek penelitian, hasil penelitian pertama penulis mengidentifikasi, klasifikasi dan interpretasi tanda iklan perscene secara deskriptif, makna tanda ikon, indeks, simbol, komunikasi non-verbal, pesan yang disampaikan, data penjualan produk, proses penelitian dibagi menjadi dua yaitu tahap awal dan tahap pelaksanaan, dan pembahasan.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisikan uraian tentang kesimpulan dan saran yang dapat diambil dari hasil penelitian kajian visual iklan Pocari Sweat versi JKT48 “tennis” tahun 2014 yang sudah di teliti.

Referensi

Dokumen terkait

Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; 2.Undang-undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi; 3.Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang